Cerita ini diawali dengan seorang bocah umur empat belas tahun yang di campakan klan nya. Anak yang telah kehilangan kedua orang tuanya ini dulu adalah seorang tuan muda sebuah klan elite di kekaisaran
Anak yang bernama Long Tian, telah kehilangan kedua orang tuanya ketika dia masih berumur dua belas tahun.
Karena peperangan melawan klan dari kekaisaran lain.
Anak ini kemudian tinggal diklan, kebetulan tubuh anak ini sangat tidak berbakat, anak yang telah berumur empat belas tahun, tapi belum dapat berkultivasi.
Sampai pada akhirnya, anak ini di usir dari klan. Di luar klan ini lah, anak tersebut bertemu dengan banyak keberuntungan.
yang akan menjadi penyelamat dunia
dari manusia serakah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR.QUINZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KOMPETISI 3
Long Tian dan Can Teng kembali duduk ditempat mereka tadi menunggu giliran lagi.
Sambil menunggu, Long Tian malah merenung tentang kata kata Can Sui tadi.
Yaitu ada benua lain selain benua hijau ini, tapi kalau ada basis kultivasi diatas Kekosongan Agung, Long Tian sudah mengetahuinya dari Gurunya.
Long Tian berfikir ingin melihat dunia yang lebih luas lagi, tapi dia belum tahu dimana ada benua lain selain benua hijau.
Fikiran Long Tian selalu tidak fokus memperhatikan pertempuran diarena kompetisi, karena selalu terpikir tentang benua lain.
Kebetulan memang duduk Long Tian bersebelahan dengan Can Sui, dia menatap Can Sui dalam dan berkata.
"Paman Sui, ke arah dimana adanya benua lain?
Aku ingin menjelajah semua benua bila aku mampu?
" Can Sui memandang Long Tian dan tersenyum.
"Nak? Dengan basis kultivasi mu sekarang, kau
belum layak untuk menyeberangi benua hijau!"
"Paman Sui, aku hanya penasaran, arah kemanakan adanya benua lain?
Apakah adakah jalan yang dekat dengan benua lain?
" Long Tian sangat penasaran dan terus bertanya.
Tapi Can Sui hanya menanggapi sekilas saja, karena dia menganggap Long Tian belum layak untuk mengetahui benua lain selain benua hijau ini.
"Kamu berlatih dan berkultivasi sampai kau menerobos basis kultivasi tertinggi di benua hijau ini, setelah itu, aku akan memberitahu mu!"
Can Sui memperingati Long Tian, karena dia tidak mau Long Tian mengambil resiko menempuh bahaya diperjalanan.
Long Tian hanya mengangguk dengan pasti, karena dia yakin, basis kultivasinya akan secepatnya mencapai basis Kekosongan Agung tahap akhir.
Asal muasal sekte Ta Cang, adalah dari benua luar, Yaitu benua ungu yang merupakan salah satu benua yang lebih kuat dari benua hijau.
Can Sui tahu bahwa bila hanya berusaha sendiri untuk menyeberangi samudra luas, seorang praktisi ranah kekosongan agung sekalipun tidak akan sanggup.
Beberapa saat menunggu, giliran Long Tian lagi yang naik ke arena bersama Can Teng.
Lawan mereka adalah seorang remaja dan remaja wanita yang keduanya memiliki basis kultivasi Sejati tahap pertengahan.
Ketika keempat peserta sudah diatas arena, wanita lawan mereka berujar.
"Kami tahu, kalian lebih kuat dari kami, tapi kami akan malu bila langsung mengalah, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi kalian, marilah!"
Wasit segera berteriak ketika melihat peserta sudah menaiki arena.
"Mulaiii....!"
Long Tian dan Can Teng tidak meremehkan lawan, segera saja keduanya bergerak.
Long Tian hanya bertangan kosong, sedangkan Can Teng segera menarik pedangnya juga.
Sedangkan gadis dan pemuda lawan mereka juga segera menarik sejata pedang mereka, kemudian langsung bergerak menyerang menggunakan seluruh energi mereka.
Benturan energi keempatnya ketika berlaga membuat arena bergetar.
Long Tian hanya mengeluarkan energi yang seimbang dengan lawannya.
Sedangankan Can Teng berusaha sekuatnya menandingi mereka, karena kekuatan lawan lebih kuat dari Can Teng.
Long Tian sengaja bertanding berdekatan dengan Can Teng, karena dia dapat melindungi Can Teng bila keadaannya terdesak.
Beberapa kali Can Teng hampir terkena sabetan pedang lawan, tapi Long Tian kenembakan energi yang berwarna merah yang mengenai pedang lawan.
Hingga menyebabkan pedang lawan miring dan tidak mengenai Can Teng.
Hingga Can Teng dapat menebas pedangnya kearah lawan.
"Syuuttt.... Sraakkk....!"
Can Teng sengaja menebas bahu lawan untuk menghindari luka parah pada lawannya.
Ketika lawan terkena sabetan pedang Can Teng, dia sadar bahwa mereka bukanlah lawan Can Teng dan Long Tian.
Seketika lawan Can Teng, yaitu pria remaja langsung mundur dan berteriak.
"Kami menyerah!"
Remaja pria itu awalnya ingin mengalahkan Can Teng lebih dulu, baru kemudian bersama pasangannya mengeroyok Long Tian yang mereka tahu lebih kuat.
