Asslamulaikum, baca cerita baruku ya kak.
Jangan di bully ya kak, kalau tidak suka skip saja, atau tinggalkan jejak di kolom komentar, supaya saya tahu letak kesalahan saya, bukan di rating💗
Mengisahkan kehidupan Aisyah yang harus menikah dengan dirgantara, karena anak dari paman yang harusnya menikah dengan Dirga, tapi ternyata dia sudah punya tunangan, Dan Akhirnya Aisyah harus menggantikannya.
Bukan pernikahan yang seperti layaknya yang Asiyah hadapi, suaminya bertindak kasar pada Aisyah, dan dia memiliki kekasih yang cantik dan seksi. Setelah mertua Aisyah meninggal, suaminya menjual Aisyah kepada sorang pengusaha kaya yang mau menyuntikkan dana kepada perusahaan Dirga.
Siapakah pengusaha itu dan bagaimana kehidupan Aisyah selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
Akhirnya mereka sampai di Ruang tersebut.
Kebetulan Adrian baru saja kembali dari kantin untuk sarapan, sedangkan Leni sibuk menyuapi Aisyah, saat Dirga dan ibunya datang.
" Selamat pagi semuanya." Basa basi Dona.
Dengan serempak Adrian, Leni dan Aisyah menoleh ke arah pintu masuk. Di dalam hati selain geram tidak ada lagi yang tersisa.
" Halo Ais sayang, bagaimana hadiah spesial gue untuk istri durhaka seperti lo.?" Dirga mendekati Ranjang Aisyah, tapi segera di halangi Adrian.
" Mau apa kamu, jangan harap bisa menyentuh sedikitpun tubuh Ais." Ucap Adrian Dengan tegas.
" Tenang mertua, lagian tangan gue juga jijik dan Alergi menyentuh dia. Kita kemari cuma mau meminta perempuan Jalank itu menandatangani surat pengalihan warisan ini, atau sebelum meninggal dia sudah ada main dengan Papa, sehingga dia bisa mendapatkan apa yang seharusnya milik gue anak kandungnya." Kata Dirga, sambil menatap tajam Adrian, tanpa ada rasa sopan santun terhadap orang tua.
" Sudahlah Dir, jangan Banyak bicara, cepat buat dia menandatangani surat surat itu! " perintah Dona.
" Nih suruh anak anda itu menandatangani surat itu!" perintah Dirga pada Adrian.
" Maaf saya bukan pesuruh anda tuan, kalau minta tolong pakailah nada yang baik." Jawab Adrian.
" Kalau begitu minggir dari situ, biar perempuan itu tanda tangan, jangan menjadi pengganggu." Dirga mendorong tubuh Adrian dan mendekati Aisyah yang duduk di ranjang pasien itu.
Dirga kemudian melempar dokumen tersebut ke arah Aisyah, sungguh laki laki yang sangat tidak menghargai wanita.
" Apakah kamu lahir batu tuan, sangat tidak etis kelakuan anda, paling tidak hargailah seorang wanita." jawab Leni.
" Menghargainya, helo nyonya, lihat lihat dong wanita seperti apa yang harus di hargai, selingkuh, wanita panggilan tidak layak di hargai, cepat tanda tangan!" perintah Dirga.
Aisyah hanya diam saja tak berkutik, dia sedikitpun tidak mau membuka dokumen tersebut, apalagi tanda tangan.
" Cepat tanda tangan, jangan membuang buang waktu berharga gue, lo tahu sudah berapa juta kerugian yang gue tanggung hanya demi datang kemari, mau lo tanggung?" bentak Dirga.
Diluar Leo dan Nurma sebenarnya sudah sampai, tapi mereka menghentikan langkah mereka dan melihat situasi, keduanya mendengarkan pertengkaran tersebut dari luar pintu.
" Saya tidak mau tanda tangan, anda mau apa?" Jawab Aisyah dengan Dingin, dia geram sekali melihat Ayahnya di perlakukan kasar oleh Dirga.
" Apa tidak mau? Yang kemaren itu masih kurang ha, mau di tambah lagi?" tantang Dirga, dia bahkan sudah mengangkat tangannya tinggi mau menampar Aisyah, tapi segera di cegah Adrian.
" Ais, nak tanda tangani saja, dari pada di berbuat kasar lagi pada kamu nak." Kata Adrian.
" Dasar pengecut beraninya pada wanita dan orang tua, oke saya akan tanda tangan, tapi dengan satu syarat." Aisyah Mengajukan sebuah syarat
" Apa itu?" Tanya Dirga.
