Inez, seorang perawat lansia,yang dulunya gadis yang berjuang demi mandiri, tidak mau di biayai ibunya, karena marah pada ibunya yang selingkuh, dan menyebabkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan setelah tahu ibunya selingkuh.
Saat dirinya menjadi perawat lansia, bernama kakek Wijaya, dia sangat menyayangi Inez, saking sayangnya, kakek Wijaya menjodohkan Inez dengan Angga cucunya, tapi Angga sudah memiliki kekasih sejak dulu.
Bagaimana kelanjutannya hidup Inez? apakah Angga bisa membuka hatinya untuk Inez?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LOVENESIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
1 bulan berlalu
Berbeda dengan perkiraan dokter, Inez sudah satu bulan belum sadarkan diri juga,Angga yang sangat merasa bersalah dengan keadaan Inez saat ini terus saja menyalahkan diri sendiri, padahal yang membuat Inez sakit adalah Kista ganasnya.
Angga terus menatap wajah Inez, sesekali dia mengelap keringat di dahinya Inez. Padahal AC sangat terasa dingin.
Terbukalah pintu, seperti biasa Bu Meri datang untuk mengelap dan mengganti baju Inez.
Bu Meri menatap Angga, tak berkata apa apa, tapi Angga sudah mengerti. Angga pun keluar dan menunggu bersama Pak Wahyu.
Mereka berdua duduk di kursi besi, kursi menunggu pasien. Baru kali ini , Wahyu melihat tuan Angga segelisah ini, biasanya dia cuek sekali dengan siapapun kecuali dengan kakeknya.
"Tuan, sabar Ya? maafkan kami, sehingga hal ini terjadi pada Nona Inez"
"Ini semua bukan salah kalian, ini takdir"
Kali ini yang Angga fikirkan, adalah bagaimana bisa memiliki keturunan sedangkan Inez sama sekali tidak bisa hamil karena sudah tak memiliki rahim.
Bagi seorang wanita, hal yang sangat menyakitkan adalah, dirinya tidak bisa memiliki anak alias mandul, tapi dengan keadaan Inez dimana dia di jamin oleh wasiat kakek, Angga pun mengerti, bahwa ini yang ingin kakek lakukan, adalah menyuruh Angga melindungi Inez sampai kapanpun.
Semakin hari, Angga semakin sayang dan mengerti maksud dari kakeknya itu, tapi apakah Inez akan mengerti? sedangkan dia wanita miskin yang tidak tahu apa apa.
Di tempat lain, Anita ibunya Inez sudah menikah dengan Doni. Awalnya dalam satu minggu mereka baik baik saja, hingga menginjak minggu ke 2 dan ke 3 sikap Doni semakin urakan, sudah tak mau tidur di rumah, maunya jalan jalan terus dan minta uang pada Anita. Sementara Toko kue Anita sedang sangat sepi sepinya, langganan toko kuenya pada pergi entah kemana.
"Sayang, aku butuh Uang" Rayu Doni.
"Kan baru kemarin aku kasih 5 juta, masa hari ini habis sayang?"
Doni berdiri dan langsung menampar Anita.
Plaaaaak
Anita memegangi pipi merahnya, dan sambil duduk di kursinya hanya melotot pada Doni, Anita seperti tidak bisa marah pada Doni, meski sudah sangat jengkel di buatnya.
Doni langsung pergi dan menemui Wina.
"Dimana lo?"tanya Doni lewat telpon
"Di rumah , mau ngapain?"
"Ketemu lah, emang lo ga butuh gue?" tanya Doni.
"Aku lagi bete, ga usah ke sini"
Sejak Angga menolak Wina, sejak saat itu dia berpacaran dengan Doni, tujuan Wina hanya untuk pelampiasan, tapi sudah terlanjur masuk dalam dunia Doni.
"Please gue mau ketemu, gue kangen"
"Lucu, kamu itu suami orang, ngapain kangen sama gue?"
"Suami itu hanya status, dia ga akan mau bermasalah sama gue, dia udah aku pelet"
"ooh, jadi gue juga di pelet?"
"Enggalah, lo itu kan, istimewa, jadi cintaku juga istimewa".
"Gombal, ya udah ke sini cepetan"
Seperti biasa, Doni datang ke rumah Wina hanya untuk menyalurkan hasratnya, enaknya itu karena di bayar, tiap bersama ,pasti malah Wina yang bayar, sedangkan Doni hanya Mokondo.
Doni datang, mereka berdua langsung sikat ke kamar tidur Wina. Doni tidak mau berlama lama, karena dia hanya butuh uang.
Setelah selesai, Wina langsung beri Amplop coklat, amplop itu berisi uang sebesar 5 juta. Wina menyewa jasa Doni.
"Makasih Wina, lo ga usah nikah deh! biar tiap butuh lo calling Gue"
"Gila lo! doain itu yang bener! lo kan cuma jualan diri lo".
"Hehe, iya, makasih yah! gue pergi dulu"
Setelah mendapatkan uang, Doni tidak pulang ke rumah Anita, sehingga Anita sangat khawatir. Dia pun mencari ke tempat tongkrongan Doni, yaitu klub melodi.
Terlihat lah oleh Anita , Doni sedang bermesraan dengan wanita malam di sana.
