Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Melvin ikut
Julia tiba-tiba mendadak jadi bingung harus bereaksi seperti apa. Ia juga ingin menjauhkan dirinya sebentar dari keluarganya itu. Walaupun sedikit ada kemajuan dari keluarga tersebut. ya sedikitnya seperti maju 1 senti dan belum terasa.
Dan sebelum Julia memutuskan keputusannya itu, ternyata Tuan Antonio telah selesai bersiap-siap. Nyonya salsa yang melihat hal itu mengerutkan keningnya.
"Eh papa mau ke mana..?? Kok tiba-tiba sudah siap-siap saja..??" Tanya nyonya salsa kepada tuan Antonio. Tuan Antonio berjalan mendekat ke arah anak dan istrinya. Kemudian mengecup kening Julia dan berkata.
"Paman akan bertemu dengan papamu saat ini. Dan kamu tidak perlu memikirkan hal apapun, sebaiknya segera turuti saja permintaan kakak Arvin untuk pergi berbelanja bersama dengan tante juga." Ujar Tuan Antonio dengan mutlak.
"Mah, papa pergi ya.." ujar Tuan Antonio langsung beranjak pergi dari sana. Namun sepeninggalan Tuan Antonio, dan tanpa mengatakan hal apapun lagi Melvin pun berlari menyusul sang papa.
"Papa.. papa tunggu..!!" Teriak Melvin sambil berlari menyusul.
Nyonya salsa, Arvin, Aliando dan Abi serta Julia dibuat melongo. Kemudian saling memandang satu sama lain.
"Ada apa dengan Kak Melvin.. Kenapa tiba-tiba berlari seperti itu..?" Ujar Abi tak merasa puas. Namun semua orang malah menarik dan mengedipkan bahu mereka. Kemudian mereka fokus kepada Julia.
"Sudah dek, tidak usah kamu pikirkan Melvin. Kakak dengar tadi kalian malam minggu bersama ya kan.. sekarang giliran kakak yang ngajak kamu pacaran.." ujar Arvin yang sukses mendapat tabokan dari sang Mama di atas punggungnya.
"Ais... mulutmu itu... Adik sendiri kok malah diajak pacaran. Cari pacar sendiri dong, gimana sih..!!" Gerutu nyonya salsa yang sukses membuat anak-anaknya yang lain terkekeh Begitu juga dengan Julia. Kemudian nyonya salsa menghadap ke arah Julia lagi.
"Sudah sayang Jangan pikirkan apapun. Sebaiknya kamu segera pergi hangout bersama kakak-kakakmu ini. Biar perasaan sedih mu teralihkan ya nak ya.." ujar nyonya salsa sambil membelai rambut Julia.
Julia yang ingin memang merasakan hal itu tak mau menolak. Lagi pula ia mengenal tante salsa dengan seorang perempuan yang baik dan penuh lemah lembut. Jadi rasanya tidak masalah jika harus tinggal di sini menganggap nyonya salsa sebagai ibunya sendiri.
"Baiklah tante. Terima kasih Tante.." ujar Julia kepada nyonya salsa sambil memeluk erat tubuh wanita paruh baya itu. Nyonya salsa pun dengan senang hati membalas pelukan Julia.
"Sama-sama sayang.. sudah sana bersenang-senanglah bersama dengan kakak-kakakmu ya.." ujar nyonya Julia dengan maksud menyuruh semua anak-anak laki-lakinya ini untuk bersama-sama menemani Julia hangout. Tapi ternyata Arvin tidak setuju. Padahal saudara-saudaranya Yang lain sudah sangat antusias.
"Tidak boleh. Berhubung hari ini aku libur kantor, Julia hanya boleh pergi bersamaku untuk hari ini dan hari-hari Minggu selanjutnya. Dan kalian berdua, manjakan julia di lain waktu saja oke. Tapi khusus hari Minggu selagi abang libur kantor, waktu ini adalah milikku. Ayo sayang.." ujar arfin sambil bertingkah seperti waria. Multi talent kayaknya ini.
Mendengar penuturan sang kakak pertama, kedua adik Arvin pun memprotes.
"Mana bisa begitu bang.. kami juga mau ikut.. kapan lagi kan ngajak adik sepupu jalan bareng.. lagian kan Ini baru pertama kali kita ngumpul, jadi nggak papa lah.." bujuk Aliando. Ia juga ingin memanjakan adik sepupunya itu.
"Ya udah kalau mau hangout, kamu cari si kembar atau Lina dan lini saja. Kan mereka juga adalah adik-adikmu.." ujar Arvin yang masih belum mau kalah. Aliando pun berdiri menatap sang kakak tidak terima.
