NovelToon NovelToon
Perjalanan Cerita Cinta Kita

Perjalanan Cerita Cinta Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Single Mom / Hamil di luar nikah / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Balas dendam pengganti
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

Arabella Brianna Catlin Hamilton saat ini tengah tersenyum sumringah dan perasaanya amat sangat bergembira.

Bagaimana tidak? Hari adalah hari anniversary kedelapan dari hubungannya dengan kekasih sekaligus teman masa kecilnya— Kenan Kelvin Narendra.

Namun, hatinya tiba-tiba hancur berkeping-keping ketika Kenan memutuskan hubungan dengannya tanpa alasan yang jelas. Kemudian, Bella mengetahui bahwa lelaki itu meninggalkannya demi wanita lain— seseorang dari keluarga kaya raya.

Karena tidak tahan dengan pengkhianatan itu, Bella menghilang tanpa jejak.

Dan enam tahun kemudian, Bella kembali sebagai seorang pengacara terkenal dan berusaha balas dendam kepada mereka yang berbuat salah padanya— keluarga si mantan.
**


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

    "Tambahkan eskrim oreo untuk wanita cantikku ini." Kata Kenan pada penjual es krim ditaman hiburan setelah Stevia memesan.

    "Apakah dia ibu dari putri kesayangan anda?." Tanya si penjual es krim tersebut sembari menyiapkan pesanan, melihat kearah Bella sekilas yang berdiri dibelakang Kenan dan Stevia.

    Kenan tersenyum, hatinya bergetar saat Bellalah yang menjadi ibu dari anaknya. Lelaki itu mengangguk bangga. "Ya, dia Mommy nya."

    Si penjual es krim tersenyum. "Kalian sungguh pasangan yang serasi."

    Kedua mata Bella terbelalak dan wajahnya memerah, dia melambaikan tangannya dengan panik kearah penjual es krim. "T-tidak! K-kami tidak—"

    "Terima kasih atas pujiannya." Kata Kenan menyela, menukas penolakan Kenan.

    "Anda mempunyai keluarga yang bahagia, tetap bertahan hal itu." Kata penjual itu dan Kenan terlihat tersenyum.

    "Aku akan melindungi mereka dengan nyawaku." Jawab Kenan.

   Wajah Bella terus saja memerah saat mendengar penjual dan Kenan berbicara. Bella sangat ingin mengoreksi setiap perkataan penjual itu yang telah salah paham dengan hubungan mereka yang sebenarnya, tetapi dirinya harus berpikir dua kali, dia tiba bisa meski pun sangat ingin. Tidak setelah Stevia memohon pada Bella untuk pergi keluar bersama sebagai sebuah keluarga yang bahagia.

    Di hari sebelumnya, Stevia mengajak Bella untuk ikut jalan-jalan di akhir pekan bersama. Bella hampir menolak, tetapi ketika melihat air mata Stevia, mau tidak mau wanita itu mengiyakan permintaan putrinya.

    Hati Bella terasa sesak mengetahui keinginan putrinya untuk memiliki sebuah keluarga yang utuh. Karena itu, Bella tidak bisa menolak dan akhirnya memutuskan untuk ikut.

   Dan mereka sudah berada di taman hiburan selama dua jam, Bella harus menyaksikan Kenan yang mengajak Stevia berkeliling. Kenan sangat sabar menghadapi kemauan putrinya, Kenan mengajak Stevia menaiki roller coaster, komidi putar dan melanjutkan kegiatan mendengarkan lainnya yang memberikan pengalaman yang memacu adrenalin.

   

    Melihat Stevia yang begitu bahagia dan sangat puas, hati Bella di penuhi kehangatan. Dia yakin jika Kenan adalah ayah yang baik.

    Namun, wanita itu juga merasa bersalah ketika menyadari kehidupan seperti apa yang telah dirinya hilangkan dari putrinya. Untuk sesaat, Bella berharap segalanya berbeda.

    Mungkin, jika situasinya berbeda, dia akan mau menikah dengan Kenan dan mereka akan hidup bahagia selamanya sebagai sebuah keluarga. Stevia akan tumbuh hingga dewasa bersama sosok ayah di sisinya dan tidak ada seorang pun yang akan mengejeknya tidak punya Ayah.

    Namun sayangnya, semua itu hanya sebuah angan-angan. Kenan bukan hanya mantan kekasih yang pernah menyakiti perasaannya di masa lalu, tetapi dia juga seorang putra dari musuh keluarganya. Mereka tidak akan mungkin bisa bersama.

    "Pesanan anda sudah siap!." Penjual itu tersenyum dan memberikan es krimnya kepada Bella dan Stevia.

    Gadis kecil itu menoleh kearah Kenan dan dahinya mengernyit, dia memiringkan kepalanya. "Daddy, kenapa Daddy tidak membeli es krim untuk Daddy sendiri?."

    "Daddy tidak suka es krim, tapi karena kamu dan Mommy menyukainya, Daddy bisa membelikan kalian seribu eskrim." Jawab Kenan dengan suara lembutnya.

    

    "Tapi kita melakukan semuanya bersama sebagai keluarga hari ini." Stevia mengedipkan matanya.

    Kenan terkekeh geli, dia kemudian memesan es krim rasa vanilla sederhana untuk dirinya sendiri dan Stevia tersenyum lebar. Mereka benar-benar terlihat seperti keluarga yang utuh dan bahagia.

