NovelToon NovelToon
Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti
Popularitas:413.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Kacan

Dijual oleh ibu tiri ke pada seorang duda kaya berumur 40 tahun tidak serta merta membuat Citara bahagia.

Kekejaman pria beranak dua itu menjadikan Citara sebagai pelampiasan hasratnya.

Sampai sebuah fakta mengejutkan diketahui oleh Citara. Jika, pria yang dinikahinya bukan pria biasa.

Sisi gelap dari pria itu membuat Citara menjulukinya dengan sebutan Monster Salju. Pemarah, dingin, misterius dan mengerikan.

Akankah Citara mampu meluluhkah hati ayah dan anak itu? Simak kisahnya hanya di "Pelampiasan Hasrat Suami Kejam "

Author : Kacan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHSK 2

Tak pernah terbayang oleh Citara menikah dengan pria yang umurnya cukup jauh dari dirinya. Citara mengetahui itu saat ia memberanikan diri untuk bertanya pada Varen.

"Hari ini aku akan membawamu ke rumah utama," ucap Varen dingin.

Lagi-lagi Citara menjawab ucapan pria yang baru saja menikahinya dengan anggukkan kepala. Sungguh pernikahan kilat, mereka menikah tanpa persiapan, tanpa baju pengantin, hanya sebuah cicin sederhana yang Citara tak tau berapa harganya.

Wanita itu mengikuti langkah Varen menuju ke sebuah mobil mewah yang hanya bisa dimasuki oleh dua orang. Keduanya masuk ke dalam mobil Lamborghini Aventador LP 720-4, yaitu salah satu koleksi mobil milik Varen.

Mata Citara memperhatikan mobil yang ia naiki dengan tatapan kagum. Baru kali ini ia bisa duduk di mobil sebagus ini. Tatapan mata Citara tidak berhentik menelisik ke sekitarnya.

"T-tuan ...."

"Jangan banyak bicara!" potong Varen dengan ketus.

Citara terdiam, wanita itu menunduk takut. Ia tak lagi berani mengeluarkan suara. Bahkan, untuk bernapas saja dirinya harus berhati-hati.

Kepala Citara terangkat saat mobil tak lagi melaju. Ia menatap kagum ke arah bangunan yang lebih mirip istana di matanya.

"Turun!" perintah Varen dengan suara dinginnya.

"B-baik, Tuan." Citara tergagap, wanita itu turun dari mobil mengikuti perintah dari suami yang ia panggil dengan sebutan 'tuan'.

Begitu turun dari mobil, Citara bergidik ngeri melihat beberapa pria bertubuh kekar dengan pakaian serba hitam yang berdiri seperti patung tepat di pintu masuk.

Sebuah pertanyaan muncul dibenak Citara. Pria seperti apa yang menjadi suaminya saat ini? Mengapa sampai ada penjaga yang banyak. Apakah dirinya menikahi seorang presiden?

Citara mengikuti langkah suaminya yang berjalan dengan dada membusung dan dagu naik ke atas. Sombong dan otoriter, itulah yang ada di pikiran Citara mengenai suaminya.

"Tuan, Nona Muda menolak kehadiran nyonya Citara. Guci-guci yang ada di kamar nona muda semuanya pecah," ucap salah satu maid yang berkerja di mansion milik Varen.

Citara terhenyak mendengar ucapan wanita yang berpakaian serba hitam putih. Wanita yang baru saja menikah itu langsung mendapat penolakan dari anak suaminya.

Tidak dapat dibayangkan olehnya bagaimana hari-hari yang harus dilewati kedepannya. Yang pasti terasa sangat berat dan tidak mudah.

Dan, kenapa mereka tau nama dirinya? Apa mungkin pernikahannya sudah diumumkan terlebih dahulu oleh pria berwajah dingin ini.

"Hmm, aku akan menemui putriku. Kau! Antar wanita ini ke kamarnya!" perintah Varen pada salah satu maid.

"Baik, Tuan." Maid itu menunduk patuh.

"Mari, Nyonya saya antar."

Citara menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sangat aneh bagi dirinya dipanggil nyonya seperti itu.

Lihat saja, pakaian yang dikenakan maid lebih baik dari pakaian yang ia kenakan. Warna yang sudah pudar, ada beberapa benang yang mulai renggang. Sungguh dirinya tidak pantas dipanggil nyonya.

Kaki Citara masih menapak di tempat yang sama, ia tampak larut dalam pikirannya sehingga tidak menyadari jika saat ini Varen tengah menatapnya dengan tatapan tajam dan dingin.

"Kau tuli?!" hardik Varen.

Citara tersadar dari lamunannya, ia langsung mengkuti maid yang diperintahkan oleh Varen.

"Dia adalah monster salju," batin Citara.

