Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.
Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.
Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 : Clara berulah
Setelah membersihkan bekas makan siang mereka Kanzia kembali ke meja kerjanya, untuk melanjutkan hukumannya, begitupun dengan Jonathan yang kembali berkutat dengan tumpukan berkas di mejanya.
Kanzia yang sedang fokus dengan bukunya tiba tiba saja ia mendapatkan telpon dari Tania.
"Halo," Kanzia menjawab panggilan telpon dari Tania dengan suara berbisik.
"Zia kamu gak turun ke kantin buat makan siang?" Tanya Tania.
"Aku lagi dihukum jadi gak bisa keluar makan siang di kantin," tetap dengan suara berbisik Kanzia menjawab Tania.
"Wah parah banget pak Jonathan, jadi kamu belum makan siang?".
"Sudah, aku makan siang diruangan pak Jonathan tadi."
"Berarti kamu makan siangnya berdua sama pak Jonathan dong," ucap Tania.
"Hm,,,"
"Wah Zia! kamu beruntung banget, aku jadi iri sama kamu, kapan lagi cobak bisa duduk dan makan berdua sama CEO tampan kita,,," ucap Tania heboh.
"Ck,, apanya yang beruntung, yang ada aku sial Tania!" kesal Kanzia.
"Hati hati loh,,, nanti kamu malah suka sama pak Jonathan," ucap Tania.
"Gak mungkinlah, orang aku udah punya suami mana boleh aku suka sama laki laki lain, apalagi yang modelan begitu," ucap Kanzia sambil melirik kearah Jonathan.
"Pak Jonathan itu ganteng banget loh Zia,,, pasti perempuan yang bisa jadi istrinya beruntung banget," ucap Tania.
"Ganteng belum tentu menjamin kebahagian seseorang Tania, malahan aku merasa kasihan dengan perempuan yang akan menjadi istrinya dia, kayaknya bakalan tekanan batin punya suami kayak pak Jonathan, ganteng sih iya tapi pemaksa, tukang marah marah, kerjaannya buat orang kesal udah gitu mesum lagi," ucap Kanzia dengan santainya menggosipkan bosnya.
Saat ia sedang asik telponan dengan Tania telpon kabel yang ada di meja kerjanya berbunyi.
"Halo," ucap Kanzia.
"Apa kamu akan terus telponan sampai nanti jam pulang kerja, ingat kamu sedang menjalankan hukuman apa perlu aku tambahkan hukumannya?" Ternyata orang yang menelpon adalah Jonathan, ia melihat Kanzia sedang menelpon seseorang dibalik kaca transparan itu.
"Halo Tania, bos sudah marah marah karna aku terus menelpon jadi,,,," belum sempat Kanzia menyelesaikan ucapannya, Tania terlebih dahulu memotongnya.
"Kanzia cepat kesini, ada kakak tiri kamu disini ia sedang ribut dengan resepsionis, sepertinya dia mencarimu," Tania memberitahu Kanzia jika Clara mencarinya.
Kanzia yang mendengar hal itu langsung beranjak dari ruangannya untuk menemui Clara dibawah.
"Kamu mau kemana?" Tanya Jonathan tanpa melihat kearah Kanzia.
"Padahal dia sedang fokus dengan berkas berkas itu, tapi tetap saja dia bisa tau kalau aku bakalan keluar," batin Kanzia.
"Saya mau ke toilet pak," jawab Kanzia.
"Kamu bisa menggunakan toilet di ruangan ini," ucap Jonathan yang tetap fokus dengan pekerjaannya tanpa melihat Kanzia.
"nggak usah pak, tidak sopan jika saya menggunakan toilet bapak," tolak Kanzia dan langsung keluar, ia tidak ingin mendengarkan ucapan Jonathan kembali.
*
*
"Biarkan aku masuk, aku ingin bertemu dengan gadis sialan itu!" ucap Clara.
"Maaf, tapi buk Kanzia tidak bisa diganggu untuk saat ini," ucap resepsionis tersebut yang sudah mendapatkan perintah dari Jonathan untuk tidak membiarkan Clara masuk.
