............. Call Me Jade ..........
" Tetaplah seperti ini Jade, sebentar saja, ijinkan aku melepas rinduku." Lirih pria itu ditelingaku sambil melingkarkan tangannya di perutku.
Aku tahu ini salah, hatiku mengakuinya. Tapi kenapa tubuhku berkata lain, aku bahkan membalas perlakuannya.
Aku membalikkan tubuhku, hingga kami saling berhadap-hadapan. Aku menatap indah manik matanya mencoba mencari kebohongan di sana tetapi aku tidak menemukannya. Hanya pancaran kasih sayang dan ketulusan yang aku dapatkan.
Dia semakin mendekatkan wajahnya, kemudian mengecup keningku lama....
Penasaran kan dengan kisah lanjutnya?
Ikuti terus updatenya yuuukk 👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esma_04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
POV Dandy
Kusambut hari ini dengan penuh semangat tidak seperti biasanya. Setelah sekian tahun berpisah aku dipertemukan lagi dengan adikku satu-satunya, Joe.
Hari ini dia memintaku untuk membelikannya laptop, aku tahu dia hanya sedang mencari perhatianku, karna jangankan sekedar membeli laptop, membeli pulau pun pasti dia mampu karna kekayaanku hampir sama dengannya. Aku dan ayah sudah memberikan Joe masing-masing satu black card dan juga saldo di rekening depositonya hasil dari dividen perusahaan bisa kupastikan semakin menggunung saja karna aku tidah pernah mendapatkan laporan mutasi pengeluaran dana dengan nominal yang fantastis.
Sejak kepergian ibu, aku dan ayah bekerja mati-matian untuk membahagiakannya, berusaha memberikan apapun yang dia inginkan. Seperti saat ini, aku dan Paman Sammy berencana untuk menetralkan bisa alami dari klan ular yang ada di tubuh Jade.
Aku sengaja tidak menceritakan rencanaku kepada siapapun, karna aku tau para orang tua pasti akan menentangnya. Setelah aku berhasil menjadikan Jade manusia seutuhnya, aku ingin kembali ke Melbourne dan melupakan Jade. Bukankah pernikahan kami hanya pernikahan siri, dan Jade juga tidak mengetahuinya.
Aku berencana untuk meninggalkan Indonesia selama 3 tahun, dan dalam kurun waktu itu aku akan membuat Jade dekat dengan Joe.
Aku tau cinta tidak bisa dipaksakan, jadi jika memang Jade sudah lebih dulu menaruh rasa kepada Joe dan juga sebaliknya, maka aku akan membantu mereka bersatu dunia akhirat, meski sebenarnya hatiku akan sangat terluka harus kehilangan wanita yang selama ini aku perhatikan dari jauh, wanita yang selama ini aku cintai secara diam-diam, bahkan aku menempatkan empat bodyguard yang akan selalu mengawasinya dari dekat sejak 10 tahun yang lalu.
Sebenarnya saat di dalam mobil, aku mulai kehilangan kewarasanku, jantungku berdetak begitu cepat saat harus duduk berdampingan dengannya. Untunglah, Joe dan Jade sepertinya tidak menyadarinya, hanya saja aku selalu melihat Shawn seperti sedang meledekku dari center mirror.
Hingga sore hari, saat kami bertemu kembali untuk menemani Joe, saat itulah aku berencana untuk membelikannya beberapa pakaian syari agar dia benar-benar bisa menutup auratnya dengan baik hingga aku bisa menceraikannya dan menikahkannya dengan Joe suatu saat nanti.
Tetapi entah keberanian dari mana, aku justru terus menggenggam erat pergelangan tangannya saat berada di Mall, ada kehangatan yang membuatku sangat nyaman saat bergandengan tangan dengannya.
Memang dia sempat menolak karna dia berpikir jika kami bukanlah mahram, tetapi aku berhasil meyakinkannya dan membiarkanku tetap memegang pergelangan tangannya.
Hingga sampailah kami di rumah Pak Sammy, setelah makan malam aku dan Pak Sammy mulai melancarkan rencana kami. Awalnya semua berjalan dengan baik, meskipun aku merasa sangat aneh dengan keadaanku sendiri, aku merasa seperti ada luapan nafsu birahi yang sangat besar dan aku harus menahannya mati-matian sehingga membuat kepalaku seperti berputar dengan sangat cepat.
_____________******______________
Aku mendengar ada suara wanita seperti berbisik di dekatku. Aku mencoba mengumpulkan kesadaranku, untuk membuka mata hingga aku melihat ada seorang wanita memakai baju piyama sedang mengorek tempat sampah kecil di samping nakas.
Sungguh diluar dugaanku, dia adalah art Pak Sammy yang katanya juga teman sekelas Jade. Aku masih berpura-pura pingsan untuk mengamati apa sebenarnya yang dia inginkan. Tiba-tiba saja dia menyuntikkan bekas suntikan yang berisi ramuan ke tubuh Jade lalu mengambil entah berapa ml darah Jade, tapi sepertinya hanya sedikit.
Dia kemudian menyingkap rok panjang Jade dan menyuntikkan cairan itu di bawah sana, entahlah...aku tidak tau apa maksudnya. Aku terus mengamatinya hingga gadis itu mengambil ponsel dan mengambil gambarku dan Jade. Setelah itu dia bergegas keluar dari kamar dan kembali mengunci pintu.
Aku mencoba bangun dan berjalan ke arah pintu dan mengintip dari lubang pintu. Aku mendengar wanita itu mengucapkan " Selamat menempuh hidup baru, Jade Ong Kah Suan".
