Shanum mendapat kabar bahwa ayahnya sakit. Demi menuruti permintaan sang ayah, ia pun harus rela menjalani perjodohan dengan seorang pria.
Siapa sangka pria yang dijodohkan dengan dirinya adalah Arga, mantan kekasih Shanum yang pernah menggores luka mendalam di masa silam. Membuat Shanum trauma untuk menjalin cinta lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Dunia Milik Berdua
Shanum dan Arga menikmati kebersamaan mereka yang tinggal beberapa hari lagi di kota Bali. Keduanya mengunjungi beberapa wisata yang ada di sana dengan perasaan bahagia dan mencintai satu sama lain.
Arga selalu menggenggam tangan Shanum, tak ingin lagi Shanum pergi menjauh darinya. Shanum pernah trauma pada dirinya, akan tetapi ia jugalah yang menyembuhkan luka Shanum.
"Sha, beberapa hari lagi kita akan pulang. Kamu akan sibuk dengan pekerjaanmu, sedangkan aku juga sibuk mengurus kantor. Tetapi, bagaimana pun juga aku akan tetap menyisihkan waktu luang untuk bersamamu. Seperti mengantar kamu ke butik, menjemputmu pulang," tutur Arga sembari menatap wajah istrinya.
"Tidak usah repot-repot, Ga. Aku bisa berangkat ke butik dengan menggunakan mobil," ucap Shanum.
"Tidak, Sha. Bagaimana pun juga kamu adalah tanggung jawabku. Aku akan selalu menjaga kamu meskipun tidak dalam waktu 24 jam. Aku ingin momen-momen kebersamaan kita menjadi lebih berharga walaupun dalam hal yang sepele," ujar Arga.
Shanum tersenyum, ia pun mencium punggung tangan suaminya. "Terima kasih, Suamiku. Setelah ini ku pastikan rasa cintaku akan semakin bertambah denganmu," ucap Shanum.
"Aku selalu berharap begitu, Istriku."
Keduanya kembali tersenyum, lalu memandang langit yang berubah menjadi warna jingga. Menikmati keindahan yang tak terhingga sembari bersenda gurau berdua.
Kali ini mereka benar-benar merasakan bahwa dunia hanya milik mereka berdua saja. Dulu, Shanum sempat mencibir beberapa orang yang selalu menjadi budak cinta, karena wanita itu dulunya mengalami trauma. Tetapi, setelah merasakan kembali manisnya cinta, kini Shanum pun mengerti, betapa indahnya saat mereka saling mencintai dan menganggap bahwa seisi dunia ini hanya mereka saja penghuninya.
....
Saat kembali ke hotel, mereka lagi dan lagi melakukan aktivitas panas. Demi mengejar target memberikan cucu untuk kedua orang tua mereka.
Kali ini, Shanum sudah benar-benar memberikan hati sepenuhnya dengan Arga, tanpa keraguan sama sekali setelah mengetahui fakta yang ada.
Aktivitas panas itu pun ditutup dengan mantra manis, yang selalu diucapkan oleh Arga. "Aku mencintaimu, Sha!"
"Aku juga, Ga."
Karena terlalu lelah, mereka pun menutup mata. Mengakhiri hari yang sudah larut dengan saling memeluk satu sama lain.
.....
Keesokan harinya, Pak Dendy sibuk menghubungi putranya, akan tetapi nomor Arga tak kunjung aktif. Keadaan darurat, yang membuat Pak Dendy pun harus turun tangan dan mencari dokumen penting yang disimpan oleh putranya itu.
"Masih tidak aktif juga, Pa?" tanya Bu Risa.
"Iya, Ma. Dari tadi papa sudah menghubungi Arga tetapi nomornya masih tidak aktif juga," timpal Pak Dendy.
"Harap dimaklumi saja, Pa. Lagian si Arga masih bulan madu sama Shanum. Jadi, setidaknya kita harus mengerti mereka juga," jelas Bu Risa.
"Begini saja, kita datang ke rumah Arga dan cari dokumen itu di ruang kerjanya. Sekalian mama juga mau lihat si Moza. Pasti dia sangat sedih ditinggal pergi sama Arga," lanjut Bu Risa.