Ketika masuk ke dalam mansion, Citara langsung dibuat terpanah dengan kemegahan yang membalut bangunan ini. Tak hanya luarnya saja, dalamnya juga luar biasa mewah.

"Wah ada lift-nya," gumam Citara tanpa sadar.

Layaknya orang kemaruk, Citara terus memindai matanya ke setiap sudut jalan yang dilaluinya.

"Silahkan masuk, Nyonya." Maid itu mempersilahkan Citara untuk masuk terlebih dahulu.

Citara membawa langkahnya ke dalam lift, lalu disusul oleh maid itu.

"Panggil Citara saja," ucap Citara dengan mengulas senyum manisnya, lesung pipi wanita itu begitu kentara setiap kali bibirnya melengkung.

Kaki Citara bergerak mundur, menyamakan jarak dengan maid yang kini menjadi berada di sampingnya. Ia risih ketika Maid yang mengantarnya itu berdiri di belakangnya.

Ia belum terbiasa diperlakukan dengan sedemikian rupa.

"Nyonya jangan seperti ini, nanti saya yang akan mendapat hukuman dari tuan." Kepala Maid itu menunduk sopan.

Reflek Citara menolehkan kepalanya ke arah maid yang memancing rasa penasarannya.

"Hukuman?" tanya Citara.

Cting!

Pintu lift terbuka, mereka tiba di lantai tiga. Mata Citara menatap ke sekeliling jalan yang ia lalui. Tidak hanya di luar, di dalam juga bayak pria berbaju serba hitam.

Ia jadi semakin penasaran apa pekerjaan suaminya hingga bisa punya rumah semewah ini dan memiliki banyak penjaga.

"Silahkan masuk, Nyonya. Ini kamar nyonya dan di sebelah adalah kamar tuan. Apakah ada yang nyonya butuhkan sebelum saya pergi?" tanya maid itu dengan tubuh sedikit membungkuk.

Tubuh Citara tersentak dengan pupil mata melebar, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Emmm ...." Citara menggaruk kepalanya merasa bingung.

"Nyonya bisa memanggil saya Rani," ucap maid berumur 28 tahun itu yang mengerti akan kebingungan nyonya-nya.

"Kalau Citara boleh tau, pekerjaan tuan Varen apa ya?" tanya Citara dengan suara berbisik sembari menatap ke sekeliling. Jangan sampai manusia yang mirip patung ini mendengar ucapannya.

"Maaf, nyonya bisa tanyakan pada tuan secara langsung nanti. Apakah ada lagi yang nyonya butuhkan?"

Citara menggeleng lesu, percuma saja bertanya di sini. Pasti seluruh penghuni di rumah yang besar ini patuh pada pria dingin yang sudah menjadi suaminya.

Di tengah kekesalannya, Citara dibuat terkejut ketika maid itu menutup pintu, dan yang membuat wanita itu heran adalah ... kenapa pintunya harus di kunci?

"Hah! Kenapa ibu tega menjualku dan membuatku masuk ke tempat aneh ini," keluh Citara.

Ia mendekati ranjang besar berselimutkan seprai putih yang rapi. Ia mengeluarkan semua pakaian yang ada di tas ranselnya.

"Di mana lemari bajunya?" tanya Citara pada dirinya sendiri.

Wanita itu menyusuri kamar yang begitu luas. Bahkan, kamar yang ia tempati sekarang lebih besar daripada rumah sepetak milik ayahnya yang sudah dikuasai oleh ibu dan kakak tirinya.

Kaki Citara terus melangkah, ia seperti sedang melakukan tour saja. Mulutnya sesekali berdecak kagum saat mendapati ruangan di dalam kamarnya yang begitu mewah.

"Pintu apa ini? Yang tadi kamar mandi, terus yang ini apa ya?" Citara menyentuh handle pintu dengan perlahan.

Untuk mengakhiri rasa penasarannya, tangan Citara terulur ke arah handle pintu. Perlahan ia membuka pintu itu, begitu pintu terbuka Citara dibuat terkagum dengan sesuatu yang ada di balik pintu, ada berbagai lemari yang cantik.

Di tengah-tengah ruangan ini terdapat meja kaca yang di dalamnya berisi berbagai perhiasan yang dilengkapi dengan permata indah.

"Aku letakkan bajuku di sini saja," ucap Citara bermonolog.

Wanita itu membawa bajunya ke ruangan mewah yang berisi berbagai barang branded. Ketika Citara membuka lemari yang paling besar ukurannya, wanita itu menatap isi lemari di depannya dengan mulut menganga.

Baju, gaun dan pakaian lainnya berjejer rapi. Citara jadi sungkan meletakan pakaiannya di dalam lemari ini dan malah mengganggu keindahan pakaian lainnya.

"Aku letakkan di samping ranjang sajalah." Citara memasukkan pakaian-pakaiaannya kembali kedalam tas.