Aku benar-benar terkejut saat mendengar dia menyebut nama panjang Jade, itu berarti dia mengetahui siapa Jade sebenarnya.
Aku kembali ke walk in closet dan menelepon Pak Sammy, aku mengatakan apa saja yang baru aku lihat. Hingga akhirnya aku dan Pak Sammy memutuskan untuk mengikuti alur cerita yang akan dimainkan oleh gadis itu.
Aku kembali berbaring di atas ranjang tanpa membenarkan kancing kemeja dan ikat pinggang yang sudah gadis itu lepaskan. Mungkin karna aku benar-benar lelah, aku justru benar-benar terlelap hingga aku terbangun saat mendengar suara teriakan Jade disampingku.
Hatiku hancur berkeping bagai di sayat sembilu saat harus menyaksikan Jade luruh ke lantai menangis tersedu sedan. Dia terus saja berteriak histeris seolah meratapi sesuatu yang berharga hilang dari dalam dirinya, tetapi kenapa tidak ada satupun orang yang datang.
Tak lama setelahnya, aku pun mendengar kebisingan dari arah luar kamar dan setelah itu pintu kamar pun terbuka. Aku melihat dari celah bola mataku jika Pak Sammy datang mendekat, dia mencengkeram kerah kemejaku lalu mengedipkan matanya.
Baiklah...sepertinya ini saatnya untuk memulai drama yang diciptakan oleh gadis itu. Aku membiarkan Pak Sammy memukul rahangku dan sialnya itu terasa sangat sakit.
Entahlah...sepertinya dia masih marah saat menyaksikan rekaman CCTV kamar yang tersambung ke ponselnya dan melihatku mengecup bibir keponakannya itu karna aku sudah berjanji untuk tidak menyentuhnya terlebih dahulu.
Aku benar-benar hanya menurut saja dengan apa yang semua orang tuduhkan padaku bahkan aku melihat tatapan permusuhan dari sorot mata Joe.
Tapi biarlah dengan semua kemarahan dari orang-orang karna ada hal yang lebih penting yang harus aku dan Pak Sammy bongkar terlebih dahulu.
Pak Sammy sendiri mengatakan kepadaku jika dia mencurigai gadis bernama Marry ini, wajahnya mengingatkan Pak Sammy kepada seorang ibu hamil yang ditolong oleh almarhum kakaknya, ibu kandung Jade hingga mengakibatkan beliau harus meregang nyawa.
Jika hal itu benar, bisa saja Marry adalah komplotan dari sekte Burnrose yang sedang mengincar Jade.
Selama ini aku hanya mendapatkan informasi jika markas mereka berada di Singapura. Mereka berkamuflase sebagai milyarder dengan perusahaan perusahaan super meganya di sana.
Aku dan Pak Sammy benar-benar harus bergerak dengan sangat hati-hati karna jika Jade sampai berhasil mereka bawa, maka bisa dipastikan kami akan kehilangan Jade untuk selama-lamanya.
Sekte Burnrose memiliki hacker hacker handal yang sulit sekali ditembus keamanannya, jadi bukanlah hal yang sulit bagi mereka untuk menyembunyikan identitas Jade jika dia sampai menginjakkan kaki di Singapura.
Tetapi ada kenyataan lain yang membuatku juga semakin sesak nafas, dr. Steven sudah meneliti darahku dan dia mengatakan jika dalam darahku juga terdapat bisa alami seperti dalam tubuh Jade. Tetapi kadar trombositku tidak cukup banyak untuk melawan bisa itu, jadi bisa dipastikan jika aku akan selalu dibayang-bayangi oleh rasa sakit seperti terkena racun ular.
Ya.....meski aku percaya jika jodoh, rizqi dan maut itu rahasia Allah tetapi aku tetap saja khawatir saat dr.Steven mengatakan jika dalam kurun waktu 3 bulan, racun itu bisa saja menggerogoti jantungku.
Dan penawarnya hanya satu, Jade harus menghisap racun dalam tubuhku seperti yang sudah dia lakukan 10 tahun lalu saat di Royal Carribean Cruise.
Aku masih terdiam di tempatku sambil menunggu pagi menjelang hingga Marry berangkat sekolah, barulah aku dan Pak Sammy akan masuk ke kamarnya untuk mencari tahu lebih dalam siapa siapa dia sebenarnya.
Aku membuka laptopku dan memeriksa beberapa file yang akan aku kirimkan ke Shawn untuk dicetak, tetapi di saat yang bersamaan aku melihat pintu yang terbuka dengan kencang dan muncullah Pak Sammy sambil membawa ponselnya.
Pak Sammy menunjukkan sebuah postingan entah dengan caption apa tetapi aku jelas melihat foto HD disana yang berisi aku dan Jade saat insiden semalam.
Aku berusaha melacak IP addres dari akun anonim itu, butuh perjuangan yang cukup keras hingga aku bisa membobol pertahanan mereka.
Sebuah IP yang berasal dari Singapura, dan aku terus berusaha membobolnya hingga kudapatkan sebuah nama Marryland Ong Hong Chan.
Aku seperti merasa familiar dengan nama hanyu pinyin itu, akupun berusaha mengingatnya kata demi kata hingga aku mengingat ayah Ong, bukankah nama panjangnya Ong Hong Cheng.
Kenapa seperti sebuah Marga yang sama, Marga Ong dari garis keturunan Hong.
_______ To Be Continued ____________