Elina wanita terkuat di akhir zaman yang paling ditakuti baik manusia, zombie dan binatang mutan tiba-tiba kembali ke dunia tempat dia tinggal sebelum-nya!
Di kehidupan pertamanya, Elina hanyalah seorang gadis biasa yang hidupnya dihancurkan oleh obsesi cinta dan keputusan-keputusan keliru.
Sekarang, dengan kekuatan kayu legendaris dan ruang dimensi yang memberinya kendali atas kehidupan, Elina ingin memulai kembali hidupnya dengan membuat pertanian besar!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasar sayur (2)
Hal serupa terjadi pada Bibi Vina, seorang pengasuh bayi yang bekerja di rumah majikannya.
Bibi Vina membuat bubur wortel untuk anak majikannya, Shinta saat ini dia berusia 7 tahun.
Semenjak demam, Shinta menjadi sangat kurus dan tidak nafsu makan, karena setiap apapun yang dia makan pasti akan dia muntahkan kembali. Ini membuat kedua orang tuanya khawatir.
Bibi Vina mendengar dari gadis cantik tadi bahwa sayuran yang dia jual bisa meningkatkan selera makan, jadi bibi Vina memutuskan untuk mencoba.
Saat bubur matang, aroma lezat segera memenuhi ruang makan.
"Bi, ini harum sekali! Masak apa, Bi?" tanya majikan Ibu Vina.
"Hanya bubur wortel seperti biasa, Bu," jawabnya.
Majikannya mencicipi bubur tersebut dan terkejut,
"Ini enak sekali. Shinta pasti suka."
Bubur itu kemudian dibawa ke kamar Shinta. Ibunya sedih melihat shinta yang terbaring lemah diatas kasur.
Ibunya mengelus kepala shinta dengan sayang
" Nak, makan yuk. Ibu punya sesuatu yang lezat untukmu,"
Shinta hanya menggelengkan kepalanya.
Ibu Shinta menghela nafas tak berdaya, dia membuka tutupan bubur dan segera tercium baunya yang harum, mata Shinta yang awalnya sayu langsung berbinar.
" Bu aku mau makan "
Ibu shinta sangat bersemangat mendengarnya. Dia menyuap Shinta dengan perasaan sabar dan kehati-hatian.
Dia menunggu dengan cemas, takut Shinta akan muntah.
Tapi setelah buburnya habis, tidak ada reaksi akan muntah. Itu membuat ibu Shinta menangis terharu dan segera memeluk anaknya.
"Bu, Shinta suka buburnya. Enak sekali."
"Iya nak, ibu akan selalu membuatkan Shinta yang enak-enak" Ucapnya sambil mencium kening putrinya.
Bibi Vina meunggu dengan cemas diluar pintu, mendengar pintu yang terbuka dia segera bergegas.
"Bagaimana bu? "
"Bi,, shinta akan segera sembuh"
Air mata yang sejak tadi dia tahan pun keluar dengan derasnya. Bibi Vina pun ikutan menangis.
"Bi, apakah itu resep rahasia? "
Bibi vina dengan cepat melambaikan tangannya
" Itu karna wortel bu"
"Maksudnya? " Tanya Ibunya shinta dengan heran.
Bibi Vina pun kembali menceritakan apa yang terjadi dipasar.
Mendengar hal tersebut, ibunya Shinta mengeluarkan uang seratusan 5 lembar dan menyerahkannya ke Bibi Vina.
"Bibi, beli semuanya"
"Baik bu" Bibi Vina lari dengan tergesa-gesa takut sayurannya habis
Begitupun yang dirasakan oleh pembeli lain, sebagian besar kembali ke pasar untuk membeli lebih banyak.
Tidak lama kemudian sayurannya terjual habis, sedangkan antriannya masih panjang.
" Habis? "
"Apakah sudah tak ada lagi? "
"Sial aku sudah bilang tadi, datang lebih cepat"
"Aw bu berhenti memukul, aku tadi sakit perut"
"Nak apakah sudah tidak ada lagi dirumahmu? "
"Yayaa, kami bisa menunggunya"
Elina tersenyum tak berdaya
"Ibu-ibu sudah tidak ada lagi. Lusa saya akan kembali kesini lagi di jam yang sama"
"Kenapa tidak besok? "
Elina menjawab dengan sabar "sudah tidak ada yang bisa dipanen"
Mendengar itu ibu-ibu yang lain hanya bisa pergi dengan menyesal.
Elina sangat bahagia karena pendapatannya mencapai total 11 juta untuk hari ini.
Dia sangat bersemangat. Rasanya dia ingin langsung pulang, dan tidak sabar untuk mencium bayinya.
......................
"Bibi masak apa hari ini? Kenapa baunya enak sekali?" tanya seorang pemuda yang baru saja selesai berlari.
Bibi masih sedikit terperangah melihat sosok tuan mudanya yang sempurna.
Hidungnya yang mancung, alis hitam tegas, bibir tipis dengan rona kemerahan, memberi kesan sensual. Tak heran jika banyak wanita yang terpikat.
Matanya yang gelap dan dalam seolah menyimpan misteri, memaksa siapa pun yang menatapnya untuk terjebak dalam pesonanya.
Wajahnya yang tampan bercampur pesona feminin tanpa cacat, seolah diukir dengan teliti oleh dewa.
Tubuhnya yang kekar, namun proporsional, berkilauan oleh keringat setelah berolahraga, menambah daya tarik yang sulit diabaikan.
Rambut hitamnya yang sedikit basah mempertegas penampilannya, sementara kakinya yang panjang dan berotot menyempurnakan sosoknya yang atletis namun tidak berlebihan.
Tak heran jika banyak wanita yang ingin mendaki ranjang nya.
"Bibi hanya masak sup Ayam"
Pemuda itu mencicipinya satu sendok. Matanya menatap sup ayam dengan penuh arti.
"Adakah yang istimewa dari sup ayam ini? "
"Um gak ada, oh ya bibi tadi beli lobak dari gadis cantik. Bibi merasa itu enak jadi bibi membelinya"
"Gadis cantik? " tanya dengan suara yang dalam
"iya, dia sangat cantik. Kecantikannya mengalahkan artis lini pertama" ucap bibi itu dengan antusias
Pemuda itu hanya mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya.
"Apakah enak tuan muda? " Tanya bibi dengan hati-hati
"Enak"
"oke, lusa bibi akan beli lebih banyak"
"lusa? "
"iya, gadis cantik itu bilang sayurnya hanya bisa dipanen lusa"
"um"
Pemuda itu berpikir sesuatu dengan sangat serius, dan sesekali melihat sup ayam dihadapannya.
dlu elina yg brjuang ngejar cntanya andra,skrng sbliknya....apa lg andra udh tau rhsia elina jg....
aku loh slh stu korbannya...tp biarin aja lh,ga guna jg kl jd ribut....he...he...
ingget ka namanya juga di kampung emang gitu mulutnya pada lemes