" ceraikan saya, jadi kita impas anda mendapatkan harta anda, dan saya juga mendapatkan kebebasan saya." jawab Aisyah dengan nada dingin.
" Hahaha, menceraikan lo, sebelum gue mendapatkan keuntungan dari pernikahan ini, enak banget hidup lo." Marah Dirga.
" Kalau anda tidak mau menceraikan saya, berarti anda tidak akan mendapatkan tanda tangan saya." jawab Aisyah tegas dan tidak takut sama sekali pada Dirga.
Tiba tiba Dirga mencekik leher Aisyah.
" Dasar perempuan tidak tahu diri, bayar dulu 20 milyar kalau mau lepas dari gue, karena papa gue sudah keluar banyak uang untuk perempuan seperti lo." bentak Dirga.
" kalau saya mati anda tidak akan dapat apa apa, karena harta itu akan di alokasikan ke yayasan amal."Jawab Ais dengan terbata bata.Dirga melepas tangannya dari leher Aisyah. bersamaan dengan masuknya Leo dan Nurma.
" Saya yang akan membayar uang itu." Kata Leo dari arah luar.
" prok prok prok ,pahlawan sudah datang rupanya, makanya sombong." Dirga menoleh ke arah Leo.
" Selamat datang tuan Leo, akhirnya yang ditunggu datang juga, ah sudah tidak sabar pasti, tapi Istri kecil saya ini sulit sekali untuk di ajak bernegosiasi, sepertinya dia masih menginginkan untuk menjadi Nyonya Dirgantara, iyakan sayang." Kata Dirga dengan manis di hadapan Aisyah.
" Sangat pandai memutar balikkan fakta, sudah saya bilang saya akan tanda tangani surat itu kalau anda menceraikan saya tuan." Jawab Aisyah.
" Dan kau harus mengganti rugi semua mahar dan biaya pernikahan itu, ya 20 milyar cukuplah, tinggal minta ke tuan Leo, diakan banyak duit." ucap Dirga.
"Anda akan mendapatkannya setelah kalian resmi berpisah, atau kita buat surat perjanjian hitam di atas putih." Jawab Leo.
" Wau keren, uang segitu tidak ada apa apanya bagi tuan Leo, tapi saya maunya sekarang, beserta tanda tangan Dia." Dirga tidak mau kalah, dia bermaksud untuk mendapatkan yang lebih lagi.
"Kalau begitu harua ada saksi dan pengacara, anda tidak akan mendapatkan semuanya sebelum syarat dari nona Aisyah anda penuhi, dokumen yang anda inginkan beserta uang tersebut akan anda dapatkan ketika surat cerai dari pengadilan di keluarkan, ini baru adil untuk Aisyah."Jawab Leo dengan tegas, dia tidak mau rugi, karena Leo yakin orang seperti Dirga tidak dapat di percaya seratus persen.
" Bagaimana ma?" tanya Dona.
"Setujui saja, dari pada kita tidak dapat apa apa, dan pastikan semuanya segera beres." jawab Dona.
" kalau masalah itu serahkan semua pada saya." jawab Leo lagi.
" Oke baiklah, tapi awas kalau kau ingkar." ancam Dirga.
" wau Mau mengancam saya, silahkan saja kalau berani, dan jangan menyesal kalau anda yang berikutnya menjadi penghuni baru kolong jembatan." Sinis Leo.
Dirga tidak bisa berkutik lagi, karena apa yang di katakan Leo pasti bukan main main.
Leo memanggil pengacara kepercayaannya untuk datang ke rumah sakit Purnama.
"Fahri, gue minta lo datang ke rumah sakit Purnama ruang vvip no 1, ada pekerjaan, gue tunggu sekarang juga!" perintah Leo tegas, dan padat. Bahkan dia tidak memberitahukan pekerjaan apa yang harus di lakukan orang bernama Fahri tersebut.
" woi bo..." Belum selesai Fahri menjawab Telpon dan Leo tapi sambungan sudah di putus sepihak oleh Orang aneh 1 ini.
" Dasar jailangkung, datang tak di jemput, pulang tak di antar, tiba tiba dia nongol tanpa angin tanpa hujan, main perintah saja, kalau tidak nurut bisa habis karir hidup gue." Gerutu Fahri, pengacara terkenal dan juga sahabat Leo, mereka satu kampus waktu di Oxford dulu.
Fahri segera bersiap dan meluncur ke alamat yang di beritahukan Leo, sebelum singa itu mengaung.
Polda institusi dan Kapolda adalah kepala institusi...
hanya otor yg tau 🤭