Diabaikan dan tidak diakui oleh keluarganya yang seorang konglomerat
Keberadaannya harus dirahasiakan atas perintah ayahnya
Memiliki kelainan pada tenggorokannya sejak kecil, dimana setiap hari dia harus mengkonsumsi pil khusus
Kehilangan seorang paman yang sangat dia sayangi mengubah seluruh kehidupannya
Bahkan dia rela menjadi pembunuh yang dikenal kejam
Raiga kali ini diperintahkan untuk membunuh anak konglomerat saingan keluarganya untuk bisa menggantikan keluarga itu
Namun, kebenaran satu-persatu terungkap seiring berjalannya waktu
banyak hal baru yang terjadi ,disaat dia mencoba menyamar menjadi seorang pelajar disebuah Universitas Island
Apakah dia berhasil membunuh dan menyelesaikan tugasnya????
Atau apakah dia memilih jalan lain???
Meski begitu dia selalu dikelilingi orang yang melindungi nya. Simak terus cerita nya dijamin seru, sangkyuuu 🙏✌️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Janggal
Didalam kamar Raiga segera pergi kekamar mandi, dia harus membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum mengobati lukanya
Dibawah air yang mengucur kebawah , Raiga memikirkan ibu
Waktu kecil Raiga yakin semua keluarganya tidak memperdulikan nya tapi beberapa waktu lalu Raiga sering menangkap basah ibu yang diam-diam memperhatikan nya
Saat itu Raiga belum kembali, ibu mengecek kekamarnya, melihat Raiga yang tidak ada, ibu sangat kawathir dan menunggu diruangan depan
Saat mendengar suara pintu terbuka, ibu langsung berdiri dan melihat ke pintu
Disana ada Raiga yang baru kembali setelah menyelesaikan tugasnya
Karena belum sempat membersihkan diri, diwajah dan tangannya ada banyak darah
Ibu yang melihat itu langsung menghampiri dan menanyakan keadaan putrinya itu
Tampak ibu benar-benar sangat kawathir
Raiga terlihat bingung, bukannya keluarga nya selalu mengabaikannya tapi ibunya tiba-tiba bersikap seperti itu
Melihat ibu yang panik, Raiga berusaha menjelaskan nya bahwa itu bukan darahnya melainkan darah dari orang yang dia bunuh
Ibu langsung terdiam, wajahnya terlihat pucat, setelah mendengar itu ibu pergi sambil sempoyongan ke ke kamarnya
" Anda sudah kembali nona". Ucap salah satu penjaga ibu yang baru masuk
" Ya..".
" Nyonya dari tadi menunggu anda selama berjam-jam, dia sangat kawathir anda belum kembali, hari ini pekerjaan nyonya sangat banyak tapi dia rela menunggu anda pulang". Ucap penjaga itu sambil tersenyum ke arah Raiga melakukan
Mendengar itu Raiga sama sekali tidak percaya, jadi dia mencoba untuk melihat sendiri, malam itu Raiga yang sudah kembali sengaja lewat pintu belakang, dan masuk ke kamar
Dia bersembunyi di sebelah lemarinya, benar saja beberapa menit kemudian pintu nya terbuka seseorang masuk kedalam kamarnya
Raiga tetap bersembunyi dan berusaha sedikit pun untuk tidak bersuara bahkan dia menahan nafasnya
Tapi orang tersebut tidak melanjutkan masuk kedalam, melainkan dia langsung keluar lagi
Mendengar orang itu sudah keluar dan menutup pintunya lagi, Raiga berjalan ke arah pintu untuk mengecek siapa orang itu
Dan saat dia membuka pintunya, ibu sedang berdiri didepan pintu sambil memegangi gagang pintu
Raiga yang terkejut dan ibu yang ikut terkejut juga, mereka berdua menjadi gugup dan canggung
" Ibu pikir kamu belum kembali..!". Ucap ibu mencoba menghilangkan rasa canggung mereka
" Bu , berhenti menunggu ku mulai saat ini, jika tuan besar tahu itu akan menjadi masalah". Pintah Raiga
" Bagaimana kamu bisa tahu??". Tanya Ibu
" Tapi ibu sangat kawathir kepada Raiga".
Tambahnya lagi
Raiga tidak tahu harus memberitahu seperti apa ke Ibu, namun ini memang harus di hentikan
" Aku janji akan pulang sesuai waktu agar ibu tidak kawathir, jadi tolong berhenti lakukan itu".
Ibu mengangguk pelan dan diapun pergi dari sana, " baiklah Ibu mengerti".
Raiga melihat punggung Ibu yang semakin menjauh, dia benar-benar tidak percaya Ibu mengkhawatirkan nya
Namun ada hal yang membuat Raiga merasa janggal, saat suara sepatu orang yang masuk tadi sedikit berat sedangkan sepatu yang dipakai Ibu terdengar ringan
" mungkin aku salah mendengar nya". gumam Raiga yang masuk kedalam kamarnya
Sejak saat itu Raiga sedikit merespon apa yang ibu lakukan, meski dia masih menjaga jarak
Setelah selesai mandi, Raiga mengambil salep untuk mengoleskan kebeberapa lukanya agar tidak meninggalkan bekas
Selesai mengoleskan salep Raiga bersiap untuk tidur , hari ini dia merasakan sangat lelah sekali
Besok banyak hal yang harus dia lakukan, untungnya tidak ada tugas besok ,jadi dia bisa bekerja dengan lancar