Sultan Zayid Athalah, diusianya yang hampir 30 tahun dia didaulat untuk memimpin perusahaan menggantikan sang ayah Bima Athalah yang memutuskan untuk lengser dari jabatannya dan pindah ke kota kecil untuk menikmati masa tuanya di sebuah perkebunan anggur bersama dengan ibunya Kinanti Athena Athalah
Sultan mempunyai perangai yang buruk, dia adalah seorang pria yang angkuh, suka bertindak semena-mena dan suka bergonta-ganti pasangan serta menghamburkan uang sehingga dengan sangat terpaksa sang ayah harus mengutus seorang bodyguard untuk menemani dan mengawasinya kemanapun dia pergi.
Sultan tak menyangka jika bodyguard yang diutus oleh sang ayah adalah seorang wanita yang menurutnya sangat kaku, tidak cantik bahkan tidak modis sama sekali. Dia selalu berpakaian serba hitam, jas dan celana panjang hitam serta kemeja dan sepatu kulit hitam dengan rambut pendek cepak seperti seorang pria.
" Cih...jangan harap aku bisa dekat denganmu!"
" Saya disini bukan untuk mendekati Anda tuan "
Gila...kaku banget ini mahluk! Sultan membatin
WARNING!
Tidak ada korelasi nya dengan agama dan budaya manapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hang on Sultan!
" Shakira!!! Shakira...!!!"
Shakira berusaha untuk bangkit dari posisinya, kepalanya sakit, telinganya berdenging akibat suara ledakan bom yang menghancurkan mobil yang mereka tumpangi.
Telapak tangannya masih menutup kedua telinganya yang berdenging, wanita itu berusaha untuk tetap sadar dengan menggelengkan kepalanya beberapa kali hingga samar-samar dia mendengar seseorang memanggil namanya.
Dilihatnya mobil yang mereka tumpangi sudah hancur dilalap api, seketika dia tersadar dan mencari keberadaan Sultan. Mereka bertiga tadi berlari hampir bersamaan, dia ingat posisi Sultan ada dibelakangnya.
" Shakira!!!" Ternyata Luc yang memanggilnya
" Apa kau baik-baik saja??" Pria itu menatapnya lekat, dia seperti sedang mencari tahu apakah ada cedera dikepala dan mata Shakira.
" Sultan...Sultan Luc!! Mana dia??!!" Shakira bangkit dari duduknya dibantu oleh Luc, mereka berusaha mencari keberadaan Sultan. Ledakan bom di mobilnya membuat tubuh mereka terlempar cukup jauh.
" Sultan!!!" Pekik Shakira, dia melihat Sultan dengan posisi terbaring tak berdaya, tubuhnya dipenuhi dengan luka dan kucuran darah. Dengan sisa tenaganya dia berhambur mendekati tubuh Sultan, pria itu sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
" Telpon ambulance Luc!!! Cepat!!" Shakira tak berani mengangkat kepala Sultan, dia khawatir pria itu mengalami cedera di lehernya. Shakira hanya bisa menangis disampingnya dan memanggil namanya berharap agar dia terbangun.
" Sultan... Bangun Sultan!!! " Shakira menepuk kedua pipinya
" Aku mohon bangunlah... Sultan bangun!!" Dia mencium keningnya yang dipenuhi darah, juga bibirnya.
" Bangunlah...Aku mohon demi aku! Bangun kau brengsek!!!" Shakira berteriak sambil menangis memanggil namanya.
" Uhuk...Uhuk...Kau tak perlu memakiku nona cantik, aku mendengar suara mu..." Ucapnya lirih. Shakira membenamkan kepalanya di dada Sultan, dia menangis sejadi-jadinya.
" Hei, Sultan... Ambulance sebentar lagi tiba, bertahanlah " Luc prihatin melihat kondisi Sultan yang terluka cukup parah. Sebenarnya ledakan itupun lumayan membuat tubuhnya terluka dibeberapa tempat, tapi tidak separah ketika dia terkena ledakan granat waktu dia dan Nico dikirim ke perbatasan timur tengah bersama temannya yang lain. Waktu itu dia bahkan sempat koma selama seminggu akibat luka ditubuh dan kepalanya, beruntung tidak ada yang harus diamputasi baik tangan maupun kakinya.
Nico, Lexy dan Tig tiba di lokasi sebelum ambulance tiba. Pria itu langsung memeluk Shakira dan mendekati Sultan.
" Maafin gue sobat, gue datang terlambat" Nico menggenggam tangan Sultan erat, Sultan tersenyum dia ingin mengatakan kepada sahabatnya itu bahwa dia baik-baik saja lewat senyuman nya itu.
Tak lama kemudian tiga ambulance datang untuk membawa Sultan, Shakira dan Luc kerumah sakit terdekat. Kabar ini langsung diterima oleh Harry, dia bergegas untuk menemui temannya itu dirumah sakit
Harry berlari menelusuri lorong rumah sakit untuk dapat segera sampai disebuah ruangan tempat dimana Nico dan teman-temannya berada.
" Sorry ... Aku datang secepatnya " Harry memeluk Nico dan bersalaman dengan kedua orang yang menemaninya.
" Apa yang terjadi??" Harry mengajak Nico untuk kembali duduk.
" Entahlah Har, terakhir kali Shakira menghubungi ku itu sejam sebelum kejadian. Dia mengabarkan bahwa mereka malam ini akan mampir dulu untuk memenuhi undangan teman bisnis nya sebelum menemui kami " Nico mengepalkan tangannya, dia menyesal tidak menemani mereka kesana.
