NovelToon NovelToon
Rania

Rania

Status: tamat
Genre:CEO
Popularitas:18.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dia Mardiana

Rania Anastyasa.W seorang gadis berumur 24 tahun. Sebenarnya dia adalah gadis yang sangat cantik tapi dengan alasan yang tidak diketahui, bundanya menyuruh dia berpenampilan culun dengan memakai kaca mata tebal. Rania mencoba mencari pekerjaan dikota. Atas rekomendasi pacar sahabatnya dia mandapatkan pekerjaan sebagai sopir pribadi seorang ceo di sebuah perusahaan.
Raditya Pratama Handoko 27 thn .Seorang ceo yang cuek dan dingin tempat Rania bekerja. Dia sudah dijodohkan tapi Radit tidak menyukai calon jodohnya tersebut.
Bagaimana kisah Radit dan Rania. Apa saja rahasia yang ada dibalik nama Rania? Apa alasan bunda Rania menyembunyikan identitasnya. Dan apakah Rania akan bertemu dengan ayahnya yang selama ini tidak pernah di ketahui.
Daripada penasaran baca novel ini sekarang juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dia Mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25.Kegelisahan Rania

Rania sampai di apartemen. Badannya terasa remuk semua. Mungkin karna perkelahian tadi. Setelah mandi Rania ingin istirahat terlebih dahulu. Tapi dia ingat belum menelpon bundanya. Rania ingin video call dengan bundanya.

Tut tut tut

Panggilan video call Rania tidak di angkat bundanya lagi. Ini udah kedua kalinya panggilan video call Rania tidak di angkat. Kemudian Rania menelpon dengan panggilan suara.

Tut tut tut

''*H*allo sayang'' jawab bunda dengan suara lemah.

''Hallo bun, kenapa suara bunda lemah sekali. apa bunda sakit?'' tanya Rania cemas.

''*B*unda hanya demam nak, besok juga sehat. Kamu gimana kabarnya?'' tanya bunda lagi.

''Rania sehat bun. Benaran bunda hanya demam. Sebab Rania video call tadi tidak bunda angkat'' ucap Rania.

''*I*ya bunda cuma demam aja'' jawab bunda.

''Atau Rania video call paman aja untuk melihat bunda'' kata Rania lagi.

''*N*gak usah merepotin pamanmu. Kasihan dia capek baru pulang dari ladang'' jawab bunda.

''Ya udah, apa bunda sudah pergi berobat?'' tanya Rania.

''*S*udah sayang'' jawab bunda singkat.

''Kalau gitu bunda istirahat aja dulu..Jika ada apa-apa telepon Rania ya'' ucap Rania.

''*I*ya sayang kamu juga jaga diri disana. Entah kenapa beberapa hari ini bunda sangat memcemaskanmu'' kata bunda.

''Iya bun, Rania disini baik-baik saja'' jawab Rania sambil matikan ponselnya.

''Kenapa bunda bicara seperti itu, apa dia punya firasat aku diserang orang ya'' pikir Rania sambil melihat luka ditanganya.

Sementara itu Radit masih uring-uringan di dalam kamarnya. Dia tidak tahu kenapa sikapnya begitu sama Rania. Sebenarnya Radit pengen nelpon Rania untuk minta maaf tapi egonya mengalahkan keinginanya.

Tok tok tok

''Boleh mama masuk sayang?'' tanya mama Diva dari luar kamar.

''Iya masuk aja ma'' kata Radit yang sedang duduk ditempat tidurnya sambil pegang laptop.

''Kamu masih ada kerjaan?'' tanya mama Diva.

''Iya ma, tadi dikantor tidak sempat Radit kerjakan'' ucap Radit.

''Oh ya, mama mengundang Cynthia makan malam hari ini'' jelas mama Diva.

''Truuss?'' tanya Radit malas.

''Ya kamu harus memperlakukannya dengan baik'' jawab mama Diva.

''Tergantung sikapnya'' kata Radit.

''Cobalah buka hatimu untuknya. Dia itu calon istrimu'' bujuk mama.

''Radit belum bisa ma'' jawab Radit tegas.

''Hmm ya sudah mama cuma bilang itu aja'' kata mama Diva sambil keluar dari kamar Radit. Dia malas berdebat dengan Radit karna tahu bertapa keras kepala anak sulungya itu.

''Huufftt'' Radit menghela nafas ketika mamanya sudah pergi.

Jam 19.00 Cythia sampai dirumah Radit. Dia sangat senang bertemu dengan Radit.

''Malam tante'' sapa Cynthia ketika sudah didalam rumah.

''Malam sayang, ayo duduk dulu'' ajak mama Diva.

'' Kak Radit mana tan'' tanya Cynthia.

''Radit dikamarnya dia masih ada pekerjaan. Kamu menyetir mobil sendiri kesini?'' tanya mama Diva.

''Iya tan'' jawab Cynthia kurang semangat karna tidak melihat Radit.

''Ya udah kita makan dulu. Bik Inah tolong panggil Radit dikamarnya'' suruh mama Diva.

''Iya Nya'' kata Bik Inah.

Tidak lama Radit turun dan langsung duduk di kursi meja makan. Jangankan melihat melirik Cynthia saja dia tidak.

''Selamat malam kak Radit'' ucap Cynthia sambil tersenyum.

''Hmmm'' jawab Radit melihat situasi mama Diva langsung menyuruh Cynthia makan. Ketika Cynthia mau mengambilkan nasi untuk Radit.

''Ma, tolong ambilkan nasiku'' kata Radit sambil memberikan piringnya sama mama Diva.

