Berondong Posesif Kesayangan Nona CEO

Berondong Posesif Kesayangan Nona CEO

Bab 1 - Awal Pertemuan

Airyn Xylena Prameswari, wanita berwajah cantik dengan segudang prestasi yang dia dapatkan karena otak cerdas nya. Di usia muda nya saat ini, yakni 28 tahun. Airyn sudah menjabat sebagai CEO di perusahaan kedua orang tua nya. 

Menjadi seorang CEO adalah tanggung jawab yang besar dan berat, tapi sejauh ini dia bisa memimpin perusahaan dengan baik. Wanita berwajah cantik itu bisa memimpin ratusan karyawan di perusahaan itu. 

"Nona, ada rapat di luar kantor hari ini."

"Jam berapa, Maudi?" Tanya Airyn, wanita itu sedang berkutat dengan laptop yang menyala di depan nya.

"Saat makan siang, Nona. Di cafe mawar berduri." Jawab Maudi. 

"Baiklah, kau siapkan saja materi nya. Aku akan mengerjakan file-file ini dulu." 

"Baik, Nona. Kalau begitu, saya keluar dulu. Permisi." Airyn hanya menjawab nya dengan anggukan kepala, dia sibuk dengan pekerjaan nya hingga tak menjawab ucapan Maudi. 

Airyn menghembuskan nafas nya saat melihat file-file yang sudah di selesaikan itu. Dia menutup laptop milik nya, lalu merenggangkan otot nya yang terasa pegal lalu membereskan meja kerja nya.

"Huffttt, pekerjaan ini seolah tidak pernah ada habis nya." Gumam Airyn sambil menyandarkan punggung nya di sandaran kursi. Masih ada beberapa jam lagi sebelum dia harus kembali menghadiri rapat penting bersama klien di luar kantor. 

Hidup nya hanya bekerja dan bekerja, setelah kedua orang tua nya memberikan tanggung jawab perusahaan pada nya, dia hanya sibuk bekerja dan melupakan bagaimana cara menyenangkan diri nya sendiri. 

"Sudah cukup lama aku tidak menghibur diri ku sendiri." Gumam Airyn, dia melihat jam tangan mahal yang melingkar di pergelangan tangan nya. Dia juga melihat kuku nya yang sudah luntur.

"Hmm, aku harus merawat kuku-kuku ku lagi." Gumam nya lagi. Dia pun beranjak dari duduknya, lalu berjalan ke arah jendela besar yang menyajikan pemandangan gedung-gedung besar nan tinggi mencakar langit yang berdiri dengan megah dan kokoh. 

"Nona, sudah saat nya.."

"Ya, ayo kita pergi sekarang, Maudi." Jawab Airyn. Maudi adalah asisten yang merangkap menjadi sekretaris nya. Selain dua pekerjaan yang dia kerjakan, Maudi juga terkadang bisa menjadi teman untuk Airyn. Dia sudah menikah dan memiliki satu orang anak. 

Biasa nya, Airyn juga sering keluar saat malam hari untuk berkumpul bersama teman sosialita nya, tapi sekarang sudah jarang lagi. Sejak orang tua nya menunjuk dirinya sebagai penerus perusahaan keluarga, Airyn melupakan semua itu. Dia hanya fokus untuk bekerja dan mengelola perusahaan dengan baik, otak nya di penuhi dengan pekerjaan dan bagaimana cara untuk mengembangkan perusahaan agar lebih maju lagi. 

Airyn berjalan dengan langkah anggun nya, di belakang nya ada Maudi yang berjalan dengan wajah ramah nya. Berbeda dengan Airyn yang menunjukkan wajah datar nya. 

"Biarkan aku yang mengemudi kali ini." Ucap Airyn, biasa nya Maudi yang mengemudikan kendaraan roda empat itu, tapi kali ini Airyn ingin mengemudi sendiri. Maudi pun mengiyakan, kedua nya segera masuk dan duduk di tempat masing-masing. Airyn melajukan kendaraan nya dengan kecepatan rata-rata. 

"Besok weekend, kau mau kemana?" Tanya Airyn tanpa menoleh ke arah Maudi. 

