Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
20.Barang bekas memang cocok untuk kamu
"ya sudah saya berangkat dulu ya" ucap pak joko
lalu naik ke motor mang dito mengikuti mobil truk yang mengangkut semua barang-barang dari dalam gudang keluarga prawira wangsa
Sepeninggalan pak joko bik marmi yang baru saja selesai memasak bersama bik Mumun berjalan masuk kedalam gudang di mana gudang itu terlihat lega karena semua barang-barang yang besar sudah pak joko angkut tinggal beberapa kasur lagi yang ada di sana juga beberapa buah kardus besar berisikan pakaian-pakaian kakak-kakak Rana juga Raya
"loh kok kardus-kardus ini bapak nggak bawa!?" tanya Bik marmi pada dirinya sendiri lalu mendekati kardus-kardus itu
"oh ini pakaian punya non Raya kalau ini punya den Raka trus ini punya Den Rama juga punya den ardi
Punya neng Rana malah nggak ada disini,apa karena neng Rana jarang di belikan baju ya sama tuan dan nyonya hingga pakaian bekas aja nggak ada?! " bik marmi terus memeriksa tulisan-tulisan yang ada dia atas kardus itu
"loh ini punya tuan dan nyonya juga ada pakaian non Rana waktu kecil" ucap bik marmi
"nanti aku minta izin sama tuan dan nyonya untuk menyumbangkan baju-baju lama mereka pasti pakaian mereka pakaian mahal-mahal dan tentu saja sangat layak pakai" monolog bik marmi lagi pada dirinya sendiri
Bik marmi keluar dari dalam gudang dan menuju Dapur para maid bik marmi kembali berkutat dengan panci fan penggorengan karena membuat makan malam untuk mereka para maid juga Rana karena Rana sudah beberapa bulan ini tidak pernah lagi makan di meja makan bersama keluarganya
Sedangkan di rumah di belakang toko kue milik Rana pak joko dan empat orang lainnya saling bahu membahu memasukkan barang kerumah itu juga ke dalam toko di lantai dua
"kita sholat magrib dulu setelah itu kita makan dan lanjut bekerja " ucap pak joko pada ke empat temannya
"oke bang" jawab mereka lalu menuju mesjid untuk ikut sholat berjamaah
Setelah sholat pak joko mengajak mereka makan di rumah makan Padang yang ada di samping mesjid yang tidak jauh dari Toko kue milik Rana dan kembali mengangkat barang yang mereka bawa dari atas truk besar yang di sewanya lalu mengaturnya sedemikian rupa agar muat dan terlihat rapi
"bang Joko ini masih ada beberapa kasur dan lemari ini taro dimana!?" tanya kang andi sopir truk
"dua kasur punya dito trus lebihnya untuk kalian aja kalau kalian mau tapi kalau nggak mau kasi ke orang aja yang mau
Itu masih sangat bagus kok" jawab pak joko
"wah beneran nih bang buat kami!?" tanya Toto teman Andi
"iya beneran " jawab pak joko
"sekarang kita Antar kasur itu kerumah dito " ucap pak joko setelah mengunci pagar toko kue Rana
Tak butuh waktu lama mereka sampai dirumah Mang Dito
Istri dan anak mang dito terkejut karena suaminya pulang membawa kasur besar yang menurut mereka sangat bagus
"wah bapak beli kasur ya buat kakak!?" tanya anak tertua mang Dito
"iya kak,kasur kakak kan sudah keras "jawab mang Dito
"makasih pak" jawab Nilasari anak mang Dito
"ucap Terima kasihnya sama pak joko nak karena itu oak joko yang kasi" jawab mang Dito
"makasih pak" ucap Nilasari pada pak joko
"iya sama-sama " jawab pak joko
Setelah itu pak joko memberikan upah pada bang Andi dan kedua temannya lalu mereka pulang pak joko diantar oleh mang Dito
"ini Dit sewa ojek kamu seharian ini" ucap pak joko pada mang dito menyodorkan tiga lembar uang merah tapi mang Dito menolaknya
"nggak usah bang,dapat barang-barang mewah saja saya dan keluarga sudah sangat senang " jawab mang Dito
