NovelToon NovelToon
PACARKU OM OM

PACARKU OM OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:23.4k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Dewasa🌶🌶🌶
"Apa? Pacaran sama Om? Nggak mau, ah! Aku sukanya sama anak Om, bukan bapaknya!"
—Violet Diyanara Shantika—

"Kalau kamu pacaran sama saya, kamu bakalan bisa dapetin anak saya juga, plus semua harta yang saya miliki,"
—William Alexander Grayson—
*
*
Niat hati kasih air jampi-jampi biar anaknya kepelet, eh malah bapaknya yang mepet!
Begitulah nasib Violet, mahasiswi yang jatuh cinta diam-diam pada Evander William Grayson, sang kakak tingkat ganteng nan populer. Setelah bertahun-tahun cintanya tak berbalas, Violet memutuskan mengambil jalan pintas, yaitu dengan membeli air jampi-jampi dari internet!

Sialnya, bukan Evan yang meminum air itu, melainkan malah bapaknya, William, si duda hot yang kaya raya!

Kini William tak hanya tergila-gila pada Violet, tapi juga ngotot menjadikannya pacar!

Violet pun dihadapkan dengan dua pilihan: Tetap berusaha mengejar cinta Evan, atau menyerah pada pesona sang duda hot?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Purple

Ruangan itu seketika menjadi hening. Violet menundukkan kepalanya, merasa malu luar biasa mengakui hal itu di depan ayah lelaki pujaannya.

"What?" William terperangah. "Air jampi-jampi? Astaga, kamu hidup di zaman batu? Orang-orang sekarang sibuk bikin Al dan robot, tapi kamu masih percaya pelet? Apa kamu bodoh?"

Violet menatap pria tampan di depannya dengan kesal. "Ya namanya juga usaha, Om..."

"Kalau mau usaha ya dekati langsung si Evan, bukan malah kasih air jampi-jampi! Terus, sekarang airnya sudah saya minum, gimana? Saya bakal suka sama kamu, gitu?"

Violet mengerucutkan bibirnya. "Ya itu kan salah Om sendiri karena minum yang bukan milik Om."

"Eh, itu minuman anak saya, ya. Hak saya dong mau minum atau enggak! Yang salah itu kamu, karena masukin cairan nggak jelas ke dalam minuman orang! Kamu yakin itu nggak berbahaya?"

Violet terdiam sejenak, lalu berkata dengan suara kecil, "Kayaknya sih nggak, Om. Dari review-nya, mereka baik-baik saja kok."

William menatapnya dengan ekspresi horor. "Kayaknya?"

"Iya... soalnya kan aku nggak coba sendiri..."

"HEH?! Kamu sendiri aja nggak yakin?!" William mengusap wajahnya, benar-benar tidak percaya dengan kebodohan gadis di hadapannya itu. "Mana? Saya mau lihat komposisinya!"

Violet tampak ragu-ragu sejenak, lalu menyerahkan ponselnya pada William. Pria itu menerimanya dengan ekspresi kesal. Namun, setelah membaca deskripsi produk, kekesalannya justru bertambah.

Font iklannya sangat jelek. Tata letaknya berantakan seperti asal tempel saja. Deskripsi produknya juga sama sekali tidak jelas. Sebagai CEO sebuah perusahaan periklanan, dia merasa gagal karena iklan seburuk ini saja bisa membuat gadis itu tertarik.

"Ya ampun, kamu ini beneran bego banget sampai percaya sama ginian!" William menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dari judulnya aja udah ketahuan ini penipuan! 'Air mata Nyi Roro Kidul'? Mereka dapet dari mana coba? Bikin Nyi Roro Kidul nangis terus ditampung pakai ember, gitu?!"

Violet terdiam. Ia kesal karena diejek, tapi tidak bisa membantah bahwa ucapan William benar.

"Terus, bisa-bisanya kamu percaya sama review kayak gini? Ini tuh cuma iklan sampah! Orang bego bin tolol aja yang percaya!"

Violet mendengus. "Tapi kan, Om, review-nya bagus-bagus. Wajar dong kalau saya percaya."

"Hah! Sekilas aja udah kelihatan kalau yang ngisi review ini orang yang sama! Palingan juga si penjualnya sendiri! Kamu bego ya?"

Violet kembali mendengus kesal.

"Lagian, kalau sampai air jampi-jampi kamu ini berhasil pada Evan, aku sebagai ayahnya nggak akan merestui kamu! Nggak sudi aku punya calon mantu bego kayak kamu!"