"Paling hanya membawa adik jalan-jalan, Nona. Ada apa?"

"Tidak, apa menikah itu menyenangkan, Maudi?" Tanya Airyn membuat Maudi terkekeh pelan.

"Tentu, sangat menyenangkan jika menikah dengan pria yang kita cintai, Nona."

"Benarkah? Apa menikah itu ribet, Maudi?"

"Ribet nya hanya saat suami dan anak membutuhkan kita disaat bersamaan, itu saja." Jelas Maudi sambil tersenyum kecil. Usia kedua nya hanya berbeda beberapa tahun saja, Maudi berusia 32 tahun saat ini, berbeda empat tahun dengan Airyn. Tapi, jabatan mereka berbeda. Airyn sebagai atasan Maudi. 

"Apa menurut mu aku bisa menikah dalam waktu yang cepat?"

"Itu tergantung kesiapan anda, Nona." Jelas Maudi membuat Airyn menghembuskan nafas nya dengan kasar. Kenapa juga dia menanyakan hal seperti ini, padahal dia tidak memiliki kekasih. 

"Hahaha, aku bertanya hal seperti ini padahal aku belum tidak punya kekasih."

"Percayalah, mungkin anda belum menemukan nya, Nona. Saya yakin, cepat atau lambat anda akan menemukan tambatan hati anda." Jelas Maudi sambil tersenyum kecil.

"Terimakasih, Maudi." Jawab Airyn. 

"Sama-sama, Nona." 

Airyn dan Maudi pun akhirnya sampai di cafe, kedua nya masuk dengan Airyn yang masuk terlebih dulu, lalu di susul oleh Maudi yang menenteng tas kerja dan beberapa berkas di tangan nya. 

"Selamat siang, Tuan Arthur.." Sapa Airyn sambil tersenyum kecil. Pria bernama Arthur pun beranjak dari duduk nya lalu menjabat tangan Airyn dengan sopan.

"Siang, Nona Airyn." 

"Ini Maudi, sekretaris saya."

"Senang bertemu dengan anda sekalian." Sapa Arthur sambil tersenyum kecil. 

"Kita mulai sekarang?" Tanya Arthur. 

"Baik, Tuan." 

Maudi pun membuka laptop dan memulai presentasi berdasarkan file-file yang sudah dia kerjakan sebelum nya. Arthur terlihat menyimak dengan seksama. Pria itu tersenyum kecil, Maudi benar-benar wanita yang pintar dan cerdas, begitu juga dengan Airyn. Kalau sekretaris nya saja bisa sepandai ini, bagaimana dengan atasan nya? 

"Begitu, Tuan.."

"Hmm, saya setuju bekerja sama dengan perusahaan anda."

"Benarkah? Terimakasih, tuan." Ucap Airyn. 

"Saya akan menyimpan saham saya di perusahaan anda sebesar sepuluh persen, Nona."

"Baik, Tuan." Jawab Maudi, kesepakatan kerja sama pun sudah di sepakati. Dengan ini meeting pun selesai. Ketiga nya pun berdiri dari duduk nya lalu saling berjabat tangan.

"Senang bekerja sama dengan anda, semoga kerja sama kita terjalin tidak hanya dalam bisnis ini, Nona."

"Iya, Tuan. Terimakasih karena sudah mempercayakan saham anda di perusahaan kami."

"Sama-sama, Nona. Kalau begitu saya permisi duluan ya, saya ada meeting lagi." Jelas Arthur. 

"Hati-hati di jalan, Tuan." 

Arthur menganggukan kepala nya dan pergi menjauh dari cafe itu dengan berjalan cepat, terlihat sangat terburu-buru. 

"Kita makan siang disini saja ya?"

"Iya, Nona." Jawab Maudi. Kedua nya pun memutuskan untuk makan siang di cafe sekalian agar tidak perlu pergi kemana-mana lagi. 

Setelah memesan, kedua nya pun menunggu pesanan makanan mereka datang. Lalu tak lama kemudian, makanan mereka pun datang. 

