Gendhis harus merelakan pernikahan mereka berakhir karena menganggap Raka tidak pernah mencintainya. Wanita itu menggugat cerai Raka diam-diam dan pergi begitu saja. Raka yang ditinggalkan oleh Gendhis baru menyadari perasaannya ketika istrinya itu pergi. Dengan berbagai cara dia berusaha agar tidak ada perceraian.
"Cinta kita belum usai, Gendhis. Aku akan mencarimu, ke ujung dunia sekali pun," gumam Raka.
Akankah mereka bersatu kembali?
NB : Baca dengan lompat bab dan memberikan rating di bawah 5 saya block ya. Jangan baca karya saya kalau cuma mau rating kecil. Tulis novel sendiri!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 01
Aku melihat suamiku yang baru saja pulang. Pria itu tidak mengucapkan sepatah kata pun. Selalu saja begitu, dua tahun kami menikah Raka selalu saja menjadi pribadi yang berbeda dari yang dulu aku kenal.
"Mas, kamu mau makan dulu atau mandi?"
"Aku sudah makan di luar, lelah sekali rasanya. Ingin mandi kemudian tidur," balas Raka.
"Baiklah, aku siapkan dulu air mandinya, Mas," ucap Gendhis. dengan wajah tersenyum.
"Tidak perlu, aku bisa menyiapkan sendiri," ucap Raka dengan dingin.
Begitulah Raka, dia tidak ingin aku melakukan tugasnya dengan baik sebagai istri. Pernikahan kami terasa sangat hambar. Aki pun sampai sekarang tidak pernah di sentuh oleh sang suami hingga membuatnya bersedih.
Aku selalu merasa ada yang salah dengan diri ini. Mungkinkah aku kurang cantik hingga Raka tidak pernah melakukan hubungan denganku? Akan tetapi, Raka tidak pernah menyinggungnya sama sekali.
Pernah suatu kali, aku berusaha seperti wanita lain menggunakan lingerie. Namun, yang terjadi adalah Raka marah dan sempat memutuskan untuk tidur di luar kamar. Mulai hari itu aku tidak pernah mencoba untuk merayu suamiku lagi.
Aku sudah tidak kuat lagi menghadapi Raka yang tidak pernah melihatku sedikit pun. Di depan Bu Yeni —mertuaku— dia tidak dapat berkutik dan menjalankan peran sebagai suami yang menyayangi istri. Akan tetapi, di belakangnya aku adalah istri yang tidak pernah di anggap.
Wanita paruh baya itu terus menanyakan tentang kehadiran sang cucu yang tidak mungkin aku berikan. Bagaimana bisa aku memberikannya bila Raka tidak pernah menyentuhku sedikit pun.
"Kupikir kamu sudah tidur. Sudah malam, tidurlah!" ucap suamiku itu.
Aku menatap Raka dengan lamat. Sepertinya, aku harus mulai memutuskan sesuatu dalam hubungan kami.
"Ada yang ingin aku bicarakan, Mas," ucapku dengan penuh keyakinan.
"Apa?" tanya Raka yang merebahkan tubuhnya di ranjang kami.
"Lebih baik kita berpisah saja!" jawabku dengan menatap bola matanya.
Raka langsung mendudukan dirinya. Entah apa yang terjadi, biasanya dia hanya diam apa pun yang aku bicarakan. Namun, kali ini dia menatapku dengan tajam.
"Bila kamu ingin bekerja lagi silakan, tetapi jangan pernah bicarakan tentang perceraian. Sampai kapan pun aku tidak akan menceraikanmu."
"Lalu, untuk apa kamu menikahiku? Kamu tidak mencintaiku, Raka. Seharusnya dulu kamu menolak ketika Ibu menginginkan perjodohan. Jangan karena kasihan aku sebatang kara di dunia, lalu kamu menikahiku," balasku tidak ingin hal ini hanya menjadi wacana.
