Mohon bijak untuk menanggapai sebuah karya
jangan lakukan boomlike ya jika tidak dibaca🙏🏼😁
Bantu dukung dengan cara Like, Komen, Hadiah dan Vote ya Readers
Kisah Cinta Brondong yang menyukai wanita yang sudah memiliki suami dan anak.
Cinta yang hadir entah pada siapa dan dimana, Pria itu bernama Rendra Gilbert seorang dokter muda. Dia menyukai seorang wanita yang jauh lebih tua dari dirinya.
Rendra selalu menitipkan nama wanita tersebut dalam doa-doanya tiap waktu.
Akankah cinta Rendra terbalas atau hanya menjadi pengagum rahasia saja?
Yuk baca kisah-kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyesalan Rendra
Setiap malam Fatimah selalu keluar kamar dan duduk di ruang Tv, dia memikirkan kedua anaknya.
📨 Group Kel. Sidiq
Kalian sudah pada tidur?
15 menit kemudian
📨 Group Kel. Sidiq
Ayu baru beres menyelesaikan tuga sekolah bu, ibu bagaimana sehat kan?
📨 Group Kel. Sidiq
Alhamdulillah sehat, apa Dito sudah tidur?
📨 Group Kel. Sidiq
Sudah bu, habis minum obat langsung tidur, tadi keAbi membawa Dito ke puskesmas
📨 Group Kel. Sidiq
Bantuin jaga adikmu ya, nanti ibu akan jenguk kalian kesana
📨 Group Kel. Sidiq
Iya bu, ibu jangan cape-cape apalagi banyak pikiran, kasihan adik kecil Ayu nanti, Ayu mau istirahat ya bu.
Maafkan Ibu, Ayu, Dito. Batin Fatimah
Fatimah menangis diruang TV rasanya sudah tidak kuat menahan airmata ini untuk tidak keluar. Ternyata Nabila melihat itu semua dan memfoto Fatimah yang sedang menangis tengah malam, lalu foto tersebut di kirim ke Haikal, Haikal tidak menyangka orang seperti Rendra bisa menyakiti perempuan apalagi itu istrinya sendiri yang dulu selalu bilang di suka, sayang dan cinta, apalagi jika tidak menikah dengan Fatimah mungkin istrinya akan tekanan batin dan memilih menyerah.
Keesokan harinya di meja makan seperti biasa, sekarang suasan jauh lebih dingin, tidak ada kehangatan, setelah selesai makan Nabila pergi kerumah temannya dan Rendra ke rumah sakit untuk bekerja.
Rumah Sakit
Tok...tok...tok. ... ketukan di ruangan Rendra
"Masuk" ucap Rendra sedikit keras agar terdengar
"Sibuk bro?" tanya Haikal masuk kedalam ruangan Rendra
"Ngga sih, udah beres semua tinggal merenggangkan otot" jawab Rendra senyum tulus
"Begini bro bukannya gua mau ikut campur urusan rumah tangga lu dengan Fatimah" ucap Haikal terhenti melihat ke arah Rendra yang juga melihatnya
"Ada apa sama Fatimah?" tanya Rendra bingung
"Lu masih sayang dan cinta sama Fatimah?" tanya balik Haikal
"Masih lah, pertanyaan lu aneh deh" jawab Rendra semakin bingung
"Lu bisa terima kekurangannya?" tanya Haikal lagi membuat Rendra jadi sedikit kesal
"Langsung aja ke inti" ucap Rendra to the point
"Peka juga lu" jawab Haikal tersenyum sinis "Nih lu lihat video keseharian Fatimah itu semua dari Nabila, setelah lu melihat renungkanlah baik-baik" ucap Haikal lagi meninggalkan ruangan Rendra
Semoga kamu sadar Rendra, bahwa kamu telah menyakiti hati istri dan anaknya. Batin Haikal
Rendra melihat semua Video yang diberikan Haikal, termasuk percakapan Dito dan Fatimah, lalu Fatimah yang sedang menangis hampir setiap hari, kondisi Dito yang lemah karena sakit, ada rasa tertusuk juga di hati Rendra
"Apa yang sudah aku lakukan dengan keluargaku, aku menyakitinya, tapi kenapa bisa" ucap Rendra pelan "Aku memaki Dito? ngga mungkin, ada apa dengan ku" ucap Rendra lagi pada dirinya sendiri
"AKKKKHHHH" teriak Rendra memberantakan semua yang ada dimeja kerjanya "Ngga, aku ngga mungkin menyakiti istri dan anakku, aku harus pulang, ya harus pulang sekarang" ucap Rendra dengan tergesa mengambil kunci mobil.
Saat berlari kecil di lorong rumah sakit Haikal dan Devan melihat Rendra panik kusut dan frustasi.