"Selamat menikmati, Nona.." Ucap nya, suara yang terdengar sangat seksii di telinga Airyn. Dia mendongak dan menatap pemuda yang menjadi pramusaji itu. Dia yang membawakan makanan pesanan nya. 

"Terimakasih." 

"Sama-sama, Nona." Jawab pemuda itu lalu pergi dengan membawa nampan kosong karena makanan nya sudah dia simpan di meja pelanggan.

'Pemuda yang sangat tampan.' Airyn membatin, lalu tersenyum kecil saat membayangkan suara pemuda itu. 

"Ciee, Nona senyam-senyum sendiri. Naksir ya? Tapi, pemuda tadi memang tampan."

"Jangan menggodaku!" Tegas Airyn membuat Maudi terdiam, dengan menguluum senyuman nya. Seperti nya tebakan nya memang benar kalau Airyn sedikit naksir pada pramusaji yang baru saja datang mengantarkan makanan ke meja nya.

......

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Lisa Halik

Lisa Halik

saya mampir thor

2024-11-05

0

Anjar

Anjar

semangat thor,,,

2024-04-25

2

Paulina H. Alamsyah Asir

Paulina H. Alamsyah Asir

💪💪💪💪💪💪💪🙏next Thor 💪💪💪💪🙏

2024-04-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal Pertemuan
2 Bab 2 - Arjuna Reksa
3 Bab 3 - Kemarahan Airyn
4 Bab 4 - Pertemuan Kembali
5 Bab 5 - Ulat Keket
6 Bab 6 - Menjemput Juna
7 Bab 7 - First Kiss?
8 Bab 8 - Masakan Juna
9 Bab 9 - Second Kisses
10 Bab 10 - Sarapan Bersama
11 Bab 11 - Bocil Mesum
12 Bab 12 - Membeli Pakaian
13 Bab 13 - Lipbalm Alami
14 Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15 Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16 Bab 16 - Juna Posesif
17 Bab 17 - Juna Junior
18 Bab 18 - Perona Pipi
19 Bab 19 - Kedatangan Jack
20 Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21 Bab 21 - Juna Pingsan
22 Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23 Bab 23 - Marco dan Juna
24 Bab 24 - Insecure
25 Bab 25 - Movie Date With Juna
26 Bab 26 - Tingkah Airyn
27 Bab 27 - Jalan-jalan
28 Bab 28 - Keras Kepala
29 Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30 Bab 30 - Orang Gila
31 Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32 Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33 Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34 Bab 34 - Apple Juna?
35 Bab 35 - Kursus Mengemudi
36 Bab 36 - Pemuda Dewasa
37 Bab 37 - Juna Cemburu
38 Bab 38 - Bocil Cemburu
39 Bab 39 - Bibit Pelakor
40 Bab 40 - Airyn Cemburu
41 Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42 Bab 42 - Masakan Juna
43 Bab 43 - Kebaikan Airyn
44 Bab 44 - Bibit Unggulan
45 Bab 45 - Airyn Sakit
46 Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47 Bab 47 - Keasinan
48 Bab 48 - Sisi Lain Juna
49 Bab 49 - Singa Tidur
50 Bab 50 - Membiasakan Diri
51 Bab 51 - Pasangan Serasi
52 Bab 52 - Kerinduan Juna
53 Bab 53 - Airyn Pulang
54 Bab 54 - Princess
55 Bab 55 - Tukang Nyosor
56 Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57 Bab 57 - Keraguan Juna
58 Bab 58 - Butuh Bukti
59 Bab 59 - Bukti dari Airyn
60 Bab 60 - Kekesalan Maudy
61 Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62 Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63 Bab 63 - Kelakuan Juna
64 Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65 Bab 65 - Bad Mood
66 Bab 66 - Saling Melengkapi
67 Bab 67 - Night Ride
68 Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69 Bab 69 - Daddy Jo
70 Bab 70 - Potong Rambut?
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Di Mobil?
73 Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74 Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75 Bab 75 - Ditarik Nikah
76 Bab 76 - Pulang Kampung
77 Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78 Bab 78 - Nana Amira
79 Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80 Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81 Bab 81 - Kolak Candil
82 Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83 Hiatus Sementara
84 Bab 83 - Membujuk Mamak
85 Bab 84 - Penjelasan Airyn
86 Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87 Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88 Bab 87 - Keputusan Airyn
