NovelToon NovelToon
Penjara CEO Dingin

Penjara CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa
Popularitas:28.7k
Nilai: 5
Nama Author: @LJSDewyLee

"Tak terbayangkan oleh Kanaya, jika pertemuannya dengan seorang CEO akan merubah kehidupannya seratus delapan puluh derajat.

Karena kesalah pahaman membuatnya menjadi tawanan sang CEO dan harus membayar kesalahan yang tak pernah ia lakukan demi menyelamatkan nama baik keluarga.


" Yang penasaran akan alur ceritanya yuk di kepoin , and happy reading guys"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @LJSDewyLee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengalir seperti air

Mentari pagi menyapa bumi , pagi itu nampak cerah dan terasa sejuk menerpa siapapun di Mansion.

Kanaya masih terlelap bergulung selimut usai pergumulannya tadi malam , dimana Leo kembali melakukan penyatuan mereka untuk kedua kalinya.

Tubuh Kanaya seperti remuk redam Leo benar-benar tak melepaskan dirinya walaupun sedetik saja pria itu benar -benar ingin menguasai dirinya.

Melihat Kanaya masih terlelap, Leo beranjak dari tempat tidur dengan hati-hati ia melepaskan pelukan Kanaya yang erat memeluknya erat sejak semalam.

Di kecupnya kening Kanaya tak lupa ia menarik selimut untuk menutupi tubuh Kanaya.

Leo memakai jubah tidurnya dan berjalan keluar kamar, menuruni tangga ia bermaksud untuk mengambilkan sarapan untuk Kanaya.

Begitu sampai di dapur tampak Alan, sedang sarapan di temani Bi Yati.

" Tuan Muda, anda sudah bangun?" sapa Bi Yati.

Leo hanya mengangguk sekilas dan meraih nampan untuk ia isi dengan cangkir teh hijau kesukaan Kanaya dan piring yang akan ia isi dengan roti isi buatannya.

Alan dan Bi Yati saling menatap satu sama lain melihat hal yang tak pernah sekalipun dilakukan Leo, kini dilakukan pria dingin itu membuat keduanya tercengang.

" Tuan, itu sarapan untuk Non Naya?" tanya Bi Yati.

Kembali Leo mengangguk tanpa berbicara dan tetap menyiapkan sarapan untuk Kanaya dengan senyum mengembang di wajahnya membuat Alan dan Bi Yati semakin tercengang namun mereka juga senang dengan perubahan sikap Leo.

" Kelihatannya ada yang sedang bahagia Bi"

" Iya Tuan Al ...jelas sekali "

" Senangnya bisa menghabiskan malam bersama "

Alan mencoba menggoda Leo dengan celotehan usilnya, Leo melemparkan potongan buah apel ke arah Alan membuat Alan terbahak-bahak.

Namun tak bisa di sangkal jika saat ini Leo memang sangat bahagia, dengan cepat ia menyelesaikan sarapan untuk Kanaya, sementara ia hanya meminum kopi tanpa gula kesukaannya.

" Tuan Muda, anda juga harus sarapan" ucap Bi Yati.

" Aku akan sarapan di kamar dengan istriku" Leo dengan meraih nampan berisi sarapannya dan segera berlalu meninggalkan Alan yang terus meledeknya.

" Huuuhh...dasar mentang-mentang pengantin baru" ledek Alan.

Bi Yati, tertawa renyah mendengar ledekan Alan pada Leonard ke-dua pria itu adalah kesayangan Bi Yati, karena sejak kecil dirinyalah yang merawat dan menjaga keduanya selama bertahun-tahun.

☘️☘️☘️☘️☘️

Leonard menaruh sarapannya di nakas meja kamar dan perlahan ia duduk disamping Kanaya yang masih betah bergulung selimut Leo membelai wajah Kanaya dengan lembut membuat Kanaya terusik.

Kanaya perlahan membuka mata dengan senyum tipis terukir di wajahnya pagi itu nampak jelas Kanaya begitu bahagia dan ia pun meraih tangan Leo dan mengecupnya sekilas.

" Pagi sayang!!" sapa Leonard

" Pagi..." ucap Kanaya

" Bangunlah sarapan dulu, nanti kau bisa tidur lagi kalau kau sudah sarapan" ucap Leo lembut.

Kanaya menganggukan kepala dan perlahan ia mendudukan tubuhnya yang polos tanpa pakaian, Kanaya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan beranjak untuk pergi ke kamar mandi dengan kesulitan untuk berjalan.

Leo berusaha membantunya, namun Kanaya menolaknya.

" Tidak...aku bisa" Kanaya was-was ia takut jika Leo akan melakukannya lagi mengingat tubuhnya terasa remuk.

