Putri yang bahagia dan ceria kini hilang di wajahnya karena usaha ayahnya yang bangkrut Adel bersedia menikah dengan pria yang baru di kenal demi kembalinya usaha ayahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21...
Vano kaget akan sikap Delia di hatinya kasian pada wanita di hadapannya yang menjadi istrinya tidak di sangka kejadian itu membuat wanita cantik ini terluka sungguh Vano tidak tega dirinya menjauh dan duduk di balkon kamarnya sambil menenangkan dirinya.
"Dia malah tidur.?" ucap Vano yang masuk melihat Delia yang sudah tidur pulas.
Vano juga ikut menyusul membaringkan tubuhnya cukup butuh waktu Vano akhirnya ikut Delia tidur... Keesokan paginya Vano yang melihat Delia sudah bangun Vano pun segera bersiap mandi, karena hari ini bunda Ema menyuruh mereka pergi bulan madu.
"Delia bagaimana tidur kamu apa nyenyak.?" tanya bunda Ema..
"Iya Tante." jawab Delia... Padahal semalam dirinya terbangun.
"Kok masih panggil Tante, panggil saya bunda sama kaya Devano dan Devina." ucap Bunda Ema.
"Iya bunda." ucap Delia.
"Kamu lagi buat apa.?" ucap Bunda Ema.
"Aku lagi buat chiken katsu bunda, bunda..." ucap Delia
"Iya kenapa Del.?" ucap bunda Ema.
"Mmm... Aku...." ucap Delia.
"Iya ada apa sayang bicaralah." ucap Bunda Ema.
"Apa boleh aku masih bekerja di toko.? Dan apa boleh aku tinggal di rumah ku saja.?" ucap Delia.
"Kenapa sayang apa disini kamu tidak nyaman.?" ucap bunda Ema.
"Bukan begitu bunda." ucap Delia.
"Apa kamu tidak nyaman sama bunda.?" ucap Bunda Ema.
"Tidak... Tidak bukan maksud saya begitu nyonya saya hanya ingin tinggal di rumah ku saja bunda." ucap Delia.
Bunda Ema terlihat wajah kecewa pada Delia meletakan pisau yang di pegang nya dan berjalan keluar dapur melewati Delia yng masih berdiri di tempatnya sambil menundukkan kepalanya, sungguh Delia tidak bermaksud mengecewakan bunda Ema.
"Bunda..." sapa Devano yang berpapasan dengan bunda nya.
"Kamu sarapan saja duluan, ajak istri mu." ucap Bunda Ema.
Devano bingung dengan sikap bunda nya kenapa sangat cuek dan seperti sedih... Saat Devano melihat ke depan Delia yang sudah berdiri menatap bunda Ema yang berjalan masuk ke kamarnya... Vano menghampiri Delia dan bertanya apa yang terjadi pada istrinya.
"Kenapa bunda.?" ucap Vano.
"Aku... Aku... Aku bilang sama bunda kalau aku masih mau bekerja di toko dan tinggal di rumah ku." ucap Delia.
"Hanya itu.?" ucap Vano.
"Iya..." ucap Delia.
"Apa kamu tidak sabar dan takut aku tidak menepati janji.? Aku akan biarkan kamu tinggal di rumah mu tidak perlu kamu bilang sama bunda." ucap Vano.
"Maaf... Maafkan aku." ucap Delia.
Vano hanya diam dia duduk di meja makan dan Vano juga mengajak Delia duduk untuk sarapan bersamanya meski Vano tidak suka Delia tapi dirinya harus memperlakukan Delia manusia karena bukan Ramon saja yang akan marahi dirinya bunda juga akan marah pada nya.
"Sarapan dulu, nanti setelah sarapan kamu temui bunda bahwa kita akan bulan madu ke Bali." ucap Vano.
Vano meletakan 2 tiket dan menjelaskan bahwa tiket itu hadia dari kakak nya Devina... Bunda juga tahu Devina memberikan hadia bulan madu ke Bali pasti Delia ingin yng dekat saja tidak akan mau jauh jauh.
"Tapi tuan." ucap Delia.
"Kalau kamu tidak mau aku pergi sendiri dan kamu di rumah kamu." ucap Vano.
Delia diam yang penting bunda Ema tidak marah lagi pada dirinya... Sehabis makan Delia menghampiri bunda Ema sambil membawakan sarapan.
Bersambung 🙏