NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Pergi

Biarkan Aku Pergi

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai
Popularitas:277.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: Velza

Menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia adalah idaman semua pasangan suami istri. Hal itu juga yang sangat diimpikan oleh Syarifa Hanna.

Menikah dengan pria yang juga mencintainya, Wildan Gustian. Awalnya, pernikahan keduanya berjalan sangat harmonis.

Namun, suatu hari tiba-tiba saja dia mendapat kabar bahwa sang suami yang telah mendampinginya selama dua tahun, kini menikah dengan wanita lain.

Semua harapan dan mimpi indah yang ingin dia rajut, hancur saat itu juga. Mampukah, Hanna menjalani kehidupan barunya dengan berbagi suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. PMS

Eko terduduk lemas di depan pintu pantry, hari ini dia sangat lelah karena tingkah Hanna yang tak seperti biasanya.

"Kamu kenapa? Pantesan di telepon nggak diangkat, ternyata lagi nyantai di depan pintu kayak orang hilang," celetuk Widya yang membawa aebuah box kecil.

"Lelah hayati saya, Mbak," ucap Eko dengan ekspresi sedih.

"Heh, gegayaan banget bahasamu. Habis diputusin ayangmu, ya?" tebak Widya.

"Amit-amit jabang bayi. Bukanlah, Mbak, tapi gara-gara Mbak Hanna."

"Mbak Hanna? Memangnya Mbak Hanna kenapa?" tanya Widya penasaran lalu berjongkok di depan Eko.

"Mbak Hanna ngomel-ngomel mulu dari tadi. Ini salah, itu salah, pokoknya serba salah saya hari ini."

"Masa, sih? Kamu aja kali yang baperan," ucap Widya yang tak percaya.

"Mbak Widya dibilanging malah ngeyel. Coba aja ke sana, saya jamin pasti Mbak juga kena semprot Mbak Hanna."

Widya menggelengkan kepalanya. "Ada-ada aja kamu, Ko."

Widya beranjak berdiri lalu pergi menuju ruangan Hanna, ingin memastikan secara langsung apa yang dikatakan Eko tadi. Sementara Eko hanya memandang kepergian Widya dengan wajah lesu.

"Semoga kamu nggak jantungan, Mbak," gumam Eko.

Sesampainya di depan ruangan Hanna, Widya mengetuk pintu terlebih dulu sebelum dipersilakan masuk. Namun, hingga ketukan ketiga tak ada sahutan dari dalam. Dia pun memutuskan membuka pintu perlahan lalu melongokkan kepalanya.

"Permisi, Mbak Hanna," ucap Widya pelan.

Hanna yang sedang fokus dengan komputer langsung terkejut mendengar suara Widya. "Bisa nggak kalau mau masuk ketuk pintu dulu?"

"Astaga, Mbak Hanna. Saya udah ketuk pintu sampai jari hampir bengkak, tapi nggak ada jawaban, makanya saya langsung masuk," ujar Widya sembari mengelus dadanya.

"Masa, sih? Kok, aku nggak dengar kalau kamu ketuk pintu," ucap Hanna dengan entengnya seolah tak merasa bersalah.

Sementara Widya langsung melongo dengan mulut sedikit terbuka karena ucapan Hanna. "Kebangetan kamu, Mbak. Padahal aku ngetuk pintu kenceng banget sampai jariku rasanya ngilu."

"Oh."

Widya rasanya ingin mencubit pipi Hanna saking geregetannya. Dia meletakkan box yang dibawanya tadi di meja tepat di sakping Hanna. "Nih, Mbak, ada titipan."

"Dari siapa?" tanya Hanna.

"Dari Bang Frans, katanya nanti malam mau dijemput jam 7. Mbak Hanna disuruh pakai itu," terang Widya seraya melirik ke arah box yang dibawa tadi.

"Mau ke mana memang? Harus banget, ya, pake ini?" Hanna membuka box tadi dan mengeluarkan isinya yang ternyata sebuah gaun untuk ke pesta.

"Aku nggak tahu mau ke mana, yang jelas Mbak Hanna harus pakai gaunnya. Karena kalau enggak, nanti aku yang kena omel sama Bang Frans."

"Iya-iya, nanti aku pakai. Udah sana balik ke tempat kerjamu."

"Etdah, galak amat, sih. Kayak orang habis makan mercon sekilo," gumam Widya sambil berbalik badan hendak keluar dari ruangan Hanna.

"Kamu bilang apa tadi?" tanya Hanna dengan mata yang memicing.

"Enggak ada, Mbak. Aku dari tadi cuma diam," sanggah Widya lalu keluar meninggalkan ruangan Hanna.

"Gimana, Mbak?"

Widya terlonjak kaget melihat kehadiran Eko yang tiba-tiba sudah berdiri di depannya. "Astaga, Eko kampret. Bikin orang jantungan aja, sih."

"Hehe, saya penasaran, Mbak. Makanya tak tungguin di sini dari tadi."

"Kamu tuh lama-lama kayak emak-emak kepo," ujar Widya seraya menjewer pelan telinga Eko.

"Aduh, Mbak Widya, sakit telinga saya," rintih Eko sembari melepas jeweran Widya.

"Saya 'kan pengen tau, kenapa Mbak Hanna mendadak jadi macan galak," sambung Eko.

"Mbak Hanna lagi PMS, makanya kayak macan," ucap Widya kemudian berlalu meninggalkan Eko sendirian.