Tapi ketika bahunya telah terluka dan tidak dapat melakukan perlawanan lagi, maka remaja pria itu memutuskan untuk menyerah.
Seharian itu Long Tian dan Can Teng telah memenangkan sepuluh pertandingan dengan kemenangan mutlak.
Maka Long Tian dan Can Teng sudah dapat dipastikan memenangkan kompetisi untuk babak kedua. Keesokan harinya, babak ketiga akan dimulai.
Sisa peserta adalah lima belas pasang peserta yang merupakan pemenang di lima arena.
Sisa tiga puluh remaja akan bertanding, dibabak ketiga, para peserta tidak lagi berpasangan, dan akan dibagi menjadi dua arena.
Tiap arena akan berisikan lima belas orang, dan akan di ambil pemenangnya sebanyak lima orang.
Tim yang awalnya bersama akan dipisahkan dalam dua arena, sehingga tim yang tadinya bersama, tidak akan bertemu di babak ketiga ini.
Long Tian di arena satu, sedangkan Can Teng berada di arena dua.
Banyak peserta yang menghindari pertemuan satu arena dengan Long Tian.
Karena para peserta semua sudah tahu betapa tiraninya energi yang dikeluarkan Long Tian menekan lawan.
Di babak ketiga, Long Tian bertanding untuk pertama kali bertemu dengan jenius dari klan besar.
Awalnya tetua klan buru buru telah menemui Can Sui, tapi jawaban Can Sui selalu sama.
"Biarkan para remaja menambah pengalaman!"
Long Tian mengetahui bahwa tetua dari klan besar memintanya untuk mengalah menjadi marah.
Karena bila itu dilakukan maka artinya itu adalah permainan licik.
Di arena tempat Long Tian, ada satu orang lagi yang merupakan jenius super yang berasal dari sebuah klan pertengahan.
Para tetua maupun ketua klan atau sekte berusaha agar murid murid mereka dapat menjadi lima besar ditiap arena.
Hingga berbagai cara akan dilakukan demi kemenangan anak murid mereka.
Long Tian yang telah naik arena menanti lawannya, yang merupakan anak dari ketua klan besar yang berusaha menyuap Can Sui tadi.
Remaja berusia delapan belas tahun dengan basis kultivasi Pertapa tahap akhir, dia juga berharap agar Can Sui mau menerima tawaran mereka.
Tapi sayang Can Sui menolak tawaran dari klan mereka.
Awalnya pemuda itu percaya diri bahwa Can Sui pasti akan menerima tawaran menggiurkan bila Chen Wen mengalah kepadanya.
Tapi ketika Can Sui menolaknya, pemuda ini ragu untuk naik ke arena.
Tapi karena takut lebih malu, pemuda ini dengan menggertakan giginya terpaksa naik keatas arena.
Setelah keduanya siap, wasit segera berteriak.
"Mulaiii....!"
Long Tian yang awalnya sudah gemas melihat cara yang ditempuh oleh tetua klan remaja ini segera melesat sangat cepat dan langsung meninju dada pemuda itu.
"Wutttt...... Deesss.....!"
Hanya dalam satu kali gerakan dan tinjuan, lawan Long Tian, langsung terpental keluar dari arena dengan luka serius di dalam tubuhnya.
Long Tian sengaja melukai serius agar pemuda itu tidak dapat melanjutkan bertanding lagi.
Wasit segera naik ke arena dan mengumumkan.
"Long Tian menang!"
Segera Long Tian turun tanpa melihat remaja yang terkapar tidak sadarkan diri itu.
Para tetua dari klan remaja itu segera mengangkat pemuda anak ketua mereka dan memeriksa lukanya.
Setelah para tetua memeriksa luka tuan muda mereka, mereka menjadi marah, karena tuan muda mereka harus beristirahat selama sebulan penuh.
Para tetua itu menatap Long Tian dengan tatapan membunuh yang kental.
Bila saja dengan tatapan dapat membunuh, maka Long Tian mungkin akan terbunuh sampai beberapa puluh kali.
Long Tian menyadari tatapan beberapa tetua yang menatapnya dengan niat membunuh.
Long Tian tidak perduli dengan tatapan mereka, karena memang dia sengaja melukai serius tuan muda klan besar itu.
Padahal para tetua telah berkompromi dengan pemuda jenius super yang kuat agar mengalah kepada tuan muda mereka, dan akan diberi imbalan cukup mewah.
Tapi dengan luka tuan muda mereka saat ini,
harapan untuk melanjutkan pertandingan sudah tidak ada sama sekali.
Salah satu tetua itu berjalan mendekati Long Tian dan membentak.
"Heh... Bocah, kau telah melukai tuan muda kami dengan serius, kau akan tahu akibatnya!"
Can Sui yang duduk didekat Long Tian segera berdiri dan membentak tetua itu.
"Kau tetua lancang, berani kau mengancam anak ku!
Apakah kau mau klan mu aku hancurkan!"
Tetua yang sedikit mengenal asal usul Can Sui segera menundukan kepalanya dan tidak berani menatap Can Sui.
Tapi lirikan mata tetua itu terhadap Long Tian sangat tajam dan penuh ancaman.
sekalian kalah kan tung pe
hahahhahah