Adelia Wicaksono anak tunggal dari keluarga Wicaksono,Papa dan mama nya sudah meninggal karena kecelakaan pesawat dan meninggalkan banyak harta membuat Adelia tak bisa mengurusnya sendiri secara Adelia baru tamat kuliah belum mengerti dunia bisnis.
Sejak tinggal sendiri Adelia memutuskan untuk menikah dengan Haikal Pratama kekasih yang dia pacari dua tahun belakangan ini.
Pernikahan mereka sudah berjalan Lima tahun tapi Adelia tak kunjung di berikan momongan membuat Haikal memilih menikah lagi tanpa sepengetahuan Adelia
Bagaimana kisah mereka selanjutnya langsung cuss baca di Noveltoon Kau Khianati Aku,Ku Ambil Paman Mu!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Blokir
Damian mencari kan tukang untuk membenahi pintu rumah Adelia yang sudah dia dobrak semalam
" Selesai" ujar Damian tersenyum melihat hasil kerja sang tukang, setelah memberikan uang lembaran merah sebanyak lima lembar Damian meminta tukang itu pergi
" Sudah om" tanya Adelia sambil mengusap rambut nya yang masih basah
" Sudah" jawab Damian terpaku menatap Adelia , istri keponakan nya ini sangat cantik kenapa dengan bodoh nya Haikal mencampakkan Adelia
" Om mandi dulu temani aku ke Bank Om,hari ini aku ingin memblokir semua kartu yang di gunakan Haikal dan memasukkan gugatan perceraian kepengadilan"
"Kamu yakin Del?" tanya Damian
" Ya om,yakin! apa dulu saat om mengetahui Tante berselingkuh om tidak yakin untuk menceraikan nya?" tanya Adelia membuat Damian terdiam, Adelia selalu membalikkan ucapan nya pada Damian membuat lelaki tampan ini kalah telak
"Segera bersiap om aku tunggu di meja makan" ujar Adelia berjalan kearah dapur
Damian memang selalu membawa baju ganti di dalam mobil nya untuk jaga-jaga jika dia tidak pulang ke apartemen
Setelah bersiap Damian segera duduk di meja makan, sudah ada sarapan yang di siapkan oleh Adelia membuat Damian merasa memiliki istri lagi tapi dia tidak boleh terbawa suasana karena Adelia masih istri dari keponakan nya.
" Di makan dulu om" tawar Adelia dan di anggukki Damian
***
Setelah Damian menjelaskan permasalahan nya dan siapa Adelia kepada Kepala Bank mereka segera membawa Adelia dan Damian menuju pegawai yang akan menangani nya
"Pak, tolong bantu saya untuk memblokir semua kartu kredit dan debit milik pak Haikal Semuanya, tanpa kecuali jangan sampai ada satu pun yang tersisa"
"Baik, Bu. Ada lagi?"tanya sang pegawai Bank patuh
" Sudah itu saja" jawab Adelia
Tunggu saja, Mas. Pembalasan baru saja akan dimulai. Aku tidak akan membiarkan uang perusahaanku kau gunakan untuk menghidupi gund*k mu itu batin Adelia
Aku pastikan, aku akan mengambil semua yang sudah kau curi dariku.
Setelah urusan nya selesai Adelia kepengadilan untuk mengurus perceraian nya.
" Om aku harus ke kantor, apa Om ingin ikut?" tanya Adelia pada Damian
" Seperti nya tidak Del,om masih ada pekerjaan lain.Om hanya mengantar kan mu sampai di depan kantor mu saja" jawab Damian,dia tak ingin mempersulit Adelia jika ada yang melihat mereka bersama sudah pasti Haikal akan membalikkan Fakta
Adelia menghela nafas panjang,dia menatap tumpukan berkas dia atas meja kerja nya memang sangat melelahkan mengurus kantor sembari mengurus perceraian nya,Kalau seandainya orang tuanya masih ada, pasti dia punya tempat untuk berbagi. Mereka tidak akan membiarkan anak semata wayang nya ini menanggung beban itu seorang diri. Tak terasa, air mata Adelia menetes. Dia merindukan orang tuanya.
Adelia menghela nafas panjang dia membuka berkas-berkas yang ada di meja nya Hal pertama yang dia buka adalah berkas dari divisi keuangan.
Tepat seperti dugaannya, ada banyak kejanggalan pengambilan uang tunai dalam jumlah banyak, dan masih banyak lagi yang lain nya.selama ini Haikal selalu mengatakan kalau perusahaan sedang krisis uang tapi dia mengambil uang untuk hal yang tidak jelas dan susah bisa di tebak oleh Adelia kalau uang nya untuk perempuan J*lang itu.
Adelia menghela napas kasar. Kalau seperti ini, perusahaannya bisa bangkrut dia pun tidak mahir dalam mengolah perusahaan..
Hal pertama yang Adelia lakukan adalah melakukan audit, seperti rencananya tadi,dan tim dari kantor Damian pun sudah datang, Setelah itu dia akan mengganti staf yang terlibat dengan Haikal
Seperti nya hari ini dia akan sangat lelah berkutat memperbaiki seluruh manajemen kantor.
" Tok....tok....
