Setelah melalui malam panas bersama dengan seorang pria yang dia sewa, Zhia tiba-tiba hamil. Zhia melahirkan sepasang anak kembar yang sangat genius. Tapi dia tidak pernah menyangka pria yang dia sewa dulu adalah seorang Ceo dari perusahaan terbesar didunia bahkan seorang ketua Mafia! Rayden Cano Xavier, Ceo tampan yang memiliki sifat dingin, arogan dan sangat kejam.
Hay, kak!😄😄😄
Novel ini masih On Going 'yah, kak! Dan akan Update 1 Bab/hari.
Jadi, mohon dukungannya 'yah!🙏🙏😄
Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga 'yah! Biar semakin bersinar novelnya!😘
Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon/Mangatoon saja. Yang ada ditempat lain itu semua plagiat. Jadi, mohon dukungan untuk novel orisinilku ini 'yah!😉
Dan jangan Lupa berikan ❤💕💖 untuk Author tersayang kalian ini!😘😘😘
Tambahkan ke rak novel favorit kalian 'yah! supaya tidak ketinggalan kisah seru Double L!😉
Terima kasil All!😉😘😚😙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengawal Untuk Di Kembar
“Maksud, Tuan? Apakah benar sepasang anak kembar itu adalah anak kandung, Tuan?” seru Levi yang tampak sangat terkejut hanya karena mencoba untuk menebaknya saja.
“Benar, mereka adalah anak kandungku. Aku sudah menjadi seorang ayah sekarang.” Ujar Rayden yang tersenyum dengan bangganya.
“WHAT THE HELL?!” seru Levi yang benar-benar sangat shock saat mengetahui bahwa tebakkan tepat sekali, dia bahkan lebih tidak percaya lagi bossnya saat ini tengah tersenyum bahagia dihadapan anak buahnya.
Otak Levi terus bertanya-tanya, kemanakah perginya Rayden Cano Xavier yang dingin, arogan dan sangat kejam itu.
Orang yang tidak pernah tersenyum sedikitpun didalam klan BlackSky bahkan saat semua orang sedang tertawa melihat hal lucu, tiba-tiba saja tersenyum tanpa alasan.
“Will, dia beneran boss kita ‘kan? Kau tidak sedang salah membawa orang, bukan?” ujar Levi yang menanyakan apa yang ada dikepalanya saat ini pada Will.
Will pun hanya tersenyum melihat kebingungan Levi dan juga anak buah mereka yang pertama kali mendengar kabar tentang itu, bahkan mengenai sikap Tuannya yang berubah drastis.
“Hey, apa maksud perkataanmu itu ‘Hah?” seru Rayden yang dalam hitungan detik langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi sangat menakutkan.
“A-anu,…I-itu kami hanya merasa bingung saja karena sikap Tuan tiba-tiba berubah seperti tadi. Jantungku bahkan hampir copot saking shocknya.” Ujar Levi yang masih merasa bingung sekarang.
“Sudahlah, aku maafkan kau untuk kali ini. Karena aku akan memberikan tugas baru untukmu!” ujar Rayden masih dengan ekspresi dinginnya.
“Tugas baru apa, Tuan? Apakah anda akan memerintahkan untuk menyerang klan Tiger Dark?” ujar Levi yang menjadi bersemangat saat mendengat ada tugas baru untuknya. Apalagi kalau tebakannya benar lagi.
“Sudah waktunya pembantaian besar-besaran! Hehehehe,…..” Itulah yang Levi pikirkan pada saat itu.
“Aku ingin kau menjadi pengawal pribadi bagi anak-anakku, Luca dan Lucia!” Perintah Rayden yang ternyata sangat jauh dari apa yang dibayangkan oleh Levi.
“HAH? APA? Anda ingin menjadikan aku sebagai pengawal kedua bocah itu? Aku tidak mau.” Seru Levi, dia pun langsung menolaknya begitu saja.
“Yang kau sebut sebagai ‘Bocah itu’ adalah anak kandungku. Dan lagi kau berani menolak perintahku sekarang ‘yah, Zaen Levi!” ujar Rayden dengan tatapan mata membunuh yang telah diaktifkan.
“Apakah kau sudah bosan hidup sekarang? Atau kau ingin bernasib seperti dia?”
Ancaman Rayden terlihat tidak sedang bermain-main ataupun bercanda, dia menunjuk pria yang tadi. Will berusaha keras menahan tawanya, melihat reaksi apa yang akan ditunjukkan Levi setelah ini.
“Ti-tidak, Tuan! Aku hanya takut saja. Jika aku menjadi pengawal pribadi, maka tidak ada yang mengurus klan menggantikan Tuan ataupun Will.”
