Disarankan untuk membaca novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke dua, agar memahami isi cerita.
Luna yang sedang bersembunyi di sebuah mobil mahal Lamborghini Gallardo, menjadi awal pertemuan dirinya dengan seorang pria yang bernama Dafa junior Arbeto
Dafa Junior Arbeto seorang pengusaha muda yang sangat tampan dan gagah mempunyai seorang kekasih artis cantik terkenal yang bernama Bella. Karena satu kejadian membuat Dafa menikahi Luna gadis yang jarak usianya 10 tahun dari nya.
Bagaimana Kehidupan Luna Dafa dan juga Bella yuk intip Novel mommy yang merupakan kelanjutan dari Novel menikahi jd yg ke 2.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33
"Nona Luna tolong kau jaga tuan Dafa" ujar Leo pada Luna yang baru saja sampai di vila.
"Memang nya tuan Dafa kenapa?" tanya Luna.
" Kau masuk dan lihatlah...! ingat jangan sampai terjadi apa apa pada tuan Dafa" Leo berbicara dengan sangat tajam.
" I...iya" jawab Luna yang kini menundukkan kepala nya.
Setelah tuan Leo pergi Luna berjalan masuk ke dalam vila dengan hati hati menggunakan senter di ponsel nya, karena keadaan di dalam vila gelap tidak ada cahaya.
" Tuan Dafa" teriak Luna mencari keberadaan tuan nya itu. Luna pun menyalakan lampu satu persatu agar terlihat terang.
" Tuan" pekik Luna yang melihat tuan Dafa yang terduduk di pojok ruangan dengan baju yang berantakan.
Dengan segera Luna mendekati tuan nya itu dan berusaha untuk membawa nya ke atas sofa.
" Tuan kenapa?" tanya Luna dengan menutup hidung nya karena bau alkohol bercampur muntah di baju tuan Dafa.
" Siapa kau?" tanya Dafa dengan suara yang tidak jelas menatap pada Luna.
Luna tidak menghiraukan pertanyaan tuan Dafa, diri nya meninggalkan tuan Dafa yang masih merancau tidak karuan, dan langsung masuk ke dalam dapur mengambil air untuk membersihkan tuan Dafa.
Dengan terburu buru Luna berjalan hingga akhir nya terpeleset dan menumpahkan seluruh air yang tadi di bawa nya mengenai tuan Dafa, hingga membuat tuan Dafa langsung berdiri dan menatap Luna dengan sorotan mata yang tajam.
"Kau, berani kau datang kemari?" bentak Dafa masih menatap tajam pada Luna." Dasar wanita murahan" teriak Dafa yang kini mendekat ke arah Luna.
" Tuan maaf aku tidak sengaja" ujar Luna berjalan mundur untuk menghindari dari tuan nya.
" Maaf kau bilang, dasar jalang" teriak Dafa yang langsung mencengkram leher Luna.
" Tuan...sakit" ujar luna dengan suara tercekat.
" Sakit kau bilang...?lebih sakit mana dengan hati ku yang kau khianati" bentak Dafa kembali.
" Lepaskan..." Luna mencoba melepaskan tangan Dafa dengan menendang kaki tuan Dafa membuat Dafa langsung melepaskan tangannya.
" Damn...." teriak Dafa dengan mengangkat kakinya karena kesakitan.
Luna yang melihat tuannya sedang merasa sakit , menjadi bingung antara lari atau menolong tuan nya. tanpa pikir panjang dirinya pun berlari namun gerakan Luna kalah cepat dengan tangan Dafa yang sudah menarik rambut Luna.
" Aww...." teriak Luna yang berusaha melepaskan rambutnya dari tangan tuan Dafa.
" Mau ke mana kamu?" tanya Dafa dengan suara beratnya." Sebelum kau pergi kau harus membayar rasa sakit hatiku dulu" bisik Dafa dengan seringai licik di bibirnya.
"Lepaskan aku" teriak Luna yang berusaha melepaskan diri dari Tuan Dafa, yang kini sudah memeluknya dengan sangat erat.
"Kau sudah membuat pikiran dan hatiku kacau," bentak Dafa menatap tajam pada mata Luna.
Luna yang tidak mau menyerah kini menginjak kaki Dafa yang satunya lagi, namun usaha nya sia sia karena Dafa tidak mempedulikan rasa sakit nya karena dirinya sudah di selimuti perasaan ingin membalaskan rasa sakit hatinya pada Luna yang ia pikir adalah Bella.
Dafa pun kembali mencium Luna dengan kasar tanpa mempedulikan teriakan Luna, Dafa yang sudah kehilangan akal sehatnya terus berusaha membuat Luna agar tidak berdaya.
" Aku sangat mencintai mu Bella, kenapa kau meninggalkanku" ujar Dafa dengan lirih.
"Aku bukan Bella, aku Luna" teriak Luna ingin membuat Tuannya sadar, agar dirinya tidak menjadi sasaran kemarahan Tuan Dafa.