"Ren mau kemana?" tanya Devan tapi diabaikan oleh Rendra
"Eh buset abang ganteng diabaikan begini" ucap Devan lagi masih melihat ke arah Rendra
Haikal memutar bola mata jengah pada Devan "Ayo kita balik keruang operasi, ngapain pikirin si Rendra dia udah gede" ucap Haikal mengalihkan rasa kecurigaan Devan pada Rendra
Rumah Rendra
Fatimah sedang berdoa di atas sajadahnya memohon ampun pada Sang Pencipta langit dan bumi ini, Fatimah berdoa sambil menangis terisak, dia memikirkan kondisi Dito yang katanya sakit Deman Berdarah.
"Ya Allah angkatlah penyakit anak hamba, berikan lagi keceriaan pada dirinya, jangan sakiti kedua anak hamba ya Allah, hamba hanya bisa memohon ampun pada mu atas semua kesalahan hamba, Ya Allah hamba ikhlas bila suatu saat hamba harus diposisi dengan pilihan antara Dito Ayu atau Mas Rendra dan anak kami, maka hamba merelakan anak bungsu hamba untuk tinggal bersama ayah kandungnya, dan hamba akan terus bersama Dito dan Ayu, bukan berarti hamba tidak menyayangi anak hamba yang dari mas Rendra tapi hamba percaya ayahnya akan selalu memberikan kebahagian dan kasih sayang yang besar padanya, berbeda dengan anak hamba yang hanya memiliki hamba seorang diri tempat untuk mereka berkeluh kesah. Ya Allah maafkan atas semua kesalah yang selama ini hamba berbuat didunia mu ini ya Allah.." Doa Fatimah terhenti karena Rendra mengucapkan salam
"Assalamu'alaikum" ucap Rendra pelan dia tidak tega melihat istrinya berdoa yang menyalahkan diri sendiri.
Fatimah langsung menghapus airmatanya dan berbalik menghadap suaminya "Wa'alaikumsalam" jawab Fatimah serak dengan mata sembab dia berjalan menuju suaminya dan mencium tangan suaminya
"Mas Rendra tumben sudah pulang?" tanya Fatimah hati-hati takut mood suaminya tidak baik, tapi Rendra masih saja diam melihat istri
"Mas Rendra pulang mau makan siang ya? Fatimah siapkan dulu, sekalian Fatimah buatkan minum untuk Mas Rendra, mas Rendra bersih-bersih dulu saja biar segar" ucap Fatimah lembut hendak keluar
"Fatimah" panggil Rendra pelan
Fatimah yang mendengar namanya di panggil menoleh, dan melihat suaminya yang sudah menangis berdiam diri di tempat, Fatimah heran dengan perubahan suaminya seolah berubah-ubah, Fatimah belum berani mendekat dia hanya takut suaminya melakukan hal luar dugaan.
"Fatimah" panggil Rendra lagi dengan suara lirih dan menangis berjalan mendekati Fatimah
"Maafkan aku Fatimah" ucap Rendra memeluk istrinya dengan erat dan deraian airmata
"Mas Rendra ada apa?" tanya Fatimah yang tidak mengerti dengan ini semua
"Maafkan aku Fatimah, aku telah menyakiti kamu dan anak-anak kita, aku menyesal Fatimah, tolong maafkan aku" jawab Rendra yang sudah bersujud dikaki Fatimah untuk meminta maaf atas perbuatannya.
"Mas Rendra bangun tidak baik seperti ini" ucap Fatimah duduk dilantai agar suaminya tidak bersimpuh
"Tolong maafkan aku, maafkan semua kebodohankun beberapa hari ini, aku mohon Fatimah, dan jangan pernah kalian semua meninggalkan aku" ucap Rendra terisak dengan suara serak
"Mas bangun dulu, baru kita bicara baik-baik, dari hati ke hati tapi dalam keadaan tenang, bukan keadaan seperti ini" jawab Fatimah lembut mengelus rambut suaminya yang masih bersimpuh
"Aku bodoh, aku telah menyakiti kalian semua, aku lagi laki-laki brengs**k, baji**n" ucap Rendra memukul dirinya sendiri
"Mas hentikan jangan begini, jangan sakiti diri kamu sendiri, hentikan mas" ucap Fatimah menahan tangan suaminya yang terus memukul kepala dan wajahnya sendiri.
Rendra masih saja memukuli dirinya sendiri, menghiraukan ucapan istrinya yang terus menahan dan memegang tangan Rendra.
untuk km gk bs ngomong y Rendra jd gk ngecewain Nabila krn masakan yg sering dia masak keasinan jd semua gk penasaran dengan masakan Nabila😅
untuk gk pada hipertensi gara2 masakan Nabila 😅
Ayu benar2 jago masak, masakan Nabila jd gk terbuang dengan ide masakan Ayu, sehingga Diton tetap dot menikmati olahn masakan daging kesukaan y
Nabila kan lg belajar masak,persiapan jd calon istri 🤭🤣