NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Arumi

Dermaga Cinta Arumi

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / Trauma masa lalu
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Safira

EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan di tempat lain artinya plagiat. Tolong laporkan🔥


Baru dua bulan menikah, Arumi Safitri harus rela mengikhlaskan kepergian suaminya yakni Letda Laut (P) Yuda Kusuma yang meninggal dalam tugas. Pahami jati diri sebagai prajurit angkatan laut bahwa air yang memiliki semboyan wira ananta rudira, yaitu tabah sampai akhir.

Hidup Arumi selepas kepergian suaminya, diterpa banyak ujian. Dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya. Ada benih yang ternyata telah bersemayam di rahimnya, keturunan dari mendiang suaminya. Beberapa bulan kemudian, Arumi terpaksa menikah dengan seorang komandan bernama Kapten Laut (E) Adib Pratama Hadijoyo hanya karena kejadian sepele yang menyebabkan para warga salah paham dengan mereka berdua.

Bagaimana kehidupan pernikahan Arumi yang kedua?

Apakah Kapten Adib menjadi dermaga cinta terakhir bagi seorang Arumi atau ia akan menyandang status janda kembali?

Simak kisahnya💋
Update : setiap hari🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Sekedar Balas Budi

"Gara-gara orang tuamu yang enggak hati-hati mengemudi, acara ulang tahun Wulan berantakan. Keluargaku malu di depan para warga. Uang suamiku keluar banyak hanya untuk mengurus pemakaman orang tuamu dan juga biaya hidupmu sebelum bibimu membawamu pergi ke kota. Suamiku bantu hidupmu yang sudah yatim piatu. Makanya ia menyuruh Yuda nikahin kamu hanya karena suamiku merasa punya utang budi dengan orang tuamu di masa lalu saat mereka masih muda. Sekarang, Yuda sudah enggak ada. Lantas kamu lupa begitu saja akan jasa Yuda dan suamiku selama ini sama kamu!" desis Bu Retno semakin memojokkan Arumi.

Ia hanya bercerita pada Arumi sepenggal kisah dari fakta yang sesungguhnya terjadi. Dan tentu saja kesalahan dirinya tak disebutkan di hadapan Arumi. Ia menutupi fakta penting dari kejadian masa lalu yang terjadi. Dikarenakan dirinya takut diusir oleh mantan menantunya ini. Ia tak mau hidup gelandangan tanpa punya rumah dan uang.

Bukan meminta maaf pada Arumi, tetapi justru menyalahkan kedua orang tua Arumi yang telah meninggal dunia. Dirinya juga sengaja mengatakan bahwa Yuda menikahinya bukan karena cinta. Tetapi karena terpaksa akibat wasiat mendiang suaminya.

Berlandaskan utang budi yang sengaja diangkat oleh Bu Retno pada Arumi. Padahal faktanya tidak seperti itu sepenuhnya. Namun ingatlah selalu bahwa Tuhan tak pernah tidur.

Bu Retno seharusnya sudah menyadari bahwa Tuhan sudah mengambil seluruh harta yang ia miliki hingga nyaris tak bersisa sama sekali saat ini. Bahkan ia menumpang hidup pada mantan menantunya, Arumi. Hal ini sudah merupakan sebuah teguran dari Tuhan untuk keluarganya, terutama padanya.

Jika dirinya peka, maka seharusnya ia segera bertaubat sebelum terlambat. Namun seakan kepekaan tersebut tak ada dalam dirinya yang hanya dikuasai amarah dan dendam tidak jelas di masa lalu pada keluarga Arumi. Amarah dan dendam yang muncul karena hatinya sendiri yang mudah berburuk sangka pada orang lain. Bahkan pada suaminya sendiri, Pak Dodik.

Ya, memang benar Yuda menikah dengan Arumi diawali oleh wasiat sang ayah. Tetapi seiring berjalan waktu mengenal Arumi lebih dalam, akhirnya membuat Yuda kagum dan mulai mencintai Arumi secara perlahan.

Karakter dan perlakuan setiap laki-laki terhadap wanita yang ia cintai tentu berbeda-beda. Yuda tipikal pria yang memang tidak begitu romantis terhadap Arumi. Baik sejak pacaran hingga menikah.

Sedangkan Adib sejak awal bertemu memang sudah jatuh hati pada Arumi. Ia mencintai Arumi tanpa embel-embel. Sehingga Adib yang terkenal kaku dan dingin ketika berdinas di depan anak didik dan anak buahnya, sangat kontras ketika bersama Arumi.

Wulan tersenyum menyeringai melihat perubahan mimik wajah Arumi saat ini. Mbak Saroh yang tak tega, segera menghampiri Arumi.

"Ssshh..." desis Arumi tiba-tiba. Ia merasakan nyeri pada bagian perutnya. Refleks tangannya langsung memegang perutnya sendiri yang sudah sangat membuncit.

"Bu, kenapa? Apa sakit perutnya? Kita ke rumah sakit ya," cecar Mbak Saroh yang seketika cemas melihat Arumi tampak pucat dan merintih.

Namun tak lama wajah Arumi berubah dan tersenyum pada Mbak Saroh.

"Enggak apa-apa, Mbak. Enggak perlu ke rumah sakit. Biasa hamil tua begini suka kontraksi palsu kadang si dedek nendangnya kekencangan jadi agak nyeri saja," jawab Arumi yang terlihat lebih rileks saat ini.

"Lebih baik diperiksa ke dokter, Bu. Takutnya kenapa-kenapa,"

"Aku mau istirahat di kamar saja, Mbak. Tolong bantu aku masuk ke dalam," pinta Arumi.

