Konsep Cerita:
Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Bab 29: Menuju Semifinal: Titik Balik yang Menentukan
Seiring berjalannya waktu, Seikou High terus menunjukkan performa luar biasa dalam setiap pertandingan. Kemenangan demi kemenangan terus mengalir, dan mereka semakin dekat dengan babak semifinal turnamen antar distrik. Namun, meskipun mereka tampak tak terbendung, ada sebuah bayangan gelap yang mengintai dari balik layar. Lawan-lawan yang mereka hadapi semakin kuat, dan tekanan yang mereka rasakan pun semakin besar.
Di ruang ganti, suasana semakin tegang menjelang pertandingan semifinal yang akan datang. Para pemain Seikou High berkumpul, masing-masing dengan ekspresi serius. Mereka tahu bahwa pertandingan kali ini bukanlah pertandingan biasa. Ini adalah momen yang akan menentukan apakah mereka akan melangkah lebih jauh atau harus berhenti di ambang pintu final.
Riku duduk di sudut, memandang teman-temannya dengan penuh tekad. Ia sudah berada di posisi yang sangat krusial—sebagai pemimpin tim di lapangan. Setelah beberapa pertandingan, ia semakin merasa nyaman dengan peran barunya, tetapi ini adalah ujian terbesar baginya. Seikou High akan menghadapi tim yang lebih tangguh, tim yang dipenuhi dengan pemain berpengalaman dan tak kenal takut. Tim dari distrik lain yang sangat terkenal dengan permainan agresif mereka.
Pelatih Tsubaki berjalan mendekat, wajahnya tetap tenang, namun ada sesuatu dalam tatapannya yang menunjukkan bahwa ia tahu betapa pentingnya pertandingan ini. "Tim, kita sudah jauh sampai ke sini. Kalian sudah berusaha dengan keras untuk sampai ke semifinal, dan itu tidak mudah. Tapi sekarang, kita harus memberi yang terbaik. Tim lawan akan mencoba segala cara untuk menggoyahkan kita. Kalian harus tetap fokus. Jangan biarkan emosi menguasai kalian, dan yang terpenting, jaga satu sama lain di lapangan."
Riku mengangguk, menyadari bahwa kata-kata pelatih sangat berarti. Mereka sudah terlalu jauh untuk berhenti sekarang. Kemenangan di semifinal bukan hanya soal gelar, tetapi juga tentang membuktikan bahwa mereka pantas berada di sana.
Babak Pertama: Memulai dengan Penuh Tekad
Pertandingan semifinal dimulai dengan sorakan dari ribuan penonton yang memadati stadion. Di sisi lapangan, tim Seikou High merasa tekanan semakin besar. Lawan mereka, tim Shirogane High, adalah tim yang sangat terkenal dengan strategi permainan yang sangat agresif. Setiap pemainnya memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerang dan bertahan. Riku bisa merasakan ketegangan yang semakin memuncak. Ini bukan hanya tentang permainan bisbol lagi; ini adalah ujian mental dan fisik yang harus mereka hadapi.
Pada inning pertama, tim Shirogane High langsung menunjukkan keunggulannya. Pitcher mereka, Yuto, adalah salah satu yang terbaik di distrik, dengan kecepatan bola yang sulit ditebak. Riku bisa melihat bahwa Yuto sangat terlatih, setiap lemparannya sangat presisi, seolah-olah ia bisa membaca pola pergerakan para pemukul dengan mudah. Namun, Riku juga tahu bahwa setiap pemain memiliki titik lemahnya.
"Santai, kita harus bisa menghadapinya," bisik Riku kepada Shinji, yang duduk di dekatnya, siap untuk giliran memukul.
Shinji, yang biasanya lebih pendiam, menunjukkan ekspresi serius. "Aku tahu, Riku. Kita harus tetap tenang dan tidak terburu-buru."
Saat giliran Seikou High untuk menyerang tiba, mereka harus menghadapi Yuto yang sangat sulit untuk ditembus. Meskipun beberapa pemain mencoba untuk memukul dengan kekuatan penuh, Yuto selalu berhasil menghindar dengan cepat, memberikan sedikit peluang kepada tim Seikou High. Namun, Riku tidak kehilangan harapan. Ia tahu bahwa peluang untuk mencetak angka pasti akan datang jika mereka tetap berjuang.
"Kita tidak boleh menyerah, terus tahan! Pukulan yang bagus akan datang!" kata Riku sambil memberi semangat kepada teman-temannya.
