Aira mahasiswa cantik. Prodi pendidikan, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.
Pak Hirata adalah seorang dosen yang selalu menggoda Aira. Ia masih lajang. Tapi umurnya terpaut lumayan jauh dengan Aira.
Aira selalu menolak godaan dari pak Hirata. Namun di suatu hari dirinya terjebak oleh dosen sialan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alcesky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan-jalan
"Fa hari ini kan weekend kita jalan yuk" ajak Aira kepada Fasa. Padaha keadaan nya belum benar-benar pulih seperti sedia kala.
"Jangan aneh-aneh deh ya lu" ucap Fasa. Ia tahu bahwa Aira masih merasa sakit.
Namun, Fasa menurut Aira karena kebetulan ia juga akan belanja skincare. Stok skincare nya sudah habis.
"Ya sudah deh ayok aja sih kalau kamu memang sudah sanggup keluar sekalian aku mau ke toko skincare" ucap Fasa. Aira senang mendengar Fasa mau di ajak keluar oleh nya.
Mereka mandi bergantian. Karena di rumah Aira hanya ada satu kamar mandi. Aira mandi terlebih dahulu. Sedangkan Fasa memasak. Ilmu memasak yang diberikan oleh ibu nya Aira ternyata sangat bermanfaat bagi nya.
"Ya sudah sana kamu mandi dulu, aku mau masak dulu" ucap Fasa.
Aira segera menuju ke kamar mandi. Setelah itu ia dandan dengan sangat cantik. Dan juga mengenakan outfit yang sangat cocok di gunakan untuk hang out bersama bestie nya.
"Gimana udah cocok belum nih Fa?" tanya Aira. Ia membutuhkan pendapat dari Fasa terkait outfit dan juga seluruh penampilan nya hari ini.
"Wehh tumben kamu rapi banget dan juga cantik banget" ucap Fasa. Karena Aira terbiasa dengan pakaian yang sangat awur-awuran. Selain itu juga Aira bukan merupakan orang yang suka dengan dandan. Entah apa yang membuat nya berubah drastis seperti sekarang ini. Mungkin karena kisah asmara nya dengan pak Hirata.
"Hihi ini mah biar kamu juga ga malu kalau main sama aku" ucap Aira. Perlahan demi perlahan Aira sedikit merubah penampilan nya. Terlebih ketika Fasa tinggal di rumah Aira. Ia terinspirasi dari Fasa yang selalu berpenampilan sederhana namun sangat rapi.
"Ihh jugaan siapa sih yang malu. Tapi aku suka karena kamu berpenampilan sangat rapi dan menarik" jawab Fasa. Ia sama sekali tidak malu berteman dengan Aira. Bagaimana pun penampilan nya.
Tidak berlama-lama Fasa gantian pergi ke kamar mandi. Ia sudah beres memasak. Kini giliran nya untuk mandi dan juga dandan yang sangat cantik.
"Yaudah kamu tunggu aku ya, gantian aku yang mau mandi terus dandan yang cantik deh. Aku mau godain berondong di jalanan" ucap Fasa.
Namun, Fasa sangat lama menghabiskan waktu untuk sekedar mandi. 30 menit berlalu pun belum kunjung selesai mandi nya. Entah menyambi apa, tapi ini sangat lama.
"Fasa kamu jangan lama-lama mandi nya" ucap Aira meneriaki Fasa yang sangat lama menghabiskan waktu nya di kamar mandi.
"Sabar Ra,sebentar" jawab Fasa.
"Woy ini bukan sebentar lagi, udah 30 menit lebih juga masih aja bilang sebentar" ucap Aira. Ia sampai menghitung jam sedari tadi karena menunggu Fasa yang sangat lama.
"Udah nih sabar dong makanya jangan ngomel mulu. Pantes cepat tua" ucap Fasa. Ia tetap menyadari bahwa dirinya sudah lama menghabiskan waktu nya di dalam kamar mandi.
"Kalau kamu ga terlalu lama juga aku ga ngomel-ngomel sih. Keburu panas soal nya" ucap Aira.
Lalu, Aira menunggu Fasa untuk dandan juga mencari outfit yang sangat cocok untuk cuaca hari ini.