"Ya sudah. Ayo Bu, saya bantu."

Akhirnya Mbak Saroh tak memaksa Arumi ke rumah sakit. Ia membawa Arumi masuk ke dalam kamar. Tak lama ia keluar membuatkan lemon hangat untuk majikannya tersebut.

"Makasih, Mbak. Aku mau tidur dulu. Mataku sudah ngantuk," ucap Arumi seraya menguap kecil di depan Mbak Saroh.

"Iya, Bu. Istirahat saja. Saran saya, Ibu tak perlu memikirkan omongan Bu Retno. Maaf, jika saya ikut campur. Lebih baik Ibu fokus pada kesehatan Ibu dan juga si dedek di dalam sini," ujar Mbak Saroh seraya mengelus perut Arumi dan membetulkan selimut majikannya tersebut agar lebih nyaman.

Arumi hanya memberikan senyuman pada Mbak Saroh. Setelah Arumi memejamkan matanya, Mbak Saroh lantas keluar dari kamar dan melanjutkan pekerjaannya di dapur.

Sedangkan Bu Retno dan Wulan tengah berada di dalam kamar tamu.

"Bagus, Bu. Sekali-kali itu anak harus ditegesin. Biar dia enggak merasa kita jadi beban di sini. Bapak sama Bang Yuda sudah banyak berkorban buat dia," ucap Wulan seraya tersenyum bahagia melihat Arumi terpojok. Pastinya Arumi saat ini merasa tak enak hati pada keluarganya. Hal itu yang ada di benak Wulan.

"Iya, Lan. Biar dia ngerasa bersalah dan punya utang budi untuk tetap membiayai kehidupan kita di rumah ini dan tidak mengusir kita semua dengan alasan apapun," ucap Bu Retno.

☘️☘️

Di dalam kamar, Arumi sebenarnya tak benar-benar tidur. Ia kembali membuka matanya usai mendengar pintu kamarnya telah ditutup oleh Mbak Saroh.

Butir-butir kristal mendadak mulai memenuhi kedua bola matanya. Seketika...

Tes...

Tes...

Tes...

Air matanya tak dapat dibendung lagi. Dan akhirnya menetes juga membasahi pipinya. Ia memeluk erat gulingnya dan mengubah posisi tidurnya dari telentang menjadi ke samping. Punggungnya semakin bergetar. Menandakan sang empunya tengah bersedih dan menangis pilu.

"Ayah, Ibu. Arumi kangen," batin Arumi.

Seketika pikirannya tertuju pada mendiang suaminya, Yuda Kusuma.

Apa benar yang dikatakan oleh mantan ibu mertuanya, jika Yuda tak pernah mencintainya sejak awal ?

Semua hanya karena utang balas budi.

Entah mengapa tiba-tiba ia merasa begitu menyesal mengambil sebuah keputusan penting dalam hidupnya dahulu di masa lalu. Keputusan yang mengesampingkan cinta yang pertama kali ia rasakan pada seseorang. Namun justru ia lebih memilih ikut pergi meninggalkan kota J bersama Yuda karena dasar balas budi dan butuh pekerjaan yang lebih baik untuk biaya berobat Bibinya. Penyesalan.

"Maafkan aku. Pasti saat itu kamu marah dan kecewa karena aku enggak datang di dermaga sesuai janji. Padahal waktu itu aku sudah janji dalam hatiku. Di pertemuan kita selanjutnya, aku akan minta maaf dan berterima kasih padamu." Batin Arumi kembali tersiksa kala pikiran dan hatinya mendadak kembali tertuju ke masa lalunya ketika berada di kota J.

Sebuah helaan napas berat menyergap Arumi.

"Apa dulu kamu menungguku lama di dermaga? Maafkan aku," cicit Arumi seraya terisak pilu dan terus digerogoti perasaan bersalah pada laki-laki tersebut.

"Apa sekarang kamu sudah menikah dan bahagia?" batin Arumi.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
werdi kaboel
alhamdulillah, Adib sangat pengertian.
werdi kaboel
bagus Arumi tegas berani bicara pd kel Yuda sebagai parasit.
mmng keluarga yg tdk punya malu.
nah begitulah wanita hrs punya sikap tegas jgn mau di tindas.
Andariya 💖
cussss k sana💪💪
Triya Abdullah
cuzzz ah
Sastri Dalila
👍👍👍
Dewa Rana
Luar biasa
Dewa Rana
karmamu bu
Dewa Rana
kok bayinya gak dibahas
Dewa Rana
Adib Thor bukan Yuda
Dewa Rana
Thor, kades dan lurah itu selevel, bedanya kades di desa, lurah di kelurahan. kades dipilih rakyat dan lurah diangkat karena dia PNS
Dewa Rana
jangan2 mbak saroh juga prajurit angkatan laut
Dewa Rana
harta yg diperoleh sebelum menikah tetap jadi milik masing2, Thor, kecuali mereka membuat perjanjian yg sebaliknya
Dewa Rana
bukan dominan Thor, mayoritas lebih tepat
Dewa Rana
memangnya Arumi kerja? Apa dari uang pensiun Yudha? kan juga tidak besar
Dewa Rana
kasih lihat CCTV nya, arumi
Dewa Rana
wah ada ipar maut. jangan2 mertuapun juga maut...
Dewa Rana
Baru baca tulisan author ini, semoga nyandu dan jadi favorit
Lendra malayu
manusia2 yg tidak tahu terimakasih /Skull/
Lendra malayu
dasar mertua kamprett /Skull/
Endah Pujiatun
Luar biasa
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!