"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3 : Amarah Arya
... Matahari mulai meninggi, sorot teriknya kian menyengat. Hawa panas menyeruak, terutama di ruang Osis. Walaupun berbagai alat pendingin ruangan sudah digunakan, suasana pengap dan gerah tetap tak bisa diusir....
...Di sebuah meja panjang yang terbuat dari kayu jati, empat orang gadis tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing....
..."Uhh gerah banget sih" Gerutu salah seorang gadis berambut sebahu....
..."Iya nih, padahal udah pakai kipas angin 3 loh. Kalau begini terus bisa luntur ni make up" Sahut kawannya dengan kipas mini di genggamannya....
...Sementara dua gadis yang lain masih fokus pada pekerjaannya, mengabaikan hawa panas yang tak mengenakkan tersebut....
..."Hufttt" Seorang gadis berambut terikat menarik napas panjang. "akhirnyaa... pekerjaanku selesai juga" Ia meregangkan otot-ototnya yang mulai kaku....
..."Udah selesai juga nih Kir pekerjaanku" terlihat gadis berkacamata mengerahkan beberapa lembar kertas padanya....
..."Ihh tungguin dong, punyaku sebentar lagi selesai kok" Gadis berambut sebahu yang sedari tadi berleha-leha kini mulai serius mengerjakan....
...Tak mau kalah, gadis dengan kipas di tangannya mulai mengukir abjad di lembar kerjanya....
...Mereka adalah para pengurus Osis, Gadis dengan rambut terikat adalah Kirana, kakak dari Arya. Sementara gadis berkacamata bernama Maudy, gadis berambut sebahu bernama Wulan, Gadis bermake up tebal bernama Naura....
...Kirana hanya mendesah, ia lalu berpamitan keluar untuk mencari angin. Suasana di dalam ruang Osis sungguh menyesakkan badan dan pikiran, sehingga ia memilih untuk keluar walau hanya sekedar jalan-jalan....
..."Tunggu Kira, aku ikut" Seru Maudy yang sudah menyelesaikan pekerjaannya....
...Mereka berdua keluar menuju taman untuk sekedar mencari nafas. Pekerjaan-pekerjaan yang dilimpahkan ke Osis benar-benar membebani dirinya....
...Mereka berdua melenggang ditengah lorong tangga yang sepi, karena kegiatan belajar mengajar sudah dimulai kembali. Sembari menghirup udara segar, Kira dan Maudy menata kembali pikirannya yang sudah penat....
...Taman yang dituju oleh mereka adalah taman milik Sma, terletak di samping Lobby. Sekolah tersebut memang memiliki dua taman, satu milik SMA dan satunya lagi milik SMP....
...Kalau dari tangga, harus melewati ruang olahraga dan juga kamar mandi putra. Sehingga memakan waktu yang cukup lama....
...****************...
...Kegiatan belajar mengajar di kelas 9A berjalan kondusif, para siswa mengikuti pembelajaran yang dibawakan oleh Pak Bambang, guru Matematika. Beliau menjelaskan secara detail rumus rumus dan materi untuk anak didiknya....
..."Duhh, padahal cuma lihat beliau ngejelasin aja perutku udah mules gini, aduh" Rintih Arya dalam hati....
...Arya menggeliat menahan mules di perutnya. Melihat gelagat yang aneh dari temannya, Adit menanyakan apa yang terjadi padanya....
..."Kamu kenapa Ya?? Udah kayak ulat pargoy aja tuh" Sindir Adit....
..."Dihh, bahagia amat lihat temen sendiri menderita. Temani aku ke kamar mandi yuk, mules perutku lihat jidat pak Bambang" Pinta Arya sambil meringis kesakitan....
..."Wah parah guru sendiri digituin. Ayok dah" Adit menyanggupi lalu beranjak dari duduknya....
...Arya dan Adit meminta izin pada Pak Bambang, dan segera menuju ke toilet karena memang Arya sudah tak kuat menahan sakit....
...****************...
...Arya berjalan dengan langkah cepat meninggalkan kawannya dibelakang. Ia segera masuk ke toilet tersebut yang letaknya tak jauh dari kelasnya....
..."Wahh kamprett!!" Pekik Arya....
..."Apaan sih Ya, jangan teriak teriak" Protes Adit yang baru saja tiba....
..."Airnya mati dit. Duhh gimana nih" Arya meringis kesakitan....
..."Di kamar mandi satunya aja, tapi di belakang. Dekat Lab komputer" Saran Adit....
