Bagaimana jadinya jika seorang wanita yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu menyukai seorang pemuda yang usia nya jauh berada di bawah nya?
Itulah yang di rasakan oleh Airyn Xylena Prameswari. Dia menyukai seorang pemuda bernama Arjuna Reksa, kedua nya bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe yang dimana, Juna bekerja disana.
"Aku menyukai mu, Jun."
"Apa yang Nona katakan? Anda tidak mungkin menyukai saya yang hanya pegawai cafe."
"Aku tidak peduli dan mulai saat ini, kau harus menjadi kekasihku dan aku tidak menerima penolakan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Movie Date With Juna
"Sayang.." Panggil Airyn pada Juna yang berada di balkon. Pemuda itu terlihat masih menggunakan bathrobe tanpa pakaian apapun lagi di dalam nya.
Arjuna berbalik dan menatap penampilan sang kekasih yang baru saja selesai mandi dengan bathrobe yang sama. Perempuan itu berjalan mendekat dan memeluk Juna dari depan dengan mesra. Juna menerima pelukan sang kekasih dengan tak kalah mesra nya. Dia mengacak rambut Airyn yang masih setengah basah itu dengan gemas.
"Rambut ayang wangi sekali.."
"Benarkah?" Tanya Airyn sambil mendongak. Tubuh Arjuna memang lebih tinggi dari Airyn, tinggi nya hanya sebahu pria itu. Jadi sekarang ini, dia tengah mendusel di dada bidang Arjuna.
"Iya, tentu saja. Aku suka wangi nya."
"Aku lebih suka bau badan mu, wangi nya bikin candu. Aku juga suka bau nya, bikin pengen deket-deketan terus." Jawab Airyn dengan manja. Dia pun kembali memeluk Juna dan bermanja disana. Juna juga membalas pelukan sang kekasih dengan tak kalah erat nya.
Meskipun saat ini mereka berada di apartemen yang sama, kamar yang sama juga. Tapi mereka mandi sendiri-sendiri, tidak bersamaan. Awalnya, Airyn ingin mengajak Juna untuk mandi bersama tapi pemuda itu menolak nya karena dia masih merasa malu jika harus langsung menerima tawaran Airyn meskipun dia ingin.
"Aku lebih suka kamu gak pake parfum lho, sayang. Bau badan kamu aja udah wangi bikin candu begini, kalau kamu pakai parfum, bisa-bisa aku menggila karena aroma nya. Haha.." Ucap Airyn sambil tergelak. Juna juga tersenyum kecil, dia meraih wajah cantik Airyn lalu mengecup bibir nya singkat. Dengan hal itu, Airyn langsung terdiam seketika.
"Kebiasaan deh, kamu tuh suka tiba-tiba."
"Tapi, kamu suka kan?"
"Hehe, iya suka. Suka banget malah, yang." Jawab Airyn sambil tersenyum manis. Kedua nya pun kembali menikmati semilir angin sepoi-sepoi di sore hari yang terlihat cukup mendung ini. Pasti, sebentar lagi akan turun hujan.
"Sayang.."
"Iya, kenapa?" Tanya Juna.
"Kita ke dalam yuk? Udara nya makin dingin begini."
"Ayoo, aku pakai baju duluan ya?"
"Gak mau barengan aja, yang?" Tanya Airyn dengan senyuman menggoda nya, membuat Juna menggelengkan kepala nya. Baru menyentuh benda bulat yang ada di dada Airyn saja sudah membuat nya menggila, apalagi kalau sampai melihat tubuh Airyn, bisa-bisa dia akan mimisan atau bahkan pingsan beneran nanti nya.
"Yaudah, sana."
Juna pun langsung pergi ke kamar dan masuk ke kamar mandi, Airyn terkekeh lalu memilih masuk ke ruang ganti untuk memakai pakaian nya juga. Dia heran, kenapa Juna masuk ke kamar mandi padahal di kamar ini ada walk in closet sekaligus ruang ganti? Mungkin saja, Juna belum mengetahui adanya tempat itu di kamar ini.
Setelah selesai berpakaian, kedua nya pun memilih untuk keluar kamar dan menonton televisi di ruang tengah. Kedua nya terlihat sangat menikmati apa yang mereka tonton, Juna merangkul sang kekasih dari samping, sedangkan Airyn sedang memakan buah sebagai cemilan.
Tentu nya, dia tidak makan sendirian karena dia juga menyuapi Juna dengan buah yang sedang dia makan. Hingga saat ada adegan tak terduga, mereka saling melempar tatapan satu sama lain lalu kompak memalingkan wajah mereka dari televisi.
Sungguh, suasana nya saat ini terasa sedikit canggung hanya karena adegan tak terduga di televisi.
"Sial, kenapa gak di sensor sih? Adegan begitu kok di perlihatkan begitu." Gumam Airyn sambil mengambil remot televisi dan berniat untuk mengangkat chanel televisi nya, tapi Juna mencegah nya. Dia masih penasaran dengan adegan yang tersaji di depan mata itu dengan seksama, pemuda itu terlihat sangat fokus dengan apa yang dia lihat.
'Ckk, giliran begini aja anteng banget nonton nya. Dasar, bocil mesuum!'
......
🌻🌻🌻🌻