Terpaksa Menikahi Sang Mantan

Terpaksa Menikahi Sang Mantan

Bab 1. Perawan Tua

Shasha Apparel, merupakan salah satu butik yang cukup terkenal. Ada banyak sekali orang-orang kelas atas yang menjadi pelanggan setia di sana. Pakaian yang dibuat oleh desainer handal, membuat mereka pun tertarik dengan busana-busana yang dijual di butik tersebut.

Di salah satu ruangan, seorang gadis sibuk dengan kertas dan juga pensilnya. Ia menorehkan sesuatu di kertas putih itu, sedikit mengarsir hingga tercipta sebuah gaun yang luar biasa.

Jemari yang lentik nan indah menghasilkan sebuah desain baju yang sangat bagus. Ia mengangkat hasil kerjanya. Bibir mungil itu membentuk sebuah senyuman tatkala mendapati kertas biasa tadi ia ubah menjadi sebuah desain baju yang amat elegan.

Tokkk ... Tokkk ...

Terdengar suara ketukan pintu. Membuat gadis cantik itu pun langsung mengarahkan pandangannya ke sumber suara. Dilihatnya seorang wanita paruh baya yang tengah melangkahkan kakinya datang menghampiri.

"Mama," ucapnya yang langsung meletakkan selembar kertas tersebut di atas tumpukan kertas yang sudah berisi desain baju karya gadis tersebut.

"Kamu memiliki desain baru lagi?" tanya wanita paruh baya dengan tubuh yang sedikit berisi.

"Iya, Ma. Tanganku sudah gatal ingin menjahitnya dan memasarkannya langsung," ucap gadis tersebut.

"Shanum, mama tahu kamu sangat mencintai pekerjaanmu. Namun, bisakah kamu meluangkan waktu untuk berkencan. Mama sangat lelah mendengar ucapan teman-teman arisan mama yang selalu membicarakan kamu dan menjulukimu perawan tua," tutur Lina yang mencoba untuk membujuk putrinya.

Shanum langsung terkekeh mendengar penuturan ibunya yang selalu mengeluhkan satu topik, yaitu tentang urusan asmara Shanum. Gadis itu beranjak dari tempat duduknya. Ia mendekat ke arah Bu Lina. Memegang kedua bahu ibunya dan berusaha untuk menenangkannya.

Gadis dengan tinggi badan 170 cm, serta bentuk tubuh yang langsing dan body bak gitar spanyol, berdiri di samping sang ibunda yang hanya memiliki tinggi sebatas ketiaknya saja.

"Mama setiap ada arisan pasti saja mengeluhkan hal itu. Sebaiknya kita menjernihkan pikiran kita dengan menyesap secangkir kopi. Bagaimana? Apakah mama setuju?" Shanum masih mencoba membujuk ibunya.

"Hentikan, Shanum! Mama serius. Sebaiknya kamu berkencanlah! Umur 30 tahun itu sudah sangat wajar untuk menikah. Bahkan teman sekolahmu saja sudah ada yang mau menikahkan putrinya. Sementara kamu, masih sendiri dan sibuk berkutat dengan pekerjaanmu," keluh Lina.

Lina benar-benar tak habis pikir dengan pemikiran putrinya. Tak pernah ia melihat Shanum memperkenalkan seorang pria sama sekali. Padahal ada banyak pria di luar sana mencoba untuk mendekati Shanum.

Namun, Shanum tak sekali pun menggubris mereka. Membuat Lina beranggapan bahwa Shanum tidak menyukai seorang pria.

"Apakah kamu penyuka sesama jenis?" tanya Lina penuh selidik.

Shanum merasa tergelitik dengan ucapan ibunya. Ia tertawa terbahak-bahak sembari memegangi perutnya.

"Aku masih normal, Ma."

"Lantas kenapa kamu tidak pernah berkencan. Ayolah Shanum! Jika kamu memasang target di umur yang sudah berkepala tiga, pasti lelaki di luar sana akan berpikir dua kali untuk menikahimu," ketus Lina menatap tajam putrinya.

Tak lama kemudian ponsel Lina berbunyi. Lina mengeluarkan ponselnya dan langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Iya ada apa, Bi?" tanya Lina berucap pada seseorang di seberang telepon.

"Mas Bayu di bawa ke rumah sakit?" Lina terkejut sembari memegangi dadanya.

"Kirimkan alamatnya, aku akan segera ke sana."

Shanum mendengar hal tersebut langsung menangis. Melihat ibunya yang menutup panggilan telepon, membuat Shanum pun langsung melontarkan pertanyaan pada ibunya.

"Ada apa dengan papa, Ma? Kenapa papa di bawa ke rumah sakit?" tanya Shanum.

"Sebaiknya simpan dulu pertanyaanmu itu, ayo kita ke rumah sakit!"

Lina mengambil kunci mobil Shanum yang tergeletak di atas meja kerjanya. Shanum mengikuti langkah kaki sang ibunda dengan perasaan berkecamuk. Entah penyakit apa yang diderita oleh sang ayah hingga membuatnya di bawa ke rumah sakit.

Sesampainya di parkiran, Lina menoleh pada putrinya. Kedua wanita itu saling bertatapan dengan ekspresi kebingungan.

"Ada apa, Ma?" tanya Shanum sembari menyeka jejak air matanya yang ada di pipi.

