Mayra Afrizana di buat bingung dengan permainan cinta si Kembar.
Daffa dan Dafi selalu memberinya perhatian lebih padanya , tapi Mayra tidak tau siapa yang benar - benar mencintainya....atau keduanya hanya sekedar menepati janji untuk menjaganya karena Mommy si Kembar sangat menyayanginya.
Mayra takut ia bertepuk sebelah tangan, apalagi ada gadis lain yang terang - terangan mengejar keduanya.
Pada siapakah cinta Mayra berlabuh pada akhirnya...ikuti kisahnya....
* Yang bingung, boleh mampir dulu ke novel othor yang berjudul AMBIL SAJA SUAMIKU *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. DDH 30
Senyum Mayra luntur ketika ia melihat Dafi hanya seorang diri.
Bukannya pemuda itu yang ada di foto pernikahan Mayra , apa jangan - jangan itu suami Mayra.... Rayden menatap lekat laki - laki yang baru saja datang itu.
" Kejutan ". ucap Dafi , melebarkan senyumnya.
" Elo sendirian saja Fi ?". Tanya Aris yang langsung bersalaman dan memeluk sahabatnya itu.
" Gue kangen sama elo Fi ".
" Tapi gue enggak kangen sama elo Ris ". canda Dafi , tapi ia tetap menyambut pelukan dari Aris, tentu saja ia juga kangen dengan temannya yang agak sengklek itu.
" Sialan....elo udah mirip kayak bule Fi ".
" Apanya yang mirip bule ??? tanya Dafi.
" Rambut elo ". setelah itu Aris tergelak kencang....Dafi hanya mendengus, ia memang mewarnai rambutnya sedikit , bukan kemauannya , tapi ulah salah satu temannya yang usil di sana.
" Yang penting masih tampanan gue ketimbang elo Ris ".
" Ah elah , enggak usah di perjelas kali Fi ". Keduanya kembali tergelak.
Bisma , Gilang dan Nathan pun bergantian menyalami Dafi.
" Hai May....makin cantik aja , mau peluk gue enggak ". Dafi mengerlingkan satu matanya sambil merentangkan kedua tangannya.
" Apaan sih Fi , elo mau di bom atom ya , berani - beraninya ". Mayra tertawa kecil , ia menepuk bahu Dafi.
Dafi menurunkan tangannya , ia pun ikut tertawa , " Yahh , ditolak gue Ris...". kelakarnya.
" Enggak usah di cari May , dia cuma kirim salam....salam rindu katanya ". Dafi tentu tau yang di cari Mayra sedari tadi.
" Iya , gue tau kok ". jawab Mayra sendu , ia berusaha menyembunyikan kesedihannya.
Interaksi itupun tertangkap oleh mata Rayden, Mayra tidak mau memeluk laki - laki itu , berarti dia bukan suami Mayra, lalu di mana suaminya....masa iya tidak mau pulang untuk melihat istrinya , jangan - jangan mereka di jodohkan, makanya suami Mayra malas pulang......gue harap sih begitu , jadi ada kesempatan buat gue untuk dapetin Mayra....
Entah mengapa Rayden seperti mendapat angin segar , tak terasa ada senyuman tersungging di bibirnya.
" Eh , ada teman - teman elo May ".
" Iya Fi , mereka senior gue di kampus ". Mayra pun mengenalkan Dafi ke Rayden cs.
Gue rasa ada yang sedang mengincar istri lo Daf....siap - siap panas aja .... Dafi tentu saja tau arti tatapan Rayden pada Mayra .
Dafi tersenyum smirk....ia sudah mempunyai ide jahil untuk mengerjai saudara kembarnya.
" Done.....". lirih Dafi, setelah mengirim beberapa foto pada Daffa.
" Gue jamin elo enggak akan menunggu sampai besok buat ngasih kejutan buat Mayra ". gumam Dafi .
Benar saja, setelah membuka pesan dari Dafi, Daffa mulai tidak tenang, ia mondar mandir di dalam kamarnya.
Daffa memang tau ada senior yang sedang mendekati Mayra , dari penjaga rahasia yang di kirim Daddy Devan buat mengawasi sekaligus menjaga istrinya itu.
Tapi ia tidak menyangka , jika laki - laki itu begitu dekat dengan Mayra dan teman - temannya.
" Gue harus bagaimana ini May , haruskah kejutan yang udah gue siapin buat elo berantakan , gue udah enggak bisa tahan lagi buat temuin elo May ". Daffa berbicara sendirian....sampai ia tidak sadar , ada adiknya yang memperhatikan dirinya sejak tadi.