"Ra tolong bantuin aku cari outfit yang cocok buat panas kaya gini dan juga kita kan naik motor" ucap Fasa yang meminta tolong kepada Aira.
Aira tentu mengiyakan permintaan tolong nya. Ia tidak akan menolak karena mereka berdua di rumah hanya bekerja sama berdua saja. Tidak ada siapa pun selain mereka berdua.
"Eh Ra, apa aku minta kirim mobil kesini aja ya?" tanya Fasa kepada Aira.
"Sudah lah Fa, kan sudah ada motor. Kemarin juga sudah di kirim motor kan" ucap Aira.
"Tapi kita tetap kepanasan Ra kalau motoran kalau pun hujan pasti kita juga kehujanan" ucap Fasa. Wajar saja karena Fasa terbiasa mengendarai mobil kemana pun ia pergi.
"Dasar orang kaya naik motor sedikit saja sudah sambat ga karuan" ucap Aira sedikit sarkas. Namun hal itu tidak membuat Fasa marah. Karena memang benar ada nya seperti itu.
"Ya sudah lah yang penting sekarang ayo kita berangkat" ucap Fasa.
Fasa mengeluarkan sepeda motor nya dari dalam rumah. Ia yang akan menyetir. Karena kondisi Aira belum memungkinkan untuk dirinya menyetir. Fasa juga tidak ingin kejadisn yang tidak di inginkan terulang kembali.
"Yukk naik" ucap Fasa.
"Kamu ga pakai helm Fa?" tanya Aira.
"Sudah lah ga usah pakai helm. Siapa juga yang mau menilang" ucap Fasa. Padahal ia akan melewati lampu lalu lintas yang wajib tertib peraturan lalu lintas.
Di perjalanan mereka tidak hanya diam. Ada saja topik pembicaraan yang di sampaikan oleh kedua nya. Karena memang dua orang ini sangat sefrekuensi.
"Eh berhenti ayok muter balik Fa, ada polisi" ucap Aira memberitahu kan kepada Fasa. Tapi, Fasa tidak mau mendengarkan apa yang di katakan oleh Aira.
Polisi pun membunyikan pluit nya di samping sepeda motor Fasa. Ia di berhenti kan oleh polisi tersebut. Ia di perintah kan untuk masuk ke dalam kantor terlebih dahulu.
"Halo mba kenapa ga pakai helm?" tanya polisi tampan yang masih muda.
"Ah ini pak lupa" ucap Fasa.
"Tuh kan apa kata ku F, makanya kalau di ingatkan jangan ngeyel lain kali' ucap Aira.
"Ya sudah mbak yang penting sekarang ikuti saya ke kantor dulu, kami proses di kantor" ucap polisi itu.
"Ah polisi sialan" ucap Fasa.
"Tapi memang kita yang salah sih Fa" ucap Aira.
Fasa mengikuti jejak polisi tersebut. Jika ia memilih kabur yang di khawatir kan malah menambah beban hukuman.
Ia tidak mau hal itu terjadi maka ia menuruti perintah dari polisi saja.
"Ya gimana ya Ra, kalau pake helm itu kan berat" ucap Fasa yang menjelaskan alasan nya.
Mereka tiba di kantor. Dan Aira di kejutkan dengan keberadaan pak Hirata yang berada di sana.
"Lohh bapak kenapa ada di sini?" tanya Aira ketika melihat pak Hirata.
"Iya Ra, saya mengantar kan adik saya bertugas di kantor ini" ucap pak Hirata. Pak Hirata juga menayakan kenapa Aira dan Fasa berada di kantor polisi.
"Lahh kalian mau ngapain disini?" tanya pak Hirata.
" Di tilang pak" jawab Fasa dengan sangat ketus. Karena mood nya sudah sangat turun. Tapi ini karena kesalahan dirinya sendiri.
"Adik bapak yang mana?" tanya Aira yang seperti ingin tahu.
"Oh kamu mau tahu adik saya yang mana? Bentar ya saya panggilkan Key sini" panggil pak Hirata kepada adiknya.
Aira dan Fasa terkejut melihat adik pak Hirata yang ternyata adalah polisi yang menilang nya tadi.
kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward
caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih