NovelToon NovelToon
Melepaskan Diri Dari Jiwa Manusia Serigala

Melepaskan Diri Dari Jiwa Manusia Serigala

Status: sedang berlangsung
Genre:Manusia Serigala / Cinta Beda Dunia / Dunia Lain / TKP
Popularitas:850
Nilai: 5
Nama Author: husna_az

"Aku akan melakukan apa pun agar bisa kembali menjadi manusia normal."

Niat ingin mencari hiburan justru berakhir bencana bagi Vartan. Seekor serigala menggigit pergelangan tangannya hingga menembus nadi dan menjadikannya manusia serigala. Setiap bulan purnama dia harus berusaha keras mengendalikan dirinya agar tidak lepas kendali dan memangsa manusia. Belum lagi persaingan kubu serigalanya dengan serigala merah, membuat Vartan semakin terombang-ambing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Vartan menghela napas berkali-kali. Dia kesal sekaligus menyesal. Kesal karena diusir dari kelas, menyesal karena gara-gara terlalu memikirkan hubungannya dengan Ayara yang tidak jelas jadi seperti ini.

Saat sedang memikirkan masalah yang dihadapi, tiba-tiba telinganya terasa begitu sakit, hingga menusuk sampai rongga yang paling dalam. Tubuhnya pun bergetar dan kaku seperti yang dia rasakan saat bulan purnama kemarin, tapi sekarang bukan bulan purnama. Kenapa tubuhnya bereaksi seperti ini?

Vartan berusaha untuk mengendalikan diri. Dia berpikir mungkin ini efek dari kekuatan manusia serigala yang ada dalam tubuhnya. Namun, semakin dia berusaha mengendalikan diri telinganya justru terasa begitu sakit dan menusuk. Hingga tiba-tiba ada yang menepuk punggungnya dan membuat Vartan menoleh.

"Kamu! Kenapa kamu ada di sini?" tanya Vartan sambil menahan rasa sakit.

"Apa kamu tidak mendengar raja memanggilmu?" tanya pria itu yang tidak lain adalah Mahesa. Entah bagaimana caranya pria itu tahu keberadaan Vartan.

"Raja siapa?"

"Tentu saja raja serigala, memang siapa lagi? Telingamu terasa sakit, kan? Itu panggilan untukmu. Raja memintamu untuk datang menghadap. Yang lain saja mendengar panggilan itu, kenapa kamu tidak?"

"Datang ke mana? Aku sendiri tidak tahu di mana tempatnya."

"Itu karena kamu terlalu ingin melawan jiwamu. Kamu itu manusia serigala, jika kamu menuruti keinginan hatimu pasti kamu juga akan sampai sendiri di sana. Begitupun sebaliknya, jika kamu menolak sampai kapan pun kamu tidak akan tahu tempatnya."

Vartan hanya diam menahan rasa sakit. Dia pun sebenarnya ingin pergi, tetapi ada sesuatu dalam dirinya yang menolak untuk pergi. Mungkin memang Vartan belum sepenuhnya ikhlas menerima kenyataan jika dia bukanlah manusia normal.

"Sudah, cepat sana! Kalau kamu di sini terus kamu akan semakin merasa sakit."

"Tapi aku tidak tahu di mana tempatnya."

"Ya sudah, ayo aku antar!"

Vartan pun terpaksa mengikuti Mahesa meski dalam dirinya ingin sekali menolak, tetapi rasa sakit yang menyerang telinganya sungguh tidak tertahankan. Dia juga penasaran bagaimana rupa raja serigala, apakah seorang manusia seperti dirinya atau tidak.

"Masuklah! raja serigala menunggumu di dalam," ucap Mahesa begitu mereka sampai di depan bangunan tua.

"Kamu tidak ikut masuk?"

"Enggaklah! Aku kan nggak dipanggil. Aku hanya mengantarkan kamu. Aku pergi dulu." Mahesa segera pergi meninggalkan Vartan sendiri.

Vartan pun masuk ke dalam sebuah bangunan yang kata Mahesa itu adalah istana raja serigala. Akan tetapi, bagi Vartan itu lebih pantas disebut bangunan tua yang terbengkalai. Bangunannya saja tidak terawat dan sudah hampir roboh, bagaimana itu bisa disebut istana.

Namun, saat pertama kalinya memasuki istana justru yang terlihat kebalikannya. Di sana terlihat begitu indah, dinding-dindingnya terbuat dari emas dan perak. Sungguh dirinya dibuat kagum dengan orang yang membangunnya.

Entah berapa ratus miliar yang dihabiskan untuk membangun bangunan seperti ini. Vartan hanya bisa menggelengkan kepala. Andai dia bisa mengambil sedikit saja hiasan yang ada di sana, pasti keluarganya akan sangat kaya. Papanya juga tidak perlu lagi bekerja untuk menghidupi dirinya dan sang mama.

