NovelToon NovelToon
Home

Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Angst / Ibu Tiri
Popularitas:153.2k
Nilai: 5
Nama Author: SunFlower

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan seorang gadis yang sangat ingin merasakan kehangatan dalam sebuah rumah. Tentang seorang gadis yang mendambakan kasih sayang dari keluarganya. Seorang gadis yang di benci ketiga kakak kandungnya karena mereka beranggapan kelahirannya menjadi penyebab kematian ibu mereka. Seorang gadis yang selalu menjadi bulan- bulanan mama tiri dan saudara tirinya. Kehidupan seorang gadis yang harus bertahan melawan penyakit mematikan yang di deritanya. Haruskah ia bertahan? Atau dia harus memilih untuk menyerah dengan kehidupannya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SunFlower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#25

Seluruh badan Keyla terasa lemas sesaat setelah melakukan kemoterapi. Rasa pusing membuatnya merasa mual dan ingin memuntahkan seluruh isi perutnya yang bahkan belum terisi makanan apapun. Wajah pucat yang di penuhi peluh membuat ketiga sahabatnya merasa sangat khawatir dengan keadaan Keyla.

Keyla tersenyum tipis menatap satu per satu wajah dari ketiga sahabatnya. "Aku baik- baik saja." Ucapnya lirih yang semakin membuat ketiga sahabatnya menitikan air matanya.

 "Jangan menangis." Pintanya. "Sungguh aku baik- baik saja. Lebih baik simpan air mata kalian untuk nanti di saat aku harus pergi." Goda Keyla yang langsung mendapatkan protesan dari ketiga sahabatnya.

"Jangan berkata seperti itu." Protes Nico.

"Aku tidak akan menangisimu." Ucap Feli sambil menatap tajam Keyla.

"Aku pasti senang jika kamu memang tidak akan menangisi kepergianku." Balas Keyla. "Ah aku benar- benar merasa pusing. Boleh tidak jika aku istirahat. Aku lelah. Aku ingin tidur." Ucap Keyla.

"Tentu. Tapi kamu harus berjanji untuk bangun lagi." Ucap Aga. " Tidak maksudku kamu tidur saja nanti aku yang akan membangunkan kamu. Jadi nanti kamu harus kembali membuka kedua matamu saat aku membangunkanmu. Kamu mengerti."

Keyla memejamkan kedua matanya. "Tentu aku akan membuka ke dua mataku. Lagi pula aku masih belum ingin meninggalkan kalian bertiga." Jawab Keyla sambil tersenyum tipis lalu memejamkan matanya untuk mengalihkan rasa sakit yang ia rasakan saat ini.

Mahen memasuki ruang rawat Keyla. Ia pandangi wajah adiknya yang terlihat semakin tirus. Ia usap kening Keyla yang tidak sengaja mengerut.

"Pasti sakit sekali ya." Ucap Mahen lirih. "Maafkan kakak karena belum bisa menjagamu. Maafkan kakak karena sudah membuat kamu kecewa." Mahen menitikan air matanya. Ia kecup kening Keyla cukup lama sampai kerutan itu menghilang.

Ia beralih menatap ketiga sahabat Keyla yang memang sedari tadi masih berada di ruangan Keyla. Mahen berjalan menghampiri Aga. "Aku titip Keyla ya."

Melihat Mahen yang terlihat rapuh dan berantakan membuat Aga merasa sedih. Ia tahu Mahen saat ini sangat tidak baik- baik saja.

Mahen mengusap air matanya kasar. "Tolong jaga dia. Langsung hubungi aku jika terjadi sesuatu dengannya." Ucap Mahen sambil menepuk bahu Aga.

"Apa kakak tidak mau disini dulu. Mumpung Keyla masih terlelap." Tawar Aga.

Mahen menggelengkan kepalanya. "Aku harus segera pergi ke keluar kota." Tolak Mahen.

Mahen merasakan sakit di hatinya saat melihat Keyla yang kesakitan bahkan dalam tidurnya. Jujur ia sangat ingin selalu berada di sisi Keyla, ia ingin menemani di setiap proses pengobatan yang di lakukan Keyla. Tapi ia tidak bisa. Ia tidak ingin membuat semuanya menjadi semakin rumit. Untuk saat ini Mahen memilih untuk mengalah demi kebaikan Keyla.

.

.

Setelah hampir dua minggu di rawat, akhirnya hari ini Keyla sudah diizinkan untuk pulang. Ia memperlambat langkah kakinya saat melewati ruangan ICU.

