Gadis cantik yang bernama Aza Shakila harus menanggung kebencian dari Daffin Faaz Ankawijaya yang terkenal kejam terhadap orang orang yang mengganggu ketenangan nya.
Jangan lupa mampir, untuk mengetahui kelanjutannya, selamat membaca •‿•
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lessi Sn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4 Berharap ini mimpi
Seperti biasa Kila akan bangun saat subuh tanpa menggunakan alarm untuk menunaikan kewajiban nya sebagai seorang Islam, disinilah diatas sajadah ia menumpahkan segala keluh kesah nya dia yakin hanya Allah lah sebaik baiknya perencana, hanya kepada nya lah tempat terbaik untuk mengadu dan berharap"ya Allah,ya Rabb, hamba tau Engkau sedang menguji hamba kuatkan dan berikanlah hamba kesabaran tanpa batas untuk menerima segala ujian mu, hamba yakin engkau tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hamba mu,engkau yang memberikan ujian dan dari engkau pula lah penyelesaian nya, semoga apa yang telah hamba pilih itulah yang terbaik hamba berserah diri kepada mu ya Allah atur yang terbaik untuk hamba versi terbaik mu, semoga engkau mendengar dan mengabulkan doa dari hamba mu yang penuh doa ini ya Allah, aamiin aamiin ya rabbal alamiin" doa Kila dengan air mata yang tak henti menetes, sekarang hatinya lega setelah mengadu kepada sang pencipta.
Setelah selesai sholat Kila istirahat sejenak untuk menghilangkan sakit kepala nya, semalam ia tidur cukup larut karena masih memikirkan masalah kemarin,tak lama kemudian pintu kamar di ketuk dan terdengar suara Bu Susi dari luar"sayang,kamu sudah bangun"
Kila membuka pintu dan ia melihat Bu Susi sudah siap seperti nya dia mau kepasar"ibu mau kepasar?"tanya Kila "ya,bahan masakan kita sudah habis,apa kamu akan bekerja hari ini?"
"sepertinya Kila ngak kerja hari ini"
Bu Susi menghela nafas ia tau pasti Kila masih memikirkan kejadian kemarin yang membuat ia tak fokus" Baiklah,ibu kepasar dulu kamu istirahat saja dirumah,apakah ada yang kamu inginkan?"tanya nya lagi
"tidak,ibu hati hati dijalan" jawab Kila dibalas anggukan Bu Susi .
Sedangkan disebuah ruangan"apa dia sudah mengabari mu"ucap Daffin, tentu Raka tau siapa yang dimaksud tuannya" belum tuan,apa perlu saya kesana sekarang untuk mencari tau"
"tidak perlu,jika Mereka belum juga memberi keputusan malam nanti baru kau kesana" jawab Daffin dengan dingin'bersiaplah untuk menyambut hari yang menyenangkan'batin Daffin dengan tersenyum miring.
"Baiklah"
"apa jadwal saya hari ini"
"hari ini anda ada undangan makan siang dari tuan Dave dia akan pulang kenegara nya besok"jelas Raka membacakan jadwal Daffin hari ini.
Didalam kamar Kila sedang menerima telepon dari Lina yang menanyakan alasan Kila tidak masuk kerja"istirahat lah supaya cepat sembuh, walaupun rencana malming kita gagal tak apa kesehatan mu yang utama,kita masih bisa merencanakan hari berikutnya"Lina dengan perhatian nya dan masih sempat nya membahas rencana yang gagal, sebenarnya Kila tidak mau membohongi sahabat nya tersebut mereka sudah berjanji tidak ada yang harus dirahasiakan satu sama lain,tapi ia belum siap menceritakan yang sebenarnya'aku akan menceritakan nya, sekarang belum waktu yang tepat'batin Kila sambil merenung"hey,apa kamu masih disana,apa kamu mendengar kan ku"tanya Lina Karena tidak ada balasan dari lawan bicara nya"iya aku mendengar nya, terima kasih atas perhatiannya Lina cantik sahabat ku tersayang"jawab Kila dengan pujian supaya Lina tidak mengomeli lagi, terbukti terdengar tawa senang dari seberang sana"aku tutup telponnya,kau harus semangat kerja nya jangan merindu kan ku kau tak akan sanggup biar aku saja" canda Kila dan mereka tertawa bersama
