[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]
Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.
Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.
Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.
Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.
Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 13 — Bunga Peri Malam
Reaksi para warga yang begitu hormat dan gembira pada kereta Lin Ruyue menunjukkan betapa berhasilnya Keluarga Zhou memimpin Kota Riva.
Zhou Yuan sadar, pengaruh keluarganya begitu berjasa di kota ini, ia pernah mendengar dari salah satu pelayannya bahwa kakeknya Zhou Bing pernah berhasil memberantas kemiskinan di Kota Riva hingga sampai ke titik terkecil.
Sebab hal tersebut Kota Riva menjadi kota yang makmur dan sejahtera, alasan yang sama kenapa Kota Riva menjadi kota yang padat penduduknya karena mereka ingin tinggal di kota ini.
Kereta Lin Ruyue kemudian terhenti saat berada di tengah pasar kota, seorang pengawal membuka pintu keretanya sementara pengawal yang lain menertibkan warga agar memberikan jalan pada Sang Permaisuri.
"Yuan'er, mari kita keluar..." Lin Ruyue tersenyum lembut sambil mengulurkan tangannya.
Zhou Yuan mengangguk, menyambut uluran tangan ibunya sebelum kemudian melangkahkan kakinya keluar kereta. Hal yang pertama kali ia lihat adalah sambutan para warga.
"Ah siapa anak laki-laki yang bersama Permaisuri itu, apakah dia puteranya?" Celetuk salah seorang.
"Hei, memang kau pikir siapa lagi, tentu saja dia putera pangeran kita..." balas yang lain.
"Dia anak laki-laki yang tampan, tidak berbeda jauh dengan wajah Tuan muda Yao, Saat besar nanti aku yakin dia akan menjadi pemuda yang gagah."
"Kau benar, lihat, meski masih kecil wajahnya tampak begitu menawan..."
Zhou Yuan tersenyum canggung saat mendengar bisikan-bisikan tersebut, memang terlepas dari ia terlahir kembali, wajah Zhou Yuan di kehidupan kedua ini sungguh berbeda, bisa dibilang wajahnya jauh lebih rupawan dibandingkan dengan kehidupan pertamanya.
Zhou Yuan terus mengikuti langkah ibunya yang menarik tangannya sejak tadi, Lin Ruyue tampak menyambut setiap warganya yang ingin bertemu, ia adalah permaisuri yang tidak tinggi hati, ramah, dan mudah tersenyum.
Di pasar Lin Ruyue melakukan tugasnya untuk menyelidiki harga pasar sayuran yang tiba-tiba naik, ia banyak sekali bertanya-tanya pada para pedagang sayuran sebab-sebab hal tersebut bisa terjadi.
Zhou Yuan mengamati hal tersebut dalam diam, ia mendengar bahwa alasan utama sayur menjadi mahal dikarenakan langka.
Selama beberapa bulan belakangan ini kerap terjadi kegagalan panen di Kota Riva disebabkan melonjaknya jumlah hama. Lin Ruyue mengangguk-angguk mendengar hal tersebut sambil sesekali mencatatnya.
Perhatian Zhou Yuan kemudian mendadak teralihkan oleh sebuah pedagang bunga tak jauh darinya berdiri, toko pedagang itu sangat harum, mata Zhou Yuan melebar saat mengetahui jenis bunga yang dijualnya.
"Bunga Peri Malam? Tidak mungkin... Bagaimana bisa bunga itu ada disini?" Zhou Yuan benar-benar terkejut ketika melihatnya.
Setahu Zhou Yuan Bunga Peri Malam sangat langka di dunia persilatan, ia tidak mengerti kenapa bunga tersebut bisa dijual di pasar umum seperti ini.
"Yuan'er, ada apa?" Lin Ruyue melihat puteranya itu sedikit melamun.
Zhou Yuan tersadar dari lamunannya, pertanyaan ibunya seketika membuat pikirannya mendapatkan ide baru.
"Ibu, bunga apa itu?" Zhou Yuan menunjuk toko bunga tersebut.
Lin Ruyue tersenyum, "itu adalah Bunga Peri Malam, Sayang, bunga yang digunakan untuk pengharum ruangan."
"Ibu, bolehkah Yuan membeli bunga itu?" Zhou Yuan tiba-tiba memasang wajah memelas.
Lin Ruyue tertawa kecil, ia tidak menduga anaknya itu akan sangat menyukai bunga pengharum ruangan tersebut.
"Tentu saja, Sayang, kau boleh membelinya..."
"Benarkah, boleh membeli banyak?"