“Kenapa?” Tanya Aga sambil mensejajarkan langkahnya dengan Keyla.

“Apa kamu tahu Ga, terkadang aku ingin terbaring di dalam sana.” Aga menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Keyla.

“Kamu tahu kenapa? Karena di dalam sana adalah satu- satunya tempat dimana aku bisa merasakan ketulusan. Tempat dimana orang- orang yang benar- benar peduli kepadaku berkumpul untuk menangisiku. Tempat dimana orang- orang berdo’a untuk kesembuhanku.” ucap Keyla sambil menatap pintu ruang ICU.

"Tanpa kamu berbaring disanapun kamu akan tetap mendapatkan do'a dari orang- orang yang menyayangimu Key." Aga melirik sekilas tempat di mana Mahen bersembunyi. "Kamu pasti sembuh Key. Percaya padaku.” Ucap Aga.

“Tapi aku sudah mulai merasa lelah Ga. Aku benar- benar lelah. Bahkan rasanya aku ingin segera pergi dan menghilang saja dari dunia ini.”

“Kamu tidak boleh pergi. Kamu tidak boleh menyerah. Kamu masih punya aku, Feli, Nico.” Aga berkata

sambil memeluk tubuh rapuh Keyla. "Masih ada kak Mahen." Lanjut Aga kali ini sambil menatap Mahen.

Mahen hanya bisa menangis saat mendengar ucapan Keyla. ia ingin mendekat lalu memeluk tubuh rapuh sang adik untuk memberikannya semangat tapi ia tak bisa.

"Key." Panggil suster Tasya. Keyla segera menghapus air matanya saat mendengar panggilan dari suster Tasya.

"Ibu." Sautnya sambil mengembangkan senyumnya. Ia tidak ingin suster Tasya melihatnya bersedih apalagi sampai melihatnya menangis.

"Kamu mau pulang sekarang?" Tanya Suster Tasya Yang langsung di jawab gelengan kepala oleh Keyla.

"Ibu waktunya jaga?" Tanya Keyla yang melihat suster Tasya menenteng tas.

Suster Tasya menganggukkan kepalanya sambil mengulurkan kotak bekal yang ia bawa dari rumah. "ini untuk kamu. Dimakan ya." Ucap suster Tasya.

Keyla tersenyum tipis. "Seharusnya ibu tidak perlu repot- repot membuat makanan untukku." Ucap Keyla merasa tidak enak.

"Ibu tidak merasa di repotkan Key. Hampir dua minggu kamu di rumah sakit pasti tidak memiliki stok bahan makanan untuk dmasak." Ucap suster Tasya.

"Terima kasih bu." Ucap Keyla. suster Tasya meraih tubuh Keyla untuk ia peluk.

"Jangan lupa obatnya diminum. Jika kamu memerlukan bantuan hubungi ibu. Dan satu lagi jangan sampai melewatkan kemoterapimu." Suster Tasya mengingatkan.

Sebelum pulang Keyla meminta Aga untuk mengantarnya ke makan sang bunda terlebih dahulu. Setelah sampai ia mendudukkan dirinya di samping batu nisan.

"Hai bunda. Bunda tahu tidak Key sangat rindu bunda." Ucapnya lirih sambil mengusap batu nisan yang bertuliskan nama sang bunda. "Bunda sekarang Key tahu ternyata menjadi dewasa itu berat. Saking beratnya terkadang Keyla rasanya ingin menyerah saja bun. Tapi Keyla juga tidak ingin membuat bunda merasa kecewa dengan Keyla."

"Bunda, kenapa harus Key bun? Kenapa harus Keyla?" Ucap Keyla berulang- ulang. "Mengapa tuhan tidak adil terhadap hidup Keyla bunda? Sampai kapan Keyla harus merasakan ini semua? Keyla juga ingin merasakan yang namanya bahagia." Ucap Keyla meneteskan air matanya. "Bunda, Keyla sekarang sudah tidak punya rumah lagi untuk pulang. Sudah tidak ada lagi yang menyayangi Keyla. Boleh tidak jika Keyla sudah benar- benar merasa lelah nanti, bunda jemput Keyla ya. Ajak Keyla pulang ke rumah bunda ya."

.

.

Keyla membulatkan kedua matanya saat memasuki kamarnya. ia dikejutkan dengan kehadiran kedua sahabatnya yang sedang berdebat untuk meletakkan kasur lantai di kamarnya.