" Apa kalian ada janji untuk bertemu?" Harry mulai menyelidiki nya pelan-pelan
" Iya Har... Sultan memaksaku untuk menemuinya di kedai Burger, dia sangat suka dengan makanan yang belum lama dia kenal itu " Nico mengenang kembali masa dimana Sultan yang asalnya terlihat jijik dengan makanan itu pada akhirnya malah selalu memaksa nya untuk makan disana.
" Kedai burger?" Harry mengerutkan dahi nya, dia tidak bisa mempercayai perkataan pria yang ada dihadapannya ini. Dia mengenal Sultan sebagai seorang pria yang pilih-pilih dalam hampir segala hal.
" Keluarga tuan Sultan?" Seorang perawat wanita memanggil. Nico berniat untuk berdiri tetapi mengurungkan niatnya setelah mengetahui kedatangan Javier yang tiba-tiba.
" Saya Nona..." Javier mengulas senyumannya kepada Nico dan semua yang ada disana.
" Sekalian dengan pasien yang bernama nona Shakira " Imbuhnya.
Apa hubungan pengawal pribadi tuan Bima dengan wanita itu? bisikan hati Harry
Perawat wanita itu meminta Javier untuk mengikutinya. Tak lama kemudian seorang perawat pria memanggil keluarga untuk Luc, kali ini Nico yang menghampiri dan mengikuti nya.
" Siapa kalian?" Harry mulai tertarik dengan keberadaan dua orang yang masih tersisa disana.
" Apa hubungan kalian dengan semua ini?"
" Kami teman dari Nico, aku Lexy dan ini Tiger " Lexy melipat kedua tangannya di dada, pertanda dia tidak akan berbicara lebih jauh lagi.
" Kalian seperti nya bukan orang sini " Harry mencoba mengorek keterangan dengan cara lain.
" Seperti yang teman saya bilang tuan, kami teman Nico, kami hanya kebetulan berada dikota ini " Tig dan senyumannya
" Apa benar kalian menunggu Sultan di kedai Burger?"
" Anda bisa lihat rekaman CCTV nya disana tuan, kami sedang menikmati makanan kami sebelum seseorang menelpon Nico. Temanku itu bahkan tidak mengambil kembalian dari uang pembayaran nya "
" Anda meragukan mereka tuan Harry ?" Suara Javier menghentikan usaha Harry untuk tetap menanyai kedua orang yang dicurigai nya itu.
" Aku hanya mencari segala kemungkinan Jav " Harry berdiri dan menganggukkan kepalanya kepada pria paruh baya yang pengaruhnya melebihi dia yang menjabat sebagai kepala kepolisian setempat.
" Apa anda meragukan penilaian ku terhadap teman-teman tuan muda kami?" Pertanyaan Javier ini agak sulit untuk dijawab oleh Harry. Javier tersenyum.
" Baiklah jika begitu, selamat malam tuan Harry. Anda boleh datang kembali besok pagi ketika tuan muda sudah sadar kembali " Javier mengusirnya secara halus, Harry terpaksa menuruti nya. Siapa yang tidak kenal dengan Jav, dia itu seperti suara kedua dari tuan besarnya Bima Athalah.
" Dan anda tuan dan nona, anda ditunggu oleh teman anda Nico diruang rawat inap teman kalian " Jav menganggukkan kepalanya, dia mempersilakan keduanya untuk mengikuti seorang perawat wanita yang dari tadi berdiri dibelakang Javier.
Kembali ke ruangan perawatan dimana Sultan berada.
Setelah usaha keras dari tim Dokter terbaik, akhirnya Sultan berhasil melewati masa krisisnya. Sang tuan muda mengalami cedera kepala ringan dan beberapa luka lebam ditubuhnya akibat benturan keras ketika tubuhnya terpental, tubuh Sultan mendarat diaspal jalan. Beruntung tidak ada luka serius disana.
Sementara Shakira dia hanya mengalami luka ringan karena tubuhnya terlempar ke tempat yang ditumbuhi banyak rumput, dia hanya mengalami luka lecet di kaki dan tangannya serta luka robek kecil di pelipisnya. Dokter sudah mengijinkan nya untuk pulang malam itu juga tetapi dia menolaknya, wanita itu hanya ingin menemani sang majikan disana.
" Nanti aku akan menyuruh sopir untuk mengantarkan pakaian mu nona, kau beristirahat lah " Javier mengelus rambut Shakira, wanita itu tengah tertidur disamping ranjang yang ditempati Sultan sambil memegang tangannya.
Sementara diruangan yang lain
" Kau jangan cengeng Luc! Ini tak seberapa " Tig menggoda Luc yang baru saja selesai mendapatkan penanganan dokter. Kaki kanan Luc terkilir, dan punggungnya robek dibeberapa tempat terkena pecahan kaca.
Ternyata Luc adalah orang yang ada di posisi paling akhir ketika mereka bertiga berlari, dia ingin memastikan dua orang sipil itu berada di jarak aman terlebih dahulu, dia bahkan sempat menarik Sultan agar pria itu bisa berlari lebih cepat lagi.
" Sakit bego!!!" Luc menepis tangan Tig yang dari tadi menjahilinya.
" Thanks bro..." Nico memeluknya
" Gue berhutang nyawa sama lo..."
.
.
.
To be continued 😉
Hai kakak-kakak terimakasih udah meninggalkan jejak kalian disini yah 😘
Happy reading 🤗
Happy weekend 🤗😘
tp yg penting bagus kok ini ceritanya 🥰🥰🥰