"eh nggak boleh begitu kamu nggak keluar ngojek karena bantuin saya jadi ini upah kamu anak-anak dan istri kamu butuh uang to,kalau kamu nggak mau terima saya nggak mau manggil kamu lagi kalau saya ada kerjaan" ucap pak joko sedikit mengancam mang dito agar mau menerima uang yang di berikannya
Mau tidak mau mang dito menerima uang itu karena dia tidak mau kehilangan pekerjaan sampingan yang sering pak joko berikan kepadanya walaupun beberapa minggu ini mang dito jadi ojek langganan Rana
"assalamualaikum bu" ucap pak joko saat masuk ke dalam paviliun tempatnya bersama bik marmi
"waalaikumsalam pak!!" jawab bik Marmi menyambut kedatangan sang suami
"ini pak minum dulu,apa mau ibu buatkan kopi atau bapak mau maka dulu!?" tanya bik marmi
"makasih bu" pak joko mengambil gelas Air minum yang di berikan istrinya lalu meneguknya hingga tandas
"Alhamdulillah " ucap pak joko
"bapak sudah makan bu tadi bareng dito dan yang lainya " pak joko menjawab pertanyaan istrinya
"oh gitu ya pak,oh iya apa bapak yang jaga malam ini!? "tanya bik Marmi
"iya Bu kasian kardi seharian berjaga"jawab pak joko
"ya sudah bapak bersih-bersih dulu ibu mau buatkan kopi sama cemilan " ucap bik Marmi lalu keluar dari kamarnya dan menuju dapur
"eh neng lagi ngapain nak!?" tanta bik marmi saat melihat Rana ada di dapur maid
"Eh ibu,kok belum istirahat bu!?" rana balik bertanya
"ibu mau buatkan kopi buat bapak" jawab bik marmi
"kamu mau bikin apa nak!?"tanya Bik Marmi
"Rana mau buat mie instan bu, hidung Rana kayaknya mampet deh rana mau makan yang pedes-pedes" jawab rana sambil tersenyum pada bik Marmi
"kenapa nggak buat di dapur dalam aja nak!? Kesini kan jauh jalannya " ucap bik marmi
"nggak apa-apa bu,rana takut kalau pakai dapur dalam nyonya marah hehehehe " jawab rana nyengir memperlihatkan gigi putihnya yang rapi
"ya sudah biar ibu buatkan sekalian ya kamu duduk aja,kamu pasti mau flu itu"ucap bik marmi
"nggak usah bu biar rana aja " jawab rana merasa nggak enak hati karena merepotkan bik Marmi lagi
"nggak apa-apa nak ibu nggak repot kok, sekarang kamu duduk ya"ucap bik Marmi mau tidak mau Rana menurut
Rana duduk di kursi meja makan dan menyandarkan kepalanya di meja yang terasa sedikit pusing
"ini nak mie-nya ibu antarkan kopi milik bapak ya kedepan " ucap bik marmi menyimpan mangkok berisi mie instan yang di campur sayur dan telur juga sosis
"iya bu makasih ya " jawab Rana dan mulai menikmati mie buatan bik marmi yang selalu enak dan pas di lidahnya menurut Rana
Setelah makan rana membersihkan bekas makannya lalu kembali masuk kerumah utama dan menuju kamarnya
Saat akan melewati ruang keluarga menuju tangga kekamarnya rana berpapasan dengan Tuan Jhonatan dan kak Ardi kakak tertuanya yang baru saja keluar dari ruang kerja sang papa
"kelayapan aja kerjanya " cibir Kak Ardi
Sedangkan tuan Jhonatan hanya menatap sinis pada putrinya itu entah apa yang Rana pernah lakukan padanya Hingga begitu membenci putri kandungnya itu
Rana tidak menjawab ucapan sang kakak rana hanya menundukkan kepalanya tangannya meremas kencang ujung bajunya
Matanya memanas jika rana berkedip akan jatuh buliran bening dari mata indah rana namun penuh duka itu
kedua ayah dan anak itu melewati rana bahkan kak ardi sempat menyenggol lengan rana hingga rana terhuyung kebelakang untung rana tidak jatuh
Setelah merasa jauh rana segera berlari naik kekamarnya dan mengeluarkan semua rasa sakit hatinya
Kepala rana terasa sangat sakit Hingga membuat rana tak sadarkan diri
Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan kebahagiaan dan kelancaran rezeki dalam tahun ini.., aaamiiin 🤲🏻🤲🏻
Tettep semangat yaa Thor…
sekrang terlalu banyak pemain di sini ,, seharusnya yg simpel. aja
tapi bisa membuat penasaran dengan novel ummib,,, maapnya umi ,,,
jadi alur cerita nya jadi kemna2
knpa jadi banyak mafia