NovelToon NovelToon
Glen Mahardika

Glen Mahardika

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Playboy / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: nadia

Update Chapter sehari satu.


Glen Mahardika Murid SMA Alexsander High School yang tiba-tiba terobsesi pada seorang murid baru yang menurutnya berbeda dengan wanita lainnya.

Dia bernama Aletta Prisillia, wanita yang ternyata menyimpan segudang rahasia tentang kehidupannya. Aletta tidak sebaik yang orang lihat, dia bukan wanita lemah yang seperti di bayangan Glen selama ini. Tetapi saat Glen tau semuanya, ia malah semakin tidak mau melepaskan Aletta, Obsesisa pada Aletta semakin besar dan tidak tertolong.

__________

"My Beby," Glen merangkul pundak Aletta di hadapan semua murid di sekolah.

"My Bebby, My Beby minyak telon kali ah," Aletta melepas rangkulan Glen lalu pergi begitu saja.

"Ah......Dia semakin menggemaskan," Glen tersenyum miring seraya melangkahkan kakinya untuk mengejar Aletta.

__________

Di balik semua itu, ada kesedihan yang selalu Aletta tutupi dari orang-orang, kesedihan yang amat mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4

Saat istirahat Aletta benar-benar sendirian, tidak ada teman wanita yang mau bersama dengannya.

Digo menemani Aletta karena merasa kasihan pada Aletta, padahal Aletta tidak krberatan jika sendirian. Kesendirian adalah temannya selama ini.

"Tumben sendirian?" Tanya Aletta menatap Digo sekilas.

"Glen sama Raka lagi tanding basket, emangnya lu gak liat di lapangan?"

"Terus kenapa lu gak ikut?"

"Gue gak bisa main basket, ke lapangan yuk nonton. Lagian gak bete sendirian di sini? Yang lain juga pada nonton tuh," Ajak Raka.

"Bentar gue ngabisin makanan gue dulu."

Setelah makanan Aletta habis mereka berdua pergi ke arah lapangan untuk menonton, sebentar lagi akan di adakan pertandingan olahraga antar sekolah jadi banyak murid yang kini sedang berlatih di bidangnya masing-masing.

Selama perjalanan ke lapangan mereka berdua malah jadi pusat perhatian.

"Gila yah tu si Aletta, udah pacaran sama Glen masih aja goda temennya."

"Caper banget jadi orang."

Semua membicarakan Aletta, padahal Aletta sama sekali tidak melakukan hal itu. Dari awal ia tidak berusaha mendekati siapapun, mereka sendiri yang mendekati Aletta.

Keduanya sampai di pinggir lapangan, mereka mencari tempat teduh untuk menonton. Aletta di minta untuk memegang minuman Glen oleh Raka, para siswi yang menonton berusaha memberikan dukungan mereka untuk Glen.

Sementara Aletta tampak tidak terlalu peduli, tim Glen unggul 6 poin.

"Glen emang jago basket yah?" Tanya Aletta pada Raka.

"Iya, tahun kemarin sekolah kita juga berhasil menang gara-gara Glen. Tapi sayangnya di tingkat nasional Glen kemarin harus kalah di peringkat ketiga," jelas Raka.

"Lu ikut pertandingan apa?"

"Gue ikut renang, tapi tahun ini gue kayaknya gak minat ikutan apapun deh. Agak males soalnya."

Pertandingan babak pertama sudah selesai dan tim Glen menang, Glen menghampiri Aletta dan Raka bersama dengan Digo.

"Makasih sayang," Ucap Glen yang menerima minuman dari Aletta.

"Sayang, sayang. Jijik gue dengernya, lagian itu minuman yang di bawa Raka tadi, terimakasih nya sama Raka sana," Sinis Aletta.

"Yang jelas lu yang ngasih sama gue, jadi makasih nya ke elu aja deh," Glen menegak minuman itu hingga habis, tenggorokan yang terasa terbakar tadi kini sudah segar.

"Pulang sekolah jalan yuk," Ajak Glen menatap Aletta sembari tersenyum tipis.

"Enggak," Balas Aletta singkat dan jelas.

"Gue gak mau denger penolakan apapun dari mulut lu, jadi nanti pulang sekolah kita jalan," Kekeh Glen tidak peduli dengan penolakannya.

"Mana bisa gitulah, pokoknya gue gak mau ya gak mau."

"Bodo amat, gue bakalan tetep maksa lu jalan."

________

Saat pulang sekolah Aletta benar di paksa oleh Glen untuk ikut, kunci mobil Aletta bahkan di rebut oleh Glen. Glen menyuruh Digo untuk membawa mobil Aletta ke Markas mereka, sementara itu Aletta akan naik motor dengannya.

Aletta masih berusaha untuk menolaknya karena kalau ia telat pasti ia akan di marahi oleh ibu tirinya itu. Tapi pada akhirnya Aletta naik ke motor Glen karena tidak bisa menolaknya lagi.

"Nah gitu dong," Ucap Glen yang sudah menyalakan motornya.

"Pegangan nanti lu jatuh lagi," Lanjut Glen memandangi Aletta dari spion motor.

"Enggak mau, banyak bener kemauan lu," Balas Aletta sinis.

"Ya udah," Glen menjaili Aletta dengan menarik gas motornya secara tiba-tiba, membuat Aletta reflek memeluk Glen, dari spion motor terlihat Glen senyum-senyum sendiri.

Aletta memukul kepala Glen yang sedang memakai helm, "Sengaja bener

lu," bentak Aletta.

"Udah gue suruh pegangan juga tadi padahal."