Anita marah, dan cemburu, Anita langsung mendekati Doni, dan menamparnya.
plaaaaaak
Tamparan balasan untuk tadi pagi, dan Anita melihat perselingkuhan itu, dia kesal dan marah. Anita menampar Doni di depan umum, dia marah dan langsung membawa pulang Anita ke rumah.
Setelah sampai di rumah.
Doni langsung mendorong badan Anita, dan memukuli Anita berkali kali.
Buk, Buk, Buk.
plaaaaaakkkk.
Anita pun langsung pingsan. Saat itu, Doni langsung pergi lagi, dan meninggalkan Anita yang sekarat.
Anita di temukan oleh tetangganya ,dia langsung di bawa ke rumah sakit dan di bawa langsung ke ruang UGD.
Tetangganya langsung menelpon Inez, Tapi tak kunjung ada jawaban dari Inez.
Hp Inez di simpan di kamar Inez, dan sampai sekarang Angga belum sempat mengecek HP inez. Meski Angga tahu, bahwa Inez masih ada Ibunya , tapi dari keterangan Inez, bahwa dia sangat membenci ibunya, sehingga Angga tidak mau menghubungi Ibunya itu.
Saat ini yang merawat bu Anita adalah pelayan toko kue, bernama Didi.
Setiap Hari Didi selalu melewati ruangan Inez, Didi tidak tahu, bahwa anak majikannya juga sama sama sedang sekarat dan di rawat di rumah sakit.
Ruangan yang di pakai Oleh Anita,hanya terhalang 2 ruangan , sehingga jika nongkrong di lorong kursi tamu, maka pasti akan terlewati setiap mau keluar.
Angga tidak tahu, bahwa ibu mertuanya sedang sekarat, Di sini Angga terus menerus berusaha untuk menyadarkan Inez. Tapi sama sekali tidak ada respon, hingga ketika Anita terbangun dari sekaratnya dia meminta Didi mencari Inez, karena ada hal penting yang harus di bicarakan oleh Anita pada Inez.
"Baik Bu, Didi akan coba hubungi lagi nona Inez"
Anita terus saja memanggil nama Inez, akhirnya Didi keluar dan mencoba menelpon Inez tapi tak di angkat juga, dan info kerja Inez, Didi dan ibunya tidak tahu Inez kerja di mana, karena Inez merahasiakannya.
Hingga Didi yang bingung di kursi tamu, di hampiri Angga.
"Mas siapa yang sakit?, Istrinya? atau ibunya?"
"Bos saya mas"
"oooh sakit Apa?"
"Beliau di KDRT suami barunya"
Saat Angga berbincang dengan Didi, inilah keajaiban, Inez sadar dari komanya dan dia langsung terbangun.
Wahyu, pun masuk dan bahagia melihat Inez sadar, lalu pak Wahyu, langsung menghampiri Angga.
"Tuan, Nona Inez Sadar!"
Mendengar nama Inez, Didi pun ikut menghampiri kamar Istri Angga itu. Perlahan di tengoknya lewat jendela, dan Didi kaget, ternyata dia adalah Inez, anak Bu Anita.
Didi langsung masuk, dan menggenggam tangan Inez.
"Inez kamu sedang apa di sini?" tanya Didi.
Pak Wahyu mau menangkap Didi tapi di cegah Inez.
"Siapa kau?" Bentak Wahyu.
"Sebentar pak, dia Didi pekerja saya"
"Hah pekerja?" tanya Angga dan Wahyu.
"Ada apa kak Didi?"
Masih sedikit pusing, tapi Inez berusaha menanyakan kepanikan Didi.
"Ibu nona, ibu sakit!"
"Apa Ibu?, ibu kenapa kak?"
"Ibu di pukulin Doni tadi malam, saat ini ibu ingin sekali bertemu nona"
"Baik Ayo"
Dengan sigap Inez turun, dan terhuyung huyung, udah satu bulan tidur dan kaki tidak berjalan.Sehingga Inez masih lemah. Tapi Inez berusaha menuju kamar ibunya di Rawat.
Inez pin masuk dan langsung memeluk ibunya.
"Ibuuuu!"
"Iiineezz"
"Bu kurang Ajar si Doni melakukan ini, aku akan balas dendam"
"Tidak nak, cukup! ibu mau bicara"
"Bicara apa bu? ibu sudah sekarat lebih baik ibu istirahat"
Dengan nafas tersengal sengal, Anita meraih tasnya, dan memberikan buku harian Anita, dan menyuruh Inez menemui Kakeknya dari Ayah dan Nenek dari Ibu.
"Katakan pada nenekmu, maafin ibu yang selalu membantah , waktu ibu tidak banyak, berjanjilah Inez kamu harus temui Ayahnya Ayahmu, dan Ibunya ibumu ini, Ingat Inez katakan pada nenekmu, maafkan ibu"
Anita punn meninggal dunia.
"Ibuuuuu" Inez memeluk Anita dan Inez menangis sejadinya , Inez memeluk erat jasad ibunya yang sudah terbujur kaku, Kak Didi ikut menangis dan langsung menenangkan Inez.
"Kak Didi, ibu gak ada!"
Mereka berdua menangis begitupun Angga dan Wahyu ikut menangis.
Inez dendam pada Doni.
Apa yang akan dilakukan Inez pada Doni?
Dan Apakah Inez akan di terima oleh kakek dan neneknya dari ayah dan ibunya?