Erik, seorang tenaga medis menyinggung orang berpengaruh dan hendak dihabisi! namun pada saat kritis, dia memperoleh warisan ilmu pengobatan, dan sejak saat itu Erik mempunyai kekuatan super yang bisa membawa dia kepuncak kejayaan. namun kesuksesannya terasa hampa, karena keberadaan orang tua dan kerabat kandungnya belum ditemukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Dengan Saingan Cinta.
Hari ini aku datang hanya ingin berteman dengan master Erik. ingin ikut atau tidak itu tergantung master saja. Tapi kalau master lagi membutuhkan uang, master bisa menghubungiku. aku bisa menjamin, setiap kali kemenangan akan mendapatkan dua miliar.
"Ini adalah hadiah perkenalan dari saya, PINnya ada dibelakangnya, mohon master untuk menerimanya.
Sambil menjulurkan tangannya Tiger memberikan kartu ATM kepada Erik. Setelah memeriksa isi saldonya, isinya sangat mengejutkan Erik. Saldo didalamnya sebesar 8 miliar, jumlah ini sangatlah besar. Orang biasa tidak akan mungkin sanggup mendapatkan uang sebanyak itu meski dia bekerja seumur hidupnya.
Tetap Tiger malah memberinya sebagai hadiah perkenalan, dunia memang sangat kurang adil bagi orang biasa.
Tampaknya master kekuatan internal lebih berharga dari yang dia bayangkan. Namun Tiger tidak tau kalau Erik bukanlah master kekuatan internal. melainkan kekuatannya jauh melampaui kekuatan internal.
Erik menerima uang tersebut tanpa ragu. Tapi dia tidak akan setuju untuk ikut pertandingan ilegal seperti itu. profesi seperti ini memang terdengar keren, tapi sebenarnya preman elit. atau bisa juga disebut pesuruh. Dengan statusnya yang sekarang mana mungkin dia melakukan hal rendahan seperti itu.
Melihat Erik tidak setuju, Tiger pun segera pergi. Gunawan, Rocky dan anak buahnya sudah dibuat cacat. situasi ditempat tersebut menjadi kacau balau.
Tak lama kemudian, keluarga Setyawan pun datang ke lokasi kejadian. Sebenarnya mereka sudah tiba dari tadi, tapi karena ada Tiger mana mungkin mereka masuk untuk mencari mati.
Seorang anak buah Gunawan memapahnya sembari berkata, "Pak Gunawan, kita tidak pernah dirugikan seperti ini, bagaimana kalau kita menghubungi bung Steven?
"Jangan!"
Gunawan menolak tanpa ragu. "Jangan memberitahukan kejadian ini kepada adik kedua. dan kita harus merahasiakan ini. Kalau sampai ada yang membocorkannya, aku tidak akan pernah memaafkan orang tersebut!"
Adik kedua yang disebutkan itu adalah adik kandung Gunawan yang bernama Steven Setiawan. Orang dari keluarga Setyawan jarang ada yang mengenal Steven. Karena Steven sudah pergi dikota Komba sejak dulu.
Kota Komba sangat berbeda dengan kota Cendana, perekonomian disana jauh lebih makmur ketimbang dikota Cendana, dan banyak orang kaya disana. Jika dibandingkan, kabupaten Mangga Besar adalah kabupaten yang besar. Steven sudah lama tinggal dikota Komba, dan katanya dia lumayan hebat disana.
Namun sehebat apapun dia, dia bukan lawan Tiger. Tiger adalah master gangster dikota Cendana. Gunawan sudah cukup menyesal karena mendatangkan begitu banyak masalah demi putranya yang tidak berguna itu. Jadi dia tidak ingin adiknya terlibat dalam masalah ini.
...
Lampu mewah di jalanan pun mulai menyala.
Erik dan Lidya sedang berjalan-jalan sambil bergandengan tangan dengan mesranya. Lidya baru pertama kali berkencan dengan Erik. dia sangat gugup sekaligus gembira karena berkencan dengan orang yang dicintainya.
Saat ini mereka sedang menuju salah satu restoran kelas menengah yang berada dipusat kota Cendana.setelah sampai mereka langsung mencari posis tempat duduk dipojokan. Saat makan Lidya sangat lembut dan tampak sangat elegan. orang yang melihat kemesraan mereka tampak iri sekaligus benci terhadap Erik.
Semua kebencian itu disebabkan karena Lidya terlalu cantik. dan mereka meras tidak adil karena gadis cantik dan seksi itu sudah memiliki kekasih. Setelah selesai makan, merekapun berencana untuk berjalan-jalan.
Pada saat ketika mereka melewati salah satu toko perhiasan, Lidya tertarik pada perhiasan yang berkelap kelip didalam toko tersebut. "Ayo masuk dan lihat dulu" ujar Erik.
"Tidak mau"
"perhiasan disini terlalu mahal! aku lihat dari luar saja." Lidya menggelengkan kepalanya. namun Erik langsung menarik tangannya dan masuk kedalam toko. sekarang, Erik sudah sanggup membelinya, jangankan uang 8 miliar yang diberikan Tiger sore tadi dia juga memiliki 10% saham dari apotek Harapan Saja sudah cukup mengejutkan bahkan lebih dari cukup untuk membeli toko perhiasan ini.
Setelah ditarik masuk, Lidya sangat tertarik pada Sebua liontin giok, erik pun berkata kepada pelayan
"coba ambilkan liontin giok itu"
"hehe kalau tidak berniat untuk membeli sebaiknya jangan melihatnya. kalau rusak, orang biasa tidak akan sanggup untuk membayarnya.