"Ih, Om, jangan keterlaluan gitu ngomongnya! Kalau Kak Evan suka sama aku ya biarin aja! Jangan menghambat kebahagiaan anak sendiri dong!"

"Hah! Seolah-olah Evan suka aja sama kamu!" William mendengus. "Kamu pakai ginian aja berarti sadar diri kan kalau Evan nggak bakal naksir kamu?"

JLEB.

Wajah Violet langsung tertekuk mendengar perkataan William yang begitu menohok.

Setelah hening sesaat, Violet mendesah dan berkata pelan, "Om, tolong jangan bilang apa-apa ke Kak Evan, ya?"

"Enak aja, ya pasti saya omongin lah!"

"Yah, Om, pleaseee... Saya tahu saya salah, tapi saya udah tanggung jawab sampai bawa Om ke rumah sakit. Please Om, jangan kasih tahu Kak Evan, ya? Ya?"

Dan Violet, dengan tanpa rasa malu, langsung berlutut di depan William.

Mata William membelalak. "Heh! Berdiri kamu!"

"Nggak, Om! Saya nggak akan berdiri sampai Om janji nggak akan kasih tahu Kak Evan!"

William berdecak, merasa risih dengan tatapan orang-orang di ruang UGD yang kini memandang mereka dengan berbagai ekspresi. Ada yang kasihan pada Violet, ada juga yang menatap William seolah dia penjahat kejam yang sedang menindas seorang gadis kecil tak berdosa.

Sialan.

"Ya udah, iya! Saya nggak akan bilang Evan! Sekarang cepat berdiri!"

Violet langsung tersenyum sumringah dan kembali berdiri.

"Siapa nama kamu?" tanya William dengan nada malas.

"Violet, Om."

William mengernyit. "Violet? Maksud kamu ungu?"

Violet mendengus. "Iya, Om... Kenapa? Mau ngejek saya lagi?"

William menyeringai sinis. "Kayak nggak ada nama lain aja. Memangnya kamu lahir warnanya ungu gitu?"

"Huh! Terserah Om deh mau ngomong apa." Violet sudah pasrah.

Huh, percuma ganteng kalau mulutnya lebih pedas dari bakso mercon! Beda banget sama Kak Evan yang lembut! Batin Violet.

Saat itu, Evan datang dari ruang administrasi.

"Pa? Papa udah sadar?" Evan langsung menghampiri papanya dengan cemas. "Papa tadi habis kebentur apa sih sampai pingsan gitu? Aku panik banget loh, Pa. Aku kira papa kena sakit jantung."

"Enak aja kamu! Papa sehat walafiat, ya! Bahkan kayaknya lebih sehat dari anak muda kayak kamu!"

Evan terkekeh, merasa lega karena papanya baik-baik saja. "Ya habisnya aku shock waktu lihat papa tiba-tiba terkapar di jalan. Untung tadi ada Violet yang nolongin papa," katanya sambil menunjuk ke arah Violet.

"Hah? Dia? Nolongin Papa? Justru dia yang—" Ucapan William terputus karena violet langsung berdehem dan memberi tanda agar William diam. William mendengus, terpaksa tidak mengatakan kebenarannya karena sudah terlanjur janji dengan violet.

"Papa tadi cuma ketabrak kucing," katanya akhirnya.

Violet langsung menghela napas lega.

"Hah? Kok bisa?"

"Iya, kucingnya lompat dan menyerang muka papa," tambah William sambil melirik tajam ke arah Violet. Gadis itu buru-buru memalingkan muka.

"Astaga, ada-ada aja sih, Pa. Ya udah, kita pulang aja ya. Atau mau dirawat semalam di sini dulu?"

"Apa? Nggak usah! Kayak sakit parah aja." William langsung bangkit berdiri.

"Hati-hati, Pa. Bisa jalan, kan?" tanya Evan cemas.

"Bisa! Kamu tuh, kayak papa lumpuh aja!"

Violet mendengus. Huh, galak banget sih, padahal udah ditanya baik-baik! Kalau aku jadi Kak Evan, aku pukul lagi aja kepalanya!

Saat Violet mengangkat tangannya seolah mau memukul William, Evan menoleh. Gadis itu langsung pura-pura menggaruk tengkuk.

"Eh, Violet, kamu ikut kita aja. Nanti aku anterin pulang," tawar Evan.

Tentu saja violet ingin langsung mengangguk setuju. Ini adalah kesempatan emas, kapan lagi dirinya akan diantar pulang oleh sang pujaan hati? Tapi tatapan tajam William membuatnya mengurungkan niat.