Leo tertawa kecil dengan penolakan Kanaya terlihat jelas jika Kanaya was-was.

" Jangan takut, aku takkan melakukannya lagi aku janji" ucap Leo.

" Kau bohong, semalam pun kau masih melakukannya"

" Habisnya kau terlalu menggoda untuk kulepaskan"

" Lee " Kanaya memekik

" Lee?, kenapa kau selalu memanggilku dengan sebutan itu?" tanya Leo karena Kanaya selalu memanggilnya dengan sebutan itu.

" Tidak...aku...aku hanya suka saja dengan memanggilmu dengan sebutan itu lidahku rasanya kelu jika memanggilmu dengan nama Leo, atau Leonard ya jadi ku panggil saja dengan sebutan itu terdengar simpel dan juga singkat aku lebih nyaman dan menyukainya tidak apa-apakan?" tutur Kanaya.

"Tentu saja,tidak apa-apa untukmu asal kau suka dan nyaman akupun akan menyukainya" ucap Leo yang senang mendengar Kanaya menyukai namanya.

" Terimakasih"

Kanaya dengan wajah penuh keceriaan dan dengan tertatih ia berjalan menuju kamar mandi setelah membuat Leo berbunga -bunga dengan perkataannya yang tanpa berpikir keluar begitu saja dari mulut Kanaya membuat Leo semakin jatuh hati pada Kanaya.

Tak berapa lama Kanaya keluar dari kamar mandi dengan balutan selimut di tubuhnya ia berjalan dengan perlahan menghampiri Leo yang bergegas membantunya untuk duduk bersamanya di tempat tidur.

" Ini, aku sudah menyiapkan sarapan untuk mu"

" Wahh... terima kasih, kau tahu makanan kesukaan ku rupanya "

Kanaya dengan berbinar menikmati sarapannya, Leo begitu senang Kanaya begitu antusias dengan sarapan yang ia buat, terlihat jelas Kanaya begitu lahap menyantap sarapan nya.

Mungkin karena kelelahan ia menjadi sangat lapar dan dengan lahap menyantap sarapan itu dihadapan Leo.

" Maaf, aku lapar sekali" ucap Kanaya dengan mulut penuh dengan makanan.

Leo tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Kanaya, ia juga merasa bersalah karena ulahnya hingg membuat Kanaya kelelahan hingga kelaparan seperti itu.

" Tidak apa-apa, ayo habiskan sarapannya, nanti aku buatkan lagi kalau masih kurang"ucap Leo.

" Hemm ...tapi kau sendiri sudah sarapan belum? "

Tanya Kanaya yang melihat Leo hanya meminum kopi hitam ditangannya, dengan segera ia meraih roti di piringnya yang masih ada beberapa potong lagi dan memberikannya ke pada Leo.

" Ayo, kau juga harus sarapan"

Leo menggenggam tangan Kanaya yang memegang roti isi itu dan menggigitnya secara perlahan.

" Bagaimana enakkan? " tanya Kanaya

" Hemm..." jawab Leo .

" Ayo kita sarapan bersama" ajak Kanaya.

Dan akhirnya keduanya pun pagi itu sarapan bersama di tempat tidur dengan penuh sukacita dan kebahagiaan dan canda tawa di sela sarapan mereka.

1
Sumini Ningsih
calaon ayah jadi ikutan ngidam
Sumini Ningsih
terjawab sudah kekawatiran leo,ternyata isgrinya hamil....selamat ya naya
Sumini Ningsih
wah kanaya hamil
Sumini Ningsih
stella itu bukan cinta tapi ambisimu untuk menjadi orang terpandang
Sumini Ningsih
oh dandy adiknya damar
Sumini Ningsih
sochit banget dah aahh
Sumini Ningsih
Aamiin iya nek aku setuju
Sumini Ningsih
kayanya kanaya lagi hamil ya
Sumini Ningsih
untung ada pengawal jadi selamat deh
Sumini Ningsih
kasihan deh li stellaa dah tau jadi milik orang lain masih mau merebutnya
Sumini Ningsih
sama sama bucin
Sumini Ningsih
alhamdulilah nenek juga menyayangi nona muda
Sumini Ningsih
keren keren
Sumini Ningsih
þenang saja naya
Sumini Ningsih
ceritanya hot banget
Sumini Ningsih
lanjut thor
Sumini Ningsih
kejar terus lee,jangan sampe kao kehilangan kanaya yg jenius
Sumini Ningsih
dasar wanita murahan stella
Sumini Ningsih
udah cantik jenius lagi
Sumini Ningsih
dasar masa karena kangen jadi mara2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!