"Apa kamu yang bernama Vartan?" tanya seorang pria membuat si pemilik nama menoleh. Di sana ada seorang pria dengan memakai jubah serta mahkota kebesarannya. Vartan semakin yakin jika itulah raja serigala yang dimaksud oleh Mahesa.

"Iya, saya adalah Vartan. Apa Anda adalah raja serigala?"

"Menurutmu?"

"Dari penampilan Anda memang Anda adalah raja bangsa serigala, tapi untuk apa Anda memanggil saya? Terlebih dahulu saya juga ingin menanyakan kenapa bangsa serigala menjadikan saya sebagai pengikutnya?"

"Mengenai kamu yang menjadi manusia serigala itu bukanlah kuasaku. Tabib besar yang memilihmu. Saya juga tidak tahu alasannya. Mengenai pemanggilanmu, saya hanya ingin mengatakan padamu jika kamu adalah orang yang cocok untuk menjadi istri anakku, jadi kamu dan dia akan menikah."

"Apa! Menikah? Tidak. Seenaknya saja kamu memintaku menikah dengan putrimu. Aku saja tidak mengenal dan tidak tahu bagaimana orangnya," tolak Vartan mentah-mentah yang justru membuat raja murka, hingga menyerang Vartan dan membuat pria itu jatuh tersungkur.

"Akhh ...," ringis Vartan sambil memegangi dadanya.

Dia sendiri saja tidak memiliki kekuatan sama sekali, tapi raja serigala malah menyerangnya dengan begitu arogan.

"Keputusanku tidak bisa dibantah jadi kamu mau tidak mau harus menikah dengan putriku," pungkas raja serigala.

"Tapi, Raja, aku sama sekali tidak mengenal putrimu dan aku yakin putrimu juga pasti akan menolak."

"Memangnya kenapa kalau dia menolak pernikahan ini? Apa yang sudah aku putuskan harus terjadi. Kamu pun juga begitu, tidak bisa membantah lagi. Jika kamu menolak maka kamu akan tahu sendiri akibatnya," ucap raja dengan tatapan yang begitu tajam.

Mata yang tadinya berwarna abu-abu, kini berubah jadi merah, membuat siapa pun yang melihatnya merasa ketakutan. Vartan jadi teringat dengan serigala yang menggigitnya waktu itu. Ekspresi binatang ini pun sama dengan serigala waktu itu.

"Pengawal!" teriak raja membuat dua orang pengawal masuk dengan tergesa. "Seret dia keluar. Bilang pada Mahesa untuk mempersiapkannya untuk menjadi suami putriku. Artinya dia nantinya akan menjadi seorang pangeran. Pangeran haruslah kuat jadi Mahesa harus mempersiapkannya baik-baik."

"Baik, Raja," sahut dua pengawal itu yang kemudian membantu Vartan berdiri dan membawanya keluar.

***

"Kenapa kamu malah membantah ucapan Raja? Jadi begini 'kan akhirnya. Kekuatan yang kamu memiliki belum kuat, jangan sok-sokan melawan raja," tegur Mahesa.

Tadi Mahesa terkejut mendengar kabar dari teman-temannya mengenai keadaan Vartan. Dia langsung datang mencari Vartan untuk mengetahui keadaannya. Mahesa tidak mungkin membiarkannya begitu saja. Vartan telah mendapat pukulan dari Raja. Jika tidak diobati maka cedera itu akan menghancurkan tubuhnya secara perlahan.

"Memangnya kenapa? Orang tuaku saja tidak pernah ikut campur dengan urusan kehidupanku. Kenapa dia orang yang baru aku kenal malah ingin menikahkanku dengan putrinya? Apalagi aku juga tidak mengenal siapa itu putrinya," jawab Vartan dengan kesal.

"Vartan, sekarang kamu adakah manusia serigala. Apa pun yang berhubungan denganmu, juga atas kuasa raja serigala. Jika memang raja memintamu untuk menikah dengan putrinya kamu harus menurutinya. Jika tidak kamu akan tahu akibatnya. Pukulan yang diberikan raja juga bukan sembarangan. Meskipun kamu saat ini terlihat biasa saja, tapi organ di dalam tubuhmu akan hancur secara perlahan karena itu aku datang untuk memberikanmu ramuan ini," ucap Mahesa sambil menyerahkan sebotol minuman berwarna hitam.

"Apa itu? kamu ingin memberikan aku racun ya!"

"Ini obat, memang warnanya hitam, tapi khasiatnya luar biasa. Tenagamu akan pulih kembali setelah meminumnya."

"Apa kamu bisa dipercaya?"

"Terserah padamu jika tidak mau meminumnya. Aku juga tidak memaksa," pungkas Mahesa dengan meletakkan botol itu dan pergi dari sana.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!