Deg!

Begitu selesai memasukkan kembali pakainnya, Citara membalik badan berniat ke luar dari tempat yang berhasil membuatnya merasa tidak pantas.

Jantung Citara berdentum hebat, dirinya kaget akan kehadiran Varen yang tiba-tiba. Wanita itu mulai ketakutan, ia khawatir pria dingin yang ada di hadapannya marah karena dirinya sudah lancang masuk ke tempat ini.

"M-maaf, Tuan." Citara menunduk takut.

"Buang baju lusuh yang kau bawa! Semua yang ada di dalam ruangan ini milikmu!" ucap pria itu dengan datar.

Citara mengangkat kepalanya dengan ragu, ia tak tau harus mengatakan apa.

"Aku mau melihatmu memakai salah satu pakaian yang ada di dalam lemari itu." Varen bersedekap dada, pria itu menatap wajah Citara dengan datar.

"Cepat!" Teriak Varen saat tidak mendapat jawaban dari wanita di hadapannya.

Tubuh Citara tersentak kaget. Bahkan, tas ransel yang ia pegang sampai terjatuh ke atas lantai.

Bersambung ....

1
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
varen mau nyusu tuh haus,,dari tadi tak henti bercakap,,kerongkong varen sudah kering,,ayo citara kasih varen nyusu dulu🤣🤣🤣🤣🤣
Kacan: 🥛🏃🏃🏃🏃🏃
total 1 replies
Sabrina Prameswari
Luar biasa
Kacan: terima kasih zeyengku😍😍😍😘😘😘
total 1 replies
Astuti Setiorini
varen blm sadar jika udah ada rasa sama chia...varen ndk bisa lama klu ndk nyentuh chia
merry jen
gensii yy di tinggiin blg ajj mau nyusu 😂😂😂😆😆
Kacan: kalau gak tinggi bukan Varen namanya,🤭🤭🤭🏃🏃🏃
total 1 replies
mom'$ nji
up lagi thor
Kacan: besok Othor hadir lagi, pukul 05.00 wib😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Atik Rahma
Duh si varen mulai posesif 😄😄😄
Kacan: 🤭🤭🤭🤭🤭🏃
total 1 replies
Hanizar Nana
jangan banyak tingkah lah varen.klu mau bilang aja biar seger otak mu pagi" JD bawa dulu minum susu nya 😂😂😂😂
Kacan: asupan dipagi hari🥛
total 1 replies
Hanizar Nana
mau minum susu biar seger otak varen dipagi hari Citara 😂
Kacan: biar cepat sembuh😌🥛🥛🥛🥛🏃
total 1 replies
Dewi Anggya
jagaa matamuuuuu monsterrr 👀👀 kepengen kok kedok hukuman DP preeeeeeeeeeeeet laaaaah😤😤🤭
Kacan: dikata kredit motor apa yak😌
total 1 replies
Pradyta
Masih belum percaya sama Varen...awas aja kalau kasih hukuman kasar lagi ke Citara 😏
Pradyta
Varen mulai posesif nih yee...nah begitu dong jadi suami tuh harus care sama istri diperhatikan makanannya harus sehat, jangan dibiarkan perut istrinya keroncongan lagi, jangan maunya diperhatikan istri tapi sendirinya tidak perhatian
Pirly Pranata
mantao thor
lanjutttttt/Determined//Determined//Determined/
Kacan: siapppp zeyeng😘😘😘😘
total 1 replies
Pradyta
Selama Varen membentangi dirinya untuk tidak jatuh cinta...selama itu pula Varen tidak akan memperlakukan istrinya Citara dengan baik dan lembut dan pasti akan menghukum Citara dengan kasar ☹️☹️☹️
Pradyta
Ada yang ngompol gara2 mimpi 🤣🤣 Udah tau kain segitiga basah kenapa dipakai lagi Varen 🤣🤣
Sri Sanyoto
Lumayan
Kacan: terima kasih zeyeng🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Susi Susiyati
di bab ini q ketawa geli.gimn rasanya pas kits sakit itunya di pegang ya walopn itu pasangan kita tp klo model varen citara gmn gt.yskin geli bgt,
Kacan: Citara pun sampai merinding🤣/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Susi Susiyati
😂🤣🤣🤣🤣lg skarat aja mimpi bla em bla em😀😀😀
Boma
,🤣🤣🤣
Atikatul Khasanah
bagus,suks
Kacan: terima kasih zeyengku 🥰😘😘😘🙈
total 1 replies
Dewi Anggya
bagusss citara tindakan yg tdk disengaja berhasil mmbuat si monster gelisaaaah.... cieeeee yg basaaaah bkn krna ompolll🤣🤣🤣🤣rasain emg enaaak 🤣🤣🤣🤣🤣
Kacan: Varen 🙎: KAGAK ENAK!

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!