NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Umar

Ketulusan Cinta Umar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Umar yang menikahi sekarang gadis karena insiden yang dialami keduanya, kisah cinta rumit keduanya karena ternyata sang Istri memiliki orang yang dia cintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian Tak terduga

Menikmati panorama alam, terutama pantai sangat menyejukkan siapa saja yang menginginkan ketenangan dan istirahat sejenak dari rutinitas kehidupan yang ada.

Kehidupan yang kini dia jalani penuh dengan kebahagiaan. Memiliki keluarga yang saling menyayangi dengan materi yang sangat lebih dari kata cukup, membuatnya sangat bahagia.

Lulus kuliah dengan sempurna, pekerjaan yang mapan karena menggantikan sang ayah sebagai anak tertua dan bekerjasama dengan sang adik maupun sang sepupu untuk mengelolah seluruh bisnis dan yayasan keluarga.

Dia diam sejenak menikmati indahnya dan tenangnya panorama alam ini, begitu membuatnya sangat tenang. Tapi ketenangan itu tiba-tiba terusik ketika dia mendengar seorang berteriak meminta tolong kepadanya.

"Tolong.. Tolong!! ". Teriakan seorang gadis yang hampir tenggelam itu.

Umar melirik ke kanan dan kiri tapi tak menemukan siapapun selain dirinya dan juga gadis itu. Karena suasananya sangat sepi

" Ya Allah bagaimana ini??, aku tidak mungkin menyentuh perempuan yang bukan mahrom ku". Bisiknya dalam hati.

Dia tengah bingung dalam mengambil tindakan untuk menolong atau mengabaikan orang yang tenggelam itu.

"Bismillah, maaf yah Allah, aku hanya ingin menolongnya". Ucapnya menyimpan dompet dan ponselnya kemudian membuka sepatunya serta jaketnya dan melompat ke laut menyelamatkan sang gadis yang tengah berjuang karena tenggelam.

Umar meraih tubuh perempuan itu kemudian membawanya ke tepian untuk diselamatkan. Setelah sampai di tepian, kini dia kembali bimbang karena tidak mungkin memberi nafas buatan, karena itu sungguh tak bermoral.

Dia kembali melirik kekanan dan kiri untuk mencari orang lain tapi tak menemukannya.

"Ya Allah, Ya Robby, kau lah yang maha mengetahui isi hati. Bismillahirrahmanirrahim". Ucapnya dalam hati ketika memberikan CPR untuk gadis yang tenggelam itu.

Dia menekan dada dan memberikan nafas buatan pada sang gadis dengan sungguh-sungguh dan dengan tubuh gemetar. Setelah berjuang dengan sekuat tenaga, akhirnya gadis itu berbatuk mengeluarkan air dari mulutnya.

"Uhuk.. Uhuk.. Batuknya mengeluarkan air dari mulutnya dengan susah payah.

Umar segera membangunkan dan membantu gadis itu untuk duduk agar bisa mendapatkan oksigen sebanyak-banyaknya.

" Kamu baik-baik saja?? ". Tanya dengan khawatir ketika melihat keadaan gadis itu lebih baik dari sebelumnya.

Dia berangsur menjauh karena kini dia sadar jika harus menjaga batasannya .

" Aku baik-baik saja, terima kasih sudah mau menolongku!! ". Gadis itu berucap dengan nafas yang masih terengah-engah.

" Sama-sama, lain kali hati-hati jika ingin berenang, apalagi jika ombaknya seperti itu".

"Iya, terima kasih sudah membantuku sekali lagi".

" Iya sama-sama ". Umar mengalihkan pandangannya, karena baju gadis itu sangat berbentuk dan menampilkan bentuk tubuhnya.

Dia mengambil jaket yang dia lepaskan tadi kemudian memberikannya kepada gadis itu tanpa memandangnya.

" Kenapa?? ". Gadis itu memandang Umar dengan tatapan bingung karena lelaki yang dihadapannya ini menyodorkan jaketnya dan tidak melihatnya sama sekali.

" Pakai lah, maaf sebelumnya, tapi badan kamu sangat berbentuk, aku takut itu akan membuatmu dalam masalah nanti jika berada dijalan". Umar menyampaikannya dengan hati-hati agar tidak menyinggung gadis dihadapannya ini.

Gadis itu memandang Umar dengan lekat, kini dia tahu siapa pemuda tampan yang ada dihadapannya ini.

Lelaki yang menjadi pimpinan pondok dan pewaris bisnis orangtua yang menjadi pemimpin pondok sebelumnya. Dia mengenal nya karena pernah bersekolah disana sebelum melanjutkan kuliahnya di Jakarta.

"Terima kasih, kalau begitu aku permisi dulu". Shifa mengucapkannya setelah itu meninggalkan Umar yang kini memandangnya.

" Tunggu sebentar, bolehkah aku tahu namamu dan juga nama orangtuamu?? ". Umar bertanya dengan tergesa-gesa.

Kini Umar membulatkan tekadnya untuk mempersunting gadis dihadapannya ini, karena dia telah lancang menyentuh gadis itu walau itu hanya sebagai bentuk pertolongan.

Shifa menaikkan alisnya memandang lelaki ini, apa gerangan yang membuatnya bertanya tentang orangtuanya??. Tapi untuk balasan terima kasih akhirnya dia memberitahu nya.

"Namaku Asshifatun Hasanah Gibran, putri dari Khoirul Gibran dan Rina Amelia, kamu bisa bertanya pada ibumu tentang mereka. Kalau begitu aku permisi". Ucapnya meninggalkan Umar yang tengah memandangnya sendu.