Cynthia dengan agak kesal mengambil nasinya sendiri. Kemudian mereka mulai makan.

''Oh ya Dit, kata Rendi tangan sopir kamu luka kena pisau. Kok bisa?'' tanya mama Diva.

''Huk huk huk'' Cynthia tersedat ketika mendengar mama Diva menyebut Rania.

''Kamu tidak apa-apa Cynthia. Ini minum dulu'' kata mama Diva sambil memberikan gelas minum.

''Makasih tan'' jawab Cynthia.

''Huft kenapa mama Diva ngomongin si culun disini sih. Buat selera makanku hilang aja'' batin Cynthia sambil melirik Radit.

Radit masih saja makan. Dia tidak peduli dengan Cynthia. Tapi ketika Cynthia terbatuk, pas mamanya menyebut Rania ada sedikit kaget melihat reaksi Cynthia. Kemudian dia kembali dengan sikap dinginnya.

Setelah selesai makan Radit kembali kekamarnya dengan alasan banyak perkerjaan dan meninggalkan Cynthia dengan mamanya di lantai bawah.

''Kamu harus bisa maklum dengan sikap dingin Radit. Tante yakin suatu saat dia akan berubah terhadapmu'' jelas mama Diva ketika mereka sudah duduk di ruangan tamu.

''Iya tan, Cynthia mengertik kok'' katanya sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudia Cynthia pamit pulang. Karna tidak ada Radit jadi dia malas lama-lama bicara dengan mamanya Radit.

''Aarggh, kenapa sikap kak Radit tambah dingin terhadapku. Ditambah lagi nama siculun malah disebut saat makan'' kata Cynthia marah ketika dia sudah didalam mobil.

''Oh ya aku belum menanyakan sama mereka hasil dari tugasnya'' kata Cynthia lagi sambil mencari nomor yang akan di hubunginya.

Tut tut tut

''*H*allo bos''

''Apa tugas yang saya suruh sudah berhasil kalian kerjakan'' tanya Cynthia.

''*G*agal bos. Tadi ada yang datang menolongnya, jadi kami langsung kabur''

''Dasar kalian tidak becus. Percuma saya bayar mahal-mahal kalau cuma membereskan satu wanita aja kalian tidak bisa'' kata Cynthia marah sambil melempakan ponselnya.

''Dasar culun ******. Kenapa kamu selalu beruntung sih. Tapi tunggu saja aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang'' ucap Cynthia penuh dengan kebencian. Setelah itu dia meninggalkan rumah Radit.

......................

Sisi sampai di apartemen. Dilihatnya Rania sedang duduk dimeja makan melamun sambil mengaduk-ngaduk minumannya. Dia bahkan tidak tahu kalau Sisi sudah berdiri disampingnya.

''Raniiaaaa'' panggil Sisi setelah beberapa kali memanggilnya tidak didengar.

''I-iya, kamu baru pulang Si'' kata Rania kaget Sisi disampingnya.

''Udah dari tadi aku berdiri disini. Bahkan beberapa kali memanggilmu tapi kamu tidak dengar. Lagi mikirin apa sih?'' tanya Sisi sambil duduk dikursi depan Rania.

''Eeh maaf ya, ini aku lagi mikirin bunda yang sedang sakit'' jelas Rania.

''Emang bunda sakit apa?'' tanya Sisi.

''Katanya demam, tapi kenapa hatiku tidak tenang ya. Tadi aja video call bunda tidak mau. Tidak biasanya bunda seperti itu'' jelas Rania.

''Bisa jadi memang bunda lagi demam. Kamu ngak usah terlalu kwatir seperti itu'' ucap Sisi menenangkan Rania.

''Iya juga, tapi gimana ya Si'' Rania masih belum yakin.

''Kalau ngak kamu pulang aja sebentar mengecek keadaan bunda'' saran Sisi.

''Sebenarnya aku berencana pulang sebentar pas udah gajian aja. Aku mau ngasih gaji pertama sama bunda'' jelas Rania.

''Yaudah, aku yakin bunda baik-baik saja'' kata Sisi.

''Makasih ya'' kata Rania sambil memeluk sahabatnya itu. Ketika kita gelisah sahabat paling bisa menjadi tempat untuk bercerita. Sahabat yang tulus akan selalu mendukung apa yang kita kerjakan dan berani menegur kalau kita salah.

1
Trisna
jangan-jangan Chintya anaknya pa Jaka
Trisna
baca judulnya saya kira Rania mau punya adik Dari Nella
Trisna
lanjuuuut.
gue penasaran dengan tragedi 25 tahun di masa lalu Gunawan dan Retno, kira-kira siapa ya di balik kejadian itu
Trisna
Woi Radit
Trisna
mari lanjuuuut
Trisna
penasaran dengan identitas Rania
Mamay Maimunah
ceritanya menarik, seru bangeettt .. sellu dibuat penasaran di setiap episodenya 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Sri Astuti
semangat
Ventiani Riman
good
Anonymous
keren
Ryan Jacob
semangat Thor
Mommy JK 💜
Luar biasa
Nurul Qomariyah
bagus Kakak yang baik, beri AKU 1 kakak seperyi DIA.....HIIII
Anisa Tanjung
TPI aku GK suka akhir kyk gini ni lw nya dia tersiksa dlu. kan kasihan Candra anaknya
Nurwana
hmmmm sensi amat pak Radit....
Nurwana
seru Thor...
Elfrida Darti
sama Jaka tuh
Diana Taslim
Luar biasa
Anisa Tanjung
halaaah kek sinetron Indosiar
Anisa Tanjung
halaaaaah da jumpa Mala salah paham. au ah nening
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!