Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
"Selamat siang semuanya, bisa saya ganggu sebentar" kata Exel
"Siang, silahkan " jawab Alena
Sementara Amaya langsung menoel-noel tangan Alena, memberi kode ke arah Orang baru yang di bawa Exel
"Saya berkepentingan dengan Dokter Alena, bisakah yang lainnya meninggalkan ruangan ini?" Kata Exel lagi
Langsung saja Delia dan Amaya berpamitan untuk keluar dari ruangan Alena
"Jadi , ada apa pak?" Tanya Alena
"Aku ingin memperkenalkan Dokter spesialis Bedah baru yang nantinya akan menjadi partner mu dalam menjalankan tugasnya di Rumah Sakit Ini, silahkan memperkenalkan diri Dokter Aditama" ucap Exel
Doker Aditama dan Dokter Alena saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri, sesaat sempat terlihat betapa dokter Aditama kagum dengan Dokter Alena, hingga Exel menyadarkan kembali tatapan Dokter Aditama
"Mohon kedepannya Dokter Alena bisa membantu saya, karena saya masih baru di Rumah Sakit ini" ucap Aditama
"Sama-sama Dokter, saya juga masih baru lulus satu tahun yang lalu, dan kebetulan diterima di Rumah Sakit ini, pastinya pengalaman anda sebagai seorang Senior lebih banyak daripada saya, kedepannya saya juga mohon bimbingannya" Jawab Alena
"Baik Dokter Alena, mari kita saling bekerja sama"
"Insyaallah Dokter Aditama, selamat datang di Rumah Sakit Royal Murrage Hospital"
"Iya Dokter Alena, Terimakasih sambutanya"
Setelah acara perkenalan itu, Aditama diajak untuk kembali ke ruangannya oleh kepala kepegawaian
"Maaf Dokter Adit, anda bisa kembali duluan, saya masih ada perlu dengan Dokter Alena" ucap Exel
Aditama dan kepala kepegawaian mengangguk dan berjalan meninggalkan tempat Alena
"Ada yang ingin aku tanyakan" ucap Exel dan duduk di depan meja kerja Alena
"Silahkan" kata Alena
"Aku ingin minta maaf"
"Maaf untuk apa ?" Tanya Alena
"Kejadian kemaren, mommy memang kadang bicaranya keterlaluan, tapi dia berbuat seperti itu karena ingin melindungi ku"
"Melindungi dari apa, dariku ?"
"Bukan begitu, mommy hanya ingin wanita yang berada di dekatku tidak memanfaatkan kekayaan dan kedudukan ku"
"Apa aku terlihat seperti itu?"
"Tentu saja tidak Alena, tapi mommy mungkin salah mendapatkan informasi soal dirimu"
"Jadi begitu, jadi mommy mu tidak salah melakukan itu padaku ?, Begitu maksudmu ?"
"Al, itu hanya salah paham saja"
"Kalau begitu kenapa kau minta maaf, untuk apa ?"
"Aku hanya tidak ingin kamu menyalahkan ku dan mommy ku"
"Oh, begitu rupanya, setelah menghinaku, menyiram ku, dan mempermalukan aku di depan umum, kau ingin aku menerimanya, menganggap apa yang di lakukan mommy mu itu sesuatu yang wajar di lakukan padaku, begitu !" Teriak Alena yang menahan emosi mengingat betapa menyakitkan kejadian waktu itu
"Jangan berteriak di depanku Al, aku sudah menjelaskan semuanya padamu"
"Memangnya kamu dan keluarga mu saja yang bisa teriak seenaknya menghina orang, kau kira aku tidak punya perasaan hingga mulutmu bisa seenaknya menyebutku murahan, begitu ha !"
"Alena, pelan kan suaramu, jaga perkataan mu !" Exel memperingatkan
"Kenapa, takut kalau semua orang disini tau, kebusukan mu dan keluarga terhormat mu itu ?"
"Alena diam ! Atau akau akan_"
"Akan apa, menamparku seperti yang mommy mu lakukan padaku begitu, ingat baik-baik Excel Damian Murrage, untuk selanjutnya tidak akan aku biarkan siapapun menyentuhku dan menyakitiku lagi, ingat itu!"
"Terserah apa katamu, aku masih atasanmu, dan aku masih menginginkanmu, jangan kira aku takut Ancaman laki-laki yang kemaren mengatakan bahwa kau kekasihnya, aku tau itu hanya omong kosong"
"Kau memang kurang ajar Exel, menggunakan kekuasaan mu untuk mencapai tujuanmu, Dasar Bajing*n" ucap Alena
"Terserah kau mau bilang apa" jawab Exel pergi meninggalkan Alena yang masih menahan Emosi nya
Saat Exel keluar, Amaya dan Delia langsung masuk menemui Alena yang tengah duduk sambil mengurut keningnya,
"Al, kamu gak apa-apa kan?" Ucap Delia cemas
"Ya Alloh Al, kenapa kamu gak cerita sama kita sih" ucap Amaya
Delia dan Amaya yang sengaja menunggu di depan pintu sangat terkejut mendengar semua percakapan Exel dan Alena
"Sudahlah, aku gak apa-apa kok" ucap Alena sambil tersenyum
Kedua temanya itu langsung memeluk Alena bersamaan, hingga ketiganya saling berpelukan beberapa saat
"Eh udah-udah, aku gak bisa nafas ni, mati nanti akunya" teriak Alena
"Ish, mati apaan sih, cuman di peluk doang" jawab Amaya
"Nanti malam kalian harus tidur di apartemen ku, ceritakan semuanya Al, jangan sampai ada yang kamu tutupi lagi, aku gak mau kayak sapi ompong, gak tau apa-apa masalah sahabat nya sendiri" ucap Delia
"Sapinya udah gak ompong kak, kemaren habis di pasang gigi sama dokter gigi Citra" jawab Alena
"Ish, itu pak Sapi'i, satpam depan, mulai ngaco ngomongnya" sahut Amaya
"Ha ha ha" ketiganya langsung tertawa bareng
*
Exel menghempaskan tubuhnya di kursi kebesarannya, melonggarkan dasinya dan mengatur kembali nafasnya untuk mengurangi emosi sisa pertengkarannya dengan Alena
"Brengs*k, Alena, kau adalah wanitaku , jangan harap orang lain bisa memilikimu, kau harus menjadi milikku apapun caranya !" Teriak Exel kesal
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu ruangan kerja Exel, dan munculah Amelia dengan senyuman yang menggoda
"Apa terjadi sesuatu Ex ?"
"Nggak ada, aku hanya merasa capek"
"Mau aku pijit, lumayan loh pijitan ku"
Detik berikutnya Amelia sudah berada di belakang Exel dan memijit kepalanya
"Hem, lumayan juga pijitan mu Am"
"Tentu saja Ex, kau selalu menyukainya bukan?"
"Sangat suka, ini bisa menenangkan ku"
"Apa kau tidak merindukan ku Ex?"
"Jangan memancingku Am, ini di tempat kerja"
"Ayolah, kita belum pernah melakukanya disini bukan ?"
" Maksudmu ?"
"Bukankah akan lebih seru kalau kita melakukannya di tempat yang berbeda, disini misalnya?"
"Apa kau siap?"
"Tentu saja, aku akan memuaskan mu Ex"
"Lakukan !"
Mohon bijak dalam membaca (21+)
Amalia langsung menggeser posisinya di depan Exel, Perlahan Amelia duduk mengangk*ng di pangkuan Exel, dengan penuh naf*u Exel menarik tengkuk Amelia kemudian dengan rakus melahap bibirnya, pergulatan lidah yang saling menyesap pun terjadi
Amalia semakin berani, perlahan tangannya bergerak lincah melonggarkan celana Exel hingga resletingnya terbuka, Amalia tersenyum
"Ah, apa kau menginginkan nya ?" tanya Exel ke Amalia di tengah-tengah des*han hasr*tnya
Amalia hanya tersenyum, kemudian tangannya mencari sesuatu di dalam sana, hingga Akhirnya Amalia menemukannya, sesuatu yang hangat dan sangat tegang tegak berdiri membuat Amalia makin menginginkannya
"Oh ****, ini nikmat sekali, ah" ******* lolos dari mulut Exel saat mulut Amalia sudah bermain di bawah sana, permainan Amalia makin panas, Exel sempat menggelinj*ng dengan ******* yang makin menggila
"Masukkan sekarang Am, aku menginginkanmu, ah !" Exel berkata dan langsung menarik tubuh Amalia untuk berada di atasnya, dengan senang hati Amalia langsung naik ke pangkuan Exel dengan melakukan ciuman dan ******n yang tak terlepas
BLES
"Akh ! teriak Exel saat miliknya masuk ke dalam diri Amalia
"Ohh, Ex, ini sangat nikmat" kata Amalia saat merasakan milik Exel menembus lubang surgawi nya, Kini posisi keduanya saling menempel tak terpisahkan
"Ayo, Manjakan dan puaskan aku Am, oh, sh" desah kenikmatan dari mulut Exel makin menjadi ,sementara Amalia dengan lihai menggerakkan panta*nya ke atas dan ke bawah, kadang juga maju mundur, pemandangan ketika milik Exel keluar masuk lubang Amalia, semakin membuat suasana bertambah panas
"Oh ****, Am, oh, lakukan lebih keras Am, nikmat, Ah" ceracau dari mulut Exel menikmati semuanya, hingga tiba-tiba
BRAK
suara keras pintu terbuka
"Aku mengembalikan handphone mu yang ketinggalan di mejaku tadi, lanjutkan acara kalian, menjij*kkan" kata seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik pintu dan melemparkan handphone milik Exel
Exel yang sangat terkejut dengan keberadaan Alena yang melemparkan handphone miliknya, langsung terperanjat dan sontak berdiri hingga Amalia terjatuh ke lantai
BRUG
"Aw, Ex apa yang kau lakukan !" Teriak Amalia
Exel berlari mengejar Alena sambil membenarkan pakaiannya yang sudah tidak karuan tanpa memperdulikan keadaan Amalia lagi
"Al, Alena, tunggu !"
Bersambung
Terimakasih, jangan lupa jejak dukunganya (like komen, vote dll)