"Buka mobilnya, cepat! Kita harus segera ke rumah sakit," ujar Lina panik.

Shanum menatap ibunya bingung, mungkin rasa panik yang mendominasi membuat Lina melupakan sesuatu.

"Bukankah kunci mobil Shanum sudah ada di tangan mama," ujar Shanum seraya menunjuk ke arah tangan ibunya.

Lina membuka genggaman tangannya. Sesaat kemudian, ia pun menepuk keningnya.

"Astaga, bagaimana bisa aku melupakan ini. Cepat masuk! Biar mama saja yang menyetir!" ujar Lina yang langsung masuk ke dalam kendaraan tersebut.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

yoongi kocheng

yoongi kocheng

saya 34 loh bu, santai aja.

2024-05-09

1

Ani Ani

Ani Ani

Sampai lupa segala2 nya

2024-04-02

1

Uthie

Uthie

coba menyimak dulu 👍

2024-03-07

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perawan Tua
2 Bab 2. Permintaan Papa
3 Bab 3. Calon Suami
4 Bab 4. Perjanjian Pranikah
5 Bab 5. Hari H
6 Bab 6. Moza
7 Bab 7. Serba Salah
8 Bab 8. Tinggal Serumah
9 Bab 9. Salah Paham
10 Bab 10. Penampakan
11 Bab 11. Hantu Cantik
12 Bab 12. Ketahuan
13 Bab 13. Kesempatan Kedua
14 Bab 14. Pria Menyebalkan
15 Bab 15. Bulan Madu
16 Bab 16. Tak Sengaja
17 Bab 17. Terlanjur
18 Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19 Bab 19. Cemburu?
20 Bab 20. Perhatian Arga
21 Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22 Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23 Bab 23. Oh Ternyata ...
24 Bab 24. Di Balik Selimut
25 Bab 25. Dunia Milik Berdua
26 Bab 26. Bercerai!
27 Bab 27. Geli Ga!
28 Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29 Bab 29. Program Hamil
30 Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31 Bab 31. Wanita Sainganku
32 Bab 32. Pelakor Idaman
33 Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34 Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35 Bab 35. Acara Reuni
36 Bab 36. Kamu Sangat Keren
37 Bab 37. Merasa Iri
38 Bab 38. Bakwan Jamur
39 Bab 39. Butuh Healing
40 Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41 Bab 41. Impian Yang Terwujud
42 Bab 42.
43 Bab 43. Permintaan Arga
44 Bab 44. Milik Siapa?
45 Bab 45. Ancaman Shanum
46 Bab 46. Tidak Nyaman
47 Bab 47. Tatapan Sedih
48 Bab 48. Dia Membenciku?
49 Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50 Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51 Bab 51. Cinta Yang Rumit
52 Bab 52. Tak Normal
53 Bab 53. Beruntung Memilikimu
54 Bab 54. Insiden Pagi Ini
55 Bab 55. Kenyataan Terpahit
56 Bab 56. Apa Salahku?
57 Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58 Bab 58. Sebuah Foto
59 Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60 Bab 60. Memendam Luka
61 Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62 Bab 62. Kejadian Di Hotel
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Perawan Tua
2
Bab 2. Permintaan Papa
3
Bab 3. Calon Suami
4
Bab 4. Perjanjian Pranikah
5
Bab 5. Hari H
6
Bab 6. Moza
7
Bab 7. Serba Salah
8
Bab 8. Tinggal Serumah
9
Bab 9. Salah Paham
10
Bab 10. Penampakan
11
Bab 11. Hantu Cantik
12
Bab 12. Ketahuan
13
Bab 13. Kesempatan Kedua
14
Bab 14. Pria Menyebalkan
15
Bab 15. Bulan Madu
16
Bab 16. Tak Sengaja
17
Bab 17. Terlanjur
18
Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19
Bab 19. Cemburu?
20
Bab 20. Perhatian Arga
21
Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22
Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23
Bab 23. Oh Ternyata ...
24
Bab 24. Di Balik Selimut
25
Bab 25. Dunia Milik Berdua
26
Bab 26. Bercerai!
27
Bab 27. Geli Ga!
28
Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29
Bab 29. Program Hamil
30
Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31
Bab 31. Wanita Sainganku
32
Bab 32. Pelakor Idaman
33
Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34
Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35
Bab 35. Acara Reuni
36
Bab 36. Kamu Sangat Keren
37
Bab 37. Merasa Iri
38
Bab 38. Bakwan Jamur
39
Bab 39. Butuh Healing
40
Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41
Bab 41. Impian Yang Terwujud
42
Bab 42.
43
Bab 43. Permintaan Arga
44
Bab 44. Milik Siapa?
45
Bab 45. Ancaman Shanum
46
Bab 46. Tidak Nyaman
47
Bab 47. Tatapan Sedih
48
Bab 48. Dia Membenciku?
49
Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50
Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51
Bab 51. Cinta Yang Rumit
52
Bab 52. Tak Normal
53
Bab 53. Beruntung Memilikimu
54
Bab 54. Insiden Pagi Ini
55
Bab 55. Kenyataan Terpahit
56
Bab 56. Apa Salahku?
57
Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58
Bab 58. Sebuah Foto
59
Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60
Bab 60. Memendam Luka
61
Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62
Bab 62. Kejadian Di Hotel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!