"Padahal kan bisa pelan-pelan, emang lu nya aja sengaja narik gas tiba-tiba."

Glen tidak membalas lagi ucapan Aletta karena menurutnya tidak ada gunanya, Glen membawa Aletta ke taman bunga, Glen dan Aletta kini sedang membeli eskrim.

Setelah membeli eskrim mereka duduk di sebuab kursi panjang di taman sembari memandangi orang-orang yang juga sedang bermain di taman itu.

Seorang anak kecil memandangi Aletta dan Glen yang tengah makan eskrim itu, pakaian anak tersebut terlihat lusuh bahkan tubuhnya sangat kotor. Aletta yang kasihan langsung menghampiri anak tersebut, awalnya anak itu hendak kabur.

Aletta berusaha bicara baik-baik sampai akhirnya anak itu tidak kabur, "Mau beli eskrim juga?" Tanya Aletta tersenyum tipis.

Anak lelaki itu mengangguk. Aletta segeea mengantar anak itu untuk beli eskrim, selesai beli eskrim mereka kembali ke kursi tadi menghampiri Glen yang masih ada di sana.

"Ternyata lu masih punya hati yah," Ledek Glen.

"Sialan, kalau gue gak punya perasaan sikopat kali ah," Aletta memasang wajah sinis.

Glen dan Aletta memandangi anak itu yang terlihat sangat bahagia padahal hanya sedang makan eskrim. Anak itu bahkan beberapa kali bertrimakasih pada Aletta.

"Orang tua kamu kemana?" Tanya Aletta.

"Ibuku lagi mulung. Kalau ayahku, aku gak tau dia dimana, sejak dulu aku hanya tinggal berdua sama ibu," balas Anak itu.

Aletta merasa kasihan pada anak tersebut.

"Nama kamu siapa?" Tanya Aletta kembali.

"Dimas Kak."

"Ini uang buat dia, lu kasih sana," Glen memberikan Aletta uang pecahan 100 ribu untuk anak itu.

"Gue lebih kaget lu bisa kasihan sama orang, lu kan di kenal-" Glen malah memotong pembicaraan Aletta.

"Jangan banyak omong, kasih aja uangnya."

"Iya, bawel banget sih loh."

"Dek, ini uang buat kamu. Kamu simpen dan kasih ke ibu kamu, awas jangan sampai hilang," Aletta menambahkan 100 ribu untuk anak itu.

"Makasih yah kak, semoga hubungan kalian langgeng," Balas anak itu.

Aletta membulatkan matanya kaget mendengar ucapan Dimas, sementara Glen malah kesenengan. Ia merangkul pundak Aletta sambil tersenyum pada Dimas, "Siap, kita bakalan langgeng kok."

"Lepasin!" Aletta menatap Glen tajam.

"Kalau gue gak mau gimana?" Glen malah menantang Aletta.

"Gue bakalan teriak dan minta tolong sama orang-orang di sini buat gebukin loh," Lanjut Aletta ketus.

"Silahkan aja, gue jamin 100 persen kalau mereka liat gue gak akan ada yang berani tolongin loh," Glen malah tersenyum miring.

Aletta hanya memandangi Glen dengan tajam sambil bingung harus berbuat apa, setelah ia pikirkan lagi pasti orang-orang juga tidak berani pada Glen. Soalnya Glen adalah ketua geng motor yang juga di kenal di kalangan warga.

"Ya udah pulang aja yuk, mau hujan nih," Aletta mengalihkan pembicaraan.

"Okey," Glen setuju, mereka berdua berpamitan pada Dimas.

Di perjalanan ke markas Glen untuk mengambil mobil Aletta, mereka malah kehujanan hingga terpaksa Glen mencari tempat untuk berteduh menunggu hujannya sedikit reda.

Baju yang Aletta pakai sudah agak basah, Glen yang melihatnya segera membuka jaket yang ia kenakan lalu ia berikan pada Aletta, ia tidak mau jika sampai Aletta sakit.

"Makasih, lu terkadang baik juga ternyata," Sarkas Aletta tersenyum palsu.

"Gue baik kok, tapi cuman sama lu doang."

"Bagus."

Bunyi petir tiba-tiba terdengar begitu keras, Aletta yang kaget sontak menjatuhkan jaket Glen yang hendak ia pakai. Tubuh Aletta mendadak gemetar, wajahnya terlihat begitu pucat karena ketakutan.

Ttrauma Aletta mendadak kambuh saat melihat kilatan juga mendengar suara petir di barengi sebuah mobil bus melintas di depannya, pandangan Aletta mendadak buram.

"Aletta, lu kenapa?" Glen langsung menahan tubuh Aletta yang mulai ambruk karena lututnya lemas.

Aletta menutup kedua tenginganya dengan telapak tangan, Aletta menangis sambil panik.

1
Yuyun Rohimah
up lg Thor
Yuyun Rohimah
next
Once Maredni
wah,anak yatim-piatu tidak tau berterima kasih kayak Kinan,jahat sekali kamu
Yuyun Rohimah
up Thor
Yuyun Rohimah
next
Neneng Dwi Nurhayati
jahat kinan
Yuyun Rohimah
next
susi
Hari ini Gak Update yah, besok Up dua atau tiga deh buat ganti yang hari ini.
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
double up kalau boleh
Neneng Dwi Nurhayati
hebat kak, akhirnya ayah Aleta sadar
sunshine wings
Bagus jalan ceritanya author aku suka..
Semangat ya nulisnyaaa..
💪💪💪💪💪
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
💖💖💖💖💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!