Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Bertemu Madam Ishana
Hampir lima hari Keyron tidak datang ke kastil Vierra sejak hari terakhir dimana Purple hilang kesadaran.
“Nona besok adalah hari perayaan festival cahaya” ucap Lili bersemangat.
“Besok nona akan datang ke istana jadi harus tampil secantik mungkin” ucap Lili.
Purple hanya bisa tersenyum melihat tingkah pelayannya itu.
“Nona… tapi akhir- akhir ini tuan Duke tidak pernha datang menemui anda lagi” ucap Lili lirih.
Purple pun kembali mengngingat terakhir dia bertemu dengan pria itu, walau dia merasa kosong tanpa kehadiran Keyron namun dia juga bersyukur karena pria itu tak datang menemuinya.
“Mungkin dia sibuk Lili” jawab Purple seadanya.
TOK TOK TOK
Ketukan pintu dari luar, Lili pun segera membulan pintu.
“Sir Khail ada apa?” Tanya Lili.
“Itu pesanan nona dari madam Ishana sudah datang” ucap Khail.
“Ohh baiklah… aku akan menyampaikannya pada nona” ucap Lili kembali masuk ke dalam.
Terlihat Purple yang masih fokus dengan bukunya.
“Nona madam Ishana sudah datang, gaun anda untuk besok sudah siap nona” ucap Lili.
Purple pun menatap Lili, dan bangkit dari duduknya.
“Baiklah mari kita temui madam Ishana” ucap Purple berlalu diikuti oleh Lili.
Setelah sampai di ruang tamu, madam Ishana pun sudah duduk di sofa sambil menunggu Purple.
“Salam madam Ishana” ucap Purple sopan.
“Salam lady Purple” ucap Ishana sambil tersenyum.
Mereka berdua pun duduk berhadan dengan kudapan di atas meja. Madam Ishana mengeluarkan gaun pesanan dari Purple.
“Nona gaun anda sudah siap” ucap madam Ishana.
“Terima kasih atas bantuan anda madam” ucap Purple.
“Saya sangat kagum atas rancangan gaun yang anda tunjukan pada saya tempo lalu lady” ucap madam Ishana.
Tepat empat hari yang lalu Purple dan Lili berkunjung ke butik madam Ishana untuk merancang gaun.
“Terima kasih atas pujian anda madam, itu tidak seberapa dengan rancangan gaun anda” balas Purple.
Madam Ishana pun kagum dengan sikap Purple yang rendah hati dan sopan, tidak seperti rumor yang dia dengar bahwa gadis di depannya ini cepat naik dan darah dan suka membuat keributan.
“Nona saya sungguh- sungguh kagum dengan rancangan anda, maaf atas ketidak sopanan saya, apakah nona mau bekerja sama dengan butik saya” ucap madam Ishana.
Mendengar hal itu Purple merasa tertarik apalagi dia juga membuka usaha untuk keberlangsungan hidupnya nanti apalagi sekarang dia hidup sendiri dan madam Ishana yang memiliki butik yang terkenal di kalangan para bangsawan, rancangannya pun tidak diragukan lagi.
“Terima kasih atas tawaran anda madam, saya akan memikirkannya terlebih dahulu” ucap Purple.
“Baiklah lady” jawab madam Ishana.
Mereka mengobrol cukup lama karena merasa cocok dan kini madam Ishana pamit karena masih ada pekerjaan yang harus dia urus.
“Terima kasih untuk hari ini lady, saya harap kita bisa mengobrol seperti ini” ucap madam Ishana.
“Terima kasih kembali madam, saya juga mengharapkannya” jawab Purple.
“Kalau begitu saya pamit lady Purple” ucap madam Ishana.
“Mari saya antar madam” ucap Purple.
Purple pun mengantar madam Ishana sampai ke keretanya.
******
Berbeda dengan perempuan yang kini duduk di depan cermin.
“Nona anda sangat cantik, saya yakin besok anda akan menjadi pusat perhatian semua orang” ucap sang pelayan.
Ciera menatap wajahnya di depan cermin, akhir- akhir ini semua rencananya gagal untuk mendekati Keyron karena pria itu sungguh susah untuk ditemui, dan penyebabnya adalah Purple.
“Nona tadi saya melihat tuan Duke berada di ruangan kerjanya” ucap pelayan itu menyita perhatian Ciera.
“Hemm aku akan menemuinya sekarang” ucap Ciera bergegas ke ruangan Keyron.
Saat telah sampai di depan pintu ruangan kerja Keyron dia melihat Dalle bawahan setia Keyron yanh berjaga.
“Salam sir Dalle, saya ingin menemui tuan Duke” ucap Ciera pada Dalle.
“Maaf nona tuan Duke sedeng sibuk dan tidak bisa diganggu” ucap Dalle datar namum sopan.
Mendengar itu tangan Ciera mengepal, dia kesal dengan Dalle yang menghalanginya bertemu dengan Keyron.
“Tapi saya ingin membicarakan hal penting dengan tuan Duke” ucap Ciera.
Dalle nampak berpikir sejenak membuat Ciera semakin kesal.
“Baiklah nona saya akan sampaikan terlebih dahulu pada tuan Duke” ucap Dalle.
Dalle pun masuk ke ruangan Keyron, “hormat tuan Duke, nona Ciera diluar ingin menemui anda” ucap Dalle.
Dalle yang sedang memeriksa berkas menghentikan pekerjaannya, akhir- akhir ini dia menyibukkan diri agar bisa menahan diri untuk tidak menemui gadisnya.
Kepalanya yang sudah puyeng karena menahan rindu dan seketika kesal setelah mendengar ucapan Dalle.
“Untuk apa dia menemuiku?” Tanya Keyron dingin.
“Katanya nona ingin membicarakan hal penting dengan anda tuan” ucap Dalle.
“Aku tidak ingin diganggu” ucap Keyron dingin.
“Baik tuan” ucap Dalle memberi hormat dan langsung berlalu.
Dalle pun menemui Ciera, disana Ciera tersenyum remeh ke arah Dalle karena dia yakin Keyron pasti ingin menemuinya.
“Maaf nona tuan Duke mengatakan tidak ingin diganggu” ucap Dalle membuat Ciera tertampar realita.
“Apa tidak mungkin?! Apa kamu sudah mengatakan aku ingin mengatakan hal penting” ucap Ciera.
“Sudah nona” ucap Dalle.
Ciera pergi dari sana dengan perasaan marah karena dia sudah penuh percaya diri bahwa Keyron pasti juga ingin bertemu dengannya.
“Nona anda tidak berkecil hati, saya yakin tuan Duke hanya sedang sibuk, maka dari itu tidak bisa menemui nona” ucap pelayan yang sedari tadi mengikutinya.
Mendengar itu Ciera berangsur kembali tenang.
“Iya kamu benar, mana mungkin tuan Duke menolakku” ucap Ciera penuh percaya diri.
#######