"Iya, Ma. Kalau begitu ayo kita ke sana!" ajak Pak Dendy.
Keduanya pun langsung masuk ke dalam mobil, hendak menuju ke rumah Arga dengan memiliki rencana masing-masing.
Setelah menempuh jarak yang cukup lama, mereka pun tiba di kediaman Arga. Pak Dendy dan Bu Risa langsung masuk ke dalam rumah tersebut, disambut langsung oleh beberapa ART yang ada di sana.
"Moza mana?" tanya Bu Risa.
"Ada Bu, di dalam," timpal salah satu ART.
Bu Risa masuk ke dalam bersama dengan Pak Dendy. Jika Bu Risa datang untuk menemui Moza, sementara Pak Dendy langsung berjalan menuju ke ruang kerja Arga.
Sebelum membuka pintu ruangan kerja Arga, Pak Dendy kembali menghubungi putranya terlebih dahulu, akan tetapi nomor Arga masih tidak aktif. Ia pun langsung masuk begitu saja ke ruang kerja Arga.
Di waktu yang bersamaan, Bu Risa menghampiri Moza yang tengah berbaring di tempat tidurnya. Saat melihat Bu Risa, Moza pun seolah mengerti dan langsung menghampiri Bu Risa sembari menggosokkan tubuhnya ke kaki Bu Risa, pertanda ingin dielus.
"Manja sekali kamu, Moza. Ditinggal Arga ya? Sabar, sebentar lagi Arga juga pulang kok," ucap Bu Risa sembari menggendong Moza dsn mengelus bulu hewan tersebut.
Moza hanya bisa mengeong dengan mata yang sedikit menyipit. Hewan peliharaan Arga tersebut tampak sedikit kurus karena ditinggal pemiliknya. Padahal ART di rumah tersebut selalu memberikan makan dan perawatan yang cukup untuk Moza.
Hanya saja, kucing itu seolah mengerti bahwa Arga adalah pemilik yang sesungguhnya. Ia akan tampak bersemangat kembali jika Arga ada di sana.
"Ma!"
Terdengar suara lantang dari arah belakang, membuat Bu Risa sedikit terkejut. Wanita paruh baya itu pun langsung melemparkan pandangannya ke arah sumber suara. Ia melihat sang suami tampak pucat pasi sembari memegang selembar kertas yang ada di tangannya.
Tangan Pak Dendy terlihat amat bergetar hebat. Seakan amarahnya itu pun hendak meledak-ledak saat itu juga.
"Ada apa, Pa?" tanya Bu Risa terkejut.
"Arga ... suruh dia pulang sekarang juga dan segera ceraikan istrinya!"
Maafkan aku ya gengs, karena membuat kalian menunggu sampai bertahun-tahun 😅 Terima kasih banyak buat kalian yang sudah membaca karyaku sampai selesai. Berkat dukungan dari kalian, aku bisa menamatkan kisah Arga dan Shanum. Berat sih, sangat berat namatinnya karena aku dilanda mager bgt, ngga cuma itu aja aku juga males mikir. Astaga🤦....
Sebenarnya kisah Shanum dan Arga ini diambil sedikit dari kisahku, dimana aku yang sampai saat ini masih menjadi pejuang garis dua. Semoga saja ya, Allah mempercepat karena umurku hampir kepala 3😅
Intinya aku berterima kasih sebanyak-banyaknya sama kalian, tanpa kalian aku hanyalah remahan rengginang yang berada di kaleng Khong Guan. Udah dulu ceramahnya, semoga kita berjumpa lagi di karya aku yang lainnya. Biar ngga bosen nunggu, baca aja yg tamat wkwkwk. Itu pun kalau kalian berkenan hahaha ....
Udah ya, udah sangat panjang. Ngetiknya di kolom komentar biar nanti jadi top komen wkwkwkw. Sekian dan terima kasih. Ketjup manjahhh dari othor termager ini 💋💋💋💋💋♥️♥️♥️