Untuk membalaskan dendam Hansel memilih Aileen menjadi istri.
Dan Aileen yang tidak tahu apa-apa menganggap Hansel sebagai dewa penolongnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BOC BAB 25 - Berkata Kasar
Seperti permintaan Aileen, Havana pun melepas kembali rambut sambung yang dia pasang. Kembali menyisir rambut Aileen pelan dan melepas rambut itu.
Sedikit demi sedikit hingga rambut Aileen kembali terlihat pendek.
"Kamu tetap cantik," ucap Havana, di saat dia kembali meletakkan rambut sambung itu di dalam kotak.
Aileen tersenyum, tahu betapa Havana ingin membuatnya merasa baik-baik saja.
"Bohong, kamu terlihat lebih cantik."
"Benar juga, aku lebih cantik dan seksi," balas Havana dengan penuh percaya diri, membuat kedua gadis ini kemudian tertawa bersama.
Selesai main salon salonan mereka berdua memutuskan makan siang, lalu sama-sama duduk di ruang tengah sambil menonton siaran televisi.
"Aileen."
"Apa?"
"Katakan dengan jujur, siapa yang memotong rambut mu seperti itu."
"Aku sendiri."
"Jangan bohong."
"Tidak," kilah Aileen, tapi dia tak berani membalas tatapan Havana. Terus menatap sembarang arah dengan mata yang terlihat gelisah.
"Aku malas berteman dengan mu kalau tidak jujur," Ancam Havana lagi, dia memasang wajah cemberut tahu jika Aileen sedang berbohong. Mana ada gadis yang dengan sengaja memotong rambutnya asal seperti itu.
"Katakan, siapa yang melakukan itu pada mu."
Aileen terdiam, sedikit menunduk dan memainkan kuku-kuku jarinya yang pendek.
Sampai akhirnya dia nerasa Havana yang mendekat dan memeluknya erat.
"Mama tiri mu? atau 2 saudara tiri mu? atau mereka bertiga." tanya Havana lagi, tapi Aileen masih setia menutup mulutnya rapat.
Dan ketika itu juga Havana semakin memeluknya erat.
"Mulai sekarang jangan biarkan siapapun menyakiti kamu Aileen. Jangan biarkan mereka kembali bersikap semaunya pada mu. Mereka lah yang benalu, harusnya kamu lebih berani."
Aileen menangis, air mata itu jatuh dengan sendirinya. Dia pernah melawan, pernah berontak. Namun berakhir dia yang kalah, dia yang dicap salah. Sampai akhirnya hanya bisa parah pada garis hidup yang harus dia jalani.
"Sekarang kamu tidak sendiri, meskipun mereka punya semua kekuasaan keluarga Clarke. Tapi keluarga Braile juga tak kalah hebat!" Havana jadi menggebu, paling benci orang-orang tidak tahu diri seperti semua keluarga Aileen, sama seperti ibu tirinya.
"Sudah jangan menangis, sekarang coba bentak aku."
"Ha?" Aileen bingung, tiba-tiba Havana memintanya untuk membentak.
"Coba bicara yang keras pada ku, jadi nanti saat bertemu 3 iblis itu kamu bisa melawan."
"Mana bisa begitu," balas Aileen sambil menghapus air matanya sendiri.
"Coba saja."
"Tidak mau."
"Kita harus bertengkar, dan kamu harus melawan aku."
"Aku tidak mau Hav."
"Ini hanya main-main Aileen."
"Apa kamu akan memukul ku juga?"
"Jangan pakai kekerasan. Tunggu, apa mereka juga sering memukul mu? kurang ajar, kalau begitu kamu juga harus tega. Jika mereka memukul mu, balas yang lebih keras."
Aileen bergidik ngeri, tidak pernah terbayang dalam benaknya akan melakukan itu.
"Kita coba ya?"
"Tunggu aku belum siap," tolak Aileen.
"Ikuti saja apa kataku."
"Um baiklah."
"Dasar Jalaang!"
"Ya ampun Hav, itu kasar sekali."
Havana terkekeh, karena itu adalah julukan yang ingin ia sematkan pada Angeline.
"Tidak apa-apa Aileen, kan hanya latihan."
"Baiklah."
"Dasar Jalaang tidak tahu diri!!"
"Dasar Jal .... aku tidak bisa Hav."
Hahahaha, Havana tertawa terbahak. Merasa lucu sendiri dengan apa yang mereka lakukan.
"Coba kita ubah jadi kurang ajar."
"Baiklah."
"Dasar kurang ajar!!"
"Dasar kurang ajar," cicit Aileen.
"Yang keras!"
Aileen mengangguk.
"Kita ucapkan bersama, 1 2 3."
DASAR KURANG AJAR!! pekik kedua gadis ini, sampai membuat Hansel yang sudah masuk ke dalam apartemen seketika terperanjat kaget.
Kemudian merasa marah karena kedua gadis itu berkata kasar.
"Havana! Aileen! apa yang kalian ucapkan?" panggil Hansel dengan suara beratnya, seketika suara itu gantian membuat kedua gadis ini kaget.
Havana dan Aileen menoleh, melihat Hansel yang menatap dingin, seketika mereka menyadari kesalahan karena berkata kasar.
"Kak Hansel," sapa Havana takut-takut, sementara Aileen sudah menunduk.
serruu Dede gemezzz