Hidup Anna berubah setelah dirinya diadopsi seorang lelaki tampan dan awet muda bernama Victor. Karena saking tampannya Victor, Anna sampai tak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada ayah angkatnya sendiri.
Namun suatu hari, Anna mengetahui fakta mengejutkan tentang Victor. Ternyata Victor adalah seorang vampir dan dianggap raja oleh sebuah sekte setan. Saat itulah Anna juga menemukan fakta kalau alasan dirinya diadopsi oleh Victor karena akan dijadikan tumbal. Bagaimana kelanjutan cerita Anna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 - Tujuan Tersembunyi
Anna masih dalam keadaan mengernyitkan dahinya. Ia menatap intens pada sang daddy.
"Kalau aku bisa tahu darimu, untuk apa mencari tahu? Beritahu aku, Dad!" tukas Anna.
"Tidak bisa, Anna. Aku butuh waktu. Meski aku tahu waktuku tidak banyak," sahut Victor. Perlahan dia pagut bibir Anna.
Anna awalnya ingin menolak karena dia begitu penasaran dengan banyak hal. Namun anehnya satu sentuhan Victor membuat seluruh tubuhnya langsung bergidik. Sehingga Anna pun membalas ciuman Victor.
Lama-kelamaan ciuman itu kian memanas. Anna dan Victor lantas saling melucuti pakaian satu sama lain.
Namun Anna tiba-tiba menghentikan keintiman yang berlangsung. Dia berucap, "Apa tidak masalah kita melakukannya saat keadaanku hamil muda?"
"Lalu apa kau ingin aku berhenti?" tanggap Victor. Dia kembali memberikan cumbuan ke leher Anna. Ia jilat dan kecup kulit putih ranum putri angkatnya itu.
Anna terdiam. Dia membuang segala kekhawatirannya dan membiarkan Victor menggaulinya kala itu.
Suara desahan Anna dan Victor saling sahut-menyahut ketika penyatuan terjadi. Ranjang bahkan dibuat berderit karena ulah mereka.
Rambut Anna dibiarkan menjuntai sampai hampir menyentuh lantai. Ia membiarkan Victor menggempur dirinya dengan ganas seperti biasa.
Mulut Anna tak berhenti menganga. Mengeluarkan suara sensual yang menjadi penyemangat Victor.
Di sisi lain, Bibi Susan mengambil tasnya. Dia hendak bersiap untuk pulang. Sebelum pulang, dirinya ingin memastikan keadaan Anna terlebih dahulu.
Maka naiklah Bibi Susan ke lantai dua. Tempat dimana kamar Anna berada.
Saat hampir mendekati pintu, Bibi Susan bisa mendengar jelas suara erangan Anna dan Victor. Dia tentu tahu dengan apa yang sedang dilakukan dua sejoli itu.
"Anna!" tanpa pikir panjang, Bibi Susan langsung memanggil dan mengetuk pintu. Dia sengaja menghentikan kegiatan intim Anna dan Victor.
Akan tetapi Anna dan Victor terdengar masih melenguh dari dalam sana. Membuat Bibi Susan akhirnya nekat membuka pintu.
"Victor! Hentikan!" seru Bibi Susan. Karena kedatangannya, Victor langsung mengakhiri sesi intimnya bersama Anna.
Sungguh, Anna kaget sekali menyaksikan Bibi Susan yang mendadak masuk. Dia juga merasa malu setengah mati. Anna pun bergegas mengenakan pakaiannya. Hal serupa juga dilakukan Victor.
"Apa kau gila, Victor?! Apa yang kau lakukan itu bisa membuat Anna keguguran!" omel Bibi Susan.
Victor hanya diam. Ia fokus melengkapi pakaian di tubuhnya. Sedangkan Anna tampak sudah mengenakan pakaian lengkap. Perempuan itu menatap Bibi Susan yang terlihat marah.
Perlahan ekspresi Bibi susan berubah. Dia segera mendekati Anna.
"Kau baik-baik saja kan, my dear? Maafkan daddy mu. Dia sepertinya tidak tahu apa-apa tentang kehamilan," tutur Bibi Susan.
"Maaf, Bibi. Aku juga tidak tahu dan bersikap tidak sopan begini..." lirih Anna yang menunduk malu.
"Tidak masalah." Bibi Susan perlahan mendekatkan mulut ke telinga Anna. "Asalkan bayimu masih baik-baik saja..." bisiknya.
Setelah itu, Bibi Susan tersenyum lebar. Dia mengajak Victor keluar untuk bicara. Keduanya bicara di balkon. Tempat yang cukup jauh dari kamar Anna.
"Victor... Apa kau sengaja melakukannya? Kau sengaja ingin membunuh bayi itu?" cecar Bibi Susan.
Victor membisu. Dia hanya mengalihkan pandangan ke samping dengan dagu terangkat.
"Sadarlah! Kalau kau melakukan itu, maka ada banyak resiko yang harus kita tanggung! Yang mulia telah memilih! Ritual pengorbanan yang kita lakukan kali ini berbeda. Sepertinya aku dan yang lain tidak bisa mempercayaimu lagi," ucap Bibi Susan.
Mendengar itu, barulah Victor menatap Bibi Susan.
critanya bagus bikin kyk ada didunia legenda vampire beneran hehe...