89 Bab 88 - Airyn Sakit?
90 Bab 89 - Airyn Hamil
91 Bab 90 - Melamar Airyn
92 Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93 Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94 Bab 93 - Setelah Pernikahan
95 Bab 94 - Monica & Mirna
96 Bab 95 - Makan Bersama
97 Bab 96 - Kehidupan Airyn
98 Bab 97 - Vitamin Juna
99 Bab 98 - Ketakutan Airyn
100 Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101 Bab 100 - Happy Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Awal Pertemuan
2
Bab 2 - Arjuna Reksa
3
Bab 3 - Kemarahan Airyn
4
Bab 4 - Pertemuan Kembali
5
Bab 5 - Ulat Keket
6
Bab 6 - Menjemput Juna
7
Bab 7 - First Kiss?
8
Bab 8 - Masakan Juna
9
Bab 9 - Second Kisses
10
Bab 10 - Sarapan Bersama
11
Bab 11 - Bocil Mesum
12
Bab 12 - Membeli Pakaian
13
Bab 13 - Lipbalm Alami
14
Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15
Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16
Bab 16 - Juna Posesif
17
Bab 17 - Juna Junior
18
Bab 18 - Perona Pipi
19
Bab 19 - Kedatangan Jack
20
Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21
Bab 21 - Juna Pingsan
22
Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23
Bab 23 - Marco dan Juna
24
Bab 24 - Insecure
25
Bab 25 - Movie Date With Juna
26
Bab 26 - Tingkah Airyn
27
Bab 27 - Jalan-jalan
28
Bab 28 - Keras Kepala
29
Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30
Bab 30 - Orang Gila
31
Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32
Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33
Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34
Bab 34 - Apple Juna?
35
Bab 35 - Kursus Mengemudi
36
Bab 36 - Pemuda Dewasa
37
Bab 37 - Juna Cemburu
38
Bab 38 - Bocil Cemburu
39
Bab 39 - Bibit Pelakor
40
Bab 40 - Airyn Cemburu
41
Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42
Bab 42 - Masakan Juna
43
Bab 43 - Kebaikan Airyn
44
Bab 44 - Bibit Unggulan
45
Bab 45 - Airyn Sakit
46
Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47
Bab 47 - Keasinan
48
Bab 48 - Sisi Lain Juna
49
Bab 49 - Singa Tidur
50
Bab 50 - Membiasakan Diri
51
Bab 51 - Pasangan Serasi
52
Bab 52 - Kerinduan Juna
53
Bab 53 - Airyn Pulang
54
Bab 54 - Princess
55
Bab 55 - Tukang Nyosor
56
Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57
Bab 57 - Keraguan Juna
58
Bab 58 - Butuh Bukti
59
Bab 59 - Bukti dari Airyn
60
Bab 60 - Kekesalan Maudy
61
Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62
Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63
Bab 63 - Kelakuan Juna
64
Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65
Bab 65 - Bad Mood
66
Bab 66 - Saling Melengkapi
67
Bab 67 - Night Ride
68
Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69
Bab 69 - Daddy Jo
70
Bab 70 - Potong Rambut?
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Di Mobil?
73
Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74
Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75
Bab 75 - Ditarik Nikah
76
Bab 76 - Pulang Kampung
77
Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78
Bab 78 - Nana Amira
79
Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80
Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81
Bab 81 - Kolak Candil
82
Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83
Hiatus Sementara
84
Bab 83 - Membujuk Mamak
85
Bab 84 - Penjelasan Airyn
86
Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87
Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88
Bab 87 - Keputusan Airyn
89
Bab 88 - Airyn Sakit?
90
Bab 89 - Airyn Hamil
91
Bab 90 - Melamar Airyn
92
Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93
Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94
Bab 93 - Setelah Pernikahan
95
Bab 94 - Monica & Mirna
96
Bab 95 - Makan Bersama
97
Bab 96 - Kehidupan Airyn
98
Bab 97 - Vitamin Juna
99
Bab 98 - Ketakutan Airyn
100
Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101
Bab 100 - Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!