"Cepat panggil dia sekarang, aku harus membuat perhitungan dengannya karena sudah berani merayu suamiku!" ucap Clara.
"Tidak ada yang merayu suamimu, dianya saja yang terlalu tergila gila padaku," ucap Kanzia tiba tiba sudah ada disana, ia melangkah mendekati Clara sambil melipat tangannya kedepan dada.
"Akhirnya kamu muncul juga, dimana kau sembunyikan suamiku?" Clara sengaja bertanya seperti itu dengan suara keras untuk mempermalukan Kanzia.
"Kamu aneh sekali kakak menanyakan keberadaan suami mu padaku, apa suami mu tidak pulang ke rumah dan menuduhku jika suami mu bersamaku?" Kanzia tetap santai menghadapi Clara.
"Aku yakin pasti Noah bersamamu semalam, karna sejak bertemu dengan mu sikapnya berubah padaku, itu pasti karna kamu merayunya." ucap Clara memprovokasi Kanzia.
"Sayangnya apa yang kamu katakan itu tidak benar, karna tanpa aku rayupun suami mu sudah mengemis ngemis memintaku untuk kembali padanya, tapi sayangnya aku bukanlah orang yang suka mengoleksi sampah," ucap Kanzia tetap terlihat tenang dengan ekspresi dinginnya.
Clara berusaha menahan amarahnya yang sudah ingin meledak mendengar ucapan Kanzia seperti merendahkannya.
"Aku tau kamu sangat mencintai Noah, pasti kamu ingin membalas dendam padaku karena dia lebih memilih aku dibandingkan kamu, tapi kamu tidak harus menjadi orang ketiga dalam pernikahan kami Zia," ucap Clara dengan mengeluarkan ekspresi tersakiti ala ala sinetron ikan terbang, ia sengaja agar Kanzia terlihat salah.
"Bukankah sebaliknya, kamu yang merayu tunangan adik mu sendiri dan pergi bersamanya tepat dihari pernikahanku dan kamu perlu tahu satu hal, aku sangat sangat beruntung kamu merebutnya dariku, karna dengan begitu aku memiliki pengganti yang lebih segala galanya dari suami mu itu, aku sudah katakan padamu aku tidak tertarik memungut sampah yang sudah kamu pungut itu, aku tidak sepertimu yang suka mengambil milik orang lain, jadi sebaiknya kamu jaga baik baik suamimu, jangan sampai dia benar benar meninggalkan mu," Kanzia mengucapkannya dengan ekspresi tetap tenang, membuatnya terlihat sangat keren.
Clara benar benar sudah kalah telak dengan Kanzia, perempuan di depannya itu benar benar telah berubah, bukan hanya bentuk fisiknya tapi juga keberaniannya benar benar jauh berbeda dengan Kanzia yang ia kenal.
"Sebaiknya kamu segera pergi dari kantor ini, seharusnya kamu mencari suami mu ke tempat lain, tapi kamu malah mencarinya kesini,"
"Kurang ajar kamu Kanzia!"
"Pergilah sebelum aku memanggil keamanan untuk menyeret mu keluar dari gedung ini," ucap Kanzia sambil menatap Clara dengan tatapan tajamnya.
Semua yang menyaksikan hal itu dibuat kagum dengan Kanzia, tatapan dingin itu membuatnya terlihat seperti Jonathan, tatapan dingin itu benar benar mampu membuat orang orang merinding melihatnya.
"Sepertinya Kanzia benar benar sudah ketularan dengan pak Jonathan,,," gumam Tania bergidik ngeri melihat Kanzia.
"Awas saja kamu Kanzia, aku pasti akan membuat perhitungan dengan mu, karna kamu sudah mempermalukanku," ucap Clara.
"Aku menantikannya," ucap Kanzia lalu beranjak meninggalkan Clara.
.
.
.
Bersambung . . . . . .
Jangan lupa dilike👍🏻
Komen dan favorit😉
...Selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan...