NovelToon NovelToon
Di Usir Ibu Mertua Dan Ditalak Suami Saat Hamil Anak Kelima

Di Usir Ibu Mertua Dan Ditalak Suami Saat Hamil Anak Kelima

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Keluarga
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: ummy phuji

Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara

awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu

awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka

Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Diusir dan diceraikan hanya karena sibungsu memecahkan pot bunga

Azka memegang tanganku karena takut melihat omanya marah,tangan azka Terasa dingin

"kalian ya benar-benar tidak tau di untung,masih bagus saya masih mau menampung kalian "ucap mami mertuaku

"maaf Mi Abi tadi tidak sengaja "jawabku

"dasar memang anak-anakmu sangat nakal,kamu jadi ibu tidak becus mengurus dan mendidik anak-anakmu dengan baik "ucap mami mertuaku

ini untuk kesekian kalinya mami mertua melukai perasaanku dengan kata-kata yang tajam

saya berusaha menahan lelehan air mataku

saat mami mendumel panjang lebar dan terus menghinaku suamiku dan Ayah mertuaku datang menghampiri kami

"ada apa sih mi, masih pagi-pagi sudah ribut"ucap papi mertua

"iya mi ada apa sih kok ribut-ribut "tanya mas Bara

"ini Bara istrimu ini tidak becus mengurus dan mendidik anak-anaknya sehingga mereka itu menjadi sangat nakal dan tidak terkendali "ucap mami mertua mengadu pada Putranya

kata-kata ibu mertua kembali melukai perasaanku seolah-olah anak-anakku itu hanyalah milikku seorang mereka tidak ada sangkut pautnya

Narendra hanya berdiri diatas dekat tangga memperhatikan kami

"sayang kamu simpan itu dulu ya takutnya nanti airnya tumpah"ucapku berbisik meminta putraku menyimpan kain pelnya

"iya ma"jawabnya dan masuk kedalam untuk menyimpan alat pelnya

tak berapa lama Putraku kembali mendekatiku dan memegang tanganku

sudah banyak sumpah serapah yang ibu mertua ucapkan untukku namun saya tetap bersabar menghadapi mereka

"sayang kamu keatas ya,temani Adik-adikmu mungkin mereka juga ketakutan karena terkejut "ucapku berbisik pada putraku dan dia hanya mengangguk dan berjalan naik kelantai dua dimana Adik-adiknya berada

"dengar ya naina sebaiknya kamu pergi dari sini dan bawa semua anak-anakmu,kalau kamu dan anak-anakmu masih disini bisa-bisa rumah ini akan hancur"ucap mami mertua dengan mata yang merah

"Astaghfirullahulalazim "ucapku menutup mulutku dengan kedua tanganku karena terkejut mendengar ucapan mami mertua mengusirku bersama anak-anakku

suami dan ayah mertuaku Hanya diam saja lalu ayah mertuaku berlalu masuk kedalam kamarnya kembali

"Bara ceraikan perempuan pembawa sial itu dan usir dari rumah ini beserta anak-anaknya "ucap mami mertua

"tapi ma"ucap mas Bara

"apa?! apa kamu mau mami coret nama kamu dari daftar ahli waris ?!"ucap mami mertua

jantung berdetak sangat kencang menunggu keputusan mas Bara

"Naina Nurannisa saya Al bara Adithama Rahardian menceraikanmu dengan talak satu" ucap mas Bara

Dhuarrrr

bagaikan suara petir yang menggantam kepalaku

saya sungguh tidak percaya mas Bara akan melakukan ini padaku

"pergilah dari rumah ini karena kamu bukan siapa-siapa ku lagi dan jangan lupa bawa serta ke empat anakmu"ucap mas bara lagi dan itu membuat lututku bergetar dan seketika Tubuhku luruh kelantai

air mata yang sedari tadi kutahan kini tumpah sudah

"ayo apa lagi yang kamu tunggu ayo kemasi semua barang-barangmu dan pergilah dari sini"ucap mami mertua dengan tersenyum sinis kearah ku

dengan sisa kekuatanku saya berusaha untuk bangkit,saya bejalan naik kelantai dua menuju kamar putraku, sesampaiku dikamar Azka saya melihat anak-anakku menyeka air mata mereka

"bang bantuin adek ya bang untuk berkemas pakaian kalian masukkan saja dalam tas besar itu semua pakaian kalian biar kita tidak banyak bawa banyak tas karena kita hanya memakai si vino"ucapku pada ke empat Putraku dengan suara bergetar

setelah itu saya pun menuju kamar untuk mengemasi pakaian -pakaianku yang tidak seberapa karena memang jarang beli baju

mas bara akan membelikanku baju daster murahan Alasannya saya tidak akan kemana-mana kecuali kesekolah anak-anak dan kepasar

didalam kamar saya tidak mendapati mas Bara

saya tidak lupa mengambil buku rekening bank yang kusembunyikan dalam lemari putra bungsuku

"sudah siap nak?"tanyaku pada anak-anakku

"siap ma,ayo kita pergi "ucap Azka

"iya sayang ayo,apa kamu sudah mengambil semua nak?apa tidak ada yang ketinggalan ?!"tanyaku lagi pada mereka

"tidak ada ma"jawab mereka

"Ayo,nanti Oma dan papa semakin marah jika kita masih disini berlama-lama "ucapku pada ke empat putraku

tidak ada lagi yang kututupi dari mereka karena sudah mendengar ucapan papa dan omanya secara langsung

kami menuruni anak tangga dengan menyeret tas besar milik kami

sesampainya dilantai bawah ternyata mantan mami mertua menunggu kami

"ini gaji kamu selama menjadi pembantu dirumah ini"ucap mantan mami mertua melemparkan amplop coklat kepadaku dan mengenai wajahku,

Hati ku sangat sakit ternyata mereka hanya menggapku sebagai seorang pembantu

saya memungut amplop coklat itu karena saat ini saya sangat butuh uang untuk sewa kontrakan dan biaya makan kami sehari-hari

kami meninggalkan rumah besar itu yang meninggalkan banyak kenangan selama 16 tahun dan hanya dianggap sebagai pembantu bukanlah menantu

"ma kita harus kemana ?!"tanya Azka dan ketiga putraku mendongakkan wajahnya menatapku

"untuk sementara kita cari kontrakan aja ya nak!"ucapku pada putra keduaku Attalaric

"iya mah "jawabnya lalu menunduk saya tau anak-anakku pasti sedih karena ayahnya sendiri mengusir kami dari rumah ini

"kalian tunggu disini ya,mama ambil motor dulu"ucapku pada anak-anakku mereka hanya mengangguk patuh

kurogoh saku dasterku mencari kunci motorku

"Alhamdulillah ternyata masih dalam kantong daster"ucapku saat mendapatkan kunci motorku

saya menyalakan mesin motor dan menjalankannya

saya menyusun tas besar milik anak-anak ku dan tasku sendiri yang berukuran sedang di depanku untuk kujadikan tempat duduk untuk sibungsu dan Ali sedangkan di belakangku Atta dan azka

Hal seperti ini sudah biasa untuk kami karena saya mengantar ke empat anakku sekaligus dengan motorku ini

"pegangan ya sayang"ucapku pada anak-anakku

"iya ma"jawab mereka

"Subhaanalladzii sakkhara lanaa hadza wama kunna lahu muqriniin wa-inna ilaa rabbina lamunqalibuun. Artinya: Maha suci Allah yang telah menundukkan untuk kami (kendaraan) ini. padahal sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada-Mu lah kami akan kembali"ucapku melafazkan doa berkendara memohon keselamatan kepada Allah

setelah membaca doa saya menjalankan motor dengan perlahan menuju gerbang pak amin yang melihatku segera berlari mendekati

"ibu Naina mau kemana ko bawa-bawa tas begitu?"ujar pak amin bertanya kepadaku

"mau pulang pulang kampung pak, anak-anak kangen sama neneknya "jawabku beralasan

saat pak amin membuka pintu pagar dan saya sudah menjalankan motor keluar dari pagar besi yang tinggi itu tiba-tiba pak syukur berlari menghampiri kami

"Bu Naina tunggu"ucap pak syukur ngos-ngosan

"ada apa pak?"tanyaku

"Bu Naina ini ada titipan dari tuan besar katanya jangan ditolak ini permintaan permintaan maaf dari beliau karena beliau tidak bisa membantu hanya dengan car ini beliau membantu ibu "ucap pak syukur

"oh ucapkan terimakasihku pada tuan besar ya pak,kalau begitu kami permisi"ucapku lalu memasukkan amplop coklat yang sangat tebal itu kedalam tas pundakku lalu menjalankan motorku dengan pelan meninggalkan rumah mewah itu berasama anak-anakku

"Abang pernah liat tidak rumah kontrakan sekitaran sini atau dekat-dekat mana gitu dan tidak jauh dari sekolah kalian "ucapku pada putra sulungku yang duduk dibelakangku

"ma kakak pernah baca ada rumah dikontrakkan tidak jauh dari lapangan waktu itu Edi minta tolong ditemani kerumahnya karena buku matematikanya ketinggalan "Ucap Atta putra keduaku

"oh ya?! bagaimana kalau kita lihat kesana siapa tau masih ada"jawabku tidak ingin mengecewakan Putraku

sinar matahari pun semakin terik

kujalankan motorku sedikit menambah kecepatannya semoga saja rumah kontrakan yang dikatakan anakku benar ada

Atta pun menjadi petunjuk jalan dan saya mengikuti arahannya dan ternyata benar disana ada rumah yang di kontrakan

saya pun menghentikan motor didepan rumah kontrakan itu dan ingin bertanya siapa yang bisa dihubungi

"assalamualaikum, permisi "ucapku mengucapkan salam dirumah dekat rumah kontrakan itu

"waalaikumsalam "jawab seorang wanita paruh baya dari dalam rumah itu

"permisi bu"ucapku saat melihat seorang ibu paruh baya menghampiri ku

"iya mbak ada yang bisa saya bantu ? ayo silahkan masuk mbak" jawab ibu itu dan mempersilahkan saya masuk

akhirnya saya masuk kedalam teras rumahnya dan duduk disana

"ini bu saya mau tanya apa rumah disebelah itu benar mau dikontrakkan ?"tanyaku pada ibu itu

"iya benar mbak"jawabnya

"oh kalau begitu apa ada yang bisa dihubungi bu?!"tanyaku lagi

"oh mbak mau ngontrak ?"tanya ibu itu lagi

"iya bu,saya dan anak-anak lagi cari kontrakan disekitaran sini siapa tau harganya cocok"ucapku

"oh kebetulan rumah itu milik kakak saya,dia mengontakkan rumahnya karena ikut sama anaknya karena disini dia tinggal sendiri "jawab ibu itu panjang lebar

saya hanya manggut-manggut mendengar ceritanya

1
Dwi Setyaningrum
yaelah Oma Oma sdh tua dan lg sakit stroke kok ga sadar2 malah semakin menyakiti cucu2nya penyesalan dl ternyata hanya sebatas wkt ga bisa ngomong setelah bisa bicara ehhh nyakiti hati lagi😝😝
Dwi Setyaningrum
kalau Dewi yg ngomong harus punya ilmu bahasa kalbu nih Krn ga ngerti blas apa yg diomongin Dewi🤭☺️☺️
Dwi Setyaningrum
papa apa ayah sih thor panggilan utk David🤔
Dwi Setyaningrum
bumil kok gendong2 Dewi sih kan Dewi sdh besar berat Lo apa ga mslh tuh dg kandungannya🤔
Dwi Setyaningrum
ya iya sdh kebanyakan melahirkan soalnya ya thor jadi lemah kandungannya..hbs gini steril ya naina anaknya sdh banyak tuh🤭😁
hermi isrokhayati
kok riska panggil suaminya mas kan sesuai panggilan azka kan abang jd harusnya riska jg panggil abang donk jd gak doeble mas nya
Jon Jin
laki kayak lu gak pantes d maafin bukan sebentar pernikahan lu..udah 4 anak lu dandemi mami lu..dengan tega dan gak sadar tanggung jawab mereka lu usir..sekarang ngomong gitu k mami lu..situ warasssss..mestinya lu kelonin aja terus mami lu ngapain pengen ngerujuk janda elu yg gak mau balik..gedek banget baca kalimatnya
Dwi Setyaningrum
katanya menantumu seorg dokter Bu Yanti tp kok bego ga ada otak katanya berpendidikan tinggi tp etitude nya nol besar...
Dwi Setyaningrum
kok langsung di ICU thor ga di UGD dulu ya🤔 bener ga sih bgtu jalan awalnya kalau berobat dirmh skt🤔
Dwi Setyaningrum
5 Lo thor kok 4 sih
Dwi Setyaningrum
cpt banget Azka sdh SMA aja.usianya brp to Azka ini kyknya wkt pindahan setlh diusir dr rmh besar Azka msh SD kan ya..berarti sdh brp taun nih nain menjandanya perasaan si bungsu msh 1th deh yg bener gmn sih thor 🤔
Dwi Setyaningrum
Ohw berarti Ghani tdk direstui nih sm ibunya utk bersanding dg naina..hmm🤔 blm berjodoh kali ya..gpp naina semangat💪
Dwi Setyaningrum
bentar thor ada kelewat nih..kalau baby Dewi sdh usia kurang lbh 1th berarti naina sdh nikah dong sm Ghani kan janjinya 6bln Ghani mau melamar naina setelah slesei masa idah tp kok ga ada critanya thor gmn nih🤔
Dwi Setyaningrum
ngomong2 ATM d buku rekening yg dikasi bara naina nya sdh trima apa blm ya🤔
Dwi Setyaningrum
ga kasi uang DP nih pesennya banyak gt
Dwi Setyaningrum
kalau bikin kopi pake air panas dr dispenser itu kurang enak thor bikin kembung katanya Krn panasnya bukan dr air mendidih diatas kompor..itu kata para lelaki Lo thor yg biasa minum kopi gt..🤭😁😊
Ira
Di sini semua kepala rumah tangga BOTOL .. Gt kok hidup ya..
kagome
Luar biasa
Dewi Sri
hadir cerita yg miris
Shanty Yuniawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!