"Apa yang mereka berdua lakukan disini?" Tanya Keyla. Ia menatap Aga meminta penjelasan.

Aga mengangkat kedua tangannya lalu menggoyang- goyangkannya. "Aku tidak tahu apa- apa Key." Aga membela dirinya.

Keyla hanya bisa menghela nafasnya saat Nico dan Feli yang masih asik berebut tempat untuk tidur dan tidak menyadari kehadiran Keyla hingga suara teguran mengalihkan atensi mereka berdua.

"Stop." Ucap Keyla.

"Key, kapan kamu sampai ?" Tanya Feli.

"Cukup lama sampai aku bisa melihat betapa akurnya kalian berdua." keluh Keyla sambil memijit pelipisnya. "Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Keyla meminta penjelasan.

"Ck. Tentu saja ingin menjagamu." Jawab Feli sambil mengerucutkan bibirnya karena merasa Keyla yang tidak suka melihat keberadaannya. Keyla menghela nafasnya. "Kamu tidak suka aku disini?" Protes Feli.

"Suka tidak suka kalian pasti akan tetap di sini kan." Ucap Keyla.

"Kamu benar- benar tidak suka kami disini Key?" Kali ini Nico yang bertanya sambil menatap serius pada Keyla.

Keyla menatap kedua sahabatnya itu bergantian. "Suka. Malah sangat suka. Tapi aku akan lebih suka jika kalian pulang kerumah kalian masing- masing." Ucapan Keyla membuat ke tiga sahabatnya tertegun. "Aku mohon untuk saat ini tinggalkan aku sendiri."

"Key." Tegur Aga.

"Termasuk kamu Ga." ucap Keyla sambil berjalan melewati Nico dan Feli yang masih tertegun. "Setelah kalian pergi tolong tutup pintunya." Ucap Keyla tanpa menoleh ke arah ke tiga sahabatnya.

1
kaylla salsabella
aku kadang gedek sama Keyla... keras kepala banget dan sak karep e Dewe🤦🤦
Nur Nuy
udah sih semoga aja Kayla ga sakit parah lagi, kasian, nunggu penderitaan mak Lampir sama anaknya sama bapaknya Kayla aja sih
Yuli Purwati
akibat terlalu lama tersakiti oleh para kakak akhirnya ya beginilah keyla.susah untuk bisa lhosss terbuka sama kakak2nya.
Yuli Purwati
🤣🤣🤣sabar esa.sadar diri ya esa,di saat kalian semua mengabaikan Kayla ya para sahabatnya lah yang selalu ada buat kayla.jadi kemanapun induk ayam pergi ya sudah otomatis anak2 nya ngikut semua😁
Lee Mba Young
Aku kadang gk ngerti di dunia novel tiap baca ada keluhan sakit selalu di sepelakan pdhl punya duit untuk berobat.
beda dunia nyata sakit sedikit lngsung berobat krn sehat dan hidup itu berharga.
Anonymous
r
Uti Enzo
kayla terlalu lembek
Uti Enzo
cerita bagus knp yg like dikit ya
Uti Enzo
/Sob//Sob/
Uti Enzo
buat kayla sembuh dan kuat untuk melawan keluarga nya thor
Nur Nuy
jangan sampai keyla kenapa kenala thor, siksa tuh ema tiri sialan ama adik tiri sialan sampai titik darah penghabisan 😄
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰❤️
Yuli Purwati
lanjut....part ini aku suka karena si Abang dan kakak yang sudah beranjak waras😌
Zumrotul Maksumah
beri kenan pelajran dulu berjuang untuk mendapatkan maaf dari putri satu satunya
Nur Nuy
maaf maaf lu tuh busuk di penjara harusnya
Irma
jadi melow
Yuli Purwati
semudah itu kau meminta maaf sof Sofi???👊👊👊 kalau kebusukanmu tidak terbongkar pasti tidak minta maaf
Galuh Setya
bener kayla enak aja minta maaf saat ibumu uda meninggoy, keluargamu hancur, and kamu disiksa lahir batin ma papamu yg laknat itu....

jangan dimaafin sampek dia meninggoy
kaylla salsabella
udah masalah Kezia biar jadi urusan vico dan Sofi kalian gak usah ikut campur
Yuli Purwati
3 Abang yang nyebelin.muka dua😤.kapan nih orang2 dapat balasan Thor,termasuk 3 abangnya tuh dinkasih sedikit aja
Rossy Annabelle: huum,setuju😤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!