"PMS," gumam Eko sambil menggaruk kepalanya.

**

Pukul 7, Frans sudah sampai di depan rumah Hanna. Dia menunggu Hanna di dalam mobil karena tak ingin ada orang yang melihatnya secara langsung.

Tak lama kemudian Hanna keluar dari rumah dan berjalan menuju mobil Frans karena sudah diberitahu sebelumnya.

"Sangat cantik," celetuk Frans ketika Hanna sudah duduk di dalam mobil.

"Terima kasih," balas Hanna.

Akhirnya, Frans segera menyalakan mesin mobil kemudian mobil pun melaju meninggalkan rumah Hanna. Sepanjang perjalanan tak ada obrolan di antara mereka, hanya suara musik yang terdengar mengisi keheningan di dalam mobil.

"Kita mau pergi ke mana?" tanya Hanna memecah keheningan.

"Pergi ke suatu tempat yang pasti kamu sukai," jawab Frans sambil melirik Hanna sebentar.

Hanna mengerutkan keningnya karena bingung. "Memangnya kamu tahu tempat yang paling aku suka?"

Frans tersenyum tipis. "Apa, sih, yang nggak aku tahu tentang kamu. Bahkan semua yang kamu suka dan tidak suka, aku pun tahu."

"Kamu sebenarnya siapa, sih? Kenapa semua yang ada di aku, kamu bisa tahu? Apa pernah sedekat ini?" cecar Hanna.

"Suatu hari nanti kamu akan tahu siapa aku sebenarnya. Itupun jika kamu ingat," balas Frans disertai tawa kecil.

"Kamu pikir aku udah pikun," gerutu Hanna dan ditanggapi senyuman oleh Frans.

Setelah 30 menit perjalanan, mobil yang dikendarai Frans berhenti di sebuah gedung mewah. Hanna menatap bingung saat tahu jika Frans mengajaknya ke gedung itu.

"Kita mau ngapain ke sini? Apa ada acara penting di sini?" tanya Hanna.

"Kamu cukup diam dan ikuti aku. Satu lagi, jangan pernah lepas dari pegangan tanganku." Hanna mengangguk patuh dengan apa yang dikatakan Frans.

Perlahan mereka berjalan beriringan memasuki gedung tersebut. Setibanya di dalam, sudah banyak tamu yang datang. Tak sedikit yang menatap ke arah mereka ketika sudah masuk gedung. Salah satu tamu di sana ada Adnan dan juga Wildan.

"Mbak Hanna kok bisa hadir di sini? Loh, itu 'kan pemilik perusahaan yang terkenal dengan bisnisnya. Kenapa bisa datang bareng Mbak Hanna?" Batin Adnan yang tak lepas tatapannya pada Hanna dan Frans.

Sementara itu, Wildan yang mengetahui kehadiran Hanna berusaha untuk menemuinya. Akan tetapi, belum sempat dia melangkahkan kakinya, Adnan memanggilnya dan mengajak untuk bergabung dengan yang lain.

Bukan.tanpa alasan, Adnan sengaja menjauhkan Wildan dari Hanna karena tak ingin menimbulkan kegaduhan yang nantinya membuat tamu yang lain berspekulasi negatif.

1
Soraya
keren mksh karyanya thor👍
Soraya
selamat ya Hana akhirnya hamil juga
Endang Supriati
ngapain juga si hanna urusan keluarga wildan.
Endang Supriati
kanker itu seperti rambut menjalar kemana2 kamu mau sembuh nov! ganti otaknya.
Endang Supriati
si adnan hrsnya juga mati ketabrsk truck,kurang ajarrrrr ngapain sih ngabar ngabin ke Hanna.!! pki suruh besuk segala! dasar adik kakak otaknya konslet.
Endang Supriati
ucapan adalqh doa nov. itu adalah bakasan dr Allah krn sdh menghancurkan pernikahan Hanna.
ada hadisnya,pezinah dan penghancur rumah tangga org. tdk diakui sbg umat dan golongan Rasullah.
Endang Supriati
biasanya pezinah perusak rumah tangga org. kena penyakitnya kanker disekitar rahimm.
jd tdk bisa ngesex lagi bau kaya bangke jarak 10 meter aja sdh tercium baunya. krn didlm rshimnya penuh luka darah dan nanah.
Endang Supriati
yg bilang sdh maapin itu mudah! coba klu dia yg mengalami. sakit hati tahu!!
Iges Satria
/Heart//Heart//Heart//Heart//Good/
YuWie
bagus
Anna Wamey
kenapa harus dg perjanjian frans,,,?,,hanna minta tolong pdmu sekali,,,tp kamu meminta lebih,,,??,🤔
Iges Satria
tinggal beli rusaknya dan beli es krim, nanti dituangkan kesatuan wadah.. gampang kan Frans /Heart/
Anna Wamey
Lumayan
Nur Azizah
bagus n menarik
Sobar Ruddin
sangat bagus dan mengispirasihkan kita jgn terlalu terpuruk
Sobar Ruddin
seru lanjut
Endang Supriati
ucapan adalah doa.
Endang Supriati
memang hamil bisa dibuat dan diarur sendiri!!!
Endang Supriati
lg baru 2 thn aja udh nikah lagi. dasar aja wildan murahan
Endang Supriati
mudah2an novita engga hamil2 ternyata yg mandul si wildan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!