"Ah, nggak deh kak, nanti aku mau sekalian mampir ke suatu tempat soalnya. Jadi kakak duluan aja," Violet berkata dengan berat hati.

"Nggak apa-apa, nanti sekalian aku anter," Evan tersenyum.

"Aduh, Kak, nggak usah, beneran! Nanti kasihan papa Kakak kelamaan nunggu," Violet melirik William.

Evan menatap ayahnya, lalu mengalah. "Ya udah, hati-hati di jalan, ya. Oh ya, boleh minta nomor kamu?"

"Tentu, Kak!" Violet berbinar senang. Mereka pun bertukar nomor, sementara William hanya mendengus kesal.

"Kalau gitu kami pulang dulu ya. Terimakasih atas bantuan kamu. Oh iya Pa," Evan menoleh ke arah sang ayah. "Bilang makasih dulu gih ke Violet, Pa. Dia udah nolongin Papa loh, bahkan dia yang mangku kepala Papa selama perjalanan ke rumah sakit,"

"Hah?" William terbelalak. "Papa, bilang makasih ke dia?"

"Iya lah Pa. Udah... Ngga usah gengsi gitu kali, Violet ini malaikat penyelamat Papa loh,"

"Malaikat penyelamat apanya, malaikat pencabut nyawa baru benar," Dengus William. Tapi tampaknya Evan tak akan berhenti mendesak William sampai ia setuju. Jadi terpaksa William menatap Violet dengan malas.

"Terima kasih, ya... Purple."

1
jiee💚
agak creepe yah penjaga nya mending kamu keluar aja deh vio dari pada nanti di apa"in hiii...
HANA
Assalamu'alaikum gaes.
Sebelumnya, author mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi para pembaca yang muslim 🥰🙏

Terus.. untuk menjaga kekhusyukan para pembaca dalam beribadah, mulai besok bab selanjutnya akan update setelah buka puasa. Jadi tenang aja, meskipun ada adegan plus plusnya, ga akan bikin batal 🤭
Terimakasih atas perhatian nya...
Dukung terus karya ini dengan kasih like, komen, gift, subscribe, dan lain-lain.
Terimakasih! ❤
Susanti: makasih thor selamat berpuasa juga bsgi yang menjalankan
total 1 replies
lilik indah
owhhhh...msh aman trnyata
Kusii Yaati
kelamaan mah kalau nunggu di puji violet mending muji diri sendiri ya nggak Wil 😂
nd4r
heeeeeeeeh pd kali om satu ini/Facepalm/
Aisyah Ranni
Om Will Will Solution ini bukan cowok sempurna tp Hot Duda Value Grade A ...udah ganteng,kaya,baik hati,rajin menabung dan yg penting sudah cinta sm kamu mbak Purple.
Azahra Rahma: om Will Will duren mateng ,,duda keren mapan dan ganteng,,kurang sempurna apa tuh ya kak
total 1 replies
SAL💞🇲🇾
om duda perasan..
mery harwati
Lembaga survey tolong keluarkan survey anda soal cowok sempurna bagi William🤣🤣
jiee💚
sat set ya om Wil takut di tikung sama yg muda
jiee💚
berterima kasihlah kamu sama om Wil Klo gak pasti udah di unboxing kan kamu juga yg nyesel
HANA
Pedenya Om Will🤦‍♀️
mery harwati
Wiiilllii di apartemenmu ada CCTV kan? Bisa kau putar ulang lagi tuh tiap adegan saat dirimu masuk memanggul Violet & saat Violet menggeliat seperti cacing kepanasan, pengen liat reaksi Violet klo adegan CCTV diulang 🤣
Azahra Rahma: nah setuju tuh kak,,biar violet tau kelakuannya tadi malam seperti apa
total 1 replies
HANA
Alhamdulillah duda kesayangan kita nggak kebablasan gaes 🤭
Aisyah Ranni
Waduh gak jadi adegan horor nya😆 gpp menjaga martabat duda berkelas gitu lho
suyetno
/Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh/
suyetno
ko cm om wllli dong yg lain mana
suyetno
terima aja klu jodoh ga kemana
suyetno
ada sj km violet mau bl yv gituan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fitriana Yusuf
semangat berkarya💪💪
HANA: terimakasih 🥰
total 1 replies
jiee💚
ya ampun agak deg deg an yah bacanya tapi kamu beruntung vio gak jadi di unboxing sama cowo gak dikenal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!