[On-Going] Lili seorang Wanita yang punya masa lalu kelam, mencoba menjadi kepribadian yang baru. Ketika menjalin hubungan Serius dengan Pria selalu gagal. Seperti apa kisah perjalanan Lili yang penuh Lika-liku, apakah Lili bisa mencapai kebahagian hidupnya dengan Pria yang dicintainya. Ikuti kisahnya di NOVELTOON
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan antara Lili dan Talita
Talita menjelang siang menikmati segelas kopi pahit dimeja makannya, melihat berita dihandphone masih seputar gosip Perseteruan Lili dengannya. Saat itu juga teleponnya berdering suaranya begitu nyaring di seluruh ruangan itu, terlihat dilayar ponsel panggilan dari Lili. Talita mengangkat panggilan itu.
"Ya." Ucap pendek Talita untuk memulai pembicaraan.
"Kita harus membicarakan masalah viral ini berdua, aku nggak mau terus berlarut-larut. Aku ketempatmu ya Lit." Ungkap Lili diujung telepon.
Talita sudah menduga bahwa ia yang akan menghubunginya. "Aku yang ketempatmu saja, kau tidak perlu capek-capek datang kerumahku, aku nggak mau rumahku ada tamu." Jawab Talita yang nadanya jutek dari lahir.
"Ok. Aku tunggu." Jawab Lili.
"Ya." Ujar Talita, lalu pembicaraan terputus.
Talita lekas bersiap untuk berangkat ke rumah Lili. Saat melangkah membuka pintu rumahnya terlihat didepan pintu yang terbuka sudah berdiri seorang Don, wajahnya tersenyum memuakan pada Talita.
"Ngapain kesini, asal masuk aja Lo ke pekarangan orang. Minggir gue mau pergi." Ucap ketus Talita pada Don.
"Jutek banget si. Gue anter Lo ke ketempat Lili." Ungkap Don yang sudah tahu Talita mau kemana.
"Kok Lo tahu tujuan gue." Tanya Talita penuh dengan rasa penasaran. Matanya menatap lekat wajah Don.
"Ya tahu lah. Apa si yang GK tahu tentang kalian semua artis modal viral." Ungkap Don sambil menyombongkan dirinya. Kekek Don.
Talita langsung mengumpat. Ia menutup pintu dan berjalan keluar dari gerbang. Diikuti oleh Don dari belakang.
"Gue anter aja, gue bawa mobil." Ungkap Don.
Lalu Talita yang dipinggir jalan terhenti langkahnya mendengar ucapan Don. "Mobil darimana Lo dapat. Begal ya Lo?." Ungkap Ketus dengan pertanyaan.
"Dih. Buat apa gue begal, sekarang aja gue banyak duit. Gue dari sewa mobil, mau beli mobil uang belum cukup." Ucap Don.
"Mana Mobilnya?" Tanya kembali Talita. Matanya melihat ke sekeliling area jalanan itu.
"Sebrang jalan depan rumah Lo." Jawab Don sambil menunjuk Parkir mobilnya.
"Ya udah ayo berangkat sekarang." Ujar Talita. Talita menyebrang jalan menuju ke arah mobil mewah itu.
Don mengikuti dari belakang. Sesampainya dimobil itu Talita dan Don naik didepan. Don menghidupkan mesin mobil dan melanjutkan untuk menuju ke rumah Lili.
Sepanjang perjalanan itu Talita melihat raut wajah Don yang mencurigakan. Lalu ia berani berkata soal uang yang didapatnya.
"Lo pinter banget manfaatin aib orang ya. Gue kenal Lo nggak satu tahun dua tahun, udah puluhan tahun temenan sama Lo dan tahu karakter busuk Lo. Pasti Lo manfaatin kelemahan Lili soal Ayahnya yang berkerja di cafe itu kan. Gue tahu Ayahnya kerja disitu pas saat malam dijalan pulang gue ketemu dipinggir jalan. Ayah Lili nyapa gue." Ungkap panjang lebar Lili pada Don.
"Hebat ya Lo bisa nebak." Don tertawa kecil.
"udah banyak yang Lo manfaatin Don, sakit Lo." Ucap Talita dengan terheran-heran.