Di akhir inning pertama, kedua tim masih terikat dengan skor 0-0. Tapi Riku bisa merasakan bahwa mereka sudah semakin dekat untuk menemukan celah dalam pertahanan lawan. Mereka hanya perlu sedikit lebih sabar dan lebih cermat.
Babak Kedua: Mencari Celah dalam Pertahanan
Pada inning kedua, Seikou High mulai menunjukkan taringnya. Riku yang berada di posisi penting terus memberikan komando kepada tim untuk menjaga tempo permainan. Pada giliran mereka menyerang, Haruto—sang pemukul handal—berhasil memukul bola keras yang menembus lapangan tengah. Dengan teknik yang sempurna, bola melesat jauh dan Haruto berhasil mencapai base pertama.
Tim Shirogane High tampak sedikit terguncang, namun mereka segera bangkit. Yuto kembali mengambil posisi pitcher dengan ekspresi serius, berusaha untuk menggagalkan upaya Seikou High. Tapi, Riku melihat sesuatu yang berbeda pada diri Yuto. "Dia mulai sedikit ragu," pikir Riku. "Ini saatnya."
Riku segera memberi instruksi kepada tim untuk bermain lebih agresif. Mereka mulai menggali celah dalam pertahanan Shirogane High. Shinji, dengan keahliannya membaca ekspresi lawan, mulai mencatat pola serangan Yuto. Pada giliran kedua, Shinji berhasil memberikan pukulan yang cukup baik, mengarahkan bola ke sisi kiri lapangan yang sedikit lebih longgar.
Melihat kesempatan itu, Riku segera memberi tanda kepada Kaito, yang berada di base pertama, untuk berlari menuju base kedua. "Ayo, cepat!" teriaknya.
Kaito berlari dengan kecepatan penuh, melewati base pertama dan menuju base kedua. Bola yang dipukul Shinji berhasil meluncur melewati pertahanan lawan, dan Seikou High mendapatkan posisi base kedua dengan dua pemain di posisi aman. Itu adalah titik balik yang sangat berarti bagi tim.
Yuto mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Ia terlihat sedikit lebih lambat dalam melemparkan bola, dan gerakannya tidak setepat sebelumnya. Riku memanfaatkan momen itu untuk memberi instruksi kepada tim agar lebih percaya diri. "Sekarang kita serang! Jangan beri mereka kesempatan untuk pulih."
Babak Ketiga: Membuka Jalan Menuju Kemenangan
Inning ketiga menjadi momen penting bagi Seikou High. Mereka tahu bahwa untuk melangkah ke final, mereka harus mengalahkan Shirogane High di sini. Riku mulai merasakan bagaimana gelombang tekanan dan semangat juang yang besar bergulir di dalam dirinya. Setiap gerakan, setiap keputusan, menjadi sangat krusial.
Riku berdiri di dugout, mengawasi teman-temannya yang terus berjuang. Kaito dan Shinji berada di posisi terbaik untuk mencetak angka, dan Riku merasa yakin bahwa mereka akan melakukannya. Ketika giliran Riku tiba untuk memukul, dia mengambil napas dalam-dalam dan berfokus. Ini adalah saat yang sudah lama ditunggu-tunggu, kesempatan untuk membawa tim ke final.
Dengan bola yang datang cepat dari Yuto, Riku menyatukan tekad dan tubuhnya. Bola itu datang dalam kecepatan tinggi, tetapi Riku sudah mempersiapkan dirinya. Dalam sekejap, dia memukul bola dengan kekuatan luar biasa. Bola itu terbang tinggi, menembus angkasa, dan jatuh tepat di luar jangkauan pemain bertahan Shirogane High.
"Home run!" teriak para penonton yang menyaksikan dari tribun.
Sorakan menggema di stadion. Riku berlari mengelilingi lapangan dengan penuh semangat, sementara teman-temannya berdiri di tepi lapangan, memberi tepuk tangan. Dengan home run tersebut, Seikou High berhasil mencetak tiga run dan memimpin jauh dari Shirogane High.
Pelatih Tsubaki tersenyum lebar di pinggir lapangan. "Ini baru permainan yang kita butuhkan," katanya dengan bangga.
Dengan skor yang semakin jauh, Seikou High akhirnya menuntaskan pertandingan dengan kemenangan yang sangat meyakinkan. Skor akhir 5-0 menjadi bukti betapa kuatnya tim ini, dan mereka akhirnya berhasil melangkah ke final. Riku, yang sebelumnya merasa cemas dan tertekan, kini merasa lega. Mereka sudah berhasil melewati tantangan besar ini.
"Ini baru permulaan," bisik Riku kepada dirinya sendiri, tahu bahwa final yang sesungguhnya masih menanti di depan.