    Meskipun tidak direncakan, mereka semua mengenakan celana jins gelap. Stevia dan Bella mengenakan atasan berwarna merah muda pastel yang senada, sementara Kenan mengenakan kemeja polo  berwarna abu-abu.

    Saat mereka berjalan-jalan di taman, memperhatikan taman yang indah dan lingkungan yang berwarna warni, mata Stevia berbinar ketika melihat sebuah stan  tempat seorang pedagang menjual barang dagangannya. Ada berbagai jenis permainan anak-anak dan beberapa pakaian, tetapi yang menarik perhatian Stevia adalah kaos oblong yang berwarna senada yang baru saja di beli oleh sebuah keluarga.

    "Daddy, belikan kami kaos yang senada." Pinta Stevia, matanya berbinar ketika dia menatap Kenan. Jari telunjuknya menunjuk ke arah stan tersebut.

    Saat Kenan dan Bella memperhatikan kemana arah Stevia menunjuk, jantung Bella berdebar. Kaos-kaos itu sangat....

    "Tentu saja, Daddy akan membelinya untuk kita." Kata Kenan langsung menyetujui permintaan Stevia.

    Sebelum Bella dapat mengetahui apa yang akan terjadi, Kenan dan Stevia telah berjalan mendekati stan itu. Bella menghela napas dalam-dalam, tidak punya pilihan selain mengikuti mereka.

    **

    Setelah beberapa saat kemudian, Bella telah mengenakan kaos oblong berwarna putih diatas bahunya. Memiliki tulisan "Mommy" yang di cetak dengan warna hitam di bagian depan kaus, yang di sorot oleh glitter emas. Sementara itu, Kenan mengenakan kaos oblong berwarna putih yang memiliki tulisan "Daddy"

    Yang paling lucu adalah kaos oblong milik Stevia yang memiliki tulisan "Gadis cantik yang mereka buat"

    Ketiganya berjalan di taman dengan Stevia yang berada diantara kedua orangtuanya. Gadis kecil itu terus saja mendongak menatap Kenan dan Bella secara bergantian, wajah lucunya terlihat berseri-seri Karena kebahagiaan yang terpancar. Senang rasanya bisa pergi jalan-jalan bersama keluarga untuk pertama kalinya.

    

    Wajah Bella tak henti-hentinya memerah dan perasaanya bergejolak karena gugup. Wanita itu tidak percaya dirinya melakukan semua ini bersama dengan mantan kekasihnya.

    "Wah, kita terlihat keren! Kita harus berfoto! Daddy, kita tidak punya foto keluarga bertiga. Ayo kita berfoto." Stevia menjerit ketika dia melihat bilik foto.

    Bella mengernyitkan dahinya, jantungnya berdebar kencang dengan cepat wanita itu menggelengkan kepalanya. "Hm... tidak sayang—"

    "Itu hanya foto, Bella. Tidak akan berbahaya." Kata Kenan menukas perkataan Bella.

    Lelaki itu kemudian telah lebih dulu berjalan kearah bilik foto dan sekali lagi, Bella tidak punya pilihan lain selain mengikutinya.

    Beberapa menit kemudian, seorang fotografer telah mengambil foto keluarga yang terdiri dari tiga orang itu. Bella merasa sedikit canggung karena dia tidak ingin berdiri terlalu dekat dengan Kenan, tetapi wanita itu terpaksa melakukannya demi putrinya.

    "Baiklah, ini sudah cukup." Kata Bella, tersenyum dengan terpaksa. Dia hendak beranjak pergi, tetapi Stevia menghentikannya.

    "Mommy, Mommy belum berfoto dengan Daddy." Kata gadis kecil itu.

    Sebelum Bella bisa menjawab, Stevia melangkah pergi dan fotografer itu ikut mendesaknya. "Wah itu ide yang baik. Suami istri harus berfoto bersama. Silakan Nyonya mendekatlah pada Tuan Kenan. Dia suami anda, jadi jangan malu-malu seperti itu."

    Bella memang tersipu malu, rona kemerahan di pipinya semakin jelas terlihat. Dia tidak mengoreksi perkataan fotografer itu dan bergerak sedikit lebih dekat dengan Kenan. Stevia memperhatikan kedua orangtuanya dengan tatapan penuh kegembiraan sehingga Bella tidak berani menyakitinya.

    Kenan melingkarkan lengannya di pinggang Bella dan menariknya lebih dekat, membuat Bella terkesiap saat menatap mata Kenan. Bella mengernyitkan dahinya. "Apa yang sedang kamu lakukan?." Bisiknya.

    Kenan menyeringai, dia membungkuk dan berbisik. "Mengambil foto keluarga seperti yang putri kita inginkan, Sayang."

    Kupu-kupu liar seakan berterbangan di dalam perut Bella saat dia merasakan napas Kenan yang mengenai kulit telinganya. Tetapi, Bella tetap tidak menunjukkan ekspresi apa pun, meskipun jantungnya berdebar kencang.

    Kenan sangat tampan dan lelaki tampak lebih menarik ketika dia menuruti apa pun yang Stevia inginkan.

    "Oke siap! Satu... Dua... Tiga... " kata fotografer tersebut, tersenyum saat berhasil mengambil gambar yang baik.

   

    Pada saat yang sama, ketika Bella hendak menjauh dari Kenan, tiba-tiba Stevia berteriak. "Daddy! Ayo cium Mommy!.

    

1
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Asyik banget, thor! Makin sering update dong.
Jayrbr
Gak sabar menunggu kisah selanjutnya. Aku ingin tahu apa yang terjadi berikutnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!