Terdengar ketukan pintu
" Masuk" sahut Adelia yang masih sibuk bekerja
" Bu,ini laporan Tagihan tahun lalu" ujar Kinanti
Ya Adelia meminta berkas tagihan yang di bayar kan Haikal mulai dari tahun lalu karena Haikal selalu mengatakan pada Adelia kalau pembayaran listrik, Air dan kebutuhan kantor membengkak sedang kan pemasukan sedikit
Adel membuka berkas-berkas tersebut. Dia mendesah. Tagihan kartu kredit Haikal membengkak. Bahkan, ada pengeluaran senilai tiga ratus juta untuk DP pembelian rumah.
Adelia memijit pelipisnya. Kepalanya semakin pusing.
"Baik lah! Terima kasih laporannya! kamu boleh keluar"
"Sama-sama, Bu! Kalau begitu, saya permisi! Selama siang!"
***
"Sayang, kita belanja dimana, nih?" tanya Haikal kepada Karin, setelah selesai memeriksa kan kandungan nya Karin mendadak ngidam ingin belanja
"Di mall tempat biasa saja. Lengkap. Jadi, gak perlu muter-muter,aku harus membeli keperluan anak kita mas,susu hamil dan susu Satria semua sudah habis sekalian buah untuk ibu" jawab Karin,ya ibu Karin tinggal bersama mereka saat ini
"Oke, siap," jawab Haikal mantap.
Tiba-tiba, ponsel Haikal berbunyi.
"Halo, Jar, Ada apa?" jawab Haikal
"Mas,disini ada Mbak Adel, Dia mengambil alih perusahaan dan memerintahkan semua kepala divisi untuk mengirim laporan tiga bulan terakhir,kamu di mana mas?" tanya Fajar suaranya terdengar ketakutan di seberang sana.
"Biarkan saja, Biar dia pusing sendiri! Mas sudah lepas tangan,nanti dia juga akan menyerah jar,tau apa Adel itu tentang perusahaan,kamu pura-pura tidak tahu saja biar posisi mu aman" jawab Haikal enteng
"Bagaimana jika kecurangan kita selama ini ketahuan, Mas? Aku tidak mau masuk penjara," ujar Fajar
"Tidak perlu takut, Jar! Tim audit perusahaan ada dipihak kita. Tinggal kasih uang saja, beres. Mereka tidak akan buka mulut, kamu bekerja saja sesuai perintah nya,mas yakin sebentar lagi Adel akan mengemis minta mas kembali pada nya untuk mengurus proyek karena jika proyek itu tidak di jalan kan Perusahaan akan rugi banyak sedangkan Adel tidak tau apa-apa tentang Proyek"
"Oke lah kalau begitu mas, aku percaya mas"
Haikal memutus sambungan telepon.
"Fajar mas?" tanya Karin
"Iya. Rupanya, Adelia bergerak cepat. Dia sudah mengambil alih perusahaan. Untungnya, aku lebih gesit. Ha …,"ujar Haikal sembari tertawa.
"Dia pasti kaget melihat kondisi perusahaannya," sahut Karin
"Biarin ajalah, dia pusing sendiri. Bagian kita, bersenang-senang sayang,aku yakin perusahaan itu akan bangkrut sebentar lagi,aku sudah mengamankan uang nya di bank dan kita bisa membuka usaha baru nanti dari uang itu."
Mereka tertawa bersama menikmati keberhasilannya.
Tak lama berselang, mereka sudah sampai di Mall yang mereka tuju,Karin keluar dan di ikuti Haikal
Karin berbelanja banyak sekali. Mulai dari pakaian bayi, sepatu bayi, dan pernik-perniknya, boks bayi, kereta dorong, bahkan mainan-mainan juga mereka beli, meskipun anak kedua Karin tidak ingin anak nya memakai barang Satria,Dia ingin semua serba baru.
Setelah merasa kelelahan berkeliling dan sudah cukup belanjanya, mereka menuju kasir.
"Totalnya Tiga puluh lima juta, Pak!" ujar si kasir.
Haikal menyerahkan kartu kreditnya.
Kasir tersebut menggesekkan kartu tersebut pada alat yang tersedia, tapi gagal.
"Maaf, Pak! Ada kartu lain?"tanyanya.
"Kenapa?" tanya Haikal heran.
"Maaf, Pak! Yang ini tidak bisa!"
Lalu, Haikal menyerahkan kartu lain.
"Maaf, Pak! Ada kartu lain lagi? Yang ini juga gak bisa!" ujar kasir itu lagi.
" Masa tidak bisa mesin nya rusak kali,coba lagi" pinta Karin
" Benar bu kartu yang di berikan bapak nya tidak bisa di gunakan semua"
" Kemarin kami masih menggunakan kartu ini,mana mungkin sekarang tidak bisa" ujar Haikal dengan suara meninggi
" Coba di ambil cas saja pak di ATM di ujung Mall" saran salah seorang pelayan toko
" Ck... tidak punya uang sok borong" ujar salah satu pengunjung membuat Karin meradang
" Hey...mulut nya di jaga ya, suami saya ini seorang pengusaha terkenal, pemilik perusahaan AD group jadi jangan sembarang bicara" cecer Karin emosi
" Kalau iya kenapa semua kartu yang di gunakan tidak bisa,itu sama saja bohong"
" Sudah rin,ayo kita tarik cas saja,Mbak biarkan belanjaan nya di sini dulu saya tarik uang cas sebentar" ucap Haikal menarik tangan Karin untuk keluar dari toko
" Mas ..." rengek Karin kesal
" Sabar sayang, mungkin ada kesalahpahaman"
" Awas saja akan aku sumpel mulut mereka pake uang biar mereka tau siapa kamu mas!" geram Karin sambil mengikuti langkah kaki Haikal