NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Pergi

Biar Aku Yang Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Penyesalan Suami
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Biru_Muda

Jangan menikah saat hati kita belum bisa move on dan berdamai dari masa lalu, karena yang akan dirugikan tak hanya diri sendiri, namun juga pasangan baru kita. Hal itu yang pada akhirnya menjadi konflik pada hubungan Rania dan juga Andreas. Pernikahan mereka di ambang pada perpisahan karena masa lalu Andreas tiba-tiba datang ditengah-tengah mereka, terlebih sikap Andreas yang dingin dan cuek membuat Rania lelah untuk terus bertahan pada pernikahannya, karena seolah hanya dia yang selama ini memperjuangkan hubungannya. Ia pun akhirnya memilih untuk pergi. Tapi, bisakah ia pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biru_Muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesempatan Kedua?

Rania terpaku melihat Andreas yang terlihat begitu sedih dan memohon untuk tak berpisah darinya. Mengingat sikapnya yang dulu begitu dingin dan seolah tak perduli, kini justru sedang merengek meminta maaf di depannya sangatlah aneh.

"Aku sudah tidak punya alasan lagi untuk mempertahankan pernikahan ini, semua sudah pergi, baik ibuku maupun calon anakku"

Andreas tertegun mendengar kata anak keluar dari mulut Rania.

"Kamu nggak tahu kan kalau aku pernah hamil, karena kamu dulu memang tidak pernah perduli denganku"

Rania tak kalah emosionalnya ketika menceritakan kondisinya yang pernah keguguran. Tekanan yang banyak menjadi pemicu terbesarnya kala itu. Namun, sedihnya ia tak bisa menceritakan pada siapapun karena keadaan dan kondisi yang saat itu ibunya sedang kritis dan harus dirawat dirumah sakit dan suaminya sibuk tak pulang berhari-hari. Ia memendamnya seorang diri, dan mungkin hanya bi Fatmi yang mengetahui kondisinya saat itu.

"Hamil?, kapan? Kenapa kamu tidak pernah bilang padaku?" Ucap Andreas dengan ekspresi kagetnya.

"Apa itu penting sekarang? Toh anak itu sudah tidak ada"

Diam tak bisa berkata-kata, Andreas terpukul untuk kesekian kalinya mendengar penjelasan Rania. Ekspresinya seolah tak percaya bahwa Rania pernah mengandung anaknya. Ditambah sekarang anak itu sudah tidak ada.

"Maafkan aku, aku.."

"Cukup, aku tidak mau dengar lagi kata maaf dari kamu, karena yang aku inginkan sekarang hanyalah kita berpisah"

Sorot mata Rania terlihat benar-benar lelah, yang ia inginkan saat ini hanyalah ketenangan dan kedamaian pikiran yang selama tiga tahun ini terus merasa berat.

"Sebaiknya kamu pergi, aku tidak mau kita ketemu lagi"

Rania kembali meminta Andreas untuk pergi dari hadapannya.

"Aku minta maaf karena tidak tahu kamu pernah hamil, aku berjanji Rania hal itu tidak akan terulang lagi, karena itu.. beri aku kesempatan lagi."

Namun, Andreas tidak ingin pergi begitu saja dan terus memohon maaf kepada Rania.

"Bagaimana kamu akan membuktikannya?"

Sempat diam mendengar kalimat dari Andreas yang berjanji tak akan mengulangi kesalahan yang sama, ia pun ingin mendengar pembuktian dari Andreas.

"Aku juga tidak tahu, tapi aku akan tetap berusaha agar kamu merasa nyaman dan tak lagi kesepian"

"Bagaimana kamu akan berusaha?"

Andreas kesulitan untuk menjawab.

"Apa alasan kamu tidak mau kita berpisah?"

Rania terus memberondong pertanyaan pada Andreas.

"Aku hanya tidak ingin kita berpisah"

"Hanya itu alasan kamu?"

"I-iya"

"Kalau begitu kita tetap berpisah saja"

Rania pergi meninggalkan Andreas begitu mendengar jawabannya yang tidak meyakinkan.

"Tunggu, aku belum selesai bicara. Kasih aku kesempatan untuk menjelaskan"

Andreas menghalangi Rania yang hendak pergi.

"Yasudah jelaskan kalau begitu"

Andreas menelan salivanya melihat ketegasan istrinya untuk pertama kalinya itu. Ia gugup harus berkata seperti apa melihat Rania yang menantikan jawabannya. Jawaban yang akan menyelematkan nasibnya.

"I-itu, mm.. begini.."

Untuk pertama kalinya Andreas tergagap di depan seseorang dan orang itu adalah istrinya sendiri. Ia terlihat sangat berhati-hati agar tak kembali membuat Rania marah dan kecewa. Namun, kalimat yang hendak ingin ia katakan tak bisa keluar dari mulutnya, dan berakhir hanya bisa meminta maaf.

"Maafkan aku.., aku tidak bisa menjawab pertanyaan kamu, tapi.. aku bersumpah pada diriku sendiri kalau aku akan berubah"

Rania diam mendengar jawaban Andreas. Ia tak bergeming dengan jawabannya. Namun, ekspresinya terlihat melunak melihat kesungguhan Andreas yang ingin berubah dan ingin menebus kesalahannya.

1
Novansyah
terlalu mutar2 kalau mau d kenang masa kalau nya kenapa gak dari awal ceritanya biar gak mutar2 buat bingung terlalu bajang cerita d masa lalu sama masa kecil nya
Biru_Muda: Thanks masukannya tp emang alurnya maju mundur
total 1 replies
Novansyah
bagus kk tapi kalau bisa update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa sekali update 4 sampai 5 bab kk biar enak bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!