Tepat pukul delapan malam Raka sudah berada di rumah sederhana Kila karena mereka tidak menghubungi dan terpaksa lah Raka kesana"anda pasti tau Kedatangan saya kesini"suara Raka memecahkan keheningan yang terjadi untuk beberapa saat"saya telah memutuskan untuk menikah dengan tuan Daffin, dengan syarat kalian tidak lagi mengganggu ketenangan orang tua saya"Putus Kila dengan yakin"baiklah, sekarang kita pergi"Raka berdiri dari duduk nya siap untuk pergi dan di ikuti oleh mereka" sayang,kamu tau sebesar dan sedewasa apapun seorang anak ia akan tetap dianggap anak kecil oleh orang tua nya, bentar lagi anak ibu akan menjadi seorang istri dan bukan lagi tanggung jawab kami,hal inilah yang menjadi ketakutan kami,melepas dan merelakan kepergian mu untuk membuka lembaran baru,ini perpisahan untuk kedua kalinya untuk kami walaupun pun dalam artian perpisahan yang beda,dulu kami harus merelakan dan mengikhlaskan kepergian kakak mu untuk selamanya,tapi rasa nya sama saja seperti melepas kepergian mu sekarang ini"ucap Bu Susi sambil memeluk tubuh gemetar Kila mereka sama sama menangis,kila mempunyai kakak perempuan tapi dia meninggal akibat kecelakaan" ingatlah pesan ibu, walaupun pernikahan mu nanti tidak berdasarkan cinta dan kemauan kamu sendiri, tetaplah menjadi istri yang baik dan layanilah suami mu sebaik mungkin bagaimana pun kalian telah sah secara agama dan hukum sebagai suami istri,jika suatu hari nanti kau tak sanggup lagi pulanglah pintu rumah ini selalu terbuka untuk menyambut kedatangan mu"sambung Bu Susi sambil melepas pelukannya dan bertambah kencang lah tangisan Kila"Kila akan mengingatkan pesan ibu"
"jaga diri mu baik baik,doa kami akan selalu menyertai mu"ujar pak Hendra dengan sendu setelah lama terdiam menyaksikan dua wanita tersayang nya,dia ingin menangis tapi ditahan jika dia ikut menangis siapa yang akan menguatkan dua wanita tersebut.
Mereka berpelukan untuk terakhir nya,Raka yang menyaksikan ikut sedih tapi apalah daya dia tidak bisa berbuat apa apa"mari nona,kita akan segera pergi"ucap Raka melerai pelukan mereka"jaga diri kalian, Jangan memikirkan yang tidak tidak,Kila akan baik baik saja,Kila juga akan mengunjungi kalian nanti" Kila mengikuti Raka masuk kemobil yang didalamnya ada Daffin dengan wajah menyeramkan seperti siap memakan mangsa karena ia dibiarkan menunggu terlalu lama"drama yang memuakkan" ucap Daffin,ya dia tidak ikut kerumah Kila tapi dia juga menyaksikan perpisahan keluarga tersebut, sungguh hati nya senang melihat penderitaan keluarga yang menurut nya harus dihancurkan.
selama di perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan baik Kila maupun Daffin mereka sibuk sendiri, Daffin dengan ponsel nya dan Kila dengan pemikiran nya sendiri,begitupun dengan Raka.Tak lama kemudian sampai lah mereka dirumah bak istana dengan gaya klasik membuktikan bahwa penghuninya tidaklah sembarangan orang,Kila terkagum sejenak melihat bangunan tersebut "dasar norak"hina Daffin sambil melangkahkan kaki menjauh dari Kila dan di sambut para pelayan serta penjaga rumah tersebut'dasar balok es,muka datar tidak ada kata yang baik keluar mulut nya'gumam Kila pelan dan mengikuti langkah Daffin.
Kila takjub melihat mereka yang berbaris rapi menyambut kedatangan tuan nya,sudah pasti pekerja dirumah ini tidak lah sedikit"selamat malam tuan"seru mereka serempak yang dibalas anggukan oleh Daffin,Kila hanya menggeleng kecil melihat respon Daffin sungguh 'sombong sekali'
"tunjukkan kamar nya"ucap Daffin yang ditunjukkan untuk kepala pelayan tanpa melihat nya" Baik tuan"
"mari nona ikut saya"sambung mbok Sumi wanita paruh baya sebagai kepala pelayan
Sampai lah mereka di sebuah kamar,dan Kila tau itu kamar pelayan karena ia melihat seseorang keluar dari salah satu kamar,yang menggunakan baju yang sama dengan orang yang bersama Kila sekarang"terima kasih.."
"anda bisa memanggil saya mbok Sum saya kepala pelayan disini"jawab mbok sum dengan wajah tanpa ekspresi Kila heran kenapa orang disini ekspresi nya sama saja, seperti robot " kalau begitu saya permisi dulu jika anda mambutuh kan bantuan anda bisa memanggil saya"Kila menjawab dengan anggukan,Kila tak mau ambil pusing yang terpenting ia butuh istirahat sekarang menenangkan pikiran,dia berharap ini mimpi yang akan segera berakhir.
Jangan lupa komen yang positif, salam hangat dari autor untuk kalian selamat membaca semoga kalian suka ❤️ (•‿•)
lanjut