"Tidak mau pokoknya tidak mau.. Aku mau ikut kak Arvin dan Julia jalan-jalan." Tegas Aliando lagi. Begitu juga dengan Abimanyu.
"Aku juga aku juga... Aku juga mau ikut.." ujar Abimanyu. Namun ternyata malah mendapat pelototan dari sang kakak.
Mereka yang memang tak kuasa melawan Sang kapten dalam keluarga mereka ini, akhirnya menyerah dan hanya menghela nafas saja. Sementara nyonya salsa hanya mampu tersenyum melihat kekonyolan anak-anaknya itu, Begitu juga dengan Julia. Ia tersentuh melihat saudara-saudara sepupunya yang begitu ingin menyenangkan dirinya.
"Baiklah baiklah. Hari Minggu ini khusus waktu buat Abang.." ucap mereka mengalah. Namun Aliando berjalan mendekat ke arah sang adik sepupu. Kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Julia dan berbisik.
"Kalau Kakak mengajak kamu ke mall, Jangan kasih kendor. Borong saja semua isi mallnya ya.." ujar Aliando meracuni pikiran Julia. Sementara Julia hanya terkekeh melihat kekonyolan saudara sepupunya ini.
"Hehehe, akan Julia coba bang.." ujar Julia. Entah kenapa hari ini, ia begitu senang mendatangi rumah paman dan tantenya ini.
Coba saja dari dulu, Julia mau ketika pamannya datang ke rumah dan mengajaknya tinggal bersama dengan mereka. Namun karena waktu itu, Julia yang tidak ingin jauh dari orang tuanya dan juga sedang berusaha untuk meluluhkan hati mereka malah menolak ajakan sang paman. Tapi sekarang Julia sudah paham.
"Ya sudah dek ayo kita berangkat..." Ujar Arvin lagi. Setelah berpamitan kepada nyonya salsa dan saudara-saudara mereka yang lain. Arvin pun mengajak Julia untuk pergi jalan-jalan berdua. Sekalian ia ingin mencoba Bagaimana rasanya memiliki adik perempuan yang harus dijaga dan juga dimanja.
***
Sementara itu, tuan Antonio sedang berada di sebuah rumah makan yang cukup mewah. Saat ini, dirinya sedang menunggu kedatangan adik bungsunya itu, siapa lagi kalau bukan tuan Sanjaya.
Flashback beberapa jam yang lalu
"Papa.. papa tunggu." Teriak Melvin. Tuan Antonio yang memang belum memasuki mobil nya itupun langsung menghentikan langkahnya dan menunggu sang anak dengan sejuta pertanyaan. Setelah melvin sudah berada di depan sang ayah, terlebih dahulu ia menarik nafasnya dan menatanya kembali. Ia ngos-ngosan akibat berlari mengejar sang ayah.
"Ada apa Vin..?? Kenapa lari-lari seperti dikejar kerbau saja " ujar tuan Antonio menyinggung masa lalu melvin. Dimana, saat melvin masih berumur 7 tahun, ia pernah membuat kerbau kesal dan berakhir di kejar oleh sang kerbau, beruntung ada pawang nya saat itu.
"Is... Papa jangan ngungkit-ngungkit hal itu lagi donk pa. Malu kalau kedengaran orang." Ujar melvin memprotes ayahnya. Tuan Antonio pun terkekeh.
"Hehehe.. kenapa harus malu, itukan sebuah penghargaan, akibat berhasil ngalahin kerbau. Hahaha.." ujar tuan Antonio kembali, yang tentu saja membuat melvin jadi kesel.
"Tauk ah... Oh ya pa. Melvin ikut papa ya. Kalau om Sanjaya tidak mengizinkan kita memonopoli Julia. Aku akan ceramahi pak tua itu." Ujar melvin yang langsung mengutarakan niatnya menyusul sang ayah. Tuan Antonio pun mengerutkan keningnya mendengar penuturan sang anak.
"Kamu tau sesuatu tentang adik kamu..?" Tanya tuan Antonio. Walaupun tuan Antonio tau, bahwa Julia yang diasingkan dalam keluarga nya itu, namun tentu tak mengetahui lebih dalam mengenai kebatinan Julia yang selalu bersusah payah menahan rasa sakitnya itu. Ia pikir, pas kejadian beberapa jam saja, tangis yang Julia tunjukan saja sudah sangat menyayat, apalagi mendengar keluhan dan isi hatinya.
kasihan bngett yaaa