Pelayan itu berbicara dengan nada sinis. Karena sudah lama bekerja di toko tersebut, sang pelayan sangat hafal dan pandai menilai pelanggan dari penampilannya.
Pelayan itu melirik Erik dan Lidya tampak tidak seperti orang kaya. jadi dia tentu saja tidak ingin mendengar perintah Erik.
Erik menatap sang pelayan itu dan berkata "Maksudmu saya tidak sanggup membelinya?"
"Hehe, maksudku tidak seperti itu," meskipun pelayan berkata seperti itu, tapi tatapannya jelas sangat menghina. "kalung model ini dijual per pasang, total harganya hampir 750 juta, Ingin melihatnya atau tidak? pikirkan baik-baik.
"Kenapa tidak? Ambilkan! Aku masih sanggup membayarnya" ujar Erik.
"Erik!"
Lidya agak cemas. 750 juta bukan nominal yang kecil. Meskipun Erik mengendarai mobil mewah, dia belum tentu bisa mengeluarkan uang sebanyak itu. Terlebih lagi dia tidak ingin Erik menghambur-hamburkan uangnya seperti ini.
"Apakah kamu tidak mendengar perkataanku? Ambilkan!" Erik mengatakannya tanpa ragu
Pelayan itu tampak masih ragu. nada pelanggan ini sangat arogan, apa mungkin aku tela menyinggung orang yang seharusnya tidak boleh disinggung? Ujarnya dalam hati.
"Jangan berikan padanya, dia tidak akan sanggup ganti rugi kalau rusak!" Saat itu terdengar dari belakan suara yang sangat menusuk telinga.
Erik menoleh kebelakang dia melihat Jansen sang saingan cintanya yang kemarin berlagak dengan mengendarai SUV.
Tatapan Jansen tampak sinis, kemarin dia dikejutkan oleh Erik yang mengendarai Ferrari. Jadi dia segera mengutus orang untuk menyelidiki identitas Erik.
Alhasil Erik ternyata hanya orang miskin yang berasal dari darah kecil. Hasil ini yang membuat Jansen sangat depresi. Dia tidak menyangka dirinya bisa ditakuti oleh pria tak berguna seperti ini. Soal mobil Ferrari itu, pasti dia menyewa atau meminjam dari orang lain bukan miliknya sendiri.
Sejak saat itu Jansen ingin sekali membeberkan hal itu. Akhirnya hari ini dia memiliki kesempatan.
Jansen berkata dengan angkuh "Bocah sialan kemarin aku sudah menyelidiki mu, kamu hanyalah boca miskin dari daerah kecil." ayahmu hanya guru sekolah dasar sementara ibumu hanya penjual kelontongan. Total penghasilan kalian sekeluarga mungkin tidak sampai 200 juta dalam setahun. Kalau tidak punya uang sebaiknya kamu terima nasib!"
"Apakah kamu pantas berlagak Seperti orang kaya? Selain itu, mobilmu itu sewaan kan?" menyewa Ferrari untuk mengencani gadis cantik. kamu sangat tega menghamburkan uang ya?"
Jansen tidak lupa mengadu domba. seusai bicara Jansen tampak sangat bangga. Sementara pelayan menatapnya dengan sinis. Awalnya dia pikir orang kaya. Ternyata hanya orang miskin berlagak orang kaya.
"Itu,itu dan itu!" bungkus semuanya." Erik menunjukan beberapa perhiasan cantik dan dia langsung membelinya.
Karena dianggap tidak punya uang, jadi sekalian dia ingin membuktikan kepada mereka. Sedikit uang ini tidak seberapa bagi Erik sekarang ini. Lagi pula semenjak berpacaran dengan Lidya dia belum perna memberinya hadiah. Jadi sekalian saja mumpung ada kesempatan seperti ini..
"Haha sanggupkah kamu membeli perhiasan sebanyak ini? Pelayan itu bicara tanpa beranjak untuk mengambil perhiasan tersebut. Sanggup atau tidak itu urusanku, sekarang ada pelanggan ingin membeli perhiasan mu, kamu sebagai penjual apakah kamu tidak ingin menjualnya? Ujar Erik.
"Jual, tentu saja dijual. Totalnya 3,7 miliar mau membayar dengan mengunakan kartu atau tunai?" pelayan mengira akan batal kalau dia memberitahu nominal harganya.
Akan tetapi Erik langsung mengeluarkan kartu ATM nya. Apakah dia memang sekaya itu? Tidak, tidak mungkin. Dia itu hanya berasal dari daerah kecil, mana mungkin sekaya itu?
pelayan masih tidak percaya, akan tetapi setelah kartu di gesekan dan muncul kata "Pembayaran berhasil" keraguannya pun menghilang. Mengeluarkan uang sebanyak itu sekaligus? Tindakan Erik, mengejutkan manager toko.
Manager toko pun keluar untuk menyapa dan ekspresi wajahnya sangat konyol. Orang yang menghabiskan miliaran untuk membeli perhiasan, tentu saja dia bukan orang biasa. Tidak ada ruginya kalau menjalin hubungan baik dengan orang seperti ini.
Pelayan sebelumnya tercengang dan langsung meminta maaf kepada Erik, "Pak maaf, saya benar-benar minta maaf, saya tidak pandai menilai orang.
mau hiatus kah ???