Aku tahu ada seorang wanita yang berada dalam hati Raka. Dia adalah atasanku di toko roti tempatku dulu bekerja. Wanita yang sangat sempurna dan telah menjadi istri dari seorang pengusaha.
Raka kecewa ketika Silvia lebih memilih kembali pada James. Akan tetapi, semua itu tidak dapat dikendalikan olehnya. Nathan membutuhkan sosok seorang Ayah. Dan hal itu hanya didapatkan dari James. Walau selama ini Raka selalu menemani Silvia, tetap saja wanita itu tidak mencintainya.
"Aku tidak ingin mengecewakan Ibu. Kamu tahu, kan? Ibu sangat menyayangimu. Jadi, tolong jangan berpikiran aneh sampai kamu ingin berpisah dariku," ujar Raka.
"Aku sudah tidak sanggup lagi menjalani pernikahan ini. Tolong lepaskan saja aku," balasku tetap pada pendirianku.
"Selama dua tahun ini kamu tetap menerima hubungan ini. Apa kamu sudah memiliki pria lain hingga kamu ingin mengakhiri pernikahan ini?" tuduh Raka.
Mataku terbelalak ketika dia mengatakan sesuatu yang tidak bisa kuterima. Menuduh istri sembarangan. Memiliki pria lain katanya? Hal itu tidak pernah aku pikirkan sebelumnya. Beraninya dia berpikir sampai seperti itu.
"Iya, aku sudah lelah menjadi wanita bodoh. Aku lelah dengan semua ini. Tolong mengertilah. Aku juga butuh cinta dari seorang pria," ujarku.
"Jadi, benar kamu telah memiliki pria lain?"
"Ya Tuhan! Bagaimana bisa aku mengkhianatimu? Bukankah kamu yang selama ini masih memiliki perasaan dengan wanita lain? Kamu yang selama ini tidak bisa melupakan Silvia!" Kekesalanku memuncak karena terus disudutkan oleh suamiku sendiri.
"Apa katamu?"
"Aku tahu, Mas. Aku tahu dengan jelas kamu selalu memandangi media sosial Silvia. Aku tahu kamu mencintainya. Jangan lagi menyeretku dalam hubungan ini. Kumohon, lepaskan saja aku!" ucapku dengan penuh keputusan asaan.
"Pasti bukan karena itu, kan? Apa yang kamu inginkan? Kamu ingin aku menyentuhmu, Kan? Aku akan melakukannya, tapi jangan pernah berharap bisa pergi dariku!" ujar Raka kemudian mendekatiku.
"Kamu mau apa?" tanyaku bingung dengan pemikiran Raka.
Pria itu membuka bajunya, kemudian memeluk tubuhku. Aku berusaha untuk memberontak ketika dia ingin melakukan hal yang sebenarnya sudah sejak lama aku inginkan.
"Aku ingin meminta hakku malam ini, Gendhis," jawab Raka kemudian memaksaku untuk melakukannya.
"Hentikan!" ucapku mencegah keinginannya.
Aku memang menginginkan melakukan hubungan suami istri dengan Raka. Namun, bukan seperti ini caranya. Dia menyentuhku dengan kasar tanpa perasaan sama sekali.
Rasa sakit menjalar ketika dia berada dalam tubuhku. Aku menangis ketika pria yang kucintai ini melakukannya tanpa kelembutan.
"Jangan menangis, Dhis. Aku..." ucap Raka yang terputus ketika dia melakukan pelepasannya.
***
Bersambung...baik
Terima kasih telah membaca.
Novel ini adalah spin off dari Novel Mengandung Benih Sang Presdir. Gendhis dan Raka muncul sekilas di novel tersebut. Bisa dibaca terpisah ya teman-teman. ❤️
Mohon dukungannya dengan memberikan like dan komentar. Jangan lupa untuk membaca tiap bab dengan baik ya tanpa lompat bab. Terima kasih. ❤️
ngarep bget bisa jadi kenyataan