" Ehemmm ". deheman Diva cukup kencang membuat Daffa melihat ke arah pintu yang memang sudah terbuka lebar.
" Ngapain kamu di situ Div ?".
" Kak Daffa yang ngapain , mondar mandir enggak jelas , ngomong sendiri udah kayak Mbah No yang ada di perempatan itu ".
" Eh , kamu samain kakak kamu sama orang gila Div ".
" Lah apa bedanya , Mbah No juga gitu , ngomong sendiri, ketawa sendiri , mondar mandir juga , persis sama yang kakak lakukan tadi ". Diva makin meledek kakaknya.
" Kamu ya dek ......sini deh ". Daffa duduk, ia pun menepuk kasur di sebelahnya agar Diva ikut duduk di sana.
" Kak Daffa kenapa, lagi galau ya....pasti kangen berat sama Kak Mayra ". tebak Diva.
" Kok kamu tau dek ?".
" Kelihatan di jidat Kak Daffa , ada tulisan Aku kangen kamu Mayra... ".
" Bisa aja kamu dek ".
" Udah tau kangen , ya udah sih , temuin aja sekarang ".
" Rencananya aku mau kasih kejutan buat Mayra ".
" Kasih kejutan bisa nanti , mending kak Daffa temuin Kak Mayra , tengah malam saja Kak , nunggu Kak Mayra tidur , nanti Kakak langsung masuk ke kamar kak Mayra....nah , jadi kejutan kan ".
" Iya jadi kejutan , asal kakak enggak di teriakin maling aja sama Mayra , karena masuk kamarnya tanpa permisi ".
" Ha..ha...ha...iya ya , lucu kali ya kalau Kak Daffa dikira pencuri ....aku mau turun Kak , aku ke sini karena di suruh Mommy buat panggil kak Daffa ".
" Ya sudah , nanti kakak susul, kamu duluan saja " .
*
*
Ketika Adzan magrib berkumandang , Ayah Aldi mengajak semua teman Mayra yang laki - laki untuk melaksanakan sholat secara berjamaah di Masjid dekat rumahnya.
Beruntung Rayden cs sudah belajar sholat dengan Yusuf , " Ilmu dari Yusuf sangat berguna , apalagi ini di depan Camer....". batin Rayden....ia masih saja mengakui kalau Mayra adalah jodohnya.
Rayden akhirnya tau , kalau Dafi adalah saudara kembar dari Daffa , suaminya Mayra. Ia berhasil mengorek informasi itu dari Bisma.
Sebenarnya ia masih penasaran dengan suami Mayra , apa lebih baik darinya. Kalau masalah ketampanan , Rayden harus mengakui kalau Dafi memang tampan, dan itu berarti Daffa juga tampan.
Tapi melihat interaksi Dafi dengan kedua orang tua Mayra yang begitu akrab , membuat Rayden agak minder juga ....apa ia harus mengubur keinginannya untuk memiliki Mayra.
Setelah sholat selesai, mereka kembali berkumpul. Bunda Nina menawari mereka semua makan , tentu saja mereka menolaknya karena sudah cukup kenyang dengan makanan tadi.
Tak lama semuanya berpamitan pulang. Begitupun dengan Rayden.
" Kami pamit Om...tante..maaf sudah merepotkan ". ucap Rayden begitu santun. Arif tentu saja menahan tawanya , melihat Rayden begitu tak berkutiknya di depan kedua orang tua Mayra
" Tidak apa , Istri Om paling senang di repotkan kok ".
Bunda Nina menepuk bahu Ayah Aldi , " Jangan kapok main kesini ya nak ".
" Oh tentu Tan ". jawab Rayden semangat , merasa di harapkan lagi kedatangannya. padahal yang di lakukan oleh Bunda Nina itu sebagai kesopanan saja.
Semua sudah pulang, jam sembilan malam Mayra masuk ke dalam kamarnya. Merasa lelah ia pun segera berbaring di kasurnya setelah mengganti pakaiannya dengan baju tidur.
Tengah malam , Mayra merasa ada yang aneh , ada yang memeluknya dari belakang.....seketika matanya terbuka pelan.
Deg.......jantung Mayra berdebar kencang , rasa takut mulai menyelimuti hatinya....
Bersambung...
Like
Vote
Comment
Terima Kasih sudah mampir di karya Othor 😘🙏
