Istri Keduaku Yang Nakal

“Ungu!” Pekik Al dia sudah meringkuk dibawah lantai sambil memegang benda pusakanya, wajahnya memerah dan mengerut menahan sakit yang sedang ia rasakan dengan mata terpejam.

Naas sekali nasib Al, dia di tolak oleh dua istrinya sekaligus di hari yang sama.

Lilac menatap Al dengan wajah hawatir dan bersalah, sungguh dia tidak bermaksud melukai Al sampai seperti ini. Dia hanya ingin melindungi tubuhnya dengan cara seperti itu.

“Tu-tuan, apa anda baik-baik saja?” Tanya Lilac takut-takut.

“Kau tidak melihat nya? Aku sangat menderita Bodoh!” Pekik Al dengan mata yang masih terpejam.

“Tunggu sebentar, aku akan meminta pertolongan.” Ucap Lila dan hendak melangkah pergi, namun Al menahan kaki Lilac yang ada di depat tanganya.

“Ada apa Tuan?” Tanya Lilac lagi, dia masih terlihat merasa bersalah.

“Jangan Bodoh, kau ingin di penjara karena sudah membuatku terluka.” Ucap Al. Raut wajah Lilac semakin pucat mendengar itu.

“Benar juga, aku sudah melukai pria konglomerat ini.” Pikirnya, sudah pasti akan di tindak lanjuti.

“Bantu aku berdiri,” pinta Al sambil mengulurkan lengan nya, dan di raih Lilac dengan sigap ia membantu pria itu naik ke atas ranjang.

“Tuan aku minta maaf, aku tidak bermaksud melukaimu. Aku ha—“ ucapanya terputus karena Al memotong ucapanya.

“Sudah cukup, bawa ponselku.” Ucap Al menunjuk ponsel nya yang ada di atas nakas, dengan cepat Lilac mengambilkan nya untuk suaminya itu.

“Tuan apa tidak sebaiknya kita ke rumah sakit?” Tanya Lilac yang masih menatap Al dengan tatapan hawatir, dia bingung ingin menyentuh dan mengobatinya saja tidak bisa karena itu di bagian terlarang.

“Tidak perlu,” ucap Al sambil menahan sakit. “Biar donter yang ke sini dengan diam-diam, jika kita yang pergi semua orang akan tau termasuk Julia.” Ucap Al sambil menatap tajam ke arah istrinya itu.

Al mendengus kesal saat mengingat bagaimana cara Lilac menolak dirinya, padahal Al tidak salah karena Lilac adalah istrinya. Kapanpun ia ingin menyentuhnya, itu adalah hak dirinya pikir Al.

“Kau harus bertanggung jawab Lilac!” Pekik Al didalam hatinya dengan senyum tipis yang tidak dapat Lilac lihat.

“Awas saja jika sampai miliku tidak bisa bekerja dengan baik lagi, Ungu! Aku akan menghukum mu.” Ancam Al, Wajahnya yang ousat semakin pucat mendengar ancaman Al.

“Me-menghukumku?” Tanya Lilac dengan gagapnya wanita itu sedikit bergetar. Apa dia akan di penjara? Atau Al akan menyiksanya pikir Lilac.

Akhirnya Dokter yang juga sepupu Al itu datang juga, dia di antar masuk kedalam kamar oleh salah satu pengurus rumah tangganya. Mereka tidak akan mencurigai Leon, karena pria itu sering datang ke sini menemui Al.

“Al apa yang terjadi padamu.” Ucap Leon dengan buru-buru dia melihat kondisi tubuh sepupunya itu.

“Kak, periksa aku.” Ucap Al dengan wajah memelas. Dia menatap Lilac yang berdiri mematung di belakang Leon.

Lilac yang sadar sedang di tatap, “a-ada apa?” Tanya Lilac.

“Kamu akan melihatku ketika sedang di periksa?” Tanya Al dengan cepat Lilac berlari keluar dari kamar nya.

“Tidak perlu, biar dokter saja yang menanganinya.” Ucap Lilac. Leon melirik ke arah Lilac yang pergi keluar dari kamar itu, dia cukup aneh dengan tingak malu-malu istri kedua sepupunya itu.

“Dia menendang benda pusaka ku.” Ucap Al. Sontak ucaoan Al membuat Leon tertawa terbahak-bahak. Al pun menatap tajam kakak sepupunya itu dengan kesal.

“Ah maaf-maaf aku hanya heran kenapa dia menendang nya.” Ucap Leon sambil menyeka air bening yang menetes di ujung matanya.

“Mungkin dia masih trauma dengan perlakuakn ku sebelumnya.” Ucap Al karena dirinya sudah memaksa istrinya malam itu.

“Baiklah Tuan Alterio, mana sini buka biar Kakak mu ini yang memeriksanya.” Ucap Leon sedikit menggoda sepupunya itu.

“Hei kau tidak perlu memeriksanya.” Ucap Al dia sedikit menghindar saat Leon akan menggapai celananya.

“Kenapa apa kamu malu pada kakak mu ini?”tanya Leon karena tidak biasanya Al memanggil dirinya Kakak lebih dulu sebelum dia menyuruhnya.

“Aku lebih dulu lahir, jadi kau yang harus memanggilku kakak!” Protes Al.

“Oh tidak bisa! Ibuku adalah kakak Mommy mu! Jadi kau harus memanggilku Kakak!” Titah Leon yang lahir beberapa bulan setelah Al. Leon adalah anak dari Alika kakak tiri Mom Aily.

“Sudahlah aku tidak sakit lagi.” Ucap Al membuat Leon heran.

“Kalau sudah tidak sakit lagi dan ga mau di periksa lalu untuk apa kau memanggilku?” Tanya Leon bingung.

“Aku hanya ingin menghukum istriku itu agar dia tidak lagi takut padaku atau pun trauma karena kejadian dimana aku memperkosanya.” Ucap Al akhirnya. Cerita tentang dirinya yang memaksa seorang gadis bercinta dengan nya itu sudah bukan menjadi rahasia lagi di kalangan keluarganya. Jadi Al berbicara seadanya, awalnya seluruh keluarganya tidak percaya berita itu karena Al sangat terlihat mencintai Julia, namun saat mendengar dari mulutnya langsung leon pun mempercayai berita itu benar.

.