"Hm, apakah Ibu sekarang bisa mengatakan tidak..." Lin Ruyue tersenyum mengelus pucuk kepala anaknya.
Selama ini Zhou Yuan tidak pernah meminta apapun pada orang tuanya meski seringkali ditawari, hal ini membuat Lin Ruyue sedikit terkejut karena baru pertama kali melihat Zhou Yuan tertarik terhadap sesuatu.
Lin Ruyue menuntun Zhou Yuan ke arah pedagang bunga tersebut, pada akhirnya ia hampir membeli setengah bunga dari jumlah dagangan toko itu.
Kantong besar berisi Bunga Peri Malam telah di taruh di dalam kereta. Karena tugasnya penyelidikannya telah selesai Lin Ruyue kemudian mengajak Zhou Yuan pulang, tidak lupa ia juga berpamitan pada para warganya.
"Yuan'er, apa yang akan kau lakukan dengan membeli bunga sebanyak itu, biarpun bunga itu wangi, tapi tidak cocok untuk diberikan pada seorang gadis."
Lin Ruyue pikir Zhou Yuan membeli bunga untuk diberikan pada Xiao Rou, mengingat gadis berambut merah itu adalah perempuan yang cantik tidak mengherankan jika puteranya tersebut bisa jatuh hati pada cucunya Xiao Fan.
"Ibu, aku hanya menyukai bunga, tidak lebih..." Zhou Yuan tersenyum canggung, tentu saja ia menyadari kesalahpahaman ibunya.
Alasan Zhou Yuan membeli Bunga Peri Malam karena alasan yang lain yaitu untuk menggunakannya sebagai pelatihan penempaan fisiknya.
Jarang ada yang tahu atau mungkin memang tidak ada yang mengetahui kegunaan lain dari Bunga Peri Malam selain menjadi pengharum ruangan.
Bunga Peri Malam bisa dibuat menjadi sebuah ramuan untuk latihan penempaan fisik seorang pendekar terutama menguatkan tulang.
Zhou Yuan mendapatkan resep tersebut dari gurunya di kehidupan pertama, ia yakin jika dirinya mengonsumsi ramuan Bunga Peri Malam, Teknik perombakan tulangnya akan meningkat dengan sangat pesat.
Meski Zhou Yuan sekarang bisa menggunakan tenaga dalam untuk peningkatan kualitas tulangnya itu akan memerlukan waktu yang lama, apalagi tenaga dalam Zhou Yuan saat ini masih bisa dihitung dengan jari.
Dengan bunga tersebut Zhou Yuan dapat mempercepat waktu pelatihannya menjadi lebih singkat.
Sesampainya di rumah, Zhou Yuan menyuruh salah satu pelayan untuk meletakan kantong bunga itu di kamarnya.
Ketika malam sudah larut Zhou Yuan baru beraksi, ia mengolah Bunga Peri Malam sesuai yang diajarkan gurunya menjadi sebuah ramuan.
Satu kelopak bunga saja sudah cukup untuk membuat satu ramuan, setelah jadi Zhou Yuan langsung menenggak dan meminumnya.
"Ahh... Ini lebih pahit dari yang aku kira..." Zhou Yuan memejamkan matanya saat air sari dari Bunga Peri Malam menyentuh lidahnya. Rasa pahit dan ingin muntah segera dirasakan namun Zhou Yuan tetap berusaha menelannya.
Sesaat Zhou Yuan teringat di kehidupan pertama ia paling tidak mau meminum ramuan dari hasil racikan gurunya, kini di kehidupan kedua ini Zhou Yuan tidak punya pilihan lain, ia harus tumbuh kuat dengan cepat demi membalaskan dendam pada organisasi yang telah membunuhnya.
Setelah meminum satu gelas ramuan Bunga Peri Malam, Zhou Yuan kemudian duduk bersila dan mulai memejamkan mata, Zhou Yuan lalu menggunakan Teknik Tulang Berlian untuk perombakan tulangnya.
Zhou Yuan memejamkan mata selama setengah jam sebelum proses pemurnian bunga ditubuhnya selesai, kini ia merasakan peningkatan tulangnya yang bertambah tiga kali lipat dari biasanya.
"Aku tidak menduga efek Bunga Peri Malam bakal sekuat ini..." Zhou Yuan tersenyum lebar setelah merasakan khasiat bunga tersebut yang cukup besar pada tubuhnya.
Zhou Yuan sungguh menyesal di kehidupan dulu pernah menolak ramuan itu karena alasan pahit. Zhou Yuan yakin jika dirinya terus mengonsumsi bunga itu secara rutin, kualitas tulangnya pasti meningkat kuat dengan signifikan.