"Ya nggak apa-apa si. Demi uang musuh bisa jadi temen, temen bisa jadi musuh." Senyum kecil, matanya melihat kearah Talita sejenak, lalu kembali fokus menyetir.
Talita hanya menatap nyengir ke arah Don dan terdiam sepanjang perjalanan.
Sesampainya didepan pintu gerbang rumah Lili, mobil Don berhenti sejenak, lalu Talita berkata "Lo tunggi sini aja, nggak usah ikut. Ini urusan wanita." Ucap ketus Talita pada Don. Lalu ia keluar dari mobilnya, berjalan masuk ke halaman rumah Lili.
"Ya. Semoga kalian damai." Ucap keras Don didalam mobilnya.
Talita mendengar ucapan Don mencoba mengabaikannya.
*
Lili duduk diruang tamu, terdengar diluar rumah ketikan pintu berkali-kali terdengar membuncah seisi ruangan tamu. Lili melangkah mendekati pintu itu dan membukanya. Terlihat Talita sudah berdiri dihadapannya.
"Masuklah Ta." Pinta Lili untuk mempersilahkan Talita masuk kedalam.
Talita melangkah masuk kedalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu. Tepat dimeja tamu sudah disiapkan Lili Kue Brownies Coklat dan jus mangga kesukaannya.
"Makanlah, sembari kita membahas masalah ini." Ungkap Lili, ia melangkah duduk didekat Talita.
Talita lalu memakan kue itu dan meminum Jus mangga. Rasanya masih sama seperti dulu saat ia sering mampir kerumah Lili.
"Kita sama-sama ada diposisi yang salah. Aku minta maaf soal penamparan itu, aku ingin kita berdamai dan berteman seperti dulu." Ungkap Lili pada Talita dengan sepenuh hati.
Namun respon Talita berbeda, wajahnya terdiam peluh dan matanya menatap tajam kearah wajah Lili. Kepala Talita mendekati ke wajah Lili dengan juteknya.
"Tidak ada kata damai dalam kamus hidupku. Kita tetap bersaing merebutkan Rama. Aku tahu kau terpaksa melakukan perdamaian ini karena kamu takut usaha Butik Ibumu akan hancur, makanya kau sibuk klarifikasi sana-sini demi memperbaiki citra hidupmu dan Butik.
Lili, aku tahu kamu, aku mengenalmu dan tahu sifat busukmu seperti apa. Tenang saja, soal butik akan pasti akan kembalikan citra baiknya, karena aku tidak ada masalah dengan Ibumu, Ibumu sudah aku anggap seperti Ibuku sendiri dari dulu.
Aku dan kamu tetap jadi musuh." Ungkap panjang lebar dengan nada yang kuat dan mengintimidasi. Tatapan Talita pada wajah Lili semakin kuat.
Lili hanya bisa diam menatap lekat wajah Talita dan tak bisa berbicara lagi.
"Udah cukup kan. Aku mau pulang. Makasi untuk Kue dan Jusnya. Enak." Ungkap Talita, lalu tersenyum kecil pada Lili.
Ketika Talita berdiri dari duduknya dan akan berjalan keluar dari rumah Lili. Lili menghentikan langkahnya.
"Tunggu Talita." Pinta Lili untuk berhenti sejenak.
Talita menoleh ke arah Lili. Lalu berkata "Apa lagi?" Ujar Talita dengan pertanyaan.
"Ok. Aku terima tantanganmu. Aku akan lebih tega lagi membuatmu sakit hati karena sebentar lagi menjelang pernikahanku dengan Rama." Ungkap Lili untuk memanas-manasi Talita.
Talita kaget dengan ucapan Lili, lalu menatap dengan lekat. "Buktikan kalo bisa!" Jawab Talita.
Lili mendengar jawabannya itu hanya bisa diam dan saling pandang dengan Talita.
Lalu Talita pergi begitu saja meninggalkan Lili diruang tamu. Talita keluar dengan wajah kesal. Sesampainya dimobil Don, ia lekas masuk dan menyuruh Don untuk segera meninggalkan area rumah Lili.
"Ayo Pulang." Ujar Talita pada Don.
Don hanya diam dan tidak banyak bertanya takut kena marah. Don melajukan mobilnya meninggalkan rumah Lili.
Konflik antara Lili dan Talita masih berlanjut.
*