" Tanya ummi??, itu Artinya ummi mengenalnya dan juga orangtuanya??". Ucapnya sangat girang.

Ternyata Allah mempermudah jalannya karena ibunya mengenal gadis itu. Dia akan meminta ibunya melamar gadis itu kepada orangtuanya setelah ini.

Dia mengambil semua barangnya kemudian kembali ke mobilnya dalam keadaan basah kuyup, kemudian melajukannya untuk pulang kerumah menemui keluarganya membicarakan keinginannya ini.

"Assalamualaikum". Dia mengucapkan salam Begitu masuk kerumah utama.

Ya rumah ini adalah tempat tinggal ibunya, dia sudah memiliki rumah sendiri tapi dijadikan untuk investasi, rumah yang dia beli dengan hasil keringatnya sendiri dan akan dia gunakan untuk tinggal bersama keluarga kecilnya nanti.

"Waalaikum salam, Kamu dari mana nak??, kok basah-basahan?? ". Tanya sang ibu ketika melihatnya.

Umar mencium tangan sang ibu kemudian menjawab. " Tadi Umar ke pantai Ummi, terus ada insiden yang tak terduga terjadi, makanya kakak nyemplung". Umar cengengesan dengan manja menjawab pertanyaan sang ibu.

"Ya udah ganti baju dulu, nanti masuk angin!! ". Perintahnya kepada sang anak

" Iya Ummi tapi bisakah aku meminta waktu Ummi untuk berbicara??, dan jika ada abi sekalian karena aku ingin bicara serius dengan kalian. Boleh?? Tanya dengan wajah serius.

Shofiyah memandang serius sang anak yang seperti memang sedang ada masalah serius yang akan disampaikan.

"Ya sudah, boleh nak, Ummi akan kasih tahu abi nanti, sekarang kamu ganti baju!! ". Sang ibu langsung mendorong sang anak untuk segera mengganti pakaiannya karena dia khawatir anaknya terkena demam dan Flu, karena sejak kecil Umar memang gampang sakit.

" Iya Ummi". Umar meninggalkan sang ibu masuk ke kamarnya kemudian berganti pakaian.

Shofiyah memandang anaknya yang menjauh, kini tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, usia anaknya kini telah menginjak usia yang pantas untuk menikah dan belum memiliki calonnya.

Anak lelaki yang sangat lembut namun tegas itu, kini tumbuh menjadi pemimpin yang sangat bijaksana dan juga tampan serta manis. Dan memiliki badan yang tinggi dengan tubuh proporsional.

"Loh Ummi, kok Ummi melamun disini??". Suara Ubaidillah menghentikan lamunan sang ibu yang tengah memandang kamar sang anak tertua.

Lelaki berusia 20 tahun itu tersenyum melihat ibunya yang tengah memandangnya dengan mata menyipit.

" Kamu dari mana saja nak??, kok baru pulang?? Tanya Shofiyah dengan tatapan menyelidik.

"Aku pergi bersama kedua adik kembar Ummi, kami pergi membeli beberapa peralatan lelaki, biasalah!! ". Ucapnya dengan menggoda sang ibu.

Shofiyah menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya yang memang suka menggoda seluruh anggota keluarganya, hampir sama dengan kebiasaan sang kakak, Ammar.

" Ya sudah, lain kali bilang-bilang mau pulang jam berapa, Ummi khawatir loh nak??".

" Iya ummi ku sayang, maaf yah!! ".

" Terus kedua adikmu kemana?? ". Shofiyah mengedarkan pandangannya mencari sikembar Aryan dan Arjun karena tadi mereka bersama.

" Mereka ada dibawah ummi, sedang melihat eksperimen mereka". Ucapnya kepada sang ibu yang tengah mencari saudaranya.

"Ya sudah, kamu panggil mereka, katanya kakak Umar ingin membicarakan sesuatu kepada kita semua".

" Memang apa yang akan dibicarakan ummi??

"Ummi juga tidak tahu nak, nanti kalian dengar sendiri".

Mereka bertiga saling melemparkan pandangan, apa gerangan yang akan dibahas kakak mereka nantinya

1
Puspa Indah
Maaf ya kak, rasanya ada yang gak pas dengan jalan cerita dari awal. Umar, orang sholeh kenapa refreshing di pantai?

Kalau boleh kasih masukan dikit, Umar nyelamatin si wanita yang mau bundir di jembatan atau dimana lah. Si wanita depresi karena cowoknya. Karena kasihan dan ingin mengayomi takut kejadian terulang, Umar ngelamar wanita itu. Nah.. di situ tuh.. baru jalan cerita lika-liku ketulusan Umar menyadarkan isterinya sembari mencoba meraih hatinya. Maaf ya mbak, aku sok-sokan ngasih saran segala. Moga sehat dan sukse selalu. Semangat!
Puspa Indah: Umar kan gak bercadar kak... 😂
Gak kok, saya cuma melihat dari sisi Umar sebagai lelaki bujangan sholeh yang sepertinya sangat menjaga mata dan sentuhan terhadap lawan jenis. Sedangkan pantai bisa dikatakan sebagai tempat wisata yang paling berpotensi terlihatnya aurat yang terbuka, entah sepi atau ramai. Sekali lagi mohon maaf ya kak..🙏🙏🙏
Ummu Umar: terima kasih sarannya, nanti diperbaiki lagi berikutnya.
masalah Refresing tidak masalah sebenernya dimana tempatnya. didalam cerita juga dikatakan disana tempatnya sepi.
banyak kok teman-teman bercadar pergi ke pantai sebagai bentuk tadabbur alam.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!