Dengan cepat Levi segera berkilah agar hidupnya bisa aman.
“Kau tenang saja soal itu. Aku dan Will yang akan mengurusnya! Bekerjalah mulai besok, Will akan memberitahu semuanya padamu.” Perintah Rayden yang mulai berjalan keluar dari ruang bawah tanah.
“Baik, Tuan.” Sahut Levi yang tidak mau kelepasan bicara lagi.
“Dan untuk kalian semua, perkuat penjagaan didaerah perbatasan wilayah kekuasan. Bunuh siapapun yang berani mengacau disana! Kalian mengerti?”
Kini Rayden beralih memerintahkan kepada anak buahnya Levi. Mereka semua sudah berada didepan mobil untuk mengantar kepergian bossnya.
“Mengerti, Boss!” sahut mereka semua sembari membungkukkan badan pada Rayden sebagai tanda bahwa mereka telah menerima tugasnya.
“Will, ayo kita pergi sekarang!”
Kali ini perintahnya diberikan pada Will.
“Baik, Tuan! Silahkan masuk mobil.”
Will pun dengan sigap langsung membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Tuannya masuk.
“Tuan, bagaimana dengan orang itu?” tanya Levi yang meminta perintah lanjutan tentang tawanan mereka itu.
“Urus seperti biasanya saja.” Ujar Rayden dengan singkatnya.
“Baik, Tuan!” sahut Levi yang langsung mengerti dengan perintahnya.
Karena sudah tidak ada yang berani menahannya lagi, Rayden pun segera masuk kedalam mobilnya. Begitu juga dengan Will, setelah itu Will langsung tancap gas mobilnya.
“Tuan, apakah kita akan pergi kekantor sekarang?” tanya Will kembali bertanya tentang tempat tujuan mereka selanjutnya.
“Tidak, kita pergi ketempat si kembar dan calon istriku saja.” Jawab Rayden yang tanpa sadar mengatakan bahwa Zhia adalah calon istrinya.
“Maksud Tuan ketempat Nona Grace?” tanya Will memastikan, kerena setahu dia calon istri Tuannya adalah Grace Adenthe.
“Kenapa jadi dia?” seru Rayden dengan kesalnya.
“Bukankah calon istri anda saat ini adalah Nona Grace? Bukankah tadi anda bilang ketempat si kembar dan calon istri, Tuan?” ujar Will lagi yang kali ini menyadarkan Rayden bahwa masalahnya bertambah satu lagi yaitu pertunangannya dengan Grace.
“Akkhhh, kau benar juga! Aku melupakan soal dia.” Sahut Ryaden yang memijet kepalanya yang terasa sangat pening saat ini.
“Ketempat si kembar sekarang. Dan juga aturkan jadwal untuk bertemu Tuan dan Nyonya besar!” Perintah Rayden selanjutnya.
“Baik, Tuan!” sahut Will sembari melirik kebelakang.
“Astaga banyak sekali masalah yang harus aku urus sekarang. Masalah perusahaan, masalah didalam klan dan juga masalah pertunangan dengan Grace! Terutama masalah Zhia dan Si kembar, aku harus segera memberikan mereka status yang jelas agar mereka tetap berada sisiku untuk selamanya.” Batin Rayden yang mempunyai banyak pikiran dan juga pertimbangan.
“Zhia! Aku tidak boleh kehilangan wanita itu untuk kedua kalinya. Aku harus membuatnya tetap bersamaku apapun yang terjadi.”
Pikiran Rayden tiba-tiba saja tertuju pada sosok Zhia, Wanita yang sudah dia lupakan selam 7 Tahun belakangan.
“Will, kita mampir ke toko bunga dan toko mainan sebentar.” Perintah Rayden dengan tiba-tiba.
“Baiklah, Tuan!”
Beruntung jantung Will masih sangat sehat, sehingga tidak membuatnya mati karena serangan jantung.
Will pun mengehentikan laju mobilnya sebanyak dua kali. Pertama, mereka berhenti disebuah toko mainan yang cukup terkenal didaerah itu. Rayden membeli sebuah mobil-mobilan untuk Luca dan juga sebuah boneka beruang besar untuk putrinya Lucia.
Pemberhentian kedua berada di sebuah toko bunga, Rayden membeli seratus tangkai bunga mawar merah untuk Zhia.
Jujur saja, Rayden tidak tahu sama sekali apa yang disukai Zhia dan kedua anak kembarnya. Rayden membeli semua itu hanya berdasarkan pada penilaian Will saja terhadap perempuan dan anak-anak.
Bersambung...........