...Toilet yang Adit maksud terletak jauh di belakang, dekat kelas 9I. Tempatnya juga jorok dan kumuh, sehingga saat mendengarnya saja Arya sudah geleng-geleng kepala....
..."Gak ah dit, punya SMA aja. malah lebih dekat kan" Sahut Arya....
..."Yaudah terserah sih. Buruan kalau begitu, sebelum tainya keluar haha" Ejek Adit....
...Arya hanya manyun, dan dengan tergesa-gesa ia menuju bangunan SMA. Antara bangunan SMA dan SMP hanya terpisahkan oleh lobby. Dan juga kedua taman yang masing-masing dimiliki oleh kedua belah pihak....
...Arya terhenti beberapa meter dari toilet. Ia melihat puluhan siswa SMA tengah duduk santai di depan kamar mandi....
..."Ahh, kok rame sih. Kalau begini mah ntar gak keluar-keluar ampasnya" Arya berniat kembali ke kelas, mengurungkan niat buang hajatnya....
...Namun langkahnya tertahan, perutnya kembali meronta-ronta. Karena tak bisa menahan ia segera masuk ke toilet, mengabaikan puluhan kakak kelasnya yang sedang bersantai....
...Sedangkan Adit yang kebingungan memilih untuk menunggui Arya di bangku dekat taman, agak jauh dari gerombolan tersebut....
...****************...
...Kumpulan pelajar SMA bersenda gurau di depan kamar mandi, sembari bertukar rokok. Tak ada siswa lain, karena memang pelajaran sudah dimulai. Dengan kata lain mereka sedang membolos pelajaran....
...Mereka berjumlah sekitar 20 orang, salah satunya adalah Nichole. Juga orang yang tadi memerintahnya membalas perlakuan yang diterima Erga. Dilihat dari gerak-geriknya, dialah pentolan dari kelompok tersebut....
..."Gimana keadaan Erga Nic??" Ia menghisap lintingan tembakau yang ada di tangannya....
..."Bonyok doang kok, sehari juga hilang sakitnya" Jawab Nichole....
..."Owh... Tapi tetep , Lo nanti harus nyusun rencana buat ngasih pelajaran tu anak" Ia tampak geram....
..."Baik bang Mic" Timpal Nichole....
...Pemuda tersebut bernama Michael, pemimpin para berandal yang menamai diri mereka "Libas". Kelompok yang sering berbuat onar di sekolahnya....
..."Tenang aja, lo gak sendirian buat balas dendam ke dia. Oyy Bill, sini bentar" Ia memanggil salah seorang temannya....
...Terlihat seorang pemuda berperawakan tinggi berjalan menuju mereka. Ia bernama Billie, salah seorang berandal di sekolah tersebut. Bahkan ia juga ditakuti oleh berandal dari sekolah sekolah lain....
..."Ada apa bang Mic" Billie tampak penasaran....
..."Gue mau minta tolong sama Lo, buat nyelidikin anak yang nantangin kacungnya dia" Jelas Michael sembari menunjuk kearah Nichole....
..."Owh yang tadi ya... Aman deh, nanti gue bakal ngabarin anak-anak" Sahut Billie....
...Billie tak hanya menjadi preman di sekolah, ia juga menjadi penguasa di wilayah rumahnya. Sehingga ia juga memiliki banyak anak buah di luar sekolah....
..."Tenang aja Michael, gue bakal lumat tu anak di luar" Seru Billie....
...Michael hanya menyeringai mendapat jaminan dari Billie. Ia berniat memberi pelajaran pada siapapun yang berani mengusik ia dan anak buahnya di sekolah ini....
...Pandangan mereka teralihkan oleh dua orang gadis yang berjalan menuju taman. dengan rambut terurai, tersibak belaian angin. Menambah pesona dari keduanya, terutama sang gadis berambut terikat yang terkenal sebagai primadona sekolah....
..."Uhuyyy cewek~" Seru Michael disusul sorakan dari rekan-rekannya....
...Kedua gadis tersebut terus berjalan seolah tak mendengar panggilan dari Michael dan kawan-kawannya....
..."Jual mahal banget sih, lihat aja Kirana. Gue bakal taklukin hati Lo" Gumam Michael....
...melihat kedua gadis tersebut pergi ke arah taman, Michael segera berpamitan ke kelompoknya. Tentu saja ia berniat tebar pesona ke Kirana, dengan menyusulnya ke taman....
...****************...
...Dahan dan ranting pohon seakan berdansa mengikuti alunan musik dari sang maruta. Adit tampak menikmati hening dan semilir belaiannya....
