"Apa kau tidak punya malu hingga terus mengejarku?" Seru Rey pada wanita yang terus mengejarnya sejak kecil.
"Tidak, aku tidak pernah malu karena terus mengejarmu. Aku akan terus mengejarmu hingga kau mau menjadi milikku." Ucap Yura dengan tersenyum.
Keyakinan Yura jika suatu saat nanti Rey pasti menjadi miliknya membuatnya menjadi wanita yang pantang menyerah mengejar cinta Rey. Namun akhirnya keyakinan itu hilang begitu saja saat mendengar Rey sudah dijodohkan dengan wanita yang sangat dikenalinya.
Sakitnya patah hati membuat Yura memutuskan untuk tinggal bersama neneknya di desa selama dua tahun lamanya. Hingga suatu ketika ia harus memaksakan diri untuk kembali ke kota dan tinggal kembali bersama orang tuanya. Dan siapa sangka kembalinya Yura ke kota membuat ia harus terikat pernikahan dengan Rey karena suatu insiden yang sudah direncanakan oleh Kembarannya.
"Kita harus menikah! Atau kau akan tahu akibatnya!" Seru Rey seraya menatap tajam pada Yura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membatalkan pertemanan
"Apa kau tahu Rey, sudah dua bulan belakangan ini aku tak lagi melihat Yura aktif di media sosialnya." Ucap Alfin tanpa mengalihkan tatapan matanya dari layar ponselnya. "Lihatlah, bahkan Yura menghapus semua foto-foto dan videonya." Alfin menunjukkan profil akun media sosial Yura ke hadapan Rey. "Sungguh aneh bukan? Karena biasanya Yura selalu aktif memposting setiap kegiatannya." Lanjut Alfin lagi tanpa memperdulikan wajah Rey yang sudah berubah dingin menatap ke layar ponselnya.
"Sungguh tidak peting!" Ketus Rey lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Alfin menurunkan ponselnya dan meletakkannya kembali ke atas meja. "Kau selalu saja menganggap Yura itu tidak penting, padahal dari yang aku lihat Yura selalu menganggapmu terpenting di dalam hidupnya." Ucap Alfin dengan nada serius.
"Aku tidak pernah memintanya untuk mementingkan diriku." Rey kembali berbicara dengan ketus.
Alfin hanya bisa menggeleng mendengar jawaban Rey yang selalu ketus jika itu tentang Yura. "Tunggulah sebentar, aku akan mengambilkan minuman dingin untukmu agar dapat meredakan panasnya hatimu saat ini." Cibir Alfin lalu bangkit dari atas sofa.
Rey mendengus mendengar ucapan Alfin namun tak berniat membalasnya. Tak lama Alfin pun kembali dengan dua kaleng minuman dingin di tangannya. "Minumlah." Ucapnya seraya menyerahkan kaleng minuman pada Rey.
Rey menerimanya lalu segera membukanya. Tak lama Rey pun bangkit dari duduknya.
"Kau ingin kemana?" Tanya Alfin merasa bingung.
"Ke kamarmu." Balas Rey singkat lalu berjalan ke arah kamar Alfin.
Lidah Alfin berdecak melihat sikap Rey yang selalu saja menguji kesabarannya. Alfin pun turut bangkit lalu menyusul Rey yang sudah masuk ke dalam kamarnya.
"Dia tidur?" Alfin menggelengkan kepalanya melihat Rey yang sudah berbaring di atas ranjangnya seraya memejamkan kedua kelopak matanya. "Jangan bilang jika datang ke sini hanya untuk numpang tidur di apartemenku?" Tanya Alfin yang sudah berbaring di sebelah Rey.
"Menyingkirlah, kau membuatku sesak!" Cetus Rey karena kini Alfin merapatkan tubuhnya kepadanya.
Alfin tertawa karena sudah berhasil membuat Rey kesal seperti Rey yang baru saja membuatnya kesal. Alfin pun kembali menghidupkan layar ponselnya dan kembali melihat akun sosial media milik Yura. Sedangkan Rey kembali memejamkan kedua kelopak matanya seraya mendengarkan Alfin yang kembali berkomentar tentang akun Yura.
"Oh astaga..." suara Alfin yang terdengar cukup keras berhasil membuat Rey kembali membuka kedua kelopak matanya. "Kau lihat ini, Rey, Yura tak lagi mengikuti akunmu?" Kedua mata Alfin membola seraya menunjukkan pencariannya pada Rey.
Rey melihat layar ponsel Alfin yang memperlihatkan akun Yura tak lagi mengikuti akun media sosialnya.
"Ini sungguh aneh, bagaimana bisa Yura membatalkan pertemanannya denganmu." Alfin dibuat menggeleng tak percaya. Alfin pun bangkit dari pembaringannya dan mencari akun media sosial Yura yang lainnya dan mendapatkan hal yang sama jika Yura telah membatalkan pertemanan semua akun media sosialnya dengan Rey.
Rey yang sejak tadi mendengarkan perkataan Alfin memilih diam dengan pemikiran bertanya-tanya apakah yang Alfin katakan benar adanya. Namun ia memilih tak mencaritahu langsung kebearannya dan membiarkan Alfin terus berkomentar tentang akun milik Yura.
*
Keesokan harinya di kediaman Gerry tengah dikejutkan dengan kedatangan Rachel secara tiba-tiba tanpa memberitahu kepulangannya lebih dulu.
"Rachel, kau pulang, Nak?" Kedua bola mata Kyara nampak berkaca-kaca menatap pada putrinya yang sedang berjalan ke arahnya seraya tersenyum.
"Ya, Rachel pulang, Mama." Ucap Rachel seraya berjalan cepat ke arah Kyara.
Kyara tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya pada Rachel.
"Rachel sangat merindukan Mama dan Papa." Ucap Rachel yang sudah berada dalam dekapan Kyara.
"Begitu pun dengan, Mama." Ucap Kyara dengan menangis.
Rachel pun turut menangis dan semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Kyara. Setelah melerai pelukan di antara mereka Kyara pun mengajak Rachel untuk duduk di ruang keluarga.
"Sekarang katakan alasan apa yang membuatmu memutuskan untuk pulang selain karena merindukan Mama dan Papa?" Tanya Kyara. Karena Kyara sangat paham jika kepulangan Rachel secara tiba-tiba pasti ada alasan yang lainnya.
"Sejujurnya alasan Rachel ingin pulang karena rachel ingin memastikan keadaan Yura. Rachel dapat merasakan dari sana jika ada yang tidak beres dengan Yura saat ini, Mah." Ucap Rachel lalu menjelaskan sikap Yura yang sudah hampir satu tahun belakangan ini berubah drastis kepadanya.
***
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Yura dan Rey update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Queenara🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.
Telah menyianyiakan yura