Nathan merasa dirinya tidak normal. Sudah banyak gadis yang dia pacari mulai dari lokal, sampai internasional. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa membuatnya bergairah. Sampai akhirnya, orang tua Nathan memaksanya menikah dengan wanita pilihan mereka.
Sayangnya, takdir membawa Nathan bertemu dengan Sheren, gadis malang yang dikhianati pacar dan kakak tirinya saat baru kembali dari luar negeri. Akibat jebakan ibu tiri Sheren, membuat pertemuan pertamanya dengan Nathan harus berakhir dengan cinta satu malam.
Akankah Sheren benar-benar menjadi penyembuh untuk kelainan Nathan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HTI | Bab 14
Sheren terus mengomel sepanjang perjalanan menuju kantor. Wanita itu merasa kesal karena Nathan mengaku pada ibunya akan menikahi Sheren dan itu tanpa persetujuan terlebih dahulu.
“Mungkin kamu memenuhi syarat dari bibit, bebet, dan bobot yang mamaku inginkan,” kata Nathan berusaha menjelaskan pada Sheren.
“Memenuhi syarat dari mananya? Mama kamu saja tidak kenal aku dan aku tidak mau menjadi istri kamu,” balas Sheren dengan ketus.
Dua orang itu sepertinya tidak akan pernah bisa akur. Sheren dengan segala prasangka buruknya tentang Nathan, sedangkan Nathan juga dengan segala kebohongannya. Keduanya sangat sulit beradaptasi untuk bisa saling menyayangi. Karena itu adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin tercapai dalam waktu dekat ini.
“Harusnya kamu bilang sama mama kamu kalau kita tidak punya hubungan apa-apa,” omel Sheren karena tidak ingin didesak lagi oleh ibu Nathan.
Nathan menepikan mobil karena mereka sudah sampai di gedung kantor. “Sudahlah Nona Sheren, mungkin saja kita ini memang berjodoh. Lagi pula bukankah lebih baik kamu menikah dengan orang yang telah mengambil mahkotamu, daripada nantinya kamu mengecewakan laki-laki yang akan menjadi suamimu?”
Nathan terus menggoda Sheren. Dia memang ingin mendapatkan Sheren dengan cara yang berbeda, karena menurutnya Sheren adalah wanita yang sangat unik dan menarik.
“Asal kamu tahu ya walaupun kamu laki-laki terakhir di dunia ini, aku tidak akan mau menikah dengan seorang giigolo!”
Sheren enggan menanggapi omongan Nathan yang menurutnya tidak penting itu. Wanita itu terus masuk sampai ke lobi. Di sana beberapa karyawan yang baru datang dari makan siang di luar berkumpul karena sebuah berita yang sangat menggemparkan.
Sebuah berita dirilis di televisi. Seorang wanita yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa perjodohan antara Nathan dan Selena terancam batal karena Nathan ternyata seorang laki-laki yang mengalami kelainan disfungsi ereksi.
Tentu saja berita itu sangat menggemparkan walaupun disiarkan di televisi khusus bisnis. Beberapa karyawan kini mengetahui rahasia terbesar yang dimiliki oleh calon penerus Pak Winata di kantor ini.
Namun, Sheren yang merasa berita itu adalah sebuah kebohongan justru tertawa lirih.
Dari mana mereka dapat berita seburuk itu?
“Matikan televisi itu!” perintah Nathan dengan amarah yang hampir meluap.
Nathan yang merasa dipermalukan, buru-buru kembali ke mobil. Sheren melihat kepergian Nathan, dia pun mengejar atasannya itu.
“Saya mau sendiri,” kata Nathan saat Sheren masuk ke mobilnya.
Sheren malah tersenyum dan kembali memakai sabuk pengaman. Wanita itu menatap Natan dan berkata, “Sudahlah, tidak usah pedulikan berita yang tidak benar. Aku tahu kok kalau kamu tidak selemah itu. Mana ada giigolo yang impoten.”
Wanita itu terus mengoceh tanpa melihat ekspresi Nathan saat ini. Sampai akhirnya Nathan pun membawa Sheren pergi lagi dari kantor.
“Nona Sheren apa kamu ingat bagaimana permainanku malam itu?” tanya Nathan yang saat ini sudah mengemudikan mobilnya meninggalkan gedung perkantoran mereka.
“Aku tidak terlalu ingat, tapi karena aku juga tidak berpengalaman jadi aku tidak bisa menilai,” jawab Sheren dengan santai.
“Nona Sheren ayolah tolong bantu aku sekali ini saja!” mohon Nathan dengan ekspresi memelas.
Sheren menatap Nathan dengan seksama.Wanita itu melihat raut wajah Nathan yang berbeda dari sebelumnya. “Kenapa muka kamu sedih begitu? Bukankah berita itu hanya kebohongan yang tidak perlu kamu pikirkan terlalu dalam?”
Nathan menghentikan mobil, saat mereka sampai di apartemen mereka. “Katakan bagaimana permainanku malam itu karena aku ingin membuktikan sesuatu!”
Kalau kamu tidak mau mengatakannya, hari ini juga aku akan membuktikannya lagi, seperti yang kamu bilang berita itu hanyalah kebohongan.
***
Aduh, Sheren kamu mau diajak main lagi 🤣🤣