...Dengan secangkir kopi panas yang ia pesan dari kantin, ia terus menikmati suasana taman yang asri. Menunggu kawannya yang masih sibuk dengan urusannya....
...Matanya berbinar-binar, tertuju pada dua orang gadis yang menuju ke arahnya. Bangku yang digunakan Adit memang terletak dekat dengan pintu masuk taman, sehingga siapapun yang ingin masuk harus melewatinya....
..."Duhh, cewek cakep mana mau kemari lagi. Pura-pura gak lihat ah" Pikir Adit....
...Kedua gadis tersebut berlalu melewati Adit. perlahan ia mengintip kedua gadis tersebut, Ia merasa tak asing dengan salah satu gadis tersebut....
..."Kayak kenal, kakaknya Arya bukan sih" Gumam Adit. "Ah bodoamat, lanjut push rank" ....
...Seseorang kembali menuju ke arahnya, kali ini ia dengan mudah mengenalinya. Berandal yang dulu pernah menjadi penguasa di SMP nya, Michael Eirlangga....
...Perasaan tak enak menyelimuti pikirannya. ia kembali menoleh ke arah taman, terus mengekor langkah Michael....
..."Woii liat apa sih" Seru seseorang mengagetkannya....
...Adit tersentak, jantungnya seakan meminta lepas dari rongga tubuhnya. Sementara Arya hanya cekikikan melihat kawannya senam jantung....
..."Sialan ni bocah minta digampar" Umpat Adit memegangi dadanya....
..."Hehe habisnya ngelamun, mikirin apa sih ganteng?? mikirin Intan ya" Goda Arya....
..."Dih tau aja, bukan... Sini deh bentar" Adit meminta Arya mendekat....
..."Lihat, itu kakakmu kan??" Adit menunjuk kearah dalam taman....
...Arya menyipitkan matanya, memfokuskan pandangannya. Benar saja, orang yang berada di taman tersebut adalah kakaknya. Bukan hanya kakaknya, ada dua muda-mudi yang juga berada di dalam taman....
..."Ahh mungkin orang itu temannya kakakku" Jelas Arya kepada Adit....
..."Ya... orang itu adalah Michael, dia gembong kelompok Libas di sekolah kita, dan juga dia adalah perwira Mandala!!" Sorot mata Adit tampak ketakutan....
..."Aku memang tak mau berburuk sangka, tapi mana mungkin kakakmu mau bergaul dengan baj*ngan seperti dia" Imbuh Adit....
...Arya menimbang-nimbang pernyataan Adit. Memang benar sejak ia masuk ke sekolahan ini, ia kerap kali melihat orang tersebut melakukan penindasan terhadap siswa lain....
..."Baiklah, mari kita cari tahu" Bisik Arya....
...Mereka berdua mengendap-endap dibalik tanaman yang tumbuh dengan lebat. Sementara orang yang mereka awasi tampak serius mengobrol dengan lawan bicaranya....
...Samar-samar tampak Michael tengah mencoba merayu Kirana, yang membuat Arya geram. Namun Adit menahannya, karena tak ingin sesuatu terjadi pada mereka...
..."Aku sudah lama menyimpan perasaanku, kau sangat beruntung dicintai oleh orang sepertiku. Aku akan memberi apapun yang kau mau, asal kau mau memberikan hatimu padaku" Cetus Michael dengan congkaknya....
..."Ehm... Maaf, aku sedang tidak tertarik untuk berpacaran" Tolak Kirana....
..."Kau bercanda?? Kir, coba katakan apa kekuranganku?? kekuatan?? kekuasaan?? Semua ada di genggamanku!!" Seru Michael....
..."Semua yang kuinginkan harus terwujud, jikalau kau enggan memberi hatimu, aku juga tak segan untuk merebutnya. Ingat Kirana!! aku adalah anggota Mandala, aku bisa melakukan apapun yang ku mau, bahkan merenggut harga dirimu!!"...
...Prokk!!!.......
...Sebuah tinju mendarat tepat di pelipis Michael, ia meringis kesakitan. Terlihat Arya dengan sorot tatapan penuh kebencian, gemertak giginya menandakan amarah dalam dirinya yang sudah tak tertahankan....
..."Ka.... kau!! Kau lagi Sialan!!" Michael memegangi keningnya yang tampak membiru....
..."Tutup mulut busukmu keparat!! Jangan harap sampah sepertimu bisa mendapatkan kakakku!! Seru Arya dengan mata berkilat-kilat....
...----------------...