Bagaimana menurutmu Jika seorang ratu pelakor yang cantik dari masa depan berpindah dimensi ke tubuh menantu sampah dengan tubuh super jelek?
Dengan identitas baru yang dianggap sebagai menantu sampah dan keluarga besar yang terus menindasnya, Amira menggunakan kemampuannya dan bantuan dari dunia ajaib untuk mengubah keadaan dan membalaskan dendam perempuan yang memiliki tubuh yang ia masuki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Bersikeras melanjutkan permainan
Amira tersenyum melihat ibu mertuanya yang sesekali menatap ke arahnya dengan tampang kemarahan memenuhi seluruh wajah perempuan itu.
Hal itu membuat Amira sangat bersemangat untuk membuatnya terus kalah dari waktu ke waktu hingga uang satu juta yang ia pegang hampir habis.
"O ya ampun,,, uangmu akan habis lagi ya, bagaimana kalau aku memberikanmu sekarang?" Tanya Dinda dengan suara yang lantang membuat semua orang menatap ke arah mereka.
"Astaga,, uangnya habis lagi.. uang satu setengah juta itu tidak mudah didapatkan, tetapi dia menghabiskannya hanya dalam hitungan jam."
"Ya ampun,, kalau aku jadi dia aku tidak akan bermain lagi, satu setengah juta itu masih bisa digunakan untuk makan beberapa minggu." Bisik-bisik teman Aulia membuat Aulia menjadi sangat geram.
Perempuan itu mengepal erat tangannya dan menatap menantunya, "Amira!! Jangan bermain lagi atau kau akan berpuasa selama satu bulan!!!" Bentak Aulia.
"Hah,, ibu,, aku sudah menguasai tekniknya jadi aku harus bermain lagi. Masih ada rp200.000 yang tersisa, jadi aku akan menghabiskannya." Ucap Amira melemparkan senyum pada ibu mertuanya membuat Aulia semakin geram di tempatnya.
Rp. 200.000 itu, mereka masih bisa menggunakannya makan selama beberapa hari!!!!
"Kau!! Menantu tak berguna!!" Geram Aulia hendak berdiri untuk menyeret menantunya keluar.
Melihat kemarahan Ibu mertuanya, Amira tersenyum lalu menatap Dinda, "Tante, bisakah kau membantuku?" Tanyanya.
"Tenang saja, kau ini anak yang sangat baik jadi aku pasti akan membantumu." Ucap Dinda langsung berdiri berkaca di pinggang melihat Aulia.
"Hei,, Jangan berpikir untuk menghalanginya, lagi pula bukan kaulah yang akan membayar hutangnya nanti!! Dia sudah memiliki keluarga jadi tentu saja suaminya lah yang akan bertanggung jawab untuknya, bukan kau sebagai ibu mertuanya!!" Ucap Dinda.
Aulia yang mendengar itu langsung berhenti di tempatnya, satu-satunya orang yang menghasilkan uang di keluarga mereka hanyalah putranya. Dan semua uang putranya ada di kantongnya, jadi tetap saja dia yang akan membayar nya.
"Diam kau!! Jangan menghalangiku untuk membawa menantuku pergi dari sini karena--"
"Aulia, biarkanlah biar menantumu bermain sebentar lagi, lagi pulang dia sudah terlanjur meminjam uang satu setengah juta. Biarkan Dia menghabiskan rp.200.000 itu, lagi pula Ini pertama kalinya dia bermain kartu jadi dia pasti sangat menikmatinya." Ucap Dian.
Aulia menggertakan giginya, "Baiklah, tapi jika 200.000 itu sudah habis, maka aku akan membawa menantuku pergi dari sini!!" Ucap Aulia.
"Iya," ucap Dian.
Amira tersenyum menatap Dian, "Terima kasih Tante karena sebenarnya aku sudah lumayan memahami permainan ini." Ucap Amira.
Dinda mendengarkan ucapan Amira Dan tersenyum dalam hati, 'Menantu ini benar-benar sampah, dia akan menghabiskan banyak uang dan aku akan dengan senang hati memberinya pinjaman. Dengan begitu Aulia akan meranangung malu karena menantunya!'
Akhirnya, suasana menjadi tenang lalu semua orang kembali bermain seperti semula.
Aulia sesekali menatap ke arah menantunya yang sedang fokus di mejanya.
Akhirnya, ronde 1, 2 dan 3, Amira masih tetap saja kalah jadi sisa uangnya hanya tertinggal rp50.000.
"Bagaimana kalau kita turunkan taruhannya menjadi rp25.000? Aku lihat uang Amira tinggal tersisa 50.000 saja." Ucap Dinda sembari melirik ke arah uang Amira yang diletakkan di samping perempuan itu.
"Ah iya, dia masih belajar jadi kita harus memakluminya. Mari turunkan taruhannya menjadi rp25.000." salah seorang perempuan berbicara.
Semua orang mengangguk dan sepakat untuk menurunkan taruhnya tetapi Amira langsung berkata, "Tidak perlu, ronde ronde ini aku pasti akan menang."
Dinda tersenyum melihat tekad Amira yang begitu besar, semakin besar tekadmu untuk menang dalam permainan maka kau akan semakin terbuai dan terjerat dalam permainan itu.
Apalagi bagi pemula seperti Amira, sama sekali tidak ada pengalaman!!!
'Bagus sekali, jika nanti uangnya habis maka aku hanya perlu menahannya dan membujuknya untuk meminjam lagi padaku dan Aulia tidak akan bisa menghentikanku!!!' Pikir Dinda dalam hati.
Sementara Amira yang sedang melihat Dinda mengocok kartu, perempuan itu tersenyum, 'Lihat saja, mulai sekarang aku tidak akan pernah membiarkan kalian semua. Enak saja mau menurunkan taruhannya, akan kupastikan taruhannya akan dinaikkan pada ronde kedua!!!' pikir Amira dalam hati.