Carabella Anisha ( berparas cantik,suci dan murni) itulah arti dari nama gadis cantik yang memiliki paras sesuai dengan namanya, itulah alasan sang ibu memberinya nama itu,tapi sayang,jalan hidupnya tak seindah mamanya.
Tinggal di tempat yang terkenal dengan rumah nya para wanita malam, membuatnya menjadi remaja yang pendiam, tertutup juga introvert.
Anak pelacur...julukan itu yang selalu ia terima bahkan sejak ia masih duduk di sekolah dasar, untung ia pintar sehingga dengan mudah bisa mengenyam pendidikan di sekolah elite dan bergengsi.
" Sha... baik-baik saja bunda,mi..kalian tidak perlu khawatir, mereka hanya tidak mau berteman tapi tidak melukai sha,dan sha masih punya sahabat baik " itulah kata-kata yang paling sering ia ucapkan pada dua wanita hebat nya.
lalu bagaimana kah kehidupan nya saat ia terlibat masalah dengan seniornya yang terkenal dingin tak tersentuh.
kaivan ivander( lelaki tampan dan terbaik) persis seperti rupanya,namanya seakan menggambarkan dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
" Nak bisa minta waktunya sebentar ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu?" Ara menghentikan langkahnya saat seorang pria paruh baya menyapanya dan meminta waktunya untuk bicara, seorang pria asing yang baru dua kali bertemu dengan nya beberapa hari yang lalu.
" Tuan ingin berbicara dengan saya? Apakah itu penting? Maaf sebelumnya bukankah kita tidak saling mengenal? dan saya sedikit terburu untuk kembali ke penginapan saya,maaf saya belum melaksanakan ibadah ashar saya" Ara merasa tak enak,tapi ia juga harus cepat,waktu sudah sangat sore, sedangkan dirinya belum melaksanakan kewajiban empat raka'at nya, perkiraan sekitar satu jam lagi waktu Maghrib akan tiba.
" Saya akan menunggu kamu selesai shalat,katakan saja dimana kita bisa duduk dan bicara,jangan takut,saya tidak akan menyakiti kamu,saya hanya ingin bicara saja" sekuat tenaga tuan Abraham berusaha untuk meyakinkan putri nya.
Ara tampak berfikir sejenak selama beberapa detik, hingga akhirnya ia mengangguk,ada rasa terpaksa dalam hati nya,tapi ia juga tak tega melihat wajah memohon pria paruh baya di depannya itu.
" Baiklah tuan bisa tunggu saya di warung kelapa muda di depan itu,di depan gang penginapan saya,tiga puluh menit lagi insyaallah saya akan kembali" akhirnya Ara menentukan tempat,ia menunjuk warung tenda yang menjual kelapa muda yang berada tepat di depan gang penginapan nya.
Tuan Abraham melihat tempat yang Ara tunjuk dan segera mengangguk patuh tanpa berniat untuk membantah atau menawarkan tempat yang lain,pria paruh baya merasa sangat bahagia karena Ara memberinya kesempatan untuk bicara.
" Baik nak,baik saya akan tunggu kamu di sana,kamu hati-hati ya, terimakasih" dengan sungguh dan wajah sumringah tuan Abraham mengucapakan rasa terimakasihnya pada Ara.
Ara tersenyum dan mengangguk canggung melihat wajah bahagia tuan Abraham,ia jadi penasaran siapa tuan Abraham dan apa yang pria paruh baya itu ingin bicarakan dengan nya,mereka tidak saling mengenal, entahlah Ara tak ingin berfikir terlalu banyak,ia memutuskan untuk segera pulang, membersihkan dirinya dan melaksanakan kewajiban empat raka'at nya yang bahkan nyaris terlambat.
" Kalau begitu saya permisi tuan, saya usahakan agar cepat kembali, assalamualaikum" Ara meminta izin dengan sopan.
" Amin.. waalaikumsalam "
Tuan Abraham menatap punggung putrinya seraya tersenyum,namun hatinya begitu sakit melihat cara hidup Ara yang terlihat begitu sederhana,bahkan pakaian yang gadis itu pakai terlihat begitu sederhana,namun begitu tetap terlihat begitu cantik dan anggun saat berada di tubuhnya.
' Kamu hebat Suci,kamu berhasil mendidik putri kita hingga membentuknya menjadi pribadi yang sungguh sangat luar biasa memiliki hati yang bersih dan penyayang,serta pemaaf' batin tuan Abraham yang terus menatap punggung Ara hingga menghilang di balik tembok besar perusahaan.
" Putri ku hebat kan Ahmed? Dia tak hanya cantik parasnya tapi juga hatinya begitu lembut dan penyayang" tuan Abraham begitu memuji adab sang putri.
" Nona muda benar-benar sangat cantik luar dalam tuan,nyonya benar-benar ibu yang sangat hebat" puji Ahmed asisten tuan Abraham.
" Dia memang wanita hebat,akulah yang gagal menjadi laki-laki yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk keluarga ku,aku gagal ahmed,entah apa dan bagaimana reaksinya nanti saat tau fakta bahwa aku adalah ayahnya " tuan Abraham merasa sangat khawatir memikirkan bagaimana reaksi Ara saat tau tentang siapa beliau.
" Semuanya pasti akan baik-baik saja tuan" tak ada lagi yang bisa Ahmed katakan selain kata penyemangat itu.
" Amin..semoga saja" dengan cepat tuan Abraham mengaminkan.
Dua pria paruh baya itu duduk di tempat yang di tunjuk oleh Ara, menunggu dengan sabar kedatangan gadis itu.
****
" Wah.. sumpah Lo beneran gagah plus keren banget pake seragam beginian, sampai kapan Lo mau menjalankan profesi ini? " Erik memuji penampilan kaivan saat melihat sahabat sekaligus bos nya itu keluar dari kamar dengan seragam pilot lengkap nya.
Sedangkan Leon justru menatap khawatir sahabat nya itu" Lo yakin bokap Lo ga bakal nentang keputusan Lo ini? Lo itu hobi banget sih buat bokap Lo naik darah " Leon rasanya sudah pusing terus menjadi penengah antara ayah dan anak itu.
" Gue ga peduli dengan semua itu, sebagai laki-laki seharusnya dia bisa pegang janjinya,dia udah janji kan kalo gue berhasil mengakuisisi perusahaan saingan nya yang di Jerman itu maka gue akan bebas mau ngapain,selama gue tak melepas tanggung jawab gue di perusahaan-perusahaan yang gue pegang " kai menjawab dengan cuek apa yang di takutkan oleh Leon.
Sedangkan Erik ia juga sudah bersiap untuk ikut berangkat bersama kai,ia menjadi co pilot dan akan terbang perdana bersama sang sahabat,Leon di tugaskan standby di perusahaan,menjadi wakil kai.
" Lo tenang ada gue yang selalu mendampingi dia,profesi ini cuma dia jadikan penghibur hatinya yang kacau sejak tiga tahun lalu,gue heran kok dia ga bisa move on ya, padahal yang deketin dia ngantri" Erik berbicara pelan di samping Leon, sedangkan Leon hanya mengangguk tak membantah ucapan Erik.
" Gue cuma lelah aja liat perdebatan dia sama bokap nya Rik,heran deh sebenarnya jimat apasih yang di pake sama tuh bocah,sampe segitunya dia patah hatinya" leon kembali mengutarakan rasa heran nya.
" Om Marvel itu bener-bener mewajibkan ke kai tentang semua bisnisnya,semua kekayaan nya dan juga istrinya,makanya kai harus patuh,mau gimana lagi,dia anak tunggalnya.
" Hidup miskin susah,terlalu kaya kayak mereka juga ternyata lebih susah kayak nya, kebahagiaan nya kayak terenggut" Erik menatap tak tega pada sahabatnya yang terlihat tengah fokus pada layar ponselnya.
" Tapi kalo tu bocah ga mengkhianati nya,gue yakin dia pasti ga akan ambil keputusan se gila sekarang,jadi pilot,padahal orang tuanya juga memiliki maskapai dan bekerja sama dengan perusahaan penerbangan,aneh memang "
" Terus hubungan Lo sama Dara gimana? masih mau lanjut atau break?" Leon bertanya pada Erik.
" Bingung gue On,kok akhir-akhir ini hubungan kami kayak stay di tempat gitu,ga ada kemajuan tapi juga ga break, yang pastinya setelah insiden ga sengaja malam itu, Dara jadi dingin terus juga cuek gitu ke gue" Erik menyampaikan keluhan asmara nya.
" Malam itu Lo pake pengaman ga?"
Erik menggeleng " Lo tau kan gue udah lama banget ga gituan,sejak dia mutusin Nerima gue dan kami berkomitmen untuk pacaran,mana ada persiapan yang begituan di gue,lagian juga itu insiden tanpa di rencana"
" Kapan Dara lulus?"
" Satu semester lagi sekolah nya selesai,gue kepikiran gimana kalau sampe kejadian itu membuahkan hasil, apalagi terakhir kami ketemu dia bilang kalau ternyata gue cuma mau manfaatkan dia doang " .
" sebenarnya perasaan Lo ke dara serius atau memang sebatas rasa penasaran doang?".
" Gue belum bisa bilang serius atau penasaran,tapi perasaan gue ke dia ga pernah berubah sejak jaman kita sekolah dulu sampe sekarang,bahkan setelah insiden itu, perasaan gue semakin mendalam ke dia,kayak kangen terus".
" Kalau gitu segera Lo perjelas terus hubungan kalian, takutnya dia keburu ada yang ngajak serius,Lo tau kan bokap nya itu publik figur,pasti sangat mengutamakan image di atas segala-galanya,gue cuma ngingetin sebelum Lo nyesel".
" Itu juga yang sedang gue pertimbangkan,tapi gue juga masih harus dampingi tu cunguk kan,Lo tau sendiri sejak tiga tahun lalu tempramen nya semakin ga terkontrol ".
Kai saat akan flight.
Erik si co pilot..
Carabella Anisha setelah merubah penampilan nya dengan ber hijab..
Semoga suka dan cocok dengan karakter pemeran nya, itulah gambaran yang muncul dalam benak othor..kalau merasa tidak cocok maka para readers silahkan membayangkan sendiri